Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 482 Mempercepat Acara Pernikahan

Saat ini, Ayah Lu telah mendapatkan panggilan telepon memohon pertolongan dari para direksi, mengatakan perusahaan sudah sangat kacau, Jefferson Lu telah menelantarkan perusahaan demi seorang wanita, berharap agar Ayah Lu bisa muncul untuk mengatasi situasi.

Setelah Ayah Lu mendengarnya dengan sabar hingga berakhir, dia menyatakan pendapatnya dengan serius, "Aku sudah sepenuhnya menyerahkan urusan di perusahaan ke tangannya, tidak baik kalau aku kembali."

Urusan perusahaan adalah urusan umum, urusan pribadi adalah urusan pribadi.

Kalau Ayah Lu langsung bergegas ke perusahaan saat para direksi mengalami masalah, ini malah terasa dia tidaklah mempercayai putranya, dan juga akan meninggalkan efek samping terhadap orang-orang perusahaan, membuat mereka merasa Jefferson Lu sama sekali tidak memiliki hak kekuasaan, jadi siapa yang akan mempercayainya di masa mendatang.

Dia memang masih muda, para direksi itu mengandalkan dirinya yang merupakan seorang veteran perusahaan untuk terus mengincar Lu's Corp., semua ini merupakan rintangan yang harus dihadapi Jefferson Lu saat berada di posisi puncak Lu's Corp.

Hanya saja, mereka tiba-tiba melibatkan Jasmine Zhao, hal ini membuat Ayah Lu sedikit khawatir.

Tidak mudah bagi pasangan muda seperti mereka untuk melangkah selangkah demi selangkah menuju hari ini, kalau masalah seperti ini sampai mempengaruhi hubungan mereka, pasti akan sangat merugikan.

Setelah menutup panggilan telepon, Ayah Lu merenung di dalam ruang kerja sejenak, lalu memanggil Ibu Lu datang ke kamar, "Bagaimana kalau, adakan acara pernikahannya di akhir bulan."

"Akhir bulan? Kenapa seburu-buru itu? Masih ada banyak hal yang harus dipersiapkan, apalagi, orangtuanya Jasmine berharap bisa mengadakannya dengan meriah, kalau diadakan pada akhir bulan, maka hanya akan tersisa belasan hari saja." Ibu Lu seketika menjadi panik, mengatakannya dengan cerewet, tapi saat melihat ekspresi Ayah Lu yang serius, tidak terlihat seperti sedang bercanda, dia pun mulai merenungkannya dengan serius, "Kalau benar-benar ingin diadakan pada akhir bulan, seharusnya bisa diusahakan, hanya saja waktu akan terlalu mendesak."

Dia tidak menanyakan mengapa Ayah Lu mengambil keputusan seperti ini.

"Kalau begitu mari cari waktu luang, untuk kembali bertemu dengan keluarga besan, dan jangan mengejutkan anak-anak dulu...... sebaiknya, kita berdua yang pergi mengunjungi mereka."

Ayah Lu mengatakannya sambil berjalan ke ruang tamu, merenungkan sebaiknya harus membawakan hadiah pertemuan yang bagaimana saat melakukan kunjungan pertama kali ke rumah mereka.

Ibu Lu tidak mampu mengerti dengan pemikirannya, tapi tidak menghalanginya.

Tepat saat Jefferson Lu berada di rumah sakit menjaga Jasmine Zhao, kembali muncul begitu banyak gosip tanpa beralasan di dalam perusahaan, bahkan ada yang mengatakan bayi yang dikandung oleh Jasmine Zhao bukanlah anaknya Jefferson Lu.

Entah bagaimana caranya semua gosip ini bisa memasuki telinga para kerabat Keluarga Zhao, satu per satu dari mereka datang ke rumah, ingin mendapatkan penjelasan dari Ibu Zhao, dan meminta kembali semua barang dan buah-buahan yang mereka berikan.

"Putrimu sebenarnya sedang mengandung anak siapa? Kenapa kalian sebagai orang tua malah begitu tak jelas, bahkan tidak bisa mengawasi putri sendiri dengan baik!"

"Kembalikan seluruh barang yang pernah kami berikan, kalian sekeluarga sungguh tak tahu malu!"

Mereka memaki Keluarga Zhao dengan tajam, Ibu Zhao merasa marah dalam hati, lalu mengeluarkan seluruh barang yang mereka berikan dengan keadaan utuh, "Putriku tidak melalukan kesalahan apapun, dan kalian tidak berhak mengatainya! Ambillah ini, dan segera enyah!"

Melihat Ibu Zhao masih begitu yakin, amarah semua orang itu menjadi lebih besar.

"Yang kami katakan adalah kenyataan, putri kalian telah melakukan hal yang memalukan atau tidak, kalian sendiri pasti memahaminya dengan jelas! Pura-pura apaan...... Kalaupun pabrik bir kalian telah kembali bangkit, tetap tidak akan bertahan lama."

Mereka mengomel sambil membawa barang masing-masing, saat hendak pergi dari sana, lalu mendengar ada suara bertanya dari lorong.

"Permisi, apakah ini Ibu Besan?"

Semua orang memalingkan kepala, melihat Ibu Lu yang berpakaian elegan, dan di belakangnya terdapat dua orang asisten yang membawakan barang hadiah.

"Kalian kenapa......" Ibu Zhao telah kembali sadar, lalu kembali melihat situasi kacau di depan mata, dia merasa sangat tidak enak hati, lalu segera memanggil Ayah Zhao datang.

Ayah dan Ibu Lu kurang lebih telah mendengar semua ucapan mereka, dan kira-kira sudah mengerti situasi saat ini, mereka pun tidak ingin membuat orangtuanya Jasmine Zhao merasa kesulitan, makanya langsung mengambil inisiatif untuk berkata di hadapan semua orang itu, "Maaf datang berkunjung secara mendadak, kami ingin membahas pernikahan anak-anak kita."

Mereka Keluarga Lu telah memutuskan memilih Jasmine Zhao sebagai menantu mereka, tidak peduli seberapa banyak gosip yang ada di luar, keluarga mereka tetap akan menggunakan tindakan nyata untuk membuktikannya.

Seketika, Ibu Zhao melongo sejenak, kelopak matanya sedikit basah, setelah mempersilahkan mereka masuk, dia langsung menutup pintu dengan kuat, menghadang para kerabat jauh yang senang mengada-ngada di luar pintu.

"Sungguh mohon maaf, kalian datang ke sini malah mendengar semua ucapan itu......"

Ibu Lu menghela napas, segera berkata, "Ini pun karena kami tidak mengatasinya dengan baik, hingga membuat nama baik Jasmine dan keluarga kalian menjadi rusak."

Kota Jin begitu besar, ada banyak ucapan yang maknanya akan berubah setelah berpindah dari mulut ke mulut.

Ayah Lu menyatakan pendapatnya di hadapan Ayah dan Ibu Zhao, "Dalam keadaan seperti ini, aku rasa satu-satunya hal yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah membuat mereka berdua menikah secepatnya, dengan begitu, maka tidak akan ada lagi ucapan omong kosong orang lain di luar sana."

Mempercepat jadwal pernikahannya?" Ibu Zhao menanyakannya dengan kebingungan.

Meskipun Jasmine Zhao telah hamil, dan waktunya sedikit mendesak, tapi dia dan Ayah Zhao tidak begitu berharap untuk menikahkan putrinya seburu-buru dan sesederhana itu.

Karena acara pernikahan merupakan hari besar yang hanya terjadi sekali dalam seumur hidup seorang wanita.

Ibu Lu langsung mampu menyadari kekhawatiran Ibu Zhao, lalu menjaminnya, "Ibu Besan, jangan khawatir, hal dalam bidang pernikahan tidak akan kekurangan apapun, kami berpikir seperti ini juga demi kebaikan Jasmine, sekarang Jefferson masih berada di rumah sakit menjaganya......"

"Rumah sakit?"

Ayah dan Ibu Lu sekarang baru menyadari, mereka sama sekali tidak mengetahui hal tentang Jasmine Zhao masuk ke rumah sakit.

Setelah mendengar penjelasan dan penenangan dari mereka, mata Ibu Zhao kembali memerah.

"Sudahlah, putri kita tidak akan kenapa-napa, dia tidak mengabarkan kita karena mengkhawatirkan kita, nanti kamu cukup dengan pergi menjenguknya." Ayah Zhao menahan rasa sakit di hatinya, sambil menenangkan Ibu Zhao.

Demi berada di rumah sakit menemani Jasmine Zhao, Jefferson Lu sampai mengesampingkan urusan perusahaan, bahkan Jasmine Zhao pun merasa dia sangat aneh, jelas-jelas merupakan seorang penggila kerja, tapi dia sampai membuat ponselnya diam selama seharian penuh demi dirinya.

"Kamu benar-benar tidak perlu pergi ke perusahaan?"

Dulu dia sangat jarang memiliki waktu luang seperti ini, kalau pun ada, sang pria tetap tidak akan menghabiskannya dengan hanya duduk berdiam diri melihat dirinya.

Jefferson Lu melihatnya dengan datar, "Hmm.", "Aku akan menemanimu di sini, tidak akan pergi ke mana pun."

Satu kalimat ini, membuat pipi Jasmine Zhao memerah, mereka berdua saling bertatapan, jarak di antara mereka semakin lama semakin mendekat......

"Jasmine, bagaimana keadaanmu?" Ibu Zhao membuka pintu kamar pasien, dan melihat gambaran ini, dia batuk sejenak, pura-pura tidak melihat apapun.

Dalam keadaan panik, Jasmine Zhao mendorong Jefferson Lu.

"Ma, kenapa kamu datang?"

Sang pria berekspresi sedih, diam-diam melemparkan isyarat tatapan mata terhadap Jasmine Zhao, menyampaikan ketidaksenangan hatinya.

Jasmine Zhao menggelengkan kepala terhadapnya dengan panik, berkata dengan menggerakkan bibir tanpa bersuara, aku tidak mengatakannya pada mamaku.

Sang pria mengerutkan alisnya, kemudian terpikirkan akan suatu kemungkinan, lalu berdiri dan berkata, "Tante, Anda silahkan duduk, aku keluar sebentar."

Dia keluar dari kamar pasien, dan memberikan sedikit waktu berduaan untuk mereka sepasang ibu dan putri, lalu mengeluarkan ponsel, menghubungi nomor telepon Ibu Lu.

"Ma, ada apa ini?"

Ibu dan Ayah Lu sedang berada di tengah perjalanan pulang, saat mendapatkan telepon darinya, Ibu Lu langsung memberitahukan tujuan mereka pergi mengunjungi Keluarga Zhao hari ini kepadanya.

"Papamu bermaksud untuk mempercepat acara pernikahan, ini demi kebaikan kalian berdua, pihak keluarga besan pun sudah setuju."

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu