Unlimited Love - Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
Lia Ling berjalan ke hadapan Stanley Yan, dengan bergetar mengulurkan tangan ingin menyentuh wajahnya, tapi di saat ini, kedua mata Stanley Yan yang tertutup rapat tertidur pulas tiba-tiba terbuka, dia langsung duduk dengan setengah tersenyum dan melihatnya.
“Stanley, kamu, kamu” Tangan Lia Ling berhenti di udara, dengan wajah tidak percaya menatapnya.
Setelah meminum cairan tambahan yang dituangkan di anggur merahnya, Stanley Yan harusnya bisa tertidur pulas sampai keesokan harinya, tapi kenapa sekarang tiba-tiba bangun, apa yang terjadi sebenarnya?
“Aku apa?”
“Tidak, tidak apa-apa!” Wajah Lia Ling yang mengeras terlihat memaksakan sebuah senyuman, dengan berpura-pura peduli berkata, “Aku lihat kamu mabuk, baru mau berencana mengantarmu pulang!”
“Nah kalau begitu aku harus berterima kasih padamu lah ya!” Stanley Yan dengan sedikit menyipitkan mata melihat bibirnya yang mengembang, “Tapi sepertinya tidak perlu lah, aku tidak mabuk! Kalau tidak ada apa-apa lagi, aku mau pulang dulu!”
Setelah mengatakan itu Stanley Yan berdiri dan berjalan keluar, tapi Lia Ling masih tidak terima mengulurkan tangan dan mencegatnya, “Stanley, jangan jangan pergi!”
“Masih ada apa lagi?” Stanley Yan menghindari tangannya, melirik matanya dengan datar, “Istriku di rumah menungguku! Kalau masih ada urusan lain, lain kali saja baru dibicarakan!”
“Stanley, aku mencintai,” Lia Ling belum selesai bicara tapi matanya langsung gelap, dengan lemas jatuh merosot ke lantai.
Stanley Yan dengan tenang melihatnya jatuh ke bawah, bibirnya terlukis senyuman dingin, berbalik badan lalu dengan langkah besar pergi keluar.
Di luar pintu, Marson Luo melihat Stanley Yan keluar, menganggukan kepala kepadanya, “Tuan!”
“Bagus sekali, pekerjaanmu sangat bagus!”
Stanley Yan dengan puas melihatnya mengangguk dan memujinya.
“Semua ini memang sudah seharusnya aku kerjakan! Mau tidak beritahu Valensia untuk kemari membawa nona Lia dia...”
“Kamu tidak ada kerjaan ya?” Mata Stanley Yan menyipit, membuat Marson Luo terkejut dan langsung menutup mulutnya, tidak berani meneruskan perkataannya.
Stanley Yan berbalik melihat pintu ruangan besar vip itu, tersenyum dingin lalu dengan langkah besar pergi dari sana.
Sampai di rumah, Angie Qin masih belum tidur, melihat tubuhnya yang penuh dengan bau alkohol langsung bangkit dari tempat tidur dan menyuruh pelayan membawa sup penetral untuk orang mabuk ke atas, Stanley Yan langsung menegak habisnya, dengan tersenyum menyodorkan mangkuknya padanya, dan mengucapkan terima kasih.
“Sudah pulang ya? Aku siapkan airmu untuk mandi dulu!”
Angie Qin tersenyum padanya, berbalik badan mau pergi ke kamar mandi, tapi Stanley Yan menarik tangannya dan menggelengkan kepala, “Tidak usah, aku sendiri saja! Kamu tidurlah!”
“Nah baiklah!” Melihat Stanley Yan yang kukuh, Angie Qin hanya bisa menganggukan kepala. Di bawah sorotan mata Stanley Yan masuk ke dalam selimutnya.
Stanley Yan baru dengan puas tersenyum, berbalik badan masuk ke kamar mandi, setelah selesai mandi, melihat Angie Qin sudah tertidur dengan kepala menyender di kepala ranjang.
Stanley Yan dengan hati-hati menarik selimut, dengan pelan meletakan kepalanya di atas ranjang lalu ikut berbaring dan memeluk tubuhnya, menutup mata dan jatuh tertidur.
Di dalam kamar hanya terdengar suara nafas tidur keduanya.
1 jam kemudian, Valensia Ou terlihat di depan pintu ruangan VIP KTV, dengan pelan mengetuk pintu, tapi setelah mengetuk lama masih tidak mendengar ada orang yang meresponnya.
“Kak Lia. Kak Lia!”
Masih tidak ada orang yang meresponnya, Valensia Ou dalam hati khawatir terjadi apa-apa, mencoba membuka pintunya.
Pintu yang seharusnya dikunci dari dalam begitu saja terbuka, Valensia Ou dalam hati berkata: Kak Lia kok bisa seterbuka itu? Di dalam melakukan hal itu tapi malah tidak mengunci pintunya.
Valensia Ou dengan takut-takut mendorong pintu, dengan wajah memerah melihat ke dalam, dan detik berikutnya membuatnya ternganga.
Stanley Yan yang harusnya ada di dalam sana telah menghilang, di satu ruangan besar itu hanya ada Lia Ling seorang, dan bajunya masih begitu rapi, tidak terlihat baru saja melakukan hal itu.
Valensia Ou takut Lia Ling kedinginan. Cepat menghampirinya dan memapah dirinya, memanggil namamya berkali-kali, tapi Lia Ling masih tidak sadar juga, dia dengan pasrah hanya bisa memanggil orang untuk membawa Lia Ling ke hotel, sampai keesokan harinya, kedua mata Lia Ling baru bisa terbuka.
Melihat dirinya di hotel, Lia Ling tersadar langsung memutar kepalanya melihat ke samping, tidak melihat Stanley Yan yang pada awalnya sudah dia rencanakan.
Dia hanya mengingat kemarin malam dia sudah membuat Stanley Yan jatuh pingsan, seharusnya dia sudah mendapatkannya, tapi mengapa dia tidak melihat Stanley Yan disini?
Mungkinkah dia bangun awal darinya, dan pergi duluan?
“Kak Lia, kamu sudah sadar! Aku akan segera memanggil orang untuk mengantar sarapan untukmu!”
Valensia Ou mendorong pintu masuk, melihat Lia Ling yang duduk di atas ranjang dengan mengernyitkan dahi, setelah mengatakan itu dia berbalik badan dan ingin pergi dari sana.
Lia Ling memanggilnya dan dengan mengernyitkan dahi bertanya, “Mana Stanley? Aku bukannya udah bilang padamu jangan lepaskan dan biarkan dia pergi kan!”
“Tuan Yan, dia...” Valensia Ou melihatnya kata-katanya terhenti.
“Dia kenapa? Dia tidak mau bertanggung jawab ya? Laki-laki ini dia dari awal pasti sudah menebaknya!” Lia Ling dengan kesal mengepalkan tangan, lalu tiba-tiba tertawa, “Tapi tidak apa-apa, dia tidak mau bertanggung jawab ya tidak masalah, lagipula yang aku mau aku sudah mendapatkannya! Valensia, mana fotonya aku mau lihat!”
Melihat Lia Ling mengulurkan tangan meminta foto, Valensia Ou semakin kesulitan, dia hanya bisa berdiam di tempat tak bersuara.
“Valensia, kamu sebenarnya kenapa? Kamu jangan bilang lupa dengan hal penting ini? Sudah lah, kalau lupa ya sudahlah! Nah kamu pergi ambil koran bawa kesini, aku ingin melihat bagaimana mereka membuat cerita aku dan Stanley yang menghabiskan malam bersama! Aku percaya setelah Angie melihat ini, dia pasti akan meledak! Dan saat itu akan langsung meraung!”
Memikirkan itu, wajah Lia terlihat begitu bangga, dia seperti telah melihat adegan Angie Qin dan Stanley Yan bertengkar hebat karena ini, lalu Angie Qin merasa terluka dengan hopeless meninggalkan Stanley Yan.
Tapi Valensia Ou masih juga tidak bergerak, tidak hanya tidak bergerak, tapi wajahnya semakin terlihat tidak enak.
Ini membuat Lia Ling semakin tidak mengerti, apa yang telah terjadi pada Valensia Ou sebenarnya?
Mungkinkah dia juga lupa memanggil para wartawan itu, tapi pekerjaan Valensia Ou selama ini begitu teratur dan jelas, dan ini dia sudah mengingatkan padanya beratus kali, dia tidak mungkin bisa melupakan ini.
“Kak Lia, malam itu...”
“Jangan setengah-setengah, cepat katakan apa yang telah terjadi sebenarnya!”
Lia Ling tiba-tiba merasa ada suatu pertanda buruk, urusan kemarin malam takutnya tidak begitu lancar, tapi dirinya saat ini masih tidak terlalu khawatir.
Rencananya begitu sempurna, dia tidak percaya Stanley Yan bisa lepas dari genggamannya.
Valensia Ou dengan menggertakan gigi, mengisi keberaniannya memberitahu Lia Ling segala hal yang dia tahu, wajah Lia Ling yang dari awal tidak mengerti, sampai di akhir menjadi meledak seperti petir.
Dia mengambil segala barang yang ada di dekatnya lalu dengan keras menghempaskannya, emosinya baru akhirnya perlahan mulai mereda.
Dengan menggertakan gigi setengah berteriak berkata, “Stanley, kamu bisa-bisanya memperlakukanku seperti itu! Bangsat! Bangsat!”
Valensia Ou terkejut tidak berani bersuara, setelah agak lama baru dengan hati-hati bertanya, “Kak Lia, selanjutnya kita mau bagaimana? Atau mau melakukan ini sekali lagi?”
“Tidak!” Lia Ling langsung menggelengkan kepala, “Setelah ini dia pasti akan lebih berhati-hati denganku! Sementara ini jangan lakukan hal seperti itu. Kita harus masuk dari jalan yang lain!”
“Maksudmu dari Katty sana?” Valensia Ou dengan tidak yakin melihat Lia Ling, “Kak Lia, Katty sekarang hanya seorang pelayan di keluarga Xiao, sepertinya sementara ini kita tidak bisa menggunakannya!”
“Sementara tidak bisa, bukan berarti nantinya tidak berguna! Kalau aku tidak salah ingat, setengah bulan lagi umur anak Katty dan Robin bukannya menginjak satu bulan? Kamu coba suruh orang untuk menghubunginya, pancing dia dengan sedikit api lagi, aku tidak percaya wania ini masih bisa menahannya!”
Tatapan Lia Ling begitu dingin memerintahnya, Valensia Ou segera menganggukan kepala, tapi Lia Ling masih merasa tidak tenang. Dan menambahkan “Ingat, semua ini dilakukan dengan hati-hati dan semuanya bersifat sangat rahasia! Jangan biarkan siapapun tahu diantara kita dan Katty ada suatuhubungan!”
“Kak Lia, kamu tenang saja! Aku tahu harus bagaimana!”
“Pergilah!” Lia Ling menggerakan tangannya, menyuruhnya pergi bersiap, berdiri dan pergi mandi, menukar baju, dengan tidak senang turun pergi ke restoran hotel sarapan.
Baru duduk belum lama, Andrew Ling juga datang, dan duduk di hadapan Lia Ling dengan tersenyum berkata. “Nona Lia, tidak ku sangka kita bisa secepat ini bertemu lagi! Kebetulan sekali ya!”
Wajah Lia Ling dengan tanpa ekspresi menatapnya, tidak berbicara.
Andrew Ling dengan penasaran menatap matanya bertanya, “Nona Lia yang cantik moodnya sedang tidak baik ya? Siapa yang sudah membuat moodmu seperti itu, sini aku bantu habisi dia!”
“Tuan Ling bercanda saja, moodku mana ada buruk, aku cuma baru bangun, jadi masih belum sepenuhnya sadar!” Lia Ling menyunggingkan sebuah senyuman menjelaskan padanya.
“Oh begitu, aku masih mengira nona Lia yang cantik ini tidak ingin melihatku!”
“Bagaimana bisa seperti itu?” Lia Ling tertawa, lalu bertanya. “Tuan Ling kemarin malam bagaimana tidurnya?”
“Baik! Tentu saja baik! Tidak pernah sebaik ini! Semalaman bisa tidur nyenyak sampai pagi!” Andrew Ling setelah mengatakan itu, tiba-tiba mendekatkan wajah menyipitkan mata bertanya, “Nona Lia yang cantik bisa tidak memberitahuku jenis anggur merah semalam itu apa, aku tidak pernah meminum anggur merah yang begitu keras seperti itu! Cuma segelas bisa membuat aku yang terkenal susah mabuk ini langsung tepar! Aku jadi bisa menyimpan persediannya, jadi kalau nanti tidak bisa tidur, aku bisa langsung meminumnya!”
Wajah Lia Ling mengeras, dalam hati sedikit takut dan tersenyum, “Tuan Ling bercanda ya, mana ada anggur merah yang sekali minum bisa mabuk? Pasti karena kemarin kamu sudah minum terlalu banyak terus minum bermacam bir juga, ada arak putih, bir, terus terakhir anggur merah, tentu saja jadi lebih mudah mabuk! Lagipula bir itu tidak boleh dicampur minumnya! Mengenai ini, tuan Ling pasti mengerti kan, jadi jangan bercanda denganku lagi!”
“Pengetahuan Nona Ling luas juga ya!” Andrew Ling melihatnya matanya menyipit, setengah tersenyum, “Jadi kalau begitu aku mabuk karena minum bermacam bir begitu?”
“Ya pastinya seperti itu!”
Ling Lin menanggapinya dengan wajah yang tidak memerah dan perasaan yang dibuat dengan begitu tenang, dia takut kalau Andrew Ling akan terus menanyakan masalah ini, dengan tersenyum mengganti topik pembicaraan, “Tuan Ling bukannya ingin jalan-jalan di kota R? Hari ini aku kebetulan kosong tidak ada kerjaan. Mau pergi jalan berdua, aku temani?”
“Benarkah? Wah bagus sekali kalau begitu!”
Melihat wajahnya yang berbinar, Lia Ling dalam hati merasa sedikit jijk, tetapi dia masih dengan tersenyum dan menyetujuinya jam berapa pergi dan bertemu dimana. Satu jam kemudian, keduanya pergi naik mobil Andrew Ling meninggalkan hotel.
Angie Qin yang ada di rumah keluarga Yan, tidak tahu apa yang telah terjadi di hotel Matahari, apalagi dengan apa yang terjadi semalam, dan Stanley Yan jelas tidak akan memberitahunya kalau dia hampir dijebak oleh Lia Ling tadi malam, lalu semuanya berakhir dengan Lia Ling yang terjebak balik olehnya.
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleCutie Mom
AlexiaIstri Yang Sombong
JessicaAku bukan menantu sampah
Stiw boyMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMy Cute Wife
DessyCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinLove Is A War Zone
Qing QingUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)