Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 57 Hello Photographer

Didepan perusahaan, sebuah mobil berawarna abu mendarat dan setelah melihat dirinya seorang pria turun dari mobil, “Photographer Jasmnie kah?”

Jasmine menganggukkan kepalanya, lalu lawan bicara mulai memperkenalkan diri, “Aku adalah manager di Beauty Magazine, Ian.”

“Halo manager Ian.”

“Aku datang untuk khusus menjemput kamu, silahkan naiklah kemobil.” Dirinya juga membantu Jasmine untuk meletakkan barang-barangnya di bagasi mobil.

Jika memang Beauty Magazine telah mengatur semua ini maka Jasmine juga tidak menolak.

Sepanjang perjalanan, Ian berkata jika siang ini ada pertemuan dan selain Jasminie yang menghadiri ini masih banyak juga asisten director yang menghadiri ini, juga ini kesempatan mereka saling bertemu, saling berkenalan.

Di keadaan seperti ini Jasmine sendiri tidak menolak, apalagi dalam satu bulan ini dirinya harus bisa mengenal mereka.

“Baik, aku akan menuju kesana.”

Tetapi ketika berada di gedung Vogue Bonds Co, Jasmine tersentak, “Manager Ian, kantor Beauty Magazine berada disini?”

“Benar, mungkin kamu belum mengetahuinya, Beauty Magazine termasuk salah satu dari bagian dari Vogue Bonds Co, dan sekarang berada di lantai 8 gedung ini.”

Jangan-jangan...

Jefferson adalah atasan di Vogue Bonds Co, Beauty Magazine juga termasuk salah satu bagian dari perusahaan ini, pantasan saja dia hadir di rapat tersebut.

Jasmine menyesal kenapa dirinya tidak memikirkan hal ini terlebih dulu, dirinya hanya mengira jika Jefferson hanya seorang pemegang saham saja di Beauty Magazine dan sekarang dia harus pindah kesini, dan mungkin saja dia akan bertemu dengan Jefferson.

“Apakah ada masalah?” Manager Ian tidak mengetahui ada orang lain yang mengetahui tentang background dari Beauty Magazine, hingga memperlihatkan wajah kecewa seperti ini.

“Tidak apa-apa, mari kita ke atas.” Didalam hatinya Jasmine berdoa agar Jefferson sedang bertugas beberapa hari diluar agar tidak menghadiri rapat-rapat ini.

Agar memberikan kemudahan bagi Jasmine dalam pemotretan, di koridor dia bekerja ada sebuah ruangan yang besar, hal ini membuat dia bisa dengan leluasa mengambil pemotretan, di dekat ruangan kantornya juga ada sebuah ruangan pemotretan.

Manager Ian menyalakan lampunya, mata Jasmine terbelalak melihat ruangan ini, memang sebuah perusahaan yang berbackground besar itu memang berbeda.

“Siang pukul 12 siang, akan bertemu berkumpul di makanan jepang di seberang.”

“Baik aku tahu.”

Manager Ian memperkenal seluruh bagian departemen diperusahaan, lalu kembali pada pekerjaannya sendiri.

Seluruh gedung ini mempunyai 27 lantai, dilantai ke 8 dan 9 adalah bagian Beauty Magazine, di 10 lantai bawah termasuk bagian dari Vogue Bonds Co, dan lantai 10 keatas adalah kantor dari Vogue Bonds Co.

Seluruh bagian gedung keuangan dari kota Nan, hanya sebuah bagian saham dari Jefferson.

Jasmine berjalan di koridor didekat jendela, sambil menarik nafas dalam-dalam, dirinya dulu terlalu berpikir terlalu banyak, bagaiman mungkin pria sehebat itu...

“Kamu adalah photographer yang di undang dari luar itu?” Seketika ada sebuah suara yang bertanya kepada Jasmine, nada seperti mencemooh dan penuh kecurigaan.

“Jika kamu bertanya orang yang mengurusi Beauty Magazine selama sebulan itu, benar itu aku.” Jasmine memutarkan kepalanya dan menjawab dengan tenang.

Orang yang bertanya ini seorang pria dengan tinggi 185 cm, dengan pakaian yang bermodis, juga dengan wajah yang di dandanin, jika Jasmine menebak dari pekerjaannya, dia seharusnya seorang model.

Menggunakan sederet anting di telinganya, lalu tersenyum dan berjalan mendekati Jasmine.

“Iya...” Terdengar sebuah suara dari hidungnya, sambil menaikkan bahunya dan menjulurkan tangannya, “Senang bertemu denganmu, Randy.”

“Jasmine.” Berdiri di depan model yang tinggi ini, tubuh Jasmine kelihatan kecil dan dikarenakan kehamilannya membuat dia telihat gemuk, dan terlihat seperti gampang untuk di ganggu.

Randy melihat kearahnya lalu tersenyum, “Aku dengar kamu terbilang hebat ketika di rapat, editor An terlihat begitu menyukai kamu, tetapi apakah kamu pernah mendengar tentang majalah ini dari orang lain, editor An... berbeda.”

“Maksudnya?” Jasmine bisa melihat wajahnya yang tidak terlihat bersahabat itu, lalu melangkah sedikit mundur.

“Tidak apa, setelah ini kamu pasti mengetahuinya tetapi sepertinya jika dilihat, kamu adalah orang yang baik dan seharusnya tidak akan di apakan oleh editor An.”

Setelah Randy berkata, dia melambaikan tangannya yang ramping, “Sampai berjumpa di pemotretan, photographer Jasmine.”

Bos nya juga berkata jika dirinya bisa mendapatkan pemotretan kali ini, karena editor An sendiri yang memintanya, dan perkataan Randy ini maksudnya apa.

Belum sempat Jasmine berpikir, waktu telah menunjukkan pukul 12, dirinya mengecek pakaiannya di depan kaca ini terlihat sangat besar.

Sambil melihat kearah waktu, dia berjalan ke sebuah tempat makan jepang ini, pelayan diluar juga terlihat ramah, sambil membawa Jasmine masuk ke dalam ruangan, dengan suasana jepang di dalam ada sebuah meja panjang dan pendek, dan tatapan kedua orang ini duduk berseberangan.

Ketika melihat Jasmine, manager Ian segera berdiri untuk memperkenalkan kepada semua orang.

“Ini adalah orang yang akan mengatur pemotretan selanjutnya.”

“Halo semua.” Jasmine tersenyum untuk menyapa mereka semua, dirinya juga melihat model Randy disana, dirinya yang awalnya khawatir akan kehadiran Jefferson, akhirnya bisa menghelakan nafasnya karena dia tidak berada disini.

Hanya saja tidak di sangka, baru saja dia duduk, ruangan ini kembali dibuka kemudian Jefferson dan editor An masuk.

Jefferson sendiri yang tidak begitu suka menghadiri acara seperti ini tidak menghiraukan orang-orang disini, setelah dia melihat Jasmnie selama dua detik tatapan menghindar seperti tidak terjadi sesuatu.

“Selamat datang direktur Jefferson.”

Semenjak Rose kembali, dirinya berusaha untuk menghindarinya tetapi semua ini malah dipertemukan di keadaan seperti ini.

“Direktur Jefferson, apakah ingin mencoba alkohol plum ternama disini? Alkoholnya tidak tinggi.” Ada seseorang yang memberikan ide.

Apalagi Jefferson adalah bos di Beauty Magazine, tentu saja orang-orang disini akan melihat wajahnya itu.

Jasmine sendiri sedang berpikir, bagaimana caranya untuk menghindari alkohol ini, tetapi terdengar suara dingin dan tidak asing dari pria ini, “Siang ini masih harus bekerja, tidak perlu.”

“Benar benar, yang dikatakan direktur Jefferson itu benar, minumannya diganti dengan minuman berasa lainnya saja.”

Ruangan di dalam ini terasa memanas, Jasmnie mendudukkan kepalanya sambil makan, berusaha menghindari orang yang sedang duduk di depannya ini, juga tidak menghubungkan alasan minum ini ke dirinya.

“Sushi disini lebih enak dari sashimi.” Dia berkata dengan sendirinya, lalu memindahkan sashimi di depan Jasmine, lalu di ganti dengan sebuah sushi, juga membawa ikar bakar itu pergi.

Bagi dia, memakan semua ini seperti tidak baik untuk seorang ibu hamil.

Jasmine sedikit memajukan bibirnya, lalu menjepit sebuah sushi, dulu dia tidak akan mengizinkan dia untuk makan makanan yang dingin, dan sekarang semua ini menjadi sebuah kebiasaan? Jika dulu dia memindahkan semua ini, Jasmnie akan merasa senang karena itu.

Tetapi sekarang...

Dia dengan pelan menaikkan kepalanya untuk melihat reaksi dari pria ini, terlihat seperti biasa begitu tenang dan tidak terlihat ada sesuatu yang salah.

Hati Jasmine seperti ada sebuah pertanyaan yang besar.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu