Mr Lu, Let's Get Married! - Bab159 Dia Telah Membuat Pilihan

Setelah melakukan penempatan sederhana, dia segera kembali ke hotel, menemani Jasmine Zhao.

Begitu memasuki pintu, dapat terlihat Jasmine Zhao yang terbengong duduk di sofa, suasana hatinya terlihat sangat rendah. Dia perlahan mengangkat kepalanya, mendengar langkah kaki yang mendekatinya. "Sudah kembali?"

Pria itu memandangnya, bibir tipisnya membuka sedikit, "Kamu sudah tahu?"

Dia tiba-tiba berhenti dari pekerjaannya dan datang dengan pesawat. Karyawan lama Sha Luo pasti telah menghubunginya setelah mendengar situasi disana. Ibu Lu melakukannya dengan maksud melawan orang yang baru dipromosikan dalam waktu terakhir ini, yang kebetulan juga termasuk Jasmine Zhao di dalamnya.

Tentu saja, kualifikasi akademik dan pengalaman kerjanya memenuhi syarat, bahkan untuk posisi direktur eksekutif, tetapi kasus Fendy Zhao dan Samantha Qiao masih belum ada hasil akhirnya.

Maka dari itu, sebagaimanapun rajinnya Jasmine Zhao dalam bekerja, orang-orang tetap akan menggunakan kasus ini untuk mempersalahkannya.

“Bagaimana mungkin aku tidak tahu?” Dia mencoba dengan keras untuk mengendalikan emosinya, dan dia juga tahu bahwa Jefferson Lu telah memikirkan berbagai cara untuk melindunginya. Tetapi apakah itu benar-benar berguna?

Walaupun dia dapat menghindari sekali atau dua kali. Apa yang dapat dia lakukan? Jika Ibu Lu benar-benar tidak menyukainya, dia akan tetap mengusirnya dari Vogue Bonds Co dengan cara apa pun.

Matanya memantulkan wajah Jefferson Lu, dia dapat melihat rasa sayangnya dari matanya, tak terlewat juga, ekspresi kesulitannya pun terlihat.

“Jefferson Lu, aku sangat berterima kasih atas perlindunganmu, tetapi apakah kamu bisa melindungiku selamanya?” Dia mengangkat kepalanya dan dengan linglung bertanya. Tanpa menunggu jawabannya, dia menyeret beberapa langkah berat ke kamar tidur.

Dia tidak ingin meberinya tekanan, apalagi menyusahkan dirinya sendiri.

Kehangatan dan kebahagiaan yang diberikan kepadanya begitu nyata, tetapi pada akhirnya mereka akan kembali ke Kota Nan, dipaksa untuk menerima kenyataannya.

Beberapa menit kemudian, ponsel Jasmine Zhao berdering, Ibu Zhao sedang menghubunginya.

Dia mencoba menahan suaranya yang sedikit menangis, tetapi Ibu Zhao masih dapat mendengar ada sesuatu yang salah dari suaranya.

"Ada apa? Jamine Zhao, apa ada orang yang mengganggumu?" Tanya Ibu Zhao dengan cemas, takut Jasmine Zhao mengalami kesulitan. "Apakah kamu tidak bahagia di sana?"

"Tidak, disini baik-baik saja, bu. Aku baru saja selesai menonton film, filmya sangat menyentuh." Jasmine Zhao menyeka air mata dari sudut matanya dan duduk di samping tempat tidur, berbisik.

Jefferson Lu mengerutkan kening, mendengarkan suaranya dari depan pintu.

Jari-jarinya mengepal dibawah lengan bajunya. Ada banyak hal yang ingin dia katakana, disimpan kedalam dasar hatinya. Tidak bisa mengeluarkannya dari mulutnya dan juga tidak tahu apakah dia bisa menghibur Jasmine Zhao, setelah mengucapkannya.

Karena tidak ingin mengkhawatirkan Ibu Zhao, Jasmine Zhao memaksakan dirinya untuk tidak menangis. Dia memikirkannya sebentar, kemudian keluar kamar dan melihat Jefferson Lu duduk bersandar di sofa tempat dia baru saja duduk.

“Mari kita berdiskusi.” Dia berbicara dengan dingin, tetapi matanya hangat lembut.

Jasmine Zhao tampaknya tidak punya pilihan. Dia melirik handphone di depannya dan duduk di seberangnya.

Lelaki itu memandangnya, dan emosinya yang dengan susah payah baru saja dia pendam, muncul kembali ke hatinya. Sungguh mustahil untuk memintanya melepaskan Jasmine Zhao.

“Dua pilihan, aku akan membawamu kembali ke pertarungan Keluarga Lu untuk membiarkan mereka menerimamu dan bayi kita.” Jefferson Lu menyilangkan tangannya, berkata dengan jelas.

Jasmine Zhao menunduk dan bertanya dengan suara rendah, "Apa pilihan kedua?"

Dia sudah mendengar dari telepon bahwa Ibu Lu secara khusus memilihnya dari resume yang diajukan oleh anak perusahaannya. Dia tidak puas dari pendidikannya dan mengatakan bahwa keahliannya dalam bekerja tidak cukup. Apalagi karena kejadian Samantha Qiao yang masih dalam keadaan hilang, dan sebagai co-fotografer, Jasmine Zhao pasti tidak lepas dari tanggung jawab yang tidak terduga.

Ibu Lu meminta agar Jasmine Zhao ditugaskan ke anak perusahaan di Kota Zin, dan memintanya untuk memulai dari awal.

Dan juga berkata jika Jasmine Zhao benar-benar memiliki keahlian, dia juga bisa meraih prestasi di cabang perusahaan, dan dapat ditarik kembali pada saat itu.

Belum lagi semangat Jasmine Zhao sekarang yang tidak dapat bersaing dengan mahasiswa yang baru lulus. Walaupun, dia benar-benar dapat menyainginya, berapa banyak kinerja yang harus dia buat agar Ibu Lu akan membiarkannya kembali?

Dia dengan jelas memperlihatkan bahwa dia ingin membuat alasan agar Jasmine Zhao pergi jauh-jauh.

Bahkan jika dia dipecat, Jasmine Zhao masih mungkin dapat menemukan pekerjaan di Kota Nan, tetapi jikalaupun dipecat dan dia tetap tidak akan melepaskan Jasmine Zhao. Dia tidak akan membiarkannya kembali ke Kota Nan. Ini adalah pemisahan nyata antara dia dan Jefferson Lu.

Pria itu mendekatinya, meraih tangannya, mengabaikan hindarannya, dan memeluknya, "Kita menikah, dimanapun kau berada, disitulah saya ada."

"..."

Mata Jasmine Zhao tiba-tiba memerah dan dia terdiam.

Semua keluhan dan ketidakpuasannya menghilang pada saat itu, dan rasionalitasnya satu-satunya pun hilang.

Tubuhnya sedikit menggigil di pelukannya, membuat orang merasa kasihan.

Jefferson Lu pelan-pelan menghela nafas dan membelai punggung tangannya dengan lembut. "Aku menggabungkan Sha Luo hanya untuk membawamu lebih dekat denganku. Tapi aku tidak berpikir bahwa kamu akan kehilangan semua jerih payahmu. Semua ini salahku, aku yang terlalu egois ... "

Suara bicaranya semakin lembut sepanjang pembicaraanya, tetapi dia tidak berubah pikiran.

“Kamu berpikir untuk menikah dengan kontrak?” orang dalam pelukannya tiba-tiba mendorongnya menjauh dan berkata dengan tidak ramah, “Aku tidak mau.”

“Kenapa?” Jefferson Lu mengerutkan kening, bahkan bingung, “Apakah kau tidak puas denganku, atau ada pilihan lain yang lebih baik?”

Jasmine Zhao mengerutkan bibirnya dan menggelengkan kepalanya, "Bukan dua-duanya."

Pria itu menatapnya lama, mengulurkan tangan meraih perutnya, "Jadi, apa yang akan kamu lakukan? Jika terus ditunda, jadinya akan lebih buruk untukmu dan bayi. Jika kamu takut badanmu buruk dan tidak ingin mengadakan pesta pernikahan, kita bisa melakukan pestanya tahun depan. Prosedur untuk mendapatkan akta nikah sekarang sangat cepat."

Kata dan arti dari kata-katanya semua adalah dari keegoisannya, yang terbaik adalah segera membawa Jasmine Zhao ke Biro Urusan Sipil.

Dia terlalu takut Jasmine Zhao akan pergi melarikan diri, dan dia baru bisa tenang setelah menemukan alasan untuk membuatnya tetap di sisinya.

"Jefferson Lu, apakah kamu mencintaiku?" Jasmine Zhao mengangkat kepalanya dan perlahan-lahan mengeluarkan kata-kata ini. "Aku selalu ingin bertanya padamu untuk jawaban ini sebelumnya, mungkin aku terlalu gelisah dengan keadaan. Selalu merasa bahwa yang kamu berikan tidak cukup banyak. Tidak cukup baik. Takut pada kemuculan wanita lain, dan dengan mudah mengusirku."

"Tapi aku tidak begitu peduli dengan jawaban itu sekarang. Apa kau mencintaiku atau tidak, sudah tidak penting lagi bagiku."

Jasmine Zhao tidak bisa bergantung pada satu kalimat itu, dia tahu bahwa bahkan perasaan Jefferson Lu terhadap dirinya sendiri sudah lama ada di telapak tangannya. Hanya saja dia belum menunduk melihatnya.

“Apakah itu yang terpenting?” Mata pria itu menatapnya dengan intens. Pada saat ini, kesunyian Jasmine Zhao menghantam hatinya, dan rasa sakit akan sayangnya tidak bisa lagi dia tahan.

"Kamu di sisiku, itu yang terpenting."

Jasmine Zhao mengangkat kepalanya dan melihat kembali ke Jefferson Lu. Meskipun dia berada dekat, di depan matanya, dia masih menatapnya dengan teliti. Menelusuri wajahnya dengan tatapannya, dengan cermat melihat fitur wajahnya, kulitnya ...

Seperti ingin mengingatnya rupanya yang seperti ini dalam-dalam di benaknya.

Jefferson Lu mendekatinya perlahan, menggenggam lehernya, mencium bibirnya dengan penuh kasih, dan kemudian memperdalam ciuman itu.

Dia mencium Jasmine Zhao sampai dia memohon ampun di pelukannya, dan suhu tubuhnya berangsur-angsur meningkat. Jasmine Zhao bersarang di bawah lengannya dan sikunya berada di bahu Jefferson Lu.

"Aku akan kembali denganmu dan bertemu bibimu. Aku ingin mencobanya, apapun yang akan terjadi."

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu