Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 156 Satu Ranjang Satu Bantal
Dia menjelaskan kepada Jasmine Zhao dengan sabar.
"PHK kali ini diarahkan oleh ibuku, perusahaan perlu diperbaiki, sejak Golden Company membuka cabang di kota Nan, Vogue Bonds Co menggabungkan empat perusahaan berturut-turut, susunan staf dan pengaturannya sangat kacau, beberapa direktur memanfaatkan kekacauan ini, aku tidak bisa membiarkan mereka membuat masalah."
"Aku ingin memanfaatkan masalah PHK ini untuk mendorong kapal ke sungai perusahaan lain."
Jasmine Zhao dipelukannya sedikit berjuang, "Kamu tidak takut aku dibeli oleh perusahaan lain, malam ini kamu memberitahuku, bagimana jika aku segera memberitahu bosku yang sebenarnya, kemudian menghancurkan rencanamu!"
Pria itu tersenyum, sedikit melepaskan tangan dan memberikan dokumen yang di atas meja ke tangannya.
"Kamu membocorkan semua dokumen ini, kamu harus membayar lebih."
Jefferson Lu sangat menyayanginya, Jasmine Zhao menatapnya, "Aku hanya seorang karyawan kecil, tidak masalah jika aku mengundurkan diri.
Daripada mengatakan bahwa dia marah karena Jefferson Lu sudah mengirim driver dan pengawal untuknya, serta membantunya membuat keputusan, lebih baik mengatakan bahwa dia tidak nyaman dengan situasi yang dihadapinya.
Dia takut memperparah konflik antara Jefferson Lu dan ibu Lu, merasa dilema.
Jefferson Lu menatap kedua matanya dan menyelipkan rambut di telinganya, lalu berkata dengan lembut "Sudah malam, tidurlah."
Jasmine Zhao memperhatikan Jasmine Zhao berjalan ke kamar mandi, lalu melihat satu tempat tidur di kamar, berharap dia tidak akan dipukuli.
Jasmine Zhao sibuk sepanjang malam, tidak punya energi untuk memikirkan hal lain, setelah mandi, dia langsung memakai selimut dan tidur.
Jefferson Lu merapikan dokumen, Jasmine Zhao sudah tertidur di ranjang.
Jefferson Lu memperhatikannya memegang erat selimut hingga sedikit mengernyit, dia mengulurkan tangannya untuk merapikan kerutan selimutnya, mematikan lampu di samping tempat tidur dan berjalan perlahan ke sisi lain membuka selimut.
Sudah lama mereka tidak tidur bersama.
Tidak ingin mengganggu mimpinya, pria itu menarik bantal ke sisinya, hanya untuk lebih dekat dengannya, mencium wangi rambutnya. Dia harus mengakui bahwa dia memintanya datang, bukan hanya karena alasan itu.
Yang paling utama adalah dia merindukannya.
Dia perlu lima hari lagi untuk kembali ke kota Nan, dirinya merasa tidak tahan jika tidak melihatnya, bahkan walau hanya satu hari terpisah, dirinya sangat mengkhawatirkannya seakan mau gila.
Jasmine Zhao menarik selimut dan berbalik badan, merasakan suhu tubuh orang di sebelahnya.
Jasmine Zhao sedikit tersenyum dan memeluknya, "Ini bukan aku yang memaksamu, tetapi kamu yang datang sendiri."
Pagi hari.
Saat Jasmine Zhao bangun di dalam pelukannya, dirinya belum merespon.
Saat merasakan ciuman yang lembut, membuatnya sulit bernafas, dia segera mendorong bahunya, "Kenapa kamu datang ke tempat tidurku!"
Pria itu mengerutkan kening mengeluh, "Hanya ada satu tempat tidur di kamar ini, kamu mau aku tidur dimana?”
"Tapi... Kamu tidak boleh..." Jasmine Zhao tiba-tiba terdiam dan segera duduk, lalu menunjuk ke arah sofa, berteriak "Mengapa kamu tidak tidur di sofa!"
"Sofa tidak nyaman." Wajah tampan Jefferson Lu sedikit tersenyum, lagi pula aku sudah tidur, apa yang bisa kamu lakukan.
"Pembohong!"
Jasmine Zhao memelototinya, jelas dia yang meminta dirinya kemari, tetapi kamar ini hanya ada satu tempat tidur. Dia sedang hamil dan semalam tidur dengan nyenyak, semoga dia tidak melakukan apa-apa kepada dirinya.
Melihatnya memakai sandal dan berjalan ke kamar mandi, Jefferson Lu duduk bersandar di kepala tempat tidur dan tersenyum.
Banyak hal yang sudah terbiasa, sulit untuk diubah.
Sejak awal dia sudah mengetahui sikap Jefferson Lu yang teliti, tetapi pagi ini dia baru memperhatikan bahwa sikat gigi yang dia pakai semalam satu merek dengan yang ada di rumah, dia bahkan memperhatikan hal kecil seperti ini.
Saat Jasmine Zhao sedang mencuci wajah, seseorang mengetuk pintu.
Jefferson Lu mengenakan pakaian dan membuka pintu.
Seorang wanita tinggi dan kurus memasuki pintu, Jasmine Zhao belum pernah melihatnya, dia juga melihat Jasmine Zhao dengan ekspresi terkejut.
Apa wanita yang mencintai Jefferson Lu?
Jasmine Zhao berpikir sejenak, menarik sudut mulutnya dengan canggung dan mendorong pintu kamar mandi.
Melihat dirinya di cermin, sekarang dia tidak kompetitif dihadapan wanita yang berpakaian rapi diluar. Jasmine Zhao dapat mendengar suara mereka berdua, tidak terdengar jelas, tetapi dapat mendengar suara tawa Jefferson Lu.
Jasmine Zhao mengerutkan kening.
Pria itu tidak menolaknya, sungguh sangat menjengkelkan.
Pagi hari wanita itu sudah datang untuk membicarakan bisnis? Apa ada sesuatu yang tidak bisa dibicarakan di tempat lain?
Jasmine Zhao semakin berpikir semakin marah. Setelah mandi dan mendengarkan gerakan di luar, sepertinya wanita itu sudah pergi, dia membuka pintu kamar mandi, wanita itu sudah tidak ada didalam kamar.
Jefferson Lu duduk di sofa merapikan dokumen dan mendengarnya membuka pintu, berkata "Sarapan sudah diantar, silakan makan dahulu."
“Oh.” Jasmine Zhao berjalan melewatinya, dengan lesu menggigit roti.
"Kenapa? Tidak enak? Atau... Semalam tidak tidur nyenyak?"
"Tidak sama sekali!" Jasmine Zhao bersembunyi ke sisi samping, dengan canggung memegang gelas susu, berbisik, "Aku khawatir aku berada di waktu yang tidak tepat sehingga menundamu untuk negosiasi dengan orang lain."
"Mitra bisnis akan tiba sore hari." Dia menarik kursi di sebelahnya dan duduk di sebelah kanan Jasmine Zhao.
Yang dia khawatirkan bukan orang yang akan datang untuk berbicara bisnis, tampaknya wanita itu tidak datang untuk berbicara bisnis. Pagi-pagi sekali, datang ke kamar seorang pria dengan make-up seperti itu, tentu sudah jelas apa tujuannya.
Jasmine Zhao menggigit roti dan mendengus.
Dia juga tidak berhak untuk mengatur hal-hal yang ada di sini, dia memanggil dirinya kemari untuk menghindari PHK, agar tidak mempengaruhi bayi di perutnya, Jefferson Lu sudah cukup bersabar.
Jefferson Lu menatapnya, seolah dapat membaca pikirannya, ada sentimen manja di matanya, dia mendorong susu di atas meja kepadanya "Minum perlahan, masih ada banyak."
Jasmine Zhao mengabaikannya dan terus makan sendiri.
"Dellu Ou telah memilih karyamu untuk pameran fotografi, sebentar lagi aku akan menemanimu ke perusahaannya."
Jasmine Zhao mendengar dan menatapnya, "Bagaimana kamu tahu tentang masalah ini?"
Dia meminta kepada Delly Ou untuk tidak memberi tahu Jefferson Lu tentang pameran fotografi ini, dia tidak ingin berutang kepada orang lain, tapi sekarang sepertinya ada banyak hal yang dirinya tidak tahu, jika dirinya bertanya, belum tentu Jefferson Lu memberitahunya.
“Aku kebetulan sedang dalam perjalanan bisnis dan bertemu dengannya.” Jefferson Lu tidak menjelaskan terlalu banyak, dia bangun untuk berganti pakaian, lalu berkata, “Wanita tadi adalah asisten Delly Ou.”
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoBaby, You are so cute
Callie WangPergilah Suamiku
DanisUangku Ya Milikku
Raditya DikaMenantu Hebat
Alwi GoIstri kontrakku
RasudinMr Lu, Let's Get Married!×
- Bab 1 Hubungan Kami
- Bab 2 Orang Kaya Itu Adalah Dia
- Bab 3 Apakah Dia Adalah Selingkuhannya
- Bab 4 Kedudukan Yang Sangat Rendah
- Bab 5 Masih Menunggu Rose Tang
- Bab 6 Peralatan Reproduksi
- Bab 7 Menunjukkan Kekuasaannya Kepadanya
- Bab 8 Mengapa Kamu Bisa Kemari
- Bab 9 Menyetujui Mantan Pacarnya
- Bab 10 Lelaki Ini Tidak Bisa Tidak Dicintai
- Bab 11 Akan Segera Menikah
- Bab 12 Rose Tang Sudah Kembali?
- Bab 13 Harapan yang Telah Hancur
- Bab 14 Orang Ketiga Sepertimu Masih Berani Berkata Begitu? ...
- Bab 15 Putus Cinta
- Bab 16 Seorang Wanita Malang Yang Putus Cinta
- Bab 17 Apakah Kamu Telah Meniduriku?
- Bab 18 Sangat Memalukan
- Bab 19 Seorang Bangsawan Membantu
- Bab 20 Apa Yang Dilakukan Jasmine Di Departemen Bidan?
- Bab 21 Kamu Sedikit Berat
- Bab22 Memilih Cincin Kawin
- Bab 23 Pernakah Kamu Berpikir Untuk Diri Sendiri?
- Bab 24 Kapan Sakit Hati Ini Bisa Berlalu?
- Bab 25 Aku Akan Membantumu Mendapatkan Harga Dirimu Kembali
- Bab 26 Dia Tidak Menyukainya
- Bab 27 Kamu Sudah Gilak
- Bab 28 Minum Obat Atau Tidak?
- Bab 29 Dia Mulai Curiga
- Bab 30 Kamu Ini Mengancamku
- Bab 31 Pesonanya
- Bab 32 Semua Itu Sudah Berlalu
- Bab 33 Ia Menolak Rose Tang
- Bab 34 Perjalanan Bisnis Sementara
- Bab 35 Tidurlah Terlebih Dahulu
- Bab 36 Paparazi Di Acara Perjamuan
- Bab 37 Keberadaan Seseorang Seperti Ini Terasa Sangat Baik...
- Bab 38 Ia Sudah Melepas Cincinnya
- Bab 39 Sisi Lain Yang Tidak Pernah Ia Lihat
- Bab 40 Orang Yang Duluan Menemukannya
- Bab 41 Rose Tang Telah Tiba
- Bab 42 Tidak Ada Orang yang Menyadari Dia Hamil
- Bab 43 Tolong Jauhi Dia
- Bab 44 Dia Masih Tinggal Di Rumahmu?
- Bab 45 Tujuan Rose Tang
- Bab 46 Menyembunyikan
- Bab 47 Alasan Bersamanya
- Bab 48 Mundur Untuk Kebebasan
- Bab 49 Kerja Sama Juga Bisa Dibatalkan
- Bab 50 Muntah Lagi
- Bab 51 Aku Menggantikan Dia Memotret
- Bab 52 Mari Kita Coba
- Bab 53 Mengundurkan Diri
- Bab 54 Trik Curang
- Bab 55 Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
- Bab 56 Saling Memanfaatkan
- Bab 57 Hello Photographer
- Bab 58 Direktur Jefferson Juga Datang?
- Bab 59 Kamu Tidak Perlu Terburu-buru Memberiku Jawaban
- Bab 60 Jalan Keluar
- Bab 61 Rahasia Yang Terus Dia Sembunyikan
- Bab 62 Selamat, CEO Lu
- Bab 63 Aku Ingin Kamu Meniduri Jasmine Zhao
- Bab 64 Menangani Keadaan Darurat
- Bab 65 Dia Tidak Perlu Bertanggung Jawab
- Bab 66 Jangan Ganggu Fotografer Wanita Itu Lagi
- Bab 67 Rasa Iri Hati adalah Hal Yang Paling Menakutkan
- Bab 68 Kekacauan
- Bab 69 Aku Akan Segera Menikah Dengannya
- Bab 70 Kehilangan Kesabaran
- Bab 71 Siapa Suaminya?
- Bab 72 Dia Sudah Memiliki Seseorang
- Bab 73 Ada Seseorang Yang Membantunya
- Bab 74 Rusak
- Bab 75 Di Dalam Perasaan Tidak Ada Keadilan
- Bab 76 Kenapa Kamu Berpikir Aku Tidak Bisa Melindunginya ...
- Bab 77 Dia Tersenyum pada Orang Lain!
- Bab 78 Aku Tidak Membutuhkanmu untuk Membelikanku
- Bab 79 Dia Tidak Ingin Berhutang Padanya
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Dia Yang Berpikir Terlalu Banyak?
- Bab 82 Ingin Menanyakan Tapi Takut Mengetahui Jawaban
- Bab 83 Hanya Bisa Menyetujui
- Bab 84 Semuanya Tergantung Pada Takdir
- Bab 85 Sejak Awal Sudah Mengenal
- Bab 86 Membuat Kesepakatan Dengan Setan
- Bab 87 Pangeran Dengan Tuan Putri Baru Cocok
- Bab 88 Keadaan Darurat
- Bab 89 Kamu Kenapa Masih Berada Disini?
- Bab 90 Mencari Sebuah Jalan Mundur
- Bab 91 Semoga Kamu Dapat Bekerja Sama Denganku
- Bab 92 Satu-satunya Variabel
- Bab 93 Paksaan Bertunangan
- Bab 94 Ia Selalu Saja Muncul Pada Saat-saat Kritis...
- Bab 95 Aku Akan Melindungimu
- Bab 96 Ibu Zhao Datang
- Bab 97 Sudah Menemukan Target Berikutnya
- Bab 98 Pemberitahuan Darurat
- Bab 99 Kamu Sebaiknya Bersikap Lebih Bersegan Kepadanya
- Bab 100 Tidak Boleh Berbuat Salah Lagi
- Bab 101 Menyembunyikan Begitu Lama
- Bab 102 Percaya Padaku
- Bab 103 Ikut Menyelidiki
- Bab 104 Tata Letak
- Bab 105 Aku Juga Punya Bagian
- Bab 106 Lagi-Lagi Berhutang Budi Dengannya
- Bab 107 Kebohongan Akan Selalu Menjadi Kebohongan
- Bab 108 Mimpi buruk
- Bab 109 Orang Yang Berbahaya
- Bab 110 Suatu Kemungkinan
- Bab 111 Damai Dan Hangat
- Bab 112 Dia Tidak Bisa Melihatnya Diintimidasi
- Bab 113 Terserah Kamu
- Bab 114 Bisa Selesai Tepat Waktu
- Bab 115 Kamu Benar-Benar Punya Kemampuan
- Bab 116 Lebih Baik Jaga Jarak
- Bab 117 Menatapnya
- Bab 118 Yang Mendapat Keuntungan Adalah Rose Tang
- Bab 119 Siapa Yang Mencelakai Siapa
- Bab 120 Intrik
- Bab 121 Perangkap
- Bab 122 Memahami Dan Percaya
- Bab 123 Tekad Ibu Lu
- Bab 124 Apakah Berasal Dari Pacarmu?
- Bab 125 Kerja Sama Saling Menguntungkan
- Bab 126 Apa Yang Kamu Ingin Aku Lakukan?
- Bab 127 Ancaman
- Bab 128 Masih Berteman Setelah Putus
- Bab 129 Menahan Di Dalam Hati
- Bab 130 Pulang Ke Rumah
- Bab 131 Dia Begitu Peduli Dengan Masalah Keluarganya
- Bab 132 Jefferson Lu Kembali
- Bab 133 Demi Ketenangannya
- Bab 134 Hanya Begini
- Bab 135 Provokasi
- Bab 136 CEO Lu, Kamu Tidak Perlu Repot-repot
- Bab 137 Filenya Menghilang
- Bab 138 Tapi Aku Merindukanmu
- Bab 139 Di Dalam Dan Luar Mimpi
- Bab 140 Kabut
- Bab 141 Apa yang Dia Harapkan
- Bab 142 Tidak Ada Gunanya Untuk Khawatir
- Bab 143 Setiap Orang Pasti Serius Dengan Perasaannya
- Bab 144 CEO Lu Tidak Setuju
- Bab 145 Memanjakannya
- Bab 146 CEO Lu Pernah Mengajariku
- Bab 147 Menjaga jarak
- Bab 148 Membuatnya Marah
- Bab 149 Supir Yang Dikirimnya
- Bab 150 Model Lain Mengalami Kecelakaan
- Bab 151 Mempertimbangkan Masalah
- Bab 152 Dia Tidak Akan Bodoh Lagi
- Bab 153 Jangan Katakan Kepadanya
- Bab 154 Direktur Zhao, Maaf
- Bab 155 Membantu Dia Membuat Keputusan
- Bab 156 Satu Ranjang Satu Bantal
- Bab157 Perkembangan Yang Lancar
- Bab158 Perubahan Tidak Terprediksi
- Bab159 Dia Telah Membuat Pilihan
- Bab160 Dia Akan Melidunginya Sampai Akhir
- Bab161 Kayla He, Si Cantik Yang Dingin
- Bab 162 Mengapa Tidak Bertanya?
- Bab 163 Rasa Familiar Yang Aneh
- Bab 164 Menolak Untuk Bekerja Sama
- Bab 165 Mengkhianati jiwa
- Bab 166 Orang Yang Menyelesaikan Masalah
- Bab 167 Dia Terlambat Datang
- Bab 168 Jasmine Zhao, Habislah
- Bab 169 Aku Mengajukan Permohonan Ke Kota Zin
- Bab 170 Menemani
- Bab 171 Dia Curiga
- Bab 172 Saling Menjauh
- Bab 173 Dia Salah Lihat?
- Bab 174 Pekerjaan Ini, Menghasilkan Lebih Banyak
- Bab 175 Kebenaran Di Balik Kebaikan
- Bab 176 Bisakah Kamu Kemari?
- Bab 177 Pasporku Hilang
- Bab 178 Kamu Tidak Perlu Menyalahkan Dirimu Sendiri
- Bab 179 Semakin Peduli, Semakin Membuat Sakit Hati
- Bab 180 Gelisah
- Bab 181 Karakternya Bermasalah
- Bab 182 Gosip Tidak Jelas
- Bab 183 Kamu Perlu Bantuanku?
- Bab 184 Aku Pergi Bersamamu
- Bab 185 Jarak Yang Tidak Jauh dan Tidak Dekat
- Bab 186 Semuanya Sangat Lancar
- Bab 187 Kebetulan Atau Terobos
- Bab 188 Kalau Kamu Tidak Tenang
- Bab 189 Sahabat Dan Wanita
- Bab 190 Tetap Ketahuan
- Bab 191 Serangan Balik
- Bab192 Biarkan Untuk Mereka
- Bab193 Aku Tidak Bisa Terima
- Bab194 Aku Bukan Wanita Simpananmu
- Bab195 Semuanya Akan Baik Baik Saja
- Bab196 Rapat
- Bab 197 Jaga Jarak
- Bab 198 Mengapa Dia Berada Disana?
- Bab 199 Menagih Utang Lama
- Bab 200 Gosip
- Bab 201 Sepertinya Wakil Editor Zhao Hamil?
- Bab 202 Ibu Lu Turun Tangan
- Bab 203 Jalan Keluar
- Bab 204 Tidak Ada Yang Mudah
- Bab 205 Pertarungan Sengit
- Bab 206 Keberadaan Pengawal
- Bab 207 Diluar Dugaan
- Bab 208 Sikap Dia
- Bab 209 Dirinya Hanya Ingin Melindunginya
- Bab 210 Apakah Dia Marah?
- Bab 211 Perhitungan
- Bab 212 Mimpi Buruk
- Bab 213 Tidak Masuk Akal
- Bab 214 Di Ketahui
- Bab 215 Rindu
- Bab 216 Tidak Bisa Dianggap Sepele
- Bab 217 Simpati
- Bab 218 Aku Tidak Akan Bertengkar Denganmu
- Bab 219 Penolakkannya
- Bab 220 Kasihan Putriku
- Bab 221 Aku Akan Menghadapinya Bersama Denganmu
- Bab 222 Aku Akan menikahinya
- Bab 223 Perselisihan
- Bab 224 Ini Adalah Buktinya
- Bab 225 Aku tidak Buru-buru
- Bab 266 Dulunya Tidak Ada Rencana Untuk Menikah
- Bab 227 Mempersatukan
- Bab 228 Maksud Dari Ibu Zhao
- Bab 229 Membuly Orang
- Bab 230 Atur Dia Kembali Ke Kota Nan
- Bab 231 Unjuk Kebolehan
- Bab 232 Bahaya Mendekat
- Bab 233 Permainan Semakin Menarik
- Bab 234 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 235 Fitnah
- Bab 236 Mengganti Nyawa Dengan Nyawa
- Bab 237 Yang Kukhawatirkan Adalah Kamu
- Bab 238 Dia Bersedia Menunggu
- Bab 239 Berkompromi
- Bab 240 Dia Sudah Mempertimbangkannya Dengan Jelas
- Bab 241 Operasi Termasuk Lancar
- Bab 242 Selama Kita Sekeluarga Bersama
- Bab 243 Press Release Yang Aneh
- Bab 244 Hanya Mengandalkan Dia
- Bab 245 Dia Tidak Pernah Berubah
- Bab 246 Kelembutan Dalam Malam Hening
- Bab 247 Ancaman Cincin
- Bab 248 Apakah Kamu Melakukan Hal Yang Bersalah Padanya
- Bab 249 Siapa Yang Berani Menyentuhnya, Cobalah!
- Bab 250 Kamu Yang Melakukannya?
- Bab 251 Sedikit Masalah Kecil
- Bab 252 Hanya Bukti Saja Masih Tidak Cukup
- Bab 253 Penjelasannya
- Bab 254 Apapun Caranya
- Bab 255 Dia Benar-Benar Sangat Menyukaimu
- Bab 256 Ada Hubungan Dengan Keluarga Han
- Bab 257 Pertemuan Yang Hilang Sejak Lama
- Bab 258 CEO Lu, Jika Ada Perkataan Katakan Saat Masuk Kerja Nanti !
- Bab 259 Kamu Sendiri Yang Menyerah
- Bab 260 Ayo Menikah
- Bab261 Berjanjilah Padaku
- Bab 262 Status Resmi
- Bab 263 Berita Gosip
- Bab 264 Pembawa Sial
- Bab 265 Bukan Hanya Penasaran
- Bab 266 Suami Kamu Sudah Melunasinya
- Bab 267 Dia Adalah Tunangan Aku
- Bab 268 Kewalahan Oleh Kecemburuan
- Bab 269 Hak Untuk Menolak
- Bab 270 Dipaksa Sampai Jalan Buntu
- Bab 271 Dia Tidak Menginginkan Anak Ini
- Bab 272 Silahkan Kamu Mencobanya!
- Bab 273 Rontahan Terakhirnya
- Bab 274 Datang Dengan Terlambat
- Bab 275 Dirinya Sungguh Kehilangan Sehat Karena Dia
- Bab 276 Berita Yang Tersebar
- Bab 277 Di Rencanakan
- Bab 278 Tidak Layak Berpindah Derajat
- Bab 279 Negosiasi Yang Tidak Berhasil
- Bab 280 Pembicaraan Yang Dingin
- Bab 281 Kesempatan
- Bab 282 Rumor
- Bab 283 CEO Lu, Jangan Bercanda
- Bab 284 Dia Sengaja
- Bab 285 Masih Ketemu Lagi
- Bab 286 Tidak Masalah
- Bab 287 Sulit di Kedua Sisi
- Bab 288 Hati-hati dengan Orang di Sekitarmu
- Bab 289 Curiga Siapa yang Meracuninya
- Bab 290 Jalan Keluar Lain
- Bab 291 Kebetulan
- Bab 292 Karena Pekerjaan Baru Telepon
- Bab 293 Lain Kali Adalah Tetangga
- Bab 294 Masalah Gugatan Sudah Diselesaikan
- Bab 295 Menyembunyikan
- Bab 296 CEO Lu Kembali.
- Bab 297 Sekertaris Wanita Yang Cantik.
- Bab 298 Suasana Hati Yang Rumit.
- Bab 299 Tidak Dapat Di Lakukan.
- Bab 300 Semuanya Sudah Terpaparkan.
- Bab 301 Sikap Sekretaris Fan
- Bab 302 Keyakinan Tanpa Syarat
- Bab 303 Apakah Dia Putrimu?
- Bab 304 CEO Lu Terabaikan
- Bab 305 Jika Kamu Mengatakannya, Saya Pasti Setuju
- Bab 306 Hubungan Yang Tidak Jelas
- Bab 307 Tidak Puas
- Bab 308 Syarat Mengakui Jasmine Zhao
- Bab 309 Kesabarannya
- Bab 310 Aku Menggantikanmu
- Bab 311 Bertengkar
- Bab 312 Orang Yang Paling Bisa Melindunginya
- Bab 313 Mengkonfirmasi Gosip
- Bab 314 Membiarkan Semua Orang Melihat Cahayanya
- Bab 315 Bagus Kalau Tidak Menolak
- Bab 316 Kamu Bisa Sedikit Lebih Gemuk
- Bab 317 Melanjutkan Pesta
- Bab 318 Hubungan Yang Rumit
- Bab 319 Persaingan Antara Wanita
- Bab 320 Tidak Dikenal
- Bab 321 Sejak Lama Dia Sudah Tidak Peduli
- Bab 322 Cemburu
- Bab 323 Kamu Segeralah Bertunangan
- Bab 324 Rose Tang Sudah Menyesal
- Bab 325 Sudah Lama Telah Berakhir
- Bab 326 Dia Yang Menyuruh Jasmine Zhao Datang
- Bab 327 Tidak Bisa Membedakan Benar dan Salah
- Bab 328 Satu Jalan
- Bab 329 Datang Dengan Tujuan Tidak Baik
- Bab 330 Memiliki Perasaan Yang Berbeda Terhadapnya
- Bab 331 Hubungan Yang Rumit
- Bab 332 Terus Memegang Tangannya
- Bab 333 Membantu Meminum Bir
- Bab 334 Niat Dia
- 335 Bab Rencana Dia
- Bab 336 Masa Lalu Yang Tak Tersembunyikan
- Bab 337 Memberinya Status
- Bab 338 Terjadi Masalah
- Bab 339 Mempercayainya
- Bab 340 Jangan Harap Dia Menikahimu
- Bab 341 Aku Tidak Akan Mengambil Sepeser Uang Dari Keluarga Lu
- Bab 342 Demi Putrinya
- Bab 343 Maaf, Aku Datang terlambat
- Bab 344 Minta Maaf
- Bab 345 Terlambat Satu Langkah
- Bab 346 Mengantarnya Ke Bandara
- Bab 347 Perusahaan Keamanan Yang Aneh
- Bab 348 Serahkan Seluruh Kebahagiaanya Padaku
- Bab 349 Penjelasan Yang Sia-sia
- Bab 350 Menyimpan Kemarahanya Pada Dirinya Sendiri
- Bab 351 Melacak
- Bab 352 Perkataan Yang Tidak Enak Di Dengar
- Bab 353 Pengakuan
- Bab 354 Pulanglah Dengan Cepat
- Bab 355 Persaingan
- Bab 356 Apakah Kamu Yang Membeli Para Wartawan?
- Bab 357 Kamu Pasti Seorang Ibu Yang Baik
- Bab 358 Jangan Mempersulit
- Bab 359 Sikap Artis
- Bab 360 Seperti Pasangan Biasa
- Bab 361 Betemu Dan Bicarakan
- Bab 362 Dalam Sekejap Mata
- Bab 363 Menarik Keluarga Lu Tenggelam
- Bab 364 Di Luar Dari Yang Dibayangkan
- Bab 365 Harus Tahu Menerima Atau Menolak Dalam Berbisnis
- Bab 366 Menghilang Di Laut.
- Bab 367 Bibi, Tolong Restui Kami.
- Bab 368 Katakanlah Dengan Jelas.
- Bab 369 Hujan Lebat.
- Bab 370 Terpapar.
- Bab 371 Membawanya Pulang
- Bab 372 Pemeriksaan Ke Dokter
- Bab 373 Asal Kalian Saling Mencintai Dengan Tulus
- Bab 374 Aku Bisa Mendengar Lagi
- Bab 375 Mundur
- Bab 376 Tidak Perlu
- Bab 377 Membuang Prasangka
- Bab 378 Tidak Akan Membiarkanmu Sendiri Tanpa Bantuan
- Bab 379 Kambing Hitam
- Bab 380 Pergi Bersama
- Bab 381 Mencegahnya Pergi
- Bab 382 Yang Memang Harus Pergi, Tidak Bisa Ditahan
- Bab 383 Dokumen Rahasia.
- Bab 384 Aku Ingin Melihat Cincin Kawinnya.
- Bab 385 Tidak Tahu Apakah Keluarga Lu Masih Memiliki Keberuntungan.
- Bab 386 Seharusnya Janjian Untuk Bertemu.
- Bab 387 Periksa Data Dirinya Di Kota Nan.
- Bab 388 Tidak Ada Orang Yang Bisa Selalu Menang.
- Bab 389 Kami Tidak Ada Pendapat Lain
- Bab 390 Datang Demi Dia
- Bab 391 Dia Cemburu?
- Bab 392 Berdekatan
- Bab 393 Terkadang Inisiatif Sedikit
- Bab 394 Pernyataan Publik
- Bab 395 Sulit Untuk Hamil.
- Bab 396 Lembur Dan Rapat.
- Bab 397 Bekerja Sama Dengan CEO Lu.
- Bab 398 Pemilik Gaun Pengantin
- Bab 399 Kamu Sudah Menerima Pelamaran Pernikahanku
- Bab 400 Jangan Merugikan Dirimu Sendiri
- Bab 401 Ada Suatu Beban Di Pikiran
- Bab 402 Nonya Wang
- Bab 403 Mobil CEO Lu Sedang Diawasi
- Bab 404 Terkait Dengan Keluarga Fan
- Bab 405 Rencana Jangka Panjang Tuan Lu
- Bab 406 Paman, Kamu Tenang Saja
- Bab 407 Desas-Desus
- Bab 408 Kemungkinan Untuk Berkhianat
- Bab 409 Seperti Mimpi Yang Tidak Nyata
- Bab 410 Mengumumkan Kekuasaannya
- Bab 411 Menanyakannya
- Bab 412 Memukul Orang Demi Dia
- Bab 413 Masalah Kecil
- Bab 414 Ini Puteri Direktur Zhao?
- Bab 415 Pria Sukses Dikerumuni Bunga Dan Kupu-Kupu Berterbangan
- Bab 416 Mencari Perhatian
- Bab 417 Kebetulan
- Bab 418 Pertarungan Dua Orang
- Bab 419 Sikapnya Berubah
- Bab 420 Jefferson Lu Yang Kekanak-kanakan
- Bab 421 Penuh Keresahan
- Bab 422 Penantangan dari Model
- Bab 423 Melindunginya
- Bab 424 Nyonya Lu Dijilat
- Bab 425 Pertemuan Kebetulan
- Bab 426 Jodoh yang Tak Didapatkan
- Bab 427 Melakukan Perlawanan Mati-matian
- Bab 428 Mungkin Saja Masih Ada Kesempatan
- Bab 429 Kehidupan Masih Ada Harapan.
- Bab 430 Apakah Kamu Bisa Datang Menemuiku?
- Bab 431 Kali Ini, Biarkan Aku Bertanggung Jawab.
- Bab 432 Menolak Dengan Tegas.
- Bab 433 Orang Tua Di Dunia Ini Sama Semua.
- Bab 434 Kepercayaan yang Berlebihan
- Bab 435 Berpegangan Tangan
- Bab 436 Masih Bisa Memiliki Anak
- Bab 437 Hanya Kebenciannya yang akan Membunuhnya
- Bab 438 Masalah Ini Belum Berakhir
- Bab 493 Kau Tidak Mempercayaiku
- Bab 440 Bantulah Saudaramu Ini
- Bab 441 Menghabiskan Uang Untuknya
- Bab 442 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 443 Tuan Lu Melanggar Aturan
- Bab 444 Reuni Yang Dimaksud
- Bab 445 Ternyata Dia Secuek Ini
- Bab 446 Paksa Minum
- Bab 447 Ketulusan Dibalas Dengan Ketulusan
- Bab 448 Kabar Baik Dan Kabar Buruk
- Bab 449 Menantu Yang Pengertian
- Bab 450 Cepat Tanggap
- Bab 451 Mengantarkan Sup Tengah Malam
- Bab 452 Pekerjaan Tidak Baik Dikerjakan
- Bab 453 Kepercayaan Terhadap Tuan Lu
- Bab 454 Menetapkan Tanggal Pernikahan
- Bab 455 Mengingatkan
- Bab 456 Tidak Menyerah Untuk Terus Menjerat
- Bab 457 Dia Bisa Mengandalkannya
- Bab 458 Tidak Ada Orang Yang Berani Menindasmu
- Bab 459 Lama Tidak Berjumpa
- Bab 460 Tuan Lu Sedikit Cemburu
- Bab 461 Waspada
- Bab 462 Apa Maksud Keluargamu
- Bab 463 Percaya Sepenuh Hati
- Bab 464 Selaras
- Bab 465 Tidak Dapat Menahannya
- Bab 466 Kami Sudah Membuat Surat Nikah
- Bab 467 Tuan Lu Yang Perhatian
- Bab 468 Gangguan Emosional
- Bab 469 Nyonya Lu Pamer
- Bab 470 Berbalik
- Bab 471 Aku Ingin Bekerja di Lu's Corp
- Bab 472 Aku Ingin Bekerja di Lu's Corp
- Bab 473 Tidak Perlu Memaafkan
- Bab 474 Mencari Muka
- Bab 475 Sang Pria Mengambil Inisiatif Untuk Berbaikan
- Bab 476 Keluarga
- Bab 477 Suasana Hati Seorang Ibu Hamil
- Bab 478 Tingkat Kepeduliannya Terhadap Acara Pernikahan
- Bab 479 Kelembutannya
- Bab 480 Keadaan Tidak Begitu Baik
- Bab 481 Sambil Menyelam Minum Air
- Bab 482 Mempercepat Acara Pernikahan
- Bab 483 Gosip
- Bab 484 Meminta Maaf Terhadapnya
- Bab 485 Peringatan
- Bab 486 Orang Gila
- Bab 487 Cara Menebus Rasa Bersalah
- Bab 488 Hubungan yang Semakin Erat
- Bab 489 Datang Tanpa Diundang
- Bab 490 Putra Atau Putri, Sama-sama Suka
- Bab 491 Konfrontasi
- Bab 492: Salah Paham?
- Bab 493 Lebih Baik Tidak Bertemu
- Bab 494 Perhatian Nenek
- Bab 495 Ucapan Di Mulut Tidak Sama Dengan Di Hati
- Bab 496 Membantunya
- Bab 497 Menemui Mantan
- Bab 498 Berbalik
- Bab 499 Beryukur
- Bab 500 Cukup Hanya Memilikimu