Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 403 Mobil CEO Lu Sedang Diawasi

Setelah Jasmine Zhao menghubungi Ibu Zhao, Jefferson Lu juga menghubungi kediaman Keluarga Lu. Tetapi Ayah Lu pada saat itu ada menghadiri pesta makan malam dan Ibu Lu juga pergi menemaninya.

Jefferson Lu berencana setelah turun dari pesawat, ia akan mengantar Jasmine Zhao ke kediaman Keluarga Zhao dulu. Mengenai masalah lainnya, dia pun masih belum sempat mempertimbangkannya.

"Kenapa tanganmu dingin sekali?" tanya Jasmine Zhao heran, berpikir bahwa dia sedang merasa tidak enak badan.

Pria itu menggelengkan kepala. "Mungkin karena merasa sedikit gugup."

"Apakah karena kamu akan ke rumahku?" Jasmine Zhao agak tertegun. Dia tidak menyangka bahwa Jefferson Lu, orang yang telah mengalami begitu banyak pertemuan besar, akan merasa gugup karena bertemu dengan orang tuanya. Tangannya bahkan terasa dingin.

"Waktu aku pergi ke rumahmu, kamu masih belum menyetujui lamaranku. Sekarang ini berbeda..."

Jasmine Zhao yang mendengarnya pun tersenyum. "Kalau begitu, kamu sebaiknya tidak perlu pergi, maka kamu tidak akan merasa begitu gugup."

"Mana bisa begitu."

Pria itu menggelengkan kepalanya, lalu menggenggam erat tangan Jasmine Zhao. "Setelah semua masalah itu, aku akhirnya baru bisa menahanmu di sisiku."

Pesawatnya telah tiba di bandara Kota Jin setelah penundaan singkat. Hari sudah hampir senja ketika mereka turun dari pesawat.

"Bagaimana kalau kita beristirahat sebentar di kafe bandara, lalu baru pergi lagi?" Jasmine Zhao berpikir ketika pulang ke rumah, makanannya juga hanya yang seadanya, jadi mereka pun tidak perlu terburu-buru pulang.

"Jangan biarkan paman dan bibi menunggu terlalu lama. Kalau tidak, aku takut mereka akan mengkhawatirkanmu dam mengira kamu diculik olehku," kata Jefferson Lu sambil bercanda. Lalu dia berjalan ke pintu keluar sambil membawa kopernya.

Karena dia bersikeras, Jasmine Zhao pun tidak mengatakan apa-apa. Dikarenakan mobil yang datang untuk menjemput mereka terjebak kemacetan, mereka pun hanya bisa memanggil taksi.

Semenjak kapan lalu lintas di dekat bandara Kota Jin menjadi sangat padat.

Mereka pun mendengar sopir taksi tersebut mengeluh sepanjang waktu. Begitu Jasmine Zhao melihat ke luar jendela, dia tiba-tiba merasa bahwa jalannya ini salah.

"Bapak salah jalan, ya? Kita barusan seharusnya naik, bukan?"

Setelah Jasmine Zhao menyebutkannya, Jefferson Lu juga merasa bahwa pengemudi itu mengambil jalan memutar. Dia pun mengernyit. Dia sebenarnya tidak begitu peduli dengan ongkos jalan memutar, tetapi dia ingin secepat mungkin sampai ke kediaman Keluarga Zhao.

"Aku bukan sengaja memberi kalian jalan memutar. Dari aksennya, kalian juga warga-warga Kota Jin, kan. Tapi jalan yang barusan itu macetnya parah banget, makanya aku hanya bisa mengambil jalan sini." Pak sopir itu menjelaskannya, dan bahkan menambahkan jika mereka tidak percaya, mereka dapat melihatnya di aplikasi navigasi ponsel mereka, dimana memang menunjukkan sedang macet.

Ketika sang sopir menjelaskannya, mereka pun terdiam.

Dua puluh menit kemudian, taksinya telah tiba di lantai bawah rumah orangtua Jasmine Zhao. Karena Jefferson Lu pernah datang sebelumnya, dia pun mengamati sekilas termpatnya, membayar ongkosnya, dan siap untuk naik ke atas bersama Jasmine Zhao.

Saat ini, jika mereka tidak masuk ke rumah Keluarga Zhao, makan malam mereka akan menjadi camilan tengah malam.

Begitu taksinya pergi, Jefferson Lu pun mengangkat telepon dari rumah sakit kota Jin.

Setelah mematikan teleponnya, reaksi pertamanya adalah mengantar Jasmine Zhao ke rumah dulu.

"Ada apa?"

"Sopir yang seharusnya menjemput kami di bandara mengalami kecelakaan lalu lintas dan sekarang sedang berada di rumah sakit." Karena kecelakaan itu terjadi dengan cara yang aneh, rumah sakit tidak dapat menghubungi keluarga pengemudi, sehingga mereka memutuskan untuk menghubungi Jefferson Lu.

Beberapa menit sebelum kecelakaan, semua kamera pengawas di jalan itu rusak, tidak terekam gambaran kejadian saat itu.

Satu-satunya hal yang dapat dipastikan adalah tidak ada kecelakaan kendaraan lainnya maupun korban jiwa selain mobil itu, tetapi saking seriusnya kecelakaan itu, pengemudi yang dilindungi oleh kantong udara tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke UGD.

"Kamu pulang dan istirahatlah dulu. Aku akan pergi melihat situasinya, setelah itu aku akan langsung pulang, ya?"

Sebelum bisa mendapatkan konklusi masalah ini, Jefferson Lu tidak ingin Jasmine Zhao berada dalam bahaya.

"Tapi..." Sebelum Jasmine Zhao dapat menyelesaikan perkataannya, Jefferson Lu sudah menekan bel pintu rumah Keluarga Zhao.

Keduanya sangat mengkhawatirkan satu sama lain, tetapi setelah Jasmine Zhao memikirkannya, dia pun memutuskan untuk mendengar perkataan Jefferson Lu. Jika dia pergi bersama Jefferson Lu, sebaliknya malah membuatnya semakin repot.

Begitu berpikir demikian, Jasmine Zhao pun menenangkan dirinya supaya tidak membiarkan Ayah Zhao dan Ibu Zhao merasa ada yang tidak beres.

“Paman dan bibi." Jefferson Lu membawa masuk kopernya dan langkah seketika berhenti ketika melihat meja yang dipenuhi dengan makanan. “Aku minta maaf. Aku kemungkinan tidak bisa ikut makan bersama kalian. Di perusahaan masih ada urusan dan aku harus pergi membereskannya sendiri.”

"Apakah mendesak sekali?" Ibu Zhao dan Ayah Zhao saling memandang, "Tapi kalian juga tidak makan apa-apa di pesawat dan sekarang juga sudah malam."

Jasmine Zhao pun membantu dengan berkata, "Ayah, ibu, tolong kalian bisa memahaminya. Dia benar-benar harus pergi ke sana."

"Kalau begitu aku akan pergi dulu."

Sebelum Jefferson Lu pergi, dia pun tersenyum pada Jasmine Zhao. Melihat mereka begitu rukun, Ibu Zhao pun menjadi lebih lega.

Setelah Jefferson Lu pergi, Ibu Zhao baru menarik Jasmine Zhao dan melihatnya dari atas ke bawah, berpikir bahwa dia masih hamil ketika terakhir kali pulang, tetapi sekarang…

"Sudahlah, kamu lepaskanlah genggamanmu itu. Jefferson takut kita akan cemas, makanya dia mengantar putri kita kembali." Ayah Zhao, yang duduk di kursi roda, mengerutkan keningnya dan berkata, "Cepat makanlah. Dia pastinya lelah, kan."

Ibu Zhao melirik Ayah Zhao dan berkata, "Kamu tahu bahwa aku seperti ini karena kangen dan ingin melihat putriku, bukan?"

Setelah sekian lama tidak mendengar mereka bertengkar, Jasmine Zhao pun tersenyum. "Ayah, Ibu, aku sangat kangen kalian."

Setelah hampir menjadi seorang ibu, Jasmine Zhao baru menyadari betapa sulitnya menjadi orangtua. Mungkin saja ini yang ingin diberitahukan Tuhan padanya, untuk menghargai semua yang ada di depannya.

Setelah selesai makan dengan Ayah Zhao dan Ibu Zhao, Jasmine Zhao kembali ke kamarnya dan menghubungi Jefferson Lu.

"Bagaimana dengan keadaan di sana?"

"Sang pengemudinya sudah aman, tapi masih perlu diawasi lagi. Mengenai situasi apa yang sebenarnya terjadi saat itu, aku masih tidak dapat mengatakannya. Kamu jangan cemaskan saya dan istirahatlah," ujar Jefferson Lu dengan lembut. "Nanti malam aku akan menginap di hotel dekat rumah sakit, takutnya sopirnya akan bangun kapan saja."

"Baiklah. Orangtuaku bahkan bilang… lupakan saja. Jaga dirimu."

Jasmine Zhao memikirkan perkataan Ibu Zhao Mu, yang mengatakan bahwa ruang tamu sudah dibereskan dan Jefferson Lu bisa beristirahat di sana setelah pulang kerja. Dia pun merasa sangat bahagia.

Mungkin saja mereka sudah menjadi keluarga di mata orangtuanya.

Jefferson Lu melihat ke langit malam di balik jendela. Bibir tipisnya pun terbuka dan berkata, "Aku besok akan pergi menemuimu. Tidurlah lebih awal."

"Baiklah. Aku akan menunggumu."

Dia pun meletakkan ponsel dan menyipitkan matanya. Setelah mendengar ada bunyi langkah kaki di belakangnya, dia perlahan-lahan membalik badannya.

Begitu Rio He menyelesaikan liburannya, dia langsung bergegas kemari. "Ada orang yang sengaja merusak sistem pengawasnya dan rekamannya tidak bisa dipulihkan kembali. Selain itu, jalan-jalan di sekitarnya menjadi macet karena kecelakaan itu."

Jika sopir taksi itu telat memutar, mereka mungkin saja akan terjebak macet.

"Tapi aku menemukan rekaman sebelum kecelakaan pada kamera mobil perusahaan, dimana ketika sang sopir pergi menjemput kalian, dia telah terjebak kemacetan. Kemudian dia berputar, mengambil jalan memutar dan kecelakaan itu terjadi pada saat itu."

Berputar?

Jefferson Lu mengerutkan kening, menganggap bahwa semuanya ini bukanlah kecelakaan.

Apakah mungkin ada orang yang mengira bahwa dia dan Jasmine Zhao akan berada di mobil itu, maka semuanya ini masuk akal.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu