Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 142 Tidak Ada Gunanya Untuk Khawatir

Ada kekecewaan yang sangat mendalam di dalam mata CEO Tan, Wakil CEO Qi telah bekerja lama untuknya dan terakhir dia pergi ke Golden Company International dengan membawa aset perusahaan tanpa sepatah katapun. Siapa pun yang mengalami hal ini juga pasti akan merasa sakit hati.

“Sebenarnya setelah kamu dipromosi menjadi direktur, Wakil CEO Qi pernah mencariku sebanyak dua kali, dia berharap aku bisa mengubah keputusanku dan membiarkan Isabella menduduki posisi itu. Dia bahkan mengatakan banyak hal seperti kamu telah disuap oleh perusahaan lain. Tetapi, pada akhirnya aku tetap menolaknya karena kamu lebih kompeten dan lebih berkontribusi kepada perusahaan. Ini juga merupakan alasan mengapa aku khawatir jika mereka berdua bisa membalas dendam terhadapmu.”

Jasmine Zhao menggangguk, CEO Tan telah berkata dengan tulus.

Jasmine Zhao juga tahu dengan jelas bahwa CEO Tan sama sekali tidak perlu mengatakan hal seperti ini. Jasmine Zhao sangat berterima kasih atas pengakuannya, “Aku akan berhati-hati dan lebih memperhatikan pekerjaanku.”

“Baguslah…” CEO Tan berdiri, lalu dia melihat waktu dan bersiap-siap untuk pergi ke ruang konferensi. “Kebetulan ada rapat, ayo pergi denganku.”

“Baik.” Jasmine Zhao tidak ada alasan untuk menolaknya. Dia harus menghadapi apa yang seharusnya dia hadapi.

CEO Tan berjalan maju dua langkah dan menatap Jasmine Zhao lagi, “Ketika tadi kamu mendengar kamu akan dipecat, kelihatannya kamu tidak khawatir sama sekali?”

Jasmine Zhao mengangguk pelan, “Kadang-kadang, tidak ada gunanya untuk khawatir. Lebih baik aku melakukan pekerjaanku dengan lebih baik.”

Lagipula, dia hanya akan menyiksa dirinya sendiri jika dia khawatir. Sekarang, dia harus mengatur pola pikirnya demi bayi di dalam perutnya.

Rapat kali ini adalah rapat ekspansi tingkat tinggi pertama kali setelah Vogue Bonds Co. menggabungkan tiga anak perusahaannya. Bukan hanya staf manajemen Vogue Bonds Co. yang akan hadir, tetapi seluruh penanggung jawab anak perusahaan juga akan hadir dalam pertemuan kali ini. Setiap anak perusahaan mengutus dua orang untuk hadir pada rapat yang diadakan di ruang konferensi lantai lima belas Gedung Vogue, ruangan tersebut bisa menampung sebanyak hampir tujuh puluh orang.

Jasmine Zhao masuk ke dalam ruangan mengikuti CEO Tan dan mencari tempat yang cocok untuk duduk.

Kadang-kadang, dia bisa mendengar beberapa suara perdebatan di sekelilingnya. Apa yang mereka bicarakan rata-rata mengenai betapa tidak tahu malu dirinya yang mendapat promosi karena merayu CEO Vogue.

“Dia masih berani hadir dalam rapat seperti ini! Apakah dia memenuhi syarat?”

“Kecilkan suaramu. Jangan sampai dia mendengarnya. Hati-hati jika dia melapor ke CEO Lu, kita akan mendapat masalah.”

“Aku sungguh tidak tahu mengapa CEO Lu yang begitu tampan dan kaya bisa menyukainya.”

Jasmine Zhao menunduk untuk membuat rencana pemotretan besok dalam catatannya dan secara otomatis tidak menghiraukan omongan mereka. Dia tidak ingin merusak suasana hatinya karena mendengar perkataan orang lain.

“CEO Lu telah datang.”

Orang-orang dalam ruangan konferensi langsung duduk tegak dan menatap arah pintu masuk untuk menunggu pria itu muncul.

Sebuah sosok muncul mengenakan sebuah setelan mahal buatan tangan yang memunculkan aura ciri khas pria itu, rambut di dahinya sedikit berserakan. Pria itu menarik kursi di paling tengah dan duduk di sana. Kemudian, matanya yang dingin mamandang sekeliling dan tatapannya terhenti sebentar pada wanita yang sedang duduk di pojok itu. Sebuah kelembutan secara otomatis terpancar dari matanya. Selanjutnya, pria itu mengangkat tangannya untuk memberikan isyarat kepada sekretarisnya.

“Dimulai dengan laporan dari Departemen Perencanaan dan Strategis,” kata sekretaris.

Vogue Bonds Co. bisa berkembang menjadi perusahaan paling berpengaruh di Kota Nan dalam beberapa tahun ini bukan hanya mengandalkan dukungan dari Lu’s Corp, tetapi kemampuan bisnis Jefferson Lu yang luar biasa.

Tatapan Jasmine Zhao tanpa sengaja teralih ke arahnya saat dia mendengar laporan tersebut. Ternyata, dia benar-benar tidak tersenyum sama sekali ketika dia menyelesaikan masalah dalam perusahaan.

Dibandingkan dengan rapat sebelumnya, saat ini Jefferson Lu tampak lebih dingin dan serius.

Setelah setiap orang yang bertanggung jawab selesai melapor, Jefferson Lu dapat menemukan semua kesalahan dan bagian yang masih perlu diperbaiki dan tidak ada orang yang merasa keberatan.

Rapat yang selama satu setengah jam segera berakhir. Setelah Jefferson Lu berdiri dan meninggalkan ruangan itu, semua orang baru meninggalkan ruangan konferensi tersebut.

Ketika Jasmine Zhao hendak berdiri, orang di belakangnya mendorong kursinya dan membuatnya hampir kehilangan keseimbangan. Untung saja, dia sempat memegang meja.

Jasmine Zhao menoleh dan melihat beberapa orang tersenyum menatapnya seperti ingin melihat dia dipermalukan.

Jasmine Zhao menghela dan juga tidak buru-buru untuk pergi. Dia akan meninggalkan ruangan ini setelah semua orang telah keluar.

Beberapa orang itu merasa bosan dan keluar dari ruangan itu ketika melihat Jasmine Zhao begitu tenang.

Jefferson Lu kebetulan sedang berbicara dengan beberapa kepala departemen di depan pintu dan tidak sengaja melihat adegan ini. Departemen Vogue Bonds Co. terbagi dengan jelas, tiap departemen dan anak perusahaan memiliki lencana warna yang berbeda. Oleh karena itu, walaupun berjarak jauh, mereka juga bisa tahu dari departemen mana seorang karyawan berasal.

Setelah selesai berbicara, Jefferson Lu memanggil sekretarisnya, “Apakah Departemen Administratif sangat nganggur akhir-akhir ini? Suruh kepala departemen mereka menungguku di ruang kerja.”

Jefferson Lu melirik ke dalam ruangan itu kembali. Sudah tidak ada orang lagi di dalamnya, Jasmine Zhao baru dengan pelan berdiri dan berjalan keluar, kakinya sedikit kesemutan dan terasa sedikit tidak nyaman saat dia berjalan.

Jefferson Lu mengerutkan keningnya dan membiarkan sekretarisnya duluan pergi. Lalu, dia berdiri menunggu Jasmine Zhao di pintu lift.

Dia telah mendengar gosip yang tersebar di perusahaan. Hal yang paling dia khawatirkan adalah Jasmine Zhao merasa tidak nyaman dan dia takut kalau Jasmine Zhao ditindas.

Melihat Jasmine Zhao berjalan ke arahnya, dia merasa hatinya luluh.

“CEO Lu.” Jasmine Zhao berdiri di sampingnya dengan ekspresi tenang seperti biasa dan menyapa Jefferson Lu.

Jefferson Lu mengiyakan, tatapannya terus terjatuh ke sosok Jasmine Zhao dari waktu ke waktu.

Pintu lift terbuka, Jefferson Lu duluan berjalan masuk dan berbalik menatap Jasmine Zhao. Dia melihat sedikit keraguan di dalam ekspresi Jasmine Zhao, kemudian Jasmine Zhao berjalan masuk ke dalam lift dan berdiri di samping Jefferson Lu tanpa ragu.

Sudut bibir pria itu terangkat, “Pergi ke studio?”

“Iya.” Jasmine Zhao menjawabnya dan membiarkan Jefferson Li membantunya menekan tombol lift.

Lift tersebut bergerak turun dan kedua orang tersebut memandang cermin kaca di depan mereka tanpa berbicara lagi.

Pintu lift terbuka di lantai sebelas. Dua karyawan sedang mengobrol dan isinya tidak terdengar jelas. Tetapi, ketika mereka melihat Jefferson Lu dan Jasmine Zhao muncul di dalam lift dalam waktu bersamaan, keduanya menunjukkan ekspresi terkejut dan kemudian memanggil, “CEO Lu, apa kabar.”

Suasana ini membuat Jasmine Zhao sangat tidak senang, terutama tatapan mereka ketika melihatnya…

Setelah kedua orang itu naik ke dalam lift, Jasmine Zhao tetap tidak berkata sepata katapun. Sesaat kemudian, Jefferson Lu lebih dulu turun dari lift. Lift tersebut bergerak turun lagi, kedua karyawan itu mulai bergumam.

“Kalian boleh berbicara lebih keras.” Jasmine Zhao tidak bisa menahan dirinya dan langsung membuka mulut, “Atau, jika kalian ingin tahu masalah yang lebih mendetail, kalian boleh langsung bertanya kepadaku. Apakah menurut kalian itu sangat menarik untuk menebak-nebak dan membuat cerita berdasarkan imajinasi kalian?”

Kedua karyawan itu tidak menyangka bahwa Jasmine Zhao begitu terus terang dan bisa membalas mereka dengan luar biasa.

Salah satunya menatap Jasmine Zhao dengan menyindir, “Apakah kamu sungguh berpikir kamu bisa menjadi Nyonya Presdir? Walaupun CEO Lu lebih memperhatikanmu, itu juga bukan apa-apa! Untuk apa kamu berlagak!”

“Aku tidak pernah berpikiran seperti itu. Oleh karena itu, tutup mulut kalian. Apakah kalian tidak tahu kejahatan muncul dari mulut?” Jasmine Zhao keluar dari lift dan menoleh untuk memperingati mereka, “Aku tidak bisa ditindas seenaknya seperti yang kalian kira.”

Melihat ekspresi kedua karyawan wanita itu berubah menjadi canggung, Jasmine Zhao merasa dirinya tidak senang sama sekali.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu