Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 56 Saling Memanfaatkan

Dari bekerja hingga sekarang, Jasmine telah menyimpan beberapa uang, semua ini demi biaya melahirkannya, agar bisa mencukupi biaya kehidupan ibu dan anaknya.

Tetapi dirinya masih ingin bekerja beberapa bulan lagi, jika sekarang berdiam diri dirumah maka dirinya akan sangat kosong, dan pekerjaan ini seperti mengalihkan perhatiannya.

Jika tidak dirinya akan merasa mual karena kehamilan ini.

Jarak rumah sakit ke rumahnya juga tidak jauh, Jasmine berjalan di taman apartemennya, dirinya berpikir untuk membeli buah-buahan ketika kembali dan di saat seperti ini Billy seharusnya belum kembali kerumah.

Ketika dirinya sedang berjalan, ada seseorang yang memanggil namnya, “Jasmine?”

Seorang wanita yang mengenakan jaket melambaikan tangan kepadanya, setelah melihat Jasmine dengan seksama, dengan bahagianya dia berjalan, “Aku mengira akan salah orang, ternyata itu kamu!”

“Melissa!” Jasmine mengenali teman dikuliahannya ini, dengan terkejut dia berkata, “Sungguh kebetulan! Tadi aku sedang berpikir dan tidak melihat kamu.”

“Benar sekali, kumpul bersama yang kapan lalu, aku tidak melihat kamu dan biasanya kamu juga memberikan pesan di grup.”

Melissa ketika pada masa kuliah dia termasuk orang yang periang, juga berwajah cantik, sambil menarik Jasmine dia berkata, “Minggu ini Tania akan menikah, apakah kamu akan menghadirinya?”

“Aku belum bisa memastikannya...” Jasmine berkata.

Dirinya memang mendapatkan undangan pernikahan dan perkumpulan kapan lalu mereka telah mengatakannya, jika mereka akan menghadirinya, membuat suasana pernikahan itu menjadi perkumpulan pernikahan tetapi pada saat itu dirinya belum pindah ke apartemennya Jefferson lalu Rose juga belum kembali dari luar negeri.

Tania juga teman dari Jefferson dan dirinya, dia juga mengenal Rose maka dari itu Jasmnie menebak, seharusnya dia pasti akan mengundang pasangan ini.

Dirinya tidak ingin pergi karena takut merasa canggung.

“Beberapa akhir ini perusahaan sedikit sibuk, terkadang harus lembur ketika libur, aku akan berusaha untuk mengambil izin.” Jasmine mencari sebuah alasan, lalu bertukar id wechat dengan Melissa dan sedikit bercerita kemudian kembali ke rumah.

Bahkan Melissa sendiri masih bertanya kapan dia akan menikah, Jasmine sendiri menjawab semua ini masih terlalu cepat.

Dirinya sungguh tidak ada keinginan untuk menikah sekarang.

Ketika Jasmine berada di bawah apartemen secara kebetulan dia bertemu dengan seorang gadis yang terlihat sangat, baru saja dia melewatinya wanita itu tersenyum dan berkata, “Kakak apakah kamu mengenal orang orang di apartemen tersebut?”

Yang ditunjuk wanita itu secara kebetulan memang rumahnya.

“Tidak ada apa-apa, aku megenal seorang kakak yang tinggal disini, aku hanya ingin tahu dia tinggal sendiri...” Ketika wanita itu berkata wajahnya memerah.

Dengan segera dia berada disini, Jasmine sendiri tidak perlu berpikir terlalu lama lagi.

Tetapi ketika dirinya ingin berkata, Billy telah datang dan membawa sekantong buah-buahan, dan ketika melihat gadis itu dirinya dengan dingin juga datarnya berkata, “Untuk apa kamu kesini?”

Wanita yang mendapatkan pertanyaan ini dengan segera dia menjawab, “Aku tidak melakukan apapun hanya ingin bertemu denganmu.”

Dia berkata dengan sedih bahkan hampir menangis.

Jasmine yang berdiri disini ini dirinya merasa canggung untuk berdiri disini dan berjalan pergi, seketika pergelangan tangannya di pegang oleh Billy.

“Kamu sudah lihat, ini adalah pacarku dan aku tinggal bersama dengannya.”

Wanita itu terkejut.

Billy mengenggam tangannya Jasmine tanpa melihat wanita itu dan membawa Jasmine masuk kedalam.

“Kamu tidak ingin menjelaskan kepadanya?” Jasmine melepaskan genggamannya dan berkata, “Sepertinya dia menyukai kamu.”

“Aku tidak menyukainya.” Billy segera berkata, “Jika tidak menyukainya maka tidak perlu lagi bertemu dengannya, bukankah seperti itu?”

“Tetapi kamu tidak perlu berkata jika kita...” Ketika berkata Jasmine seketika terhentikan lalu merasa tenggorokan ini seperti kering dan tersenyum dengan pahit, “Seperti biasa aku juga selalu memanfaatkanmu.”

Ketika ada seseorang yang menggunakan caramu, semua ini terasa aneh.

Billy dengan seperti biasanya menarik kulkas sambil merapikan makanan dan berkata kepada Jasmine, “Kamu memanfaatkan aku, begitu juga sebaliknya maka kita berdua impas.”

Jasmine tidak melanjutkan pembicaraan ini, dirinya menganti pakaian dan berjalan ke arah dapur untuk membantu.

Lalu telepon genggamnya berdering, ketika dia membuka ternyata seorang temannya menarik dia untuk masuk ke grup pertemanan yang baru, dan dengan jelas judul disana tertera, untuk menghadiri pesta pernikahannya Tania juga sambil memberikan kejutan untuknya.

Awalnya Jasmine ingin menghadirinya tetapi ketika melihat personal didalam grup ini ada Rose dan Jefferson.

“Kenapa? Apakah bosmu meminta kamu untuk lembur lagi?” Billy bertanya.

“Bukan, teman kuliahku menikah.” Jasmine berkata dengan mudahnya, setelah itu dia menganti notifikasi grup ini ke mode hening, sambil menghempaskan telepon genggamnya.

Billy yang melihat tatapan mata Jasmine ini berkata, “Apakah kamu takut bertemu dengan Jefferson dan Rose?”

Dia ingat jika Jasmine pernah berkata jika mereka adalah teman pada masa kuliah.

Dia melihat ketakutan dan kecanggungannya, kemudian sambil membelakanginya Jasmine berkata sambil memetik kacang panjang, “Iya.”

“Maka kamu tidak akan bertemu lagi dengan teman kuliahanmu lagi?” Billy berkata, “Beberapa orang yang sudah bercerai masih bisa berteman lalu kamu juga sempat berhubungan dengan Jefferson dalam beberapa saat, mungkin kamu masih mencintainya jika tidak kenapa kamu tidak berani pergi?”

Terkadang ada beberapa hal yang mudah untuk dikatakan dan sulit untuk di lakukan.

“Jika tidak, aku akan menemanimu, membiarkan kamu memanfaatkan aku sekali lagi.”

Jasmine mengelengkan kepalanya, “Sudahlah.”

Wajahnya yang tenang itu tidak terlihat ragu, terkadang ada beberapa hal yang tidak mungkin lenyap dari hidupnya, dan janin di perutnya ini tetap saja adalah darah dagingnya Jefferson.

Dia adalah ayah dari anaknya dan semua ini tidak akan berubah.

Jasmine juga ingin melupakan hal ini, tetapi sepertinya akan membutuhkan waktu yang lama.

...

Beauty Magazine telah memberikan infomarsi, Anna dari bagian Beauty Magazine sangat menyukai karyanya Jasmine, maka dari itu dia memintanya untuk mengurus pemotretan majalah bulan ini.

Setelah bos Tan mendapatkan telepon dari Beauty Magazine, lalu segera menginformasikan hal ini lalu berdasarkan peraturan dari perusahaan Jasmine pasti akan mendapatkan gaji tahunan tambahan.

Jasmine sendiri tidak merasa dirinya ini begitu beruntung, karena ketika rapat itu berlangsung Jefferson juga berada disana, mungkinkah dia...

Pikiran yang keluar itu segera dibuang jauh-jauh oleh Jasmnie, karena dirinya tidak mengerti perbuatan yang dilakukan oleh Jefferson, dia bukanlah orang yang melibatkan kehidupan pribadi dalam sebuah pekerjaan, jika tidak Vogue Bonds Co tidak akan berkembang sepesat itu.

Demi kelancaran bekerja dan pemotretan, Beauty Magazine memberikan sebuah ruangan kantor untuk Jasmine, karena perjalanan kesana tidaklah dekat dan setiapnya harus bolak-balik, Jasmine yang mengiyakan pun harus memindahkan kantornya untuk sementara.

Setelah Luna merapikan pekerjaannya, dia berencana untuk membantu Jasmine.

Barang yang harus dia bawa tidaklah banyak, beberapa barang akan di pindahkan oleh orang-orang di kantor, Jasmine turun dengan membawa sebuah kotak.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu