Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 402 Nonya Wang

"Aku sudah meminta mereka untuk menghapus berita itu dan sebentar lagi berita itu akan menghilang."

Jasmine Zhao mengangguk kepalanya. Dia pun sangat jelas tahu, jika Jefferson Lu tidak menggunakan koneksi pribadinya untuk mengontrol perkembangan masalah ini, mungkin saja sekarang segala informasi mengenai Jasmine Zhao akan terekspos ke publik dan kemudian dipublikasikan ke media sosial.

"Tapi pekerjaan di sini sudah selesai. Kamu yakin masih mau menetap di sini?"

Dia memikirkannya sejenak, lalu menatap Jefferson Lu dengan curiga.

Sebelumnya, Jefferson Lu sering bepergian untuk urusan bisnis karena pekerjaannya yang sibuk, dan dia pun belum pernah melihatnya santai seperti saat ini. Dia masih ingat bahwa Jefferson Lu pernah mematikan ponselnya selama seminggu karena perjalanan bisnisnya, seakan-akan dia telah menghilang dari dunia.

"Tidak lagi. Menurutku, bagaimana kalau kita juga pergi ke Kota Jin?" Jefferson Lu pun menanyakan pendapat Jasmine Zhao.

Setelah kemarin menerima panggilan dari Ibu Lu dan Ibu Zhao, suasana hati mereka pun menjadi beda. Dalam masalah ini, Jefferson Lu sangat menghormati pendapat Jasmine Zhao.

"Pergi ke Kota Jin?" Hatinya Jasmine Zhao tersentuh. Dia tidak menyangka bahwa Jefferson Lu begitu perhatian.

Ketika melihat kecemasannya, Jefferson Lu pun ingin membawanya pulang sebentar.

Setelah memikirkan kepulangan dari sini ke Kota Jin juga tak menyusahkan, Jasmine Zhao tanpa ragu mengangguk kepalanya. "Kalau begitu kita menginap satu hari di sana, lalu baru kembali ke Kota Nan."

Jasmine Zhao sekarang merasa lebih nyaman dibanding beberapa hari yang lalu. Dia langsung membeli dua tiket dan nanti jam 2 siang sudah bisa tiba di Kota Jin.

Sebelum pulang, Jasmine Zhao bahkan menelepon Ibu Zhao untuk memberitahukannya. Jika tidak, setelah Ayah Lu bersama Ibu Lu yang datang duluan mencari mereka, dan dia yang langsung membawa Jefferson Lu ke hadapan mereka, memberi tahu mereka bahwa dirinya telah menerima lamaran Jefferson Lu, takutnya mereka pun akan sulit menerimanya.

Ibu Zhao mematikan telepon dan merasa sangat gembira. Dia pun segera membersihkan seisi rumahnya dan ketika hendak mengganti seprai di kamar tamu, Ayah Zhao masuk dengan kursi roda sambil bertanya, "Aku tahu kamu bahagia karena putri kita akan kembali, tapi untuk apa kamu mengganti seprainya? Mereka seharusnya tidak akan tinggal di rumah, kan."

Ibu Zhao langsung menghentikan gerakannya. “Jika mereka tidak tinggal di rumah, memangnya meraka akan pergi ke penginapan di pojok itu? Pasti lebih nyaman tinggal di rumah, bukan!"

"Tapi… ini hanya kamar tamu. Bagaimana kalau Jefferson sampai pergi keluar?" Ayah Zhao dengan bingung menatap Ibu Lu. "Sudahlah. Kamu jangan lupa juga bahwa tempat penginapan zaman sekarang itu sangat tidak aman.”

"Tapi Jasmine pada akhirnya akan pulang sekali saja."

Ibu Zhao menghela napasnya, merasa bahwa apa yang dikatakan Ayah Lu ada benarnya.

Bagaimanapun juga, mereka sudah bertemu dengan orangtua Jefferson Lu dan orangtuanya juga telah menyatakannya secara jelas. Selain itu, Jasmine Zhao jelas-jelas terlihat menyukai Jefferson Lu. Jika tidak, mereka tidak akan datang bersama-sama kemari. Ketika berpikir bahwa putrinya akan segera menikah, air mata Ibu Zhao berlinang.

"Sudahlah. Kenapa kamu menangis lagi! Itu juga hanya menurutku saja. Mungkin saja Jasmine ingin tinggal di rumah, kan. Kamu lanjutkan saja beres-beresnya, aku tidak akan mengganggumu." Ayah Zhao awalnya ingin mengatakan yang lain, tetapi dia tidak tega mengatakannya begitu melihat wajah sedih Ibu Zhao.

Pada pagi ini, pabrik anggur telah mendapat pemberitahuan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan bisnisnya dan harus ditutup sebelum akhir bulan, dan semua stok di gudang anggur juga harus ditutup.

Jangankan kehilangan uang, membiarkan Ayah Zhao untuk segera menutup pabrik anggur sudah merupakan hal paling menyedihkan baginya.

Masih ada waktu lebih dari seminggu sebelum akhir bulan tiba. Ayah Zhao ingin mencari kesempatan untuk mengunjungi pabrik anggurnya. Namun, Jasmine Zhao akan pulang sekarang, jadi dia hanya bisa mencarikan kesempatan lain di minggu depan. Selain itu, dia untuk sementara masih tidak ingin Jasmine Zhao mengetahui berita ini.

Beberapa waktu lalu, dia telah dirawat di rumah sakit serta digugat lagi, dan Jasmine Zhao-lah yang selalu pergi kesana kemari untuk membantunya. Sekarang, dia tidak ingin putrinya cemas mengenai urusan keluarga lagi.

……

Satu jam kemudian, di suatu hotel berkelas di Kota Nan.

"Sudah dipastikan bahwa Jefferson Lu juga akan naik pesawat pada sore ini ke Kota Jin. Kami bisa melakukan sesuatu di persimpangan jalan tercepat ke bandara. Kamera pengawas di sana lebih sedikit, jalanannya tidak akan macet pada jam segitu dan mobilnya juga tidak banyak," kata seorang pria dengan suara seraknya. Pria itu mengenakan topi dan dapat terlihat bekas luka di sudut mulutnya ketika sedang berbicara.

Wanita yang duduk di seberangnya, yang memakai rok fishtail berenda, mengangguk kepalanya dan meletakkan cangkir kopinya.

"Lakukanlah dengan bersih. Selain itu..."

Dia terdiam sejenak, lalu berkata, "Lebih baik wanita di sisinya juga ikut dibereskan."

"Si fotografer bermarga Zhao itu?" Pria itu menyeringai dingin. "Nyonya Wang, jika Anda ingin dua orang menghilang dari dunia ini, maka biayanya juga harus dibicarakan lagi."

"Selama kamu melakukan tugasmu dengan baik, aku akan menambahkan empat miliar rupiah."

"Baik, tidak masalah." Pria itu langsung menyetujuinya. Lalu dia berjalan keluar dan pergi ke sisi lorong yang aman.

Wanita itu melihat waktu di jam tangannya. Sepuluh menit kemudian, dia baru meninggalkan hotel. Setelah menyelesaikan prosedurnya, dia pun menunggu di bagian luar penahanan.

Ketika Andreas Zhuo berjalan kemari bersama pengacaranya, dia pun kebetulan melihatnya. Andreas Zhuo langsung duduk di seberangnya dan berkata, "Apakah Nona Fan telah mengundurkan diri dari Vogue Bonds Co.? Jika kamu ingin mengganti pekerjaan, kamu dapat datang mencariku di Golden Company International."

Fanny mengangkat kepalanya. Riasan indahnya tidak bisa menyembunyikan emosi pada matanya. "Kamu sekarang bukan lagi CEO Golden Company International. Apakah perkataanmu ini bisa terhitung masuk?"

Fanny melihat ke sampingnya. Setelah dia memastikan tidak ada orang yang dikenal di sekitarnya, dia baru merasa agak lega.

Andreas Zhuo pun tersenyum. "Tentu terhitung."

Bahkan jika dia terjatuh lagi, dia masih lebih kuat dibanding Jimmy Wang yang saat ini.

Saat menerima telepon dari pengacaranya, dia juga agak terkejut. Dia tidak menyangka bahwa mantan tunangan Jimmy Wang, yang dikabarkan telah ditinggalkan Jimmy Wang, malah akan membantu Jimmy Wang dan bahkan tanpa ragu-ragu menggunakan koneksi Keluarga Fan untuk membebaskan Jimmy Wang dari kejahatannya.

"Jika seseorang harus bertanggung jawab atas kasus ini, Keluarga Tang kemungkinan tidak akan mau memanggil Rose Tang kembali dari luar negeri."

Suara Andreas Zhuo terdengar sangat dingin.

Fanny diam-diam menyetujui perkataannya dan berkata, "CEO Zhuo tenang saja. Kamu hanya perlu melakukan apa yang harus kamu lakukan."

"He, ternyata betul, orang yang memiliki kemiripan cenderung untuk tinggal bersama. Kamu bahkan jauh lebih menakutkan Jimmy Wang." Andreas Zhuo bangkit berdir dan pergi ke kamar mandi.

Fanny pun mengernyit, menyipitkan matanya, melihat pesan yang baru saja dikirim ke ponselnya. Pesawat Jefferson Lu tertunda.

Dia menjadi agak cemas. Ketika melihat sang pengacara sedang berjalan kemari, dia pun segera menghapus pesanannya.

"Nyonya Wang, semua bahan keterangannya sudah disiapkan. Hanya saja salah satu diantaranya membutuhkan kesaksian dari Nona Tang sendiri, tapi orang-orang di Keluarga Tang sepertinya tidak mau bekerja sama." Sang pengacara merasa agak canggung. Kedua pihak ini merupakan orang-orang terkemuka di Kota Nan dan dia pun tak berani menyinggung kedua keluarga ini.

"Keluarga Tang pasti akan menyetujuinya."

Fanny memakai kacamata hitamnya. Dia hari ini datang bukan untuk menemui Jimmy Wang, melainkan untuk menemui dokter penahanan ini.

"Itu, tentang laporan diagnosis mental Tuan Wang..."

"Itu bisa dilakukan hari ini." Fanny memberikan jawaban yang jelas. Kemudian dia mengikuti para penjaga penahanan dan masuk ke dalam.

Pengacara itu memandang sosok belakangnya dan kembali melihat folder di tangannya. Andreas Zhuo yang berdiri di belakangnya pun berkata, "Wanita yang tersenyum lembut, tetapi tidak dapat mengetahui apa yang dipikirkan adalah waita yang paling menakutkan. Sekarang aku benaran ingin melihat ekspresi Jefferson Lu ketika mengetahui wajah wanita ini yang sebenarnya, pasti sangat luar biasa."

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu