Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 449 Menantu Yang Pengertian

Ibu Lu menceritakan apa yang terjadi dengan susah payah.

“Sebelumnya ayahmu sering mengeluhkan dadanya sesak dan tidak nyaman, tapi aku tidak berpikir terlalu banyak. Aku mengira itu karena dia terlalu memikirkan urusan perusahaan perusahaan dan terlalu lelah, aku tidak menyangka……”

Koridor yang kosong itu hanya diisi suara tangisan Ibu Lu.

Ternyata saat penyakit datang mencari, tidak ada seorang pun yang bisa menghadapinya dengan besar hati.

Untung saja Ayah Lu diantar ke rumah sakit tepat waktu, meski operasinya berjalan selama hampir tiga jam, tapi Ayah Lu sudah terbebas dari masa kritis.

Ayah Zhao juga sengaja menelepon dan memesan kepada Jasmine Zhao agar menjaga baik-baik Ibu Lu.

“Aku sudah tahu, ayah, kamu dan ibu cepatlah istirahat.”

Jasmine Zhao menoleh, melihat Ibu Lu sedang melambai mengisyaratkan agar dia ke sana, “Bibi, Anda jangan terlalu khawatir, tadi perawat juga sudah berkata begitu, pasti tidak akan ada masalah.”

Tampak air mata di pelupuk mata Ibu Lu, lalu dia menggenggam erat tangan Jasmine Zhao, “Kelak ada kamu yang menemani Jefferson, jika aku sekarang ikut ayahnya pergi pun, aku juga sudah tenang……”

“Bibi, kenapa sembarangan bicara!”

Jasmine Zhao mengulurkan tangan dan merangkul bahu Ibu Lu. Saat sedang mengobrol, pintu kamar operasi terbuka.

Wajah Ayah Lu tampak pucat. Saat didorong keluar oleh perawat, dia masih belum sadar.

“Operasinya terbilang sukses, sekarang akan dipindahkan ke kamar pasien untuk observasi dan boleh meninggalkan satu anggota keluarga untuk menemaninya.” Usai berbicara, perawat itu mendorong Ayah Lu ke kamar rawatnya.

Ibu Lu bersikeras ingin tinggal untuk menjaganya, tapi dihentikan oleh Jefferson Lu.

“Bibi, kita pulang saja dulu. Besok pagi, aku akan menemanimu datang lagi.”

Jasmine Zhao sedang rajin belajar bagaimana menjadi seorang menantu yang pengertian. Ada dia yang menemani Ibu Lu, Jefferson Lu juga lebih tenang tinggal di rumah sakit. Dia meminta Rio He datang untuk mengantar mereka berdua pulang.

Selama di perjalanan, Ibu Lu terus menangis. Sesampainya di rumah pun, dia juga tidak berkenan untuk tidur.

Sambil menggandeng tangan Jasmine Zhao, dia terus menceritakan tentang masa kecil Jefferson Lu, “Kala itu, kondisi rumah tidak seperti sekarang. Ayahnya selalu bersosialisasi dan minum-minum di luar hingga larut malam. Saat itu aku pernah mengandung anak kedua, tapi tidak bisa dipertahankan.”

Ceritanya dimulai dari saat Jefferson Lu masih kecil, sampai saat dia mendirikan Vogue Bonds Co.

Di mata Ibu Lu, Jefferson Lu selalu merupakan anak kesayangannya, tidak peduli posisi dan kekayaan seperti apa yang dia miliki, Ibu Lu selalu mengkhawatirkannya.

Setelah Ibu Lu tertidur, barulah Jasmine Zhao balik ke kamar untuk istirahat. Jefferson Lu meneleponnya, memesannya agar menjaga dirinya baik-baik. Begitu dia merasa tidak nyaman, harus segera memberitahunya. Mendengar nada bicara pria yang terus mengomelinya dari seberang telepon. Jasmine Zhao bersandar pada tempat tidurnya, “Aku akhirnya tahu siapa yang mewariskan hobi mengomelimu.”

Setelah dia berkata begitu, terdengar suara dengusan pria itu.

“Baru beberapa kalimat ini, kamu sudah merasa tidak sabar. Kelak, aku masih akan mengomelimu seumur hidup.”

Omongannya sekarang semakin menjijikkan.

Untung saja Ayah Lu segera sadar. Saat Ibu Lu kembali mengunjunginya di rumah sakit, Ayah Lu sudah sedang menghabiskan semangkuk bubur.

Saat melihatnya, Ibu Lu tidak sabar mengomelinya.

“Aku menjagamu dengan begitu teliti, kenapa kamu masih jatuh sakit? Apa kamu tahu kemarin itu sangat membuatku takut!”

Jefferson Lu bertukar pandang dengan Jasmine Zhao, lalu keluar diam-diam dari kamar pasien dan memberikan waktu pribadi untuk mereka berdua berbicara.

Bagaimana sebenarnya kondisi Ayah Lu, Jefferson Lu tidak mengatakannya dengan jelas. Sejak awal dia sudah memberitahu pihak rumah sakit bahwa tidak peduli bagaimanapun kondisi Ayah Lu, segala sesuatu harus lebih dulu memberitahukannya. Seandainya terjadi sesuatu, dia tidak berharap Ibu Lu menghadapinya seorang diri.

Dia menggandeng tangan Jasmine Zhao dan berkeliling di taman bunga di belakang rumah sakit.

Sinar matahari perlahan menyinari dedaunan, pemandangan seperti itu membuat orang mendesah dan merasa iba.

“Ayahmu, baik-baik saja kan?”

Jasmine Zhao hanya bisa memanfaatkan waktu sepi untuk bertanya sedikit, jika bertanya terlalu banyak, dia takut hati Jefferson Lu akan tidak nyaman.

“Iya, masih terkontrol. Kata dokter, untung saja cepat diantar, sel kankernya belum menyebar. Di usianya sekarang, besar kemungkinan ditemukan kondisi seperti ini.” Jefferson Lu berkata serius.

Di sisinya, Jasmine Zhao menunduk memegang jarinya, “Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja.”

Seperti dia menjaganya saat Ayah Lu sedang menjalani operasi, sekarang, giliran dia yang menjaganya.

Dalam beberapa jam ini, Jefferson Lu berpikir banyak, dan di saat ini ada Jasmine Zhao di sampingnya, barulah hatinya merasa tenang.

“Kalau begitu kapan paman bisa keluar dari rumah sakit?”

Sebenarnya yang ingin ditanyakannya adalah, apalah dia akan menunda waktu untuk mulai bekerja di Lu’s Corp, karena Ayah Lu sedang sakit, jika dia bolak balik perusahaan dan rumah sakit, tubuhnya juga tidak akan tahan.

“Malam ini.” Jefferson Lu berkata dengan tegas, “Kami sudah membahas mengenai masalah ini, dia juga tidak ingin tinggal di rumah sakit. Setiap hari melihat pasien-pasien ini, suasanya hatinya juga ikut merasa terpuruk. Setelah aku mengatur semuanya di perusahaan, aku akan mengantarnya untuk melakukan pengobatan di luar negeri.

Ini juga merupakan sebuah jalan keluar.

Dibandingkan dengan keluarga Jasmine Zhao, kondisi Keluarga Lu jauh lebih rumit.

Ditambah banyak sekali orang internal Lu’s Corp yang tidak mengharapkan Ayah Lu pensiun secepat ini. Mereka semua adalah orang-orang lama di perusahaan, berharap Ayah Lu dapat menjabat selama beberapa tahun lagi, dengan begitu, akan melihat dari hubungan yang sekian lama ini menutup sebelah mata terhadap tindakan mereka yang kurang menguntungkan bagi perusahaan.

Jika Jefferson Lu mengambil alih Lu’s Corp di saat ini, besar kemungkinan akan mendapati banyak sekali rahasia mereka.

Dan di hari Ayah Lu masuk rumah sakit, berita ini sudah tersebar luas.

Beberapa orang tua di Lu’s Corp juga sudah seperti cacing kepanasan. Sejak pagi tadi berkumpul bersama, berdiskusi apakah Jefferson Lu akan menunda kedatangannya ke perusahaan.

“Menurutku, dia pasti akan menundanya, setidaknya selama seminggu! Keluarga Lu hanya memiliki seorang putra, apakah ayahnya sendiri masuk rumah sakit pun, dia tidak melepaskan apapun dan tetap datang bekerja?”

Kedua orang lainnya memiliki hubungan kekerabatan dengan Keluarga Lu. Satunya adalah adik sepupu Ibu Lu, Wandy Lin, dan satunya lagi adalah abang Ayah Lu, Rudy Lu.

Putra Rudy Lu, Anderson Lu sekarang menjabat sebagai manager departemen yang memulai dari seorang pegawai kecil dan naik pangkat demi pangkat, sampai bulan lalu baru dipromosikan sebagai manager. Dia membiarkan anaknya bekerja dari tingkat terbawah adalah karena dia berpikir panjang, agar kenaikan posisi anaknya tidak tampak terlalu spesial di mata orang-orang di perusahaan.

Tak disangka, Ayah Lu malah berbuat sampai setegas ini.

Meski tahu bahwa Lu’s Corp akan menjadi milik Jefferson Lu cepat atau lambat, tapi begitu dia bertindak, tujuannya agar Jefferson Lu masuk ke Lu’s Corp sebagai CEO, benar-benar tidak memandang para direktur lama ini.

Saat ini Rudy Lu sudah kesal sampai tidak lagi ingin bersuara. Terkendala hubungan kekerabatan, dia juga tidak boleh berbuat terlalu keterlaluan.

Hanya saja, kebencian yang tampak dari mata tidak akan bisa menipu, dalam sekejap Wandy Lin bisa mengetahui masalah hatinya, sambil tertawa dan bercanda dia berkata, “Sudahlah, apa yang perlu dikhawatirkan. Tidak peduli siapa yang akan menjadi CEO Lu’s Corp, kalian juga ditakdirkan harus bekerja untuk Lu’s Corp! Tidak seperti Direktur Lu yang ada di antara kita, beliau kan memiliki seorang putra yang pintar dan hebat, dan yang terpenting, beliau juga bermarga Lu!”

“Apa maksudmu? Pedas sekali kata-katamu.”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu