Unlimited Love - Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
“Apa? Sakit perut?” Stanley Yan teringat dengan jus yang diantarkan pelayan ke dalam kamar bayi, seketika wajahnya menegang, langsung menggendong Angie Qin berjalan ke arah mobil yang terparkir tidak jauh.
“Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku!” Angie Qin memberontak ingin turun, Stanley Yan menundukkan kepalanya mengerutkan alis dengan tegang kemudian berucap, “Jangan bergerak! Aku akan segera mengantarmu ke rumah sakit sekarang! Jika terlambat, aku takut anak kita tidak bisa bertahan.”
“Apa?”
Mendengarnya yang berucap seperti itu, Angie Qin juga menjadi tegang, tiba-tiba merasa perutnya terasa lebih sakit daripada yang tadi.
Baru saja Stanley Yan mengendarai mobilnya mengantarkan Angie Qin ke rumah sakit, Nenek Yan dan Melinda Yan yang ada di dalam langsung mengetahuinya.
Nenek Yan tiba-tiba bangkit berdiri menatap Melinda Yan dengan dingin kemudian berucap, “Jika anak yang berada di dalam perut cucu menantuku, terjadi sesuatu, aku akan membuat perhitungan denganmu!”
Selesai berucap dia langsung meninggalkan Melinda Yan dengan wajah tidak bersalah kemudian segera keluar.
Melinda Yan tertegun beberapa detik, dengan wajah yang gelap memanggil seorang pengawal, “Awasi Katty Yun, tanpa ijinku jangan biarkan dia keluar dari kamar bayi sedikitpun!”
Selesai berucap dia juga segera keluar terburu-buru, disaat yang bersamaan Jefri Xiao dan Robin Xiao juga mendapatkan berita ini, hatinya merasa sangat khawatir ingin segera menuju rumah sakit.
Seluruh keluarga Xiao juga ikut menjadi panik.
Handphone Stanley Yan yang berada di dalam mobil terus berdering, membuatnya kesal hingga langsung mematikan handphonenya, menyetir sambil sesekali melirik Angie Qin dengan tegang, menenangkan perasaan Angie Qin.
“Tidak apa, jangan takut! Kita akan segera sampai di rumah sakit!”
Angie Qin menekan perutnya yang agak sakit, melihat wajah Stanley Yan yang tegang, takut terjadi sesuatu, menekan rasa takut di hatinya kemudian tersenyum berucap, “Stanley, aku tidak apa! Kamu jangan tegang, kurangi kecepatan, ini terlalu berbahaya!”
“Hmm!” Stanley Yan menjawab sejenak, namun kecepatan mobil tetap tidak berkurang, Angie Qin tidak berani mengatakan apapun lagi padanya, takut dia kehilangan fokus menyetirnya.
Suara debuman mobil terdengar memasuki rumah sakit, berhenti di depan ruang gawat darurat. Stanley Yan langsung turun dari mobil menggendong Angie Qin.
Dengan cepat menerobos masuk ke dalam, “Dokter” “Dokter” berteriak dengan kencang, saat Angie Qin dibawa masuk ke dalam ruang gawat darurat, Stanley Yan dihentikan, berdiri di depan menatap pintu ruang gawat darurat dengan khawatir.
Angie Qin berbaring di atas ranjang pasien, seorang dokter perempuan berusia sekitar empat puluhan segera datang bertanya dengan tenang, “Nona, kamu merasa bagian mana yang sakit?”
“Perutku” Angie Qin melihat perutnya yang terus dipeluknya. Kemudian mengerutkan alisnya dengan raut wajah yang bingung, “Kenapa sekarang sudah tidak sakit lagi?”
Dokter sedikit mengerutkan alisnya, “Tadi kamu mengatakan perutmu sakit, lalu sekarang sudah tidak sakit? Bisakah menjelaskan bagaimana rasa sakitnya?”
Angie Qin berpikir sejenak kemudain berucap, “Nyeri yang samar-samar, tidak terlalu parah!”
Dokter menganggukkan kepalana, memanggil seorang suster baru saja ingin memerintahnya, Angie Qin segera menambahkan. “Oh iya, dokter aku sedang hamil!”
Dokter menyuruh suster untuk menunggu sejenak, membungkukkan tubuhnya melakukan pemeriksaan padanya.
Angie Qin merasa sangat tegang hingga tidak berani menghembuskan nafasnya, dengan cepat dokter itu menegakkan tubuhnya tersenyum berucap, “Tidak terjadi apapun pada anakmu, tidak perlu terlalu tegang! Namun sakit perut pada ibu hamil bukanlah masalah kecil, nanti aku akan menyuruh orang untuk membawamu melakukan pemeriksaan, untuk melihat apa penyebabnya.”
Selesai berucap dokter menyuruhnya untuk berbaring istirahat sejenak. Kemudian membalikkan tubuhnya untuk keluar.
“Siapa keluarga dari Angie?”
“Aku! Aku suaminya!” mendengar suster yang berteriak, Stanley yan segera menghampirinya, bertanya dengan tegang, “Bagaimana istriku sekarang? Tadi dia terus mengatakan sakit perut, oh iya, dia juga sedang hamil!”
“Tuan, kamu tenang, istrimu dan anakmu baik-baik saja! Ini biaya pemeriksaan dokter, tolong anda melakukan pembayaran lebih dulu!”
Mendengar suster yang berucap seperti itu, Stanley Yan merasa sedikit lebih tenang, sisanya dia harus menunggu kepastian jika Angie Qin dan anak di dalam perutnya memang baik-baik saja dia baru merasa tenang.
Baru saja Stanley Yan menyelesaikan pembayaran mengantar Angie Qin ke kamar VIP B, Nenek Yan dan Melinda Yan berlari menghampiri.
Nenek Yan merasa tegang hingga kepalanya dipenuhi dengan keringat, bertanya pada Stanley Yan mengenai kondisi Angie Qin dan anak mereka.
Mendengar tidak terjadi apapun, untuk memastikan dia sedang melakukan pemeriksaan, Nenek Yan akhirnya menghela nafas lega, Melinda Yan yang berada di samping juga ikut menghela nafas lega.
Untung saja Angie Qin dan anak di perutnya tidak terjadi apapun, jika tidak akibatnya akan sangat fatal, hingga dia dan seluruh keluarga Xiao tidak bisa menahannya.
Saat Jefri Xiao dan Robin Xiao tiba, Angie Qin sudah selesai melakukan pemeriksaan yang sederhana, dan semuanya normal.
“Dokter, ini tidak benar! Jika semuanya normal, kenapa dia bisa tiba-tiba sakit perut?”
Stanley Yan mengerutkan alisnya dalam dengan wajah yang terlihat tidak percaya.
Dokter itu tersenyum, “Kamu jangan terlalu tegang! Hasil pemeriksaan tidak akan salah, mengenai sakit perut yang kamu katakan mungkin karena terkena angin, sedikit masuk angin, bagaimanapun hari ini angin cukup kencang, ditambah lagi dia ibu hamil. Lain kali lebih berhati-hati lagi maka tidak akan terjadi apapun!”
Semua orang benar-benar menghela nafas dengan lega, merasa semua ini hanyalah kepanikan yang berlebihan.
Angie Qin tidak ingin berlama-lama di rumah sakit, tidak terbiasa mencium aroma obat-obatan, ingin segera pulang, baru saja Stanley Yan ingin memapahnya untuk keluar, Nenek Yan menggelengkan kepalanya. “Karena sudah datang, tidak perlu buru-buru pergi! Sekalian saja lakukan pemeriksaan seluruhnya, jika ada suatu masalah maka bisa ditemukan dengan cepat!”
Walaupun Angie Qin tidak ingin, namun Stanley Yan sangat menyetujui hal itu, membuatnya tidak bisa menolak.
Jefri Xiao, Melinda Yan dan keluarganya melihat tidak terjadi apapun, mengatakan ingin kembali untuk mempersiapkan pesta satu bulanan, dan pamit untuk pulang.
Namun Robin Xiao tidak ingin pergi. Melinda Yan menariknya dengan wajah dingin, berucap dengan suara rendah, “Untuk apa kamu tetap tinggal? Cepat kembali denganku, jangan mencari kesempatan!”
“Tapi”
Robin Xiao melihat Angie Qin yang dipapah oleh Stanley Yan untuk melakukan pemeriksaan, meragu sejenak.
“Jangan tapi-tapian, sekarang dia itu kakak iparmu, cucu menantu nenekmu, diperutnya juga sedang mengandung anak Stanley. Kamu tidak bisa lagi memikirkannya!” Melinda Yan mengerti dengan maksud Robin Xiao, sehingga menyerangnya dengan tanpa perasaan.
Robin Xiao menundukkan kepalanya terdiam sejenak, mengangkat kepalanya perlahan-lahan, “Aku tahu, Ibu! Masih ada sedikit urusan di perusahaan, aku tidak pulang bersamamu, kamu dan ayah berhati-hatilah di jalan!”
Robin Xiao mengantarkan Melinda Yan dan Jefri Xiao hingga ke depan pintu rumah sakit, melihat mobil mereka yang mejauh. Dirinya baru berjalan menghampiri mobil Porche biru miliknya, sebelum pergi Robin Xiao menatap gedung rumah sakit sejenak, bergumam dengan tatapan yang tegas, “Aku tidak akan menyerah!”
Nenek Yan, Stanley Yan, dan Angie Qin berjalan keluar dari rumah sakit, saat tiba di rumah Robin Xiao hari sudah sore.
Dalam beberapa jam yang singkat, rumah keluarga Xiao sudah berubah.
Dimana-mana terdengar suara tawa, di atas rumput terpajang banyak meja panjang dengan taplak meja, di atasnya penuh dengan wine dan kudapan, tamu yang berdatangan juga tidak sedikit, berkumpul dan berbincang bersama, tidak lama lewat seorang pelayan membawa nampan yang berisikan gelas wine, menyapa dengan senyuman.
Angie Qin tertegun sejenak, awalnya dia mengira keluarga Xiao akan memasang puluhan meja di ruang tengah dan taman, untuk minum dan makan bersama. Namun tidak disangka ternyata sebuah acara satu bulanan berbentuk buffet, terlihat baru dari biasanya.
Tamu yang diundang keluarga Xiao tidak begitu banyak, bagaimanapun bisa dikatakan anak Robin Xiao dan Katty Yun adalah anak haram, tidak pantas untuk diadakan terlalu besar, tapi bagaimanapun seperti ini sudah termasuk sangat meriah.
Para tamu yang berkumpul dan saling melontarkan candaan, Angie Qin hampir tidak mengenali semua tamu ini, mengikuti Stanley Yan berkeliling menyapa beberapa orang, dia tidak ingin berada lebih lama lagi, dia merasa sedikit tidak nyaman.
Stanley Yan memiliki firasat yang tajam, melihatnya yang tidak senang, tersenyum menyuruhnya untuk beristirahat dulu di ruang tengah, kemudian menyuruh Marson Luo untuk mengantarnya.
Angie Qin bejalan memasuki ruang tengah, namun ditarik oleh Nenek Yan dan diperkenalkan pada orang-orang yang sedang duduk, setelah menyapa sejenak, Angie Qin beralasan ingin pergi melihat bayi Robin XIao, kemudian memutar tubuhnya naik ke atas.
Baru saja tiba di lantai dua, tanpa diduga Angie Qin melihat Robin Xiao keluar dari sebuah kamar yang tidak jauh dari kamar bayi, di belakangnya terlihat Lia Ling dan Andrew Ling yang mengikutinya dengan wajah tersenyum.
“Nona Angie, kita bertemu lagi!” Andrew Ling berjalan menghampirinya dan menyapanya.
“Tuan Ling, apa kabar! Kamu juga datang menghadiri acara ini?” Angie Qin merasa sedikit bingung, sepertinya dia tidak ingat Andrew Ling memiliki hubungan apa dengan Robin Xiao..
“Benar! Direktur Xiao sudah mengundang, tentu saja aku harus datang!” selesai berucap Andrew Ling langsung menundukkan sedikit kepalanya pada Robin Xiao yang menampilkan raut datar.
“Kakak ipar! Kenapa kamu tidak berada di bawah menemani nenek dan yang lainnya mengobrol?”
Raut wajah Robin Xiao terlihat sedikit aneh, namun memaksakan diri untuk tersenyum dan bertanya.
“Yang mereka bicarakan itu, aku bahkan tidak bisa mengikuti pembicaraan mereka! Hanya duduk juga membosankan, jadi aku berencana untuk melihat Katty dan anak kalian!” selesai berucap Angie Qin langsung menundukkan sedikit kepalanya pada Lia Ling yang tidak jauh dari sana, menyapanya.
“Benar juga! Aku juga tidak akan tahan!” Robin Xiao tertawa kemudian berucap pada Lia Ling dan Andrew Ling, “Bagaimana jika kita juga melihatnya?”
“Ide bagus!”
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraDiamond Lover
LenaYama's Wife
ClarkCutie Mom
AlexiaUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)