Mr Lu, Let's Get Married! - Bab 442 Kamu Pikir Kamu Siapa

Setelah keluar dari toko perhiasan, Jasmine Zhao semakin semangat untuk berbelanja.

“Keluarga besarmu kebanyakan berada di Kota Jin, saat aku pulang nanti pasti akan bertemu mereka, jika tidak ada pakaian yang sesuai, menurutmu, apakah akan kurang bagus?”

Melihatnya berkata seperti ini, Jefferson Lu mengangguk, “Benar sekali.”

Jasmine Zhao tersenyum sambil menggaet lengannya, dalam hatinya terasa berbunga-bunga, sekalinya berkeliling, setengah hari sudah berlalu.

Sepanjang waktu, Jefferson Lu hanya menerima dua panggilan dari perusahaan, sisa waktunya, dia dengan sabar memberi pendapat, dan mengisi sebagai kuli yang membawakan tas belanjaannya juga sebagai tukang bayar.

Sampai waktunya Jasmine Zhao merasa lelah barulah mereka berhenti. Kebetulan mereka berhenti di depan sebuah toko perlengkapan bayi.

Langkah Jasmine Zhao terhenti, dia menoleh melihat pria di sampingnya, “Lain kali kamu harus datang menemaniku berbelanja di sini.”

“Demi kamu dan anak kita, beli tokonya juga boleh.” Ekspresinya tampak serius, sama sekali terlihat kalau dia sedang bercanda.

Hanya dengan satu kalimat itu sudah bisa membuat Jasmine Zhao tertawa, dia menarik napas dalam, lalu mendesah dan berkata, “Ternyata perasaan memiliki 'ATM berjalan' sangat enak, tidak heran banyak sekali gadis muda ingin mencari suami kaya!”

Pria itu memicingkan mata, lalu ujung bibirnya sedikit terangkat menunjukkan senyuman dari wajahnya.

Sekejap saja, berita bahwa dia menemani Jasmine Zhao mengelilingi toko-toko barang mewah Kota Nan tersebar luas, bahkan ada yang melebih-lebihkannya. Ada yang berkata, Jefferson Lu menghabiskan puluhan milyar dalam beberapa jam, hanya belum membeli toko-toko itu.

Saat Jaxon Nan tersenyum sambil menelepon Jefferson Lu untuk menertawainya, Jefferson Lu malah membalasnya dengan satu kalimat yang menohok.

“Kamu percaya pada apapun yang dikatakan orang, tidak heran kalau tuan besar keluargamu tidak tenang menyerahkan harta keluarga padamu.”

Setelah dia memutuskan telepon sambil tersenyum, dia melirik Jasmine Zhao yang duduk di kursi penumpang, “Di Kota Jin juga banyak tempat yang asik, setelah kita pulang nanti, aku akan menemanimu berkeliling begitu ada waktu.”

“Baik.” Dia sangat menikmati saat-saat bersamanya yang seperti ini. Dia menurunkan sedikit sandaran kursinya, bisa memudahkannya melihat wajah pria itu. Wajah inilah, yang seumur hidup pun tidak akan bosan dipandanginya.

Malam itu, Rose Tang duduk sendirian di bar.

Di hadapannya terdapat beberapa botol anggur yang telah kosong. Saat sekali lagi dia memanggil bartender, seorang pria muncul di belakangnya dan memberi kode pada bartender agar tidak perlu memberikannya lagi.

“Siapa sih? Kepo sekali! ”

Dia meracau sejenak, lalu melemparkan selembar kartu di konter bar, “Aku mau anggur, tidak paham omongan manusia?”

Banyak sekali pelanggan yang mabuk dan berbuat onar di sini, yang lebih tidak enak didengar juga sudah pernah didengar bartender itu. Melihat yang dikenakan Rose Tang kesemuanya bermerek, dia tidak berani banyak berkata, hanya diam di sana mendengar racauannya.

“Berikan dia segelas air lemon.” Alis Jeffrey Chen berkerut. Dia duduk di samping Rose Tang dan menahan lengannya, lalu menyodorkan kartu itu kembali ke tangannya, “Jika kamu mabuk di sini lalu terlihat oleh orang lain, gosip yang tersebar akan lebih tidak enak didengar.”

Di pagi hari, Jefferson Lu membawa istrinya berbelanja di toko barang mewah Kota Nan. Malamnya, gadis kaya Keluarga Tang bermabuk-mabukan di bar.

Jalan cerita yang seperti ini bahkan lebih seru daripada serial televisi.

“Bukan urusanmu! Kamu pikir kamu siapa, jauhi aku.” Rose Tang menepis tangannya dengan kesal, berjalan cepat menuju pintu keluar.

Raut wajah Jeffrey Chen berubah serius, dia mengikutinya tanpa berkata apa-apa.

Hanya melihatnya dengan penampilan kacaunya yang mengenakan sepatu hak tinggi, sambil bertopang pada dinding bar dan terus berjalan menuju luar, lalu beberapa langkah sekali dia tampak seperti hendak muntah.

Pada akhirnya dia tidak sanggup melihatnya lagi, lalu berjalan mendekat menggendong Rose Tang.

“Lepaskan aku! Jangan kira aku tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu hanya ingin bersama denganku, kan? Kuberitahu padamu, meski aku menghabiskan waktu untuk menemani bajingan seperti Jimmy Wang, aku juga tidak akan ditiduri olehmu! Karena kamu tidak pantas,”ucap Rose Tang sambil berusaha memberontak.

“Lebih baik kamu berhenti bergerak, kalau tidak, aku akan membuatmu pingsan, lalu membawamu ke hotel. Apapun yang ingin kulakukan terhadapmu, kamu tahu jelas, kan?”

Tidak bisa menggunakan cara lunak, ya main kasar.

Rose Tang tidak lagi berbicaea, juga membiarkannya membawanya meninggalkan bar.

Di dalam mobil, dia melepaskan sepatunya lalu berbaring di bangku belakang. Awalnya dia memang mengenakan atasan yang menunjukkan bahunya, sekarang tampak semakin seksi dan menarik.

“Kenakan pakaianmu dengan baik.” Jeffrey Chen menghempaskan jasnya kepadanya, menutupi wajah Rose Tang lalu membuka jendela mobil.

Rose Tang tertawa sinis, sekarang efek alkoholnya sudah terasa, dia sama sekali tidak menyadari apa yang sedang dilakukannya, “Heh, bukankah ayahku yang menyuruhmu datang menjemputku? Untuk apa berpura-pura……”

“Kalian semua menganggap aku kotor, tapi bagaimana aku bisa sampai seperti ini! Apa kalian pernah peduli?”

“Tahun itu saat aku ke luar negeri, kondisi perusahaan ayahku kurang baik, lalu mereka menaruh obat di minumanku……” ucapan Rose Tang terhenti di sini, air matanya mengalir keluar dan warna di bibirnya tampak cerah.

Seperti semua yang telah hilang darinya, dipenuhi dengan tetasan darah……

Dengan suaranya yang sedikit serak, sambil menyetir, Jeffrey Chen berkata, “Saat itu aku pernah bilang padamu, asalkan kamu pulang, aku bersedia menikahimu dan juga akan bekerja seumur hidup untuk Tang’s Corp.”

Tidak ada reaksi dari bangku belakang, Rose Tang sudah tertidur di dalam mobil.

Pria itu menggenggam erat setir mobil. Kenapa, dia selalu tidak bisa merasakan ketulusan hatinya. Dia menginjak pedal gas lalu berhenti di sebuah hotel terdekat.

Setelah mabuknya hilang, Rose Tang melihat Jeffrey Chen yang terbaring di sampingnya. Matanya penuh dengan amarah, lalu menampar keras pipi Jeffrey Chen.

“Aku sudah mengizinkanmu menyentuhku?”

Dia melotot marah padanya. Saat berdiri pun tampak matanya memerah.

Jeffrey Chen perlahan bangkit untuk duduk, lalu menyodorkan kemeja di sudut kasur padanya, “Pakaianmu seharusnya tidak bisa dikenakan lagi, pakai ini saja.”

“Pergi!”

Rose Tang tidak menerima niat baik darinya. Baginya, ini adalah semacam penghinaan. Tidak peduli Keluarga Tang memanfaatkannya untuk melakukan hal kotor apapun, tidak peduli dia melewati malam bersama pria yang bagaimanapun, dia tetaplah bukan seseorang yang bisa disentuh Jeffrey Chen.

Harga dirinya tidak mengizinkannya berbuat demikian.

Baginya, Jeffrey Chen hanyalah seekor anjing yang bisa disuruh-suruh seenaknya. Dia hanya pantas melakukan hal rendahan seperti membawakan sepatunya.

Anggap saja kejadian kemarin malam adalah kecelakaan sehabis mabuk. Jika dia dalam keadaan sadar, pasti tidak akan membiarkan pria ini naik ke atas kasurnya.

“Reaksimu kemarin malam, jauh lebih jujur daripada kamu yang sekarang.” Jeffrey Chen mendekat, lalu menyampirkan kemeja di bahunya yang tampak kurus. Sorot matanya tidak menunjukkan perasaan yang berlebihan, bahkan suaranya juga terdengar dingin, “Kamu minum terlalu banyak semalam, mungkin sudah tidak ingat. Antara aku dan kamu, hanyalah sebuah jual beli.”

“Jual beli?”

Rose Tang berdeham, “Punya hak apa kamu melakukan negosiasi denganku?”

“Benar, aku bukanlah pedagang kaya di matamu dan ayahmu, tapi aku juga memiliki kemampuanku. Aku janji, akan membantumu membalas Jasmine Zhao dan membuatnya tidak bisa lagi mengangkat kepalanya.”

Kalimat ini membuat emosi Rose Tang tidak lagi membara seperti tadi.

Jeffrey Chen sudah bisa memprediksi reaksinya. Sebelum mereka berhubungan kemarin malam, dia sudah memikirkan kata-kata yang akan diucapkannya hari ini.

“Sejak dulu, semua yang kamu inginkan, aku pasti akan selalu menyodorkannya ke hadapanmu tanpa kecuali. Sekarang kamu ingin menjadi Nyonya Lu, aku tidak bisa membantumu, tapi setidaknya aku bisa membantumu melampiaskan kekesalanmu pada Jasmine Zhao.”

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu