Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 1 Hubungan Kami

Ponsel berdering di pagi subuh.

Jasmine Zhao mematikan ponselnya dalam keadaan linglung dan ingin kembali tidur, namun ia berpaling ke sebuah dada yang lebar.

Setelah mencium aura dingin seorang lelaki, Jasmine Zhao perlahan terbangun dan teringat kembali bahwa ia sudah pindah ke apartemen milik Jefferson Lu setengah tahun yang lalu.

Ia mengangkat kepalanya dan melihat wajah tampan lelaki tersebut.

Mungkin karena kekurangan tidur belakangan ini, kantung mata lelaki tersebut terlihat menghitam, bibir tipisnya terlihat tersenyum, yang membuatnya tertidur dengan penampilan yang sangat menawan.

Ia tercengang menatap lelaki tersebut, ia tidak dapat menahan diri untuk menyentuh bibir tipisnya, ia perlahan menyentuhnya karena ia khawatir akan membangunkannya, tatapannya terlihat sangat penuh rasa sayang dan juga sedikit berhati-hati.

Lelaki itu sepertinya merasakannya, ia langsung membuka lebar matanya dengan pupil hitamnya yang menajam.

"Pagi."

Suara lelaki itu terdengar sedikit serak, disertai dengan sejenis rasa puas yang ia dapat setelah merasa kenyang, Jasmine Zhao yang diam-diam menatapnya itu tertangkap basah hingga ia langsung menarik kembali tangannya dengan eksrpresi wajah yang canggung,"Kamu, apakah kamu sudah bangun? Kalau begitu, aku akan segera pergi mempersiapkan sarapan untukmu!"

Sebelum ia sempat selesai berbicara, bibirnya sudah terlebih dahulu ia cium.

Tangan lelaki itu terus menyentuh kulit lembutnya yang kemudai membuat Jasmine Zhao bergemetar.

Mereka berdua sudah berhubungan selama lebih dari setengah tahun, mereka juga sudah sangat akrab dengan masing-masing dari tubuh mereka, Jasmine Zhao juga tidak ahli dalam menahan perasaannya, hingga ia akhirnya lupa untuk bangun karena ciumannya itu.

......

Hingga pukul delapan tiba, Jasmine Zhao benar-benar membangunkan dirinya dengan tubuhnya yang terasa sedikit sakit itu, ia teringat kembali bahwa ia harus pergi mempersiapkan sarapan pagi, sehingga ia langsung bergegas mengganti pakaiannya, tetapi wajanya kembali memerah saat ia melihat jejak kecupan yang terdapat di lengannya itu.

"Hari ini hujan mungkin akan turun, kenakan celana pendek saja,"Jefferson Lu berjalan keluar dari kamar madni dan melihat Jasmine Zhao mengenakan rok, sehingga ia juga tidak bisa menahan diri untuk tidak memperingatkannya,"Suhu udara juga sudah mulai turun, sudah mulai dingin."

Lelaki itu memiliki tubuh yang cukup tinggi, tinggi tubuhnya mungkin mencapai 188 sentimeter, dadanya tidak terdapat sedikitpun daging yang berlebihan, handuk putih terikat pada pinggangnya yang membuatnya terlihat sangat menawan.

Walaupun Jasmine Zhao tidak jarang melihatnya, namun, wajahnya tetap saja memerah ketika melihatnyah saat ini, sehingga ia pun langsung berpaling dan mengganti pakaiannya.

Setelah melihat jejak kecupan yang berada di lengannya, ia mengganti pakaiannya sambil bergumam,"Aku sudah menyuruhmu untuk berhati-hati, namun kamu tetap saja tidak mendengarkanku, bekas kecupan ini hanya akan hilang dalam beberapa hari, bagaimana jika orang lain meliahtnya?"

"Bukankah aku sudah memperhatikannya,"ucap Jefferson Lu,"Setidaknya tidak ada di lehermu."

Jasmine Zhao,"......"

Setelah Jasmine Zhao selesai membersihkan diri dan hendak pergi mempersiapkan sarapan, ia menyadari bahwa Jefferson Lu sudah terlebih dahulu bersiap-siap di dapur, susu kacang dan telur goreng sudah terletak di atas meja makan, sedangkan bayangan lelaki yang terlihat sibuk itu membuatnya kebingungan.

Setengah tahun yang lalu, Jasmine Zhao terpaksa pulang karena penyakit pneumonia yang dialami ibunya, lalu mencari pekerjaan di sebuah perusahaan, pada saat ia mendapatkan informasi mengenai acara reuni dari grup temannya itu, ia pun memutuskan untuk pergi karena sedang tidak sibuk.

Ia tidak pernah menyangka bahwa Jefferson Lu yang sebelumnya sangat memperhatikan kebersihan dan tidak pernah ikut serta dalam acara seperti ini akan datang.

Sejak peristiwa tersebut, ia pun langsung terburu-buru pergi ke luar negeri dan pulang setelah tiga bulan berlalu, setelah bertemu dengan Jefferson Lu di acara reuni itu, ia bahkan merasa tertekan oleh karena rasa rindunya, ia melihatnya terduduk di salah satu sudut dan tidak tahan untuk tidak pergi berbicara dengannya.

Tidak tahu apakah karena efek alkohol atau alasan lainnya, mereka berdua akhirnya berciuman dan melakukannya, tidak lama kemudian, Jefferson Lu memberikan kartu apartemennya dan ia pun pindah bersama dengannya.

"Untuk apa kamu berdiri disana?" Jefferson Lu berjalan keluar dari dapur sambil menggenggam piring, lalu melihat Jasmine Zhao tercengang dan tidak mengerti apa yang sedang ia pikirkan,"Kamu harus pergi bekerja jam setengah sepuluh nanti, kamu mungkin tidak akan sempat makan jika kamu tidak sarapan sekarang."

Jasmine Zhao kemudian kembali fokus dan duduk di depan hadapan meja makannya.

Jefferson Lu memberikan roti yang sudah ia panggang kepadanya, lalu berkata,"Malam ini akan ada pesta koktail, jadi aku tidak akan pulang dan makan malam, kamu tidak perlu memasak terlalu banyak makanan dan tidak perlu menungguku nanti malam."

"Baik,"Jasmine Zhao mengiyakannya, ia tidak mengerti jelas perasaan dalam hatinya, tetapi ia sepertinya merasa sedikit sedih.

Setengah tahun belakangan ini, ia terus menetap di tempat ini dengan menggunakan identitas sebagai pacar Jefferson Lu, ia bersikap sama seperti seorang nyonya di rumah ini yang menyelesaikan segala jenis pekerjaan rumah, namun Jefferson Lu tidak pernah menjelaskan apa identitasnya.

Jefferson Lu bersikap sangat baik terhadap dirinya, ia akan menemaninya pergi berkeliling pada saat ia tidak sibuk, ia juga akan membeli sayuran dan mempersiapkan makanan ketika ia sedang sibuk, namun, ia tidak pernah membawanya pergi ke segala jenis pesta koktail, terlebih lagi, ia juga tidak mengenal teman-temannya.