Unlimited Love - Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)

“Nenek, tidak akan seperti itu, tenang saja!”

Stanley Yan berusaha menenangkan nenek Yan, tapi dalam hatinya juga sama, ada sedikit rasa khawatir, hanya khawatir juga tidak ada gunanya, semuanya hanya akan terjawab setelah dia pergi dan menjelaskan semuanya pada Angie Qin.

“Kamu ya! Sangat tidak mengerti perasaan wanita!” Nenek Yan meliriknya, dengan tak berdaya menggelengkan kepala.

Angie Qin selesai makan, duduk bersender di kasurnya menonton tv, bibi Liu duduk di kursi sampingnya sedang merajut benang dengan saksama.

Pada akhir episode drama, Angie Qin menarik matanya melihat bibi Liu dan bertanya dengan penasaran apa yang dia lakukan dengan benang wol itu.

Bibi Liu tersenyum dan berkata, “Aku berencana membuatkan tuan kecil beberapa sweater! Jadi saat tuan kecil lahir, dia bisa langsung memakainya!”

“Tidak harus seburu-buru ini kan? Masih ada ** bulan lagi!”

“Apa yang nyonya katakan ini, hari itu begitu cepat tak terasa, sekejap mata bisa langsung terlewati! Di bandingkan dengan nyonya besar Yan persiapan aku ini sudah ketinggalan jauh dengannya!”

“Nenek juga merajutkan sweater untuk bayi ini?” Angie Qin melongo.

Bibi Liu tersenyum menggelengkan kepala, “Bagaimana mungkin? Usia nyonya besar Yan sudah sebesar itu, matanya sudah tidak bagus, merajut sweater seperti ini tentu saja akan menyulitkan nyonya besar Yan!”

Mendengar perkataan bibi Liu, Angie Qin diam-diam menganggukan kepala, dia juga merasa ini sangat tidak mungkin.

Keluarga Yan punya banyak uang, pelayan di rumahnya tidak perlu dihitung, menyiapkan baju anak bayi hal semudah ini harusnya tidak perlu nenek Yan pergi siapkan sendiri kan?

“Tapi walaupun nyonya besar Yan tidak merajutkan sweater untuk tuan muda kecil, tapi dia telah membuat banyak pakaian kecil untuk tuan muda kecil. Aku dengar pengurus rumah bilang kalau kotak kecil di kamar nyonya besar Yan saat ini hampir penuh. Semua kain terbaik, semua itu dijahit oleh nyonya besar Yan sendiri! Aku juga mendengar ketika nenek tahu kamu hamil, dia langsung menyiapkan segalanya! Aku juga tidak tahu apa yang dipikirkan orang tua itu, dia bisa mempersiapkan semuanya dengan begitu banyak. Tuan muda kecil sepertinya nanti bisa tidak kehabisan baju, dan orang tua sampai saat ini masih menyuruh orang-orang untuk mengirim kain katun terbaik ke rumah, melihat ini nyonya besar Yan sepertinya tidak akan berhenti membuat baju!”

Angie Qin terkejut mendengar semua ini. Dia awalnya hanya mengira sejak dia hamil, nenek Yan jarang keluar rumah karena usianya yang sudah cukup besar, kakinya juga susah berjalan, jadi tidak mau memaksakan diri, tapi saat ini tidak dia sangka kalau nenek Yan ternyata sedang menyiapkan baju untuknya.

“Untuk ini, para pelayan harusnya bisa kan mengerjakannya? Nenek kenapa memaksa diri untuk mengerjakannya? Dengan begini bukannya terlalu memaksakan diri?”

“Nyonya besar Yan bilang yang dia buat berbeda dengan orang lain buat. Dan ini adalah itikad baik dari orang tua itu, lihatlah dia betapa peduli dengan tuan muda kecil!”

Kata-kata Bibi Liu ini sangat menyentuh hati Angie Qin, dia tahu kalau nenek Yan peduli pada anak yang ada di perutnya, tetapi dia tidak tahu kalau dia kepeduliannya terhadap hal itu sebesar itu, ini membuat hatinya tidak tahu harus bagaimana.

Selama pembicaraan ini, tak lama terdengar ketukan pintu datang, dan Bibi Liu meletakkan rajutan di tangannya dan berlari untuk membukakan pintu. Pada detik berikutnya, Angie Qin mendengar Bibi Liu bertanya dengan heran, “Nyonya besar, ada apa datang kesini?”

Angie Qin menoleh melihat wajah nenek Yan yang begitu adem, teringat akan apa yang dikatakan bibi Liu tadi, ekspresi tersentuh muncul di wajahnya, tetapi ketika dia melihat ada Stanley Yan di belakangnya, dahinya perlahan mengkerut. Memiliki beberapa firasat tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Kamu keluar dulu, aku mau bicara dengannya!”

Setelah bibi Liu keluar, Stanley Yan baru mau memapahnya masuk ke dalam, tapi nenek Yan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, melihat Stanley Yan, “Stanley, kamu juga keluar!”

Stanley Yan dengan rasa bersalah meliriknya, mengangguk lalu pergi dari sana, sebelum pergi dia menutup pintu kamarnya dengan hati-hati.

“Nak, perasaan 2 hari ini bagaimana? Bagian mana yang tidak enak?”

Nenek Yan berjalan tersenyum meraih tangannya, Angie Qin dengan senyum berseri menjawab, “Baik-baik saja kok, nenek tidak usah khawatir!”

“Nah baguslah!” Nenek Yan mengangguk, lalu dengan di bantu Angie Qin duduk di tepi kasurnya.

“Aku dengar 2 hari ini kamu dan Stanley karena masalah Lia jadi tidak enak dan ribut ya, apa yang terjadi sebenarnya?”

“Nenek, kamu dengar dari siapa? Tidak ada apa-apa kok!”

Melihat Angie Qin menggelengkan kepalanya, nenek Yan tersenyum, memegang tangannya dengan erat, “Anak polos, kamu tidak perlu berbohong kepada nenek! Nenek juga seorang wanita, tahu apa yang kamu pikirkan! Cara Stanley memang salah dan mengerikan, kalau di tukar denganku, aku khawatir bukan sepertimu yang hanya mengabaikannya, mungkin bisa lebih dari ini! Dalam hal ini, kamu tidak melakukan kesalahan, nenek ada di pihakmu!”

“Nenek, kamu...” Angie Qin mengerutkan kening, dia berpikir nenek Yan akan membantu Stanley Yan. Dia tidak pernah berpikir nenek Yan akan mengatakan kata seperti itu.

Tidak tahu apakah itu benar atau salah, tapi hati Angie Qin saat ini terasa sangat nyaman.

“Sudah, jangan katakan apa-apa! Aku tahu, orang terpenting dalam kehidupan wanita hanya ada dua, satu adalah suami, dan yang satunya adalah anak! Suami akan tetap bersama kita sepanjang hidup, dan anak adalah kelanjutan hidup kita. Kamu peduli pada anak. Aku sangat bahagia! Setidaknya pada titik ini, kita sama!”

Nenek Yan tersenyum sambil mengangguk, “Ya sejujurnya, problema di antara kalian suami istri, nenek tidak seharusnya masuk ikut campur! Tapi masalah ini nenek tidak bisa hanya diam saja! Tentu saja, kamu tidak usah banyak pikir, nenek barusan sudah bilang. Nenek berada di pihakmu! Kamu nantu cukup lihat saja, lihat bagaimana nenek membuatmu merasa nyaman dan emosimu bisa segera terlampiaskan!”

Setelah itu nenek Yan melihat ke arah pintu berkata dengan suara dingin, “Pengurus rumah, bawa tuan masuk!”

Setelah itu, kedua orang mendorong pintu masuk, wajah Stanley Yan terlihat begitu bersalah, tatapan matanya pada Angie Qin penuh dengan penyesalan.

“Berlutut!” Wajah nenek Yan begitu dingin. bertanya padanya, “Stanley, kamu tahu salah tidak?”

“Cucu tahu salah!”

Stanley Yan walaupun sebelumnya tidak menyiapkan apapun, tapi masih dengan patuh berlutut di hadapan nenek Yan menundukan kepala dengan ikhlas mengakui kesalahan.

“Baguslah kalau tahu salah!” Nenek Yan menganggukan kepala, melihat pengurus rumah di sebelahnya, “Laksanakan hukumannya!”

“Baik, nyonya!” Pengurus rumah pergi keluar, dalam waktu kurang dari satu menit kembali masuk dengan tongkat rotan keluarga Yan di kedua tangan, “Nyonya, hukuman sudah datang!”

“Laksanakan!”

Nyonya Yan tidak mengangkat kepalanya dan melambaikan tangannya, pengurus rumah memandang Stanley Yan yang sedang berlutut lurus ke bawah, dan melirik orang tua itu lagi, dia kemudian menggertakan giginya dan mengayunkan rotan ke belakang tubuh Stanley Yan.

Stanley Yan mengedutkan sudut mulutnya menahan rasa sakit, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Membiarkan rotan menghantam punggungnya.

Angie Qin melihat semua ini dengan alis yang terkepal, padahal jelas tahu kalau ini adalah rencana orang tua itu untuknya, tapi dalam hatinya entah mengapa terasa pahit.

Melihat pengurus rumah telah menyebatnya lebih dari sepuluh kali, wajah Stanley Yan sudah pucat, Angie Qin tidak bisa menahan diri dan berkata, “Nenek, sudahlah!”

“Nak, kamu tidak usah memerdulikannya! Ini yang dia cari, dan dia tidak bisa menyalahkan orang lain! Sebagai keturunan keluarga Yan, hal-hal seperti itu harus dihukum!” Bibir bawah pengurus rumah mengatup rapat dan mengangkat rotannya lagi.

Pada sebatan kedua puluh, rotan di tangan pengurus rumah sudah gelap, dan aroma berdarah samar memenuhi ruangan.

Wajah Stanley Yan juga pucat, dan tidak ada banyak darah, bibirnya sudah luka karena digigitnya, dan ada keringat dingin di dahinya, keringat dingin dari pipinya ke nampan lantai di depannya.

Angie Qin sudah tidak sanggup melihatnya, nenek Yan baru menyuruh pengurus rumah menarik rotannya melambaikan tangan menyuruhnya berdiri di samping.

“Apakah dengan aku memukulmu kamu jadi mempunyai keluhan atau ketidak terimaan?”

Nenek Yan meraih tangan Angie Qin, bertanya dengan wajah kelam pada Stanley Yan.

“Cucu tidak ada keluhan, cucu pantas dipukul!” Stanley Yan mengangkat wajahnya menatap nenek Yan dam Angie Qin.

“Baguslah kalau tahu!” Nenek Yan mengangguk menatap Angie Qin, “Nak, kalau kamu rasa belum cukup, nenek bisa meneruskannya!”

“Tidak perlu, sudah cukup!”

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu