Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 484 Meminta Maaf Terhadapnya

Semakin baik sang pria melindunginya, malah membuat Jasmine Zhao merasa semakin penasaran, dia langsung menekan tombol bel memanggil suster.

"Aku ingin tahu apakah keadaan di luar belakangan ini ada......" Perkataannya baru setengah terlontarkan, dia langsung menyadari aura meremehkan dan senyuman sinis dari balik mata sang suster yang tak tersembunyikan.

Setelah melihat gambaran ini, Jasmine Zhao mengubah pertanyaannya, "Apa yang kalian tertawakan setiap kali bertemu denganku?"

"Cih" Suster menanggapinya dengan kesal, memalingkan kepala melihat ke arah luar pintu sekilas, setelah memastikan Jefferson Lu tidak akan kembali dalam waktu singkat, baru kembali memalingkan kepala melihat Jasmine Zhao, "Sejujurnya, aku benar-benar tidak mengerti apa bagusnya dari seorang wanita sepertimu, kenapa Tuan Lu bisa dipikat olehmu sampai seperti ini, padahal anak di dalam perutmu bukanlah anaknya bukan!"

Ucapan sang suster yang terasa begitu pasti ini, bahkan sampai membuat Jasmine Zhao nyaris mengira apa yang dikatakannya adalah kenyataan.

"Jangan melihatku seperti itu, sekarang semua orang telah mengetahuinya, lagipula bukan hanya aku yang berkata seperti ini." Setelah suster itu selesai mengatakannya, dia juga melirik Jasmine Zhao dengan risi, "Bukankah orang yang bernama Maxwell itu sudah memberikan uang sebanyak 500 ribu RMB untukmu? Kenapa kamu masih merasa tidak puas, dan terus menempeli Tuan Lu......"

Setelah dia mengatakannya, suster itu langsung membalikkan badan membuka pintu kamar pasien dan pergi dari sana.

Bergumam, "Sungguh tidak mengerti dia menyukai perempuan sepertimu ini dari segi mana."

Saat Jefferson Lu telah kembali, Jasmine Zhao telah duduk di ranjang, terlihat sangat pendiam.

Setiap kali saat sang wanita memperlihatkan ekspresi seperti ini, selalu akan membuat orang lain merasa khawatir, sang pria meletakkan buah di samping, baru saja hendak ke sana, langsung melihat sang wanita menengadahkan kepala dan menanyakan, "Kamu tidak membiarkanku pulang, juga tidak membiarkanku pergi ke perusahaan, karena takut aku akan mendengar semua gosip itu?"

Jefferson Lu mengerutkan alis, tatapan matanya seketika berubah menjadi lembut, "Bukan."

Sang pria sudah menduga Jasmine Zhao pasti bisa menyadarinya sendiri, tapi tidak menyangka akan secepat itu, dia ingin menjemputnya setelah acara pernikahan telah dipersiapkan dengan cukup baik, begini bisa membuat perasaan Jasmine Zhao menjadi lebih tenang.

Entah kenapa, air mata Jasmine Zhao terjatuh bagaikan untaian mutiara yang talinya telah putus, tidak bisa dihentikan sama sekali.

Sang pria tidak sempat menghiburnya, dan Jasmine Zhao sudah menangis keras.

"Jangan menangis, tidak baik bagi sang janin."

Nada bicaranya tidaklah galak, tapi malah membuat sang wanita menangis menjadi lebih hebat, Jasmine Zhao membenci dirinya yang tak berguna dan terus dilindungi olehnya seperti ini, kalau dia adalah Rose Tang, seharusnya tidak akan ada orang yang berani menyebarkan gosip seperti ini.

Jasmine Zhao semakin memikirkannya semakin merasa sedih, tapi juga tidak ingin melampiaskan seluruh emosinya terhadap Jefferson Lu, sang pria telah melakukan banyak hal demi melindunginya.

Semakin Jasmine Zhao diam tak berbicara, Jefferson Lu menjadi semakin cemas.

"Kamu harus katakan padaku apa yang telah terjadi, baru aku bisa...... jangan menangis......" Ini pertama kalinya sang pria merasa kacau karena air mata seorang perempuan, dia merasa akan lebih baik jika Jasmine Zhao memarahinya daripada melihat Jasmine Zhao seperti ini.

Sang pria menyesal tidak mengatakan hal ini lebih awal terhadapnya.

Tapi, semua ucapan itu......

"Aku ingin pulang."

Sang wanita bersandar dalam pelukannya, matanya penuh dengan air mata.

"Baik, aku akan membawamu pulang sekarang juga." Sang pria benar-benar tak berdaya terhadapnya.

Jefferson Lu berdiri dan hendak membereskan barang, lalu terdengar suara ketukan pintu dari luar, Madeline Wu telah dibawa datang oleh suster, sang wanita melihat Jefferson Lu dan Jasmine Zhao dengan tatapan merasa bersalah, "Aku ingin berbiara berduaan dengan Jasmine, boleh tidak?"

Kening sang pria sangat berkerut, dia memalingkan kepala melihat Jasmine Zhao.

"Jefferson, aku sebentar lagi akan pergi menemuimu di lantai bawah." Jasmine Zhao menundukkan kepala, suaranya sangat kecil.

Dia telah mengenal Madeline Wu bertahun-tahun, sungguh tidak tega untuk mengusirnya keluar.

Jefferson Lu membawa barang dan keluar, melihat Madeline Wu dengan tatapan menginterogasi, "Dokter mengatakan dia harus menjaga suasana hati."

Maksud di balik ucapannya, adalah berharap agar Madeline Wu tidak melakukan hal-hal yang akan membuat Jasmine Zhao merasa khawatir.

Madeline Wu segera menganggukan kepala, setelah dia pergi, dia melangkahkan kaki berjalan ke depan Jasmine Zhao, menggigit bibir, dan berjongkok di hadapannya, "Jasmine, maaf! Aku tahu aku tidak pantas menemuimu, tapi......"

Suaranya gemetaran, lama kelamaan, air matanya telah terjatuh.

Hubungan pertemanan mereka bertahun-tahun ini, malah hancur di tangan kakaknya.

Lama kelamaan dia mulai menangis, kelopak mata Jasmine Zhao juga ikut memerah, dia tidak mampu melampiaskan amarah yang diakibatkan Maxwell Wu ke Madeline Wu.

Apa yang bisa disalahkan dari Madeline Wu?

"Jasmine, sungguh minta maaf, aku...... aku tidak menyangka kakakku akan berbuat seperti itu, beberapa hari lalu saat dia pergi dari rumah, dia telah mengambil kartu dan KTP dia, sekarang keluargaku pun tidak mampu menghubunginya, mamaku sampai berkata, kalau tidak mampu menemukan kakakku, maka dia akan pergi ke rumahmu mencari papamu untuk meminta kakakku kembali."

Madeline Wu sangat mengerti dengan jelas, segala hal ini dilakukan oleh kakaknya dengan sukarela.

Semua gosip yang menyebar luas di setiap sudut kota ini pun dibocorkan ke wartawan olehnya, Madeline Wu tidak tahu jelas kenapa dia bisa menghilang dan kenapa bisa muncul kebencian karena mencintai Jasmine Zhao, satu-satunya hal yang dirasa yakin olehnya adalah, kalau terus membiarkan masalah berkembang seperti ini, yang akan menghampiri Jasmine Zhao nantinya pasti merupakan jurang tak berujung.

Apalagi, dia dan Jefferson Lu akan segera mengadakan acara pernikahan.

Madeline Wu merasa bersalah terhadapnya, juga khawatir kehidupannya dan anak dalam perutnya akan dihancurkan oleh Maxwell Wu.

"Jasmine, aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa untuk membantumu......" Dia menarik tangan Jasmine Zhao dengan erat, telapak tangannya terasa dingin.

"Kakakmu, telah menghilang?" Jasmine Zhao menanyakannya.

Madeline Wu menganggukkan kepala.

Dia sudah pernah mencoba menghubungi Maxwell Wu berulang kali, dan pergi mencari ke tempat yang mungkin akan ditujuinya, juga menanyakan seluruh rekan kerja dan temannya, tapi tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya.

Madeline Wu sampai mencurigai apakah ada orang yang sedang menyembunyikannya.

Jasmine Zhao tiba-tiba merasa hatinya sangat sesak, tidak bisa bernapas dengan lancar, dia dengan erat menggenggam tangan Madeline Wu, menahan rasa tidak nyaman itu dengan sekuat tenaga, "Kalau kamu mampu menghubunginya, suruh dia datang menemuiku."

Madeline Wu melongo, melihat Jasmine Zhao dengan kaget.

"Jasmine......"

"Aku ingin menanyakannya secara langsung, sebenarnya apa salahku terhadapnya, sampai membuatnya harus mendesakku seperti ini!"

Semakin lama Jasmine Zhao memikirkannya, dia menjadi semakin bergejolak, perutnya kembali merasakan rasa sakit, lama kelamaan, pandangan matanya menjadi gelap, dan jatuh pingsan.

Di saat tidak begitu sadar, samar-samar dia mendengar adanya suara Jefferson Lu yang familiar di samping telinganya, "Jangan pernah datang mengganggunya lagi."

Kemudian dia kembali jatuh pingsan, saat kembali bangun, dia telah berbaring di ranjang pasien, Jefferson Lu melihatnya dengan tatapan resah, Ibu Lu pun telah datang, melihat dia telah sadar, mereka langsung menghela napas lega.

"Jasmine, ada bagian yang terasa tidak nyaman?"

Dia berbaring di atas ranjang, menggelengkan kepala dengan tak bertenaga, lalu menerawang ke sekitar, sosok bayangan Madeline Wu sudah tidak ada di dalam kamar pasien.

Menyadari dia sedang mencari seseorang, Jefferson Lu mendekat dan menggenggam tangannya, "Mari kita pulang."

Nada bicaranya memancarkan rasa khawatir dan tegang, Jasmine Zhao membuka mulut, tapi tidak jadi menanyakannya, membiarkannya menggendong dirinya dan keluar dari kamar pasien.

Karena sudah tidak bisa menyembunyikan hal ini darinya, Jefferson Lu pun tidak ingin membiarkannya terus menginap di rumah sakit, malam hari itu juga, Jasmine Zhao telah dibawa pulang ke rumah baru mereka, saat masuk ke dalam, terlihat ruang tamu dan kamar telah didekorasi dengan warna merah muda, di dinding telah terdapat foto mereka berdua saat mencoba mengenakan gaun pengantin hari itu.

"Tidak sempat pergi melakukan foto pengantin, untuk sementara gunakan ini dulu." Sang pria mengatakannya, lalu mengecupkan ciuman di keningnya.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu