Unlimited Love - Bab 51 Buku Nikah (1)
Angie Qin melihat sertifikat tanah di tangannya, terdiam beberapa detik, lalu menyodorkannya kembali, “Terima kasih, aku tidak mau!”
“Tidak mau?” Stanley Yan mengernyitkan alisnya, tidak menerimanya, “Ini lokasi terbaik yang ada di kota R, tidak ada yang lebih baik dari ini!”
“Aku tahu!” Angie Qin mengangguk, buku hijau sertifikat tanah dimasukkan paksa ke tangan Stanley Yan, “Tapi sangat disayangkan kalau tempat sebagus ini hanya di buka untuk sebuah toko bunga, ambillah!”
“Kamu tahu tidak?” Stanley Yan menyipitkan matanya berubah menjadi lebih serius, “Barang yang sudah aku berikan tidak menerima alasan untuk dikembalikan lagi! Apalagi barang yang telah aku berikan pada istriku sendiri!”
“Kalau kamu tidak mau, aku buang saja ya ini!”
Angie Qin melihatnya yang begitu serius, berlagak mau membuangnya.
“Cuma selembar kertas juga, buang ya tinggal buang! Pokoknya toko ini sekarang telah menjadi milikmu!”
Stanley Yan seolah tidak perduli dan tersenyum, seperti telah bertekad bulat.
“Kamu...” Angie Qin memicingkan mata melihatnya, ekspresinya sedikit iroinis.
“Tidak peduli mau kamu bersedia atau tidak, toko bunga itu harus buka disini!” Setelah mengatakan itu Stanley Yan menoleh ke Marson Luo, “Lusa nanti, aku mau melihat opening toko bunga nyonya muda ada di tempat ini!”
“Baik, tuan!” Jawab Marson Luo.
“Stanley, kamu kira kamu siapa? Atas dasar apa kamu membantuku membuat keputusan?” Angie Qin emosi dan berteriak padanya, Stanley Yan tidak marah, dengan tersenyum penuh melihatnya, “Ya atas dasar aku suamimu!”
“Cih!” Angie Qin tersenyum dingin, “Kamu bukan suamiku, kita belum mendapatkan buku nikah! Jadi kamu tidak ada hak untuk membantuku membuat keputusan!”
“Oh ya?” Stanley Yan setengah tertawa melihatnya, lalu mengedipkan mata perlahan, “Ayo ikut aku, aku tunjukkan sesuatu!”
“Apa itu?” Angie Qin dengan penasaran bertanya padanya, Stanley Yan tapi tidak memberitahunya, hanya menjawab, “Ikut saja nanti langsung tahu!”
Stanley Yan kembali ke jalan semula, Angie Qin dengan ragu berjalan di belakangnya sambil memegang surat sertifikat tanah itu, setelah Stanley Yan masuk ke dalam mobil, kerutan di dahi Angie Qin semakin dalam, “Kamu masuk ke dalam mobil apa maksudnya?”
“Barang yang ingin aku perlihatkan ada di dalam. Kamu yakin tidak mau naik dan melihatnya?” Stanley Yan melihat Angie Qin yang masih tidak mengerti, tersenyum dan bertanya lagi, “Kamu tidak mungkin takut kan?”
“Apa yang harus aku takutkan?” Angie Qin naik ke atas mobil, Marson Luo yang ada di luar menutup pintunya dan naik mengemudikan mobilnya.
Mobil perlahan melaju, tapi Stanley Yan masih duduk diam, seperti lupa kalau mau menunjukkan sesuatu pada Angie Qin.
“Kamu bukannya bilang mau menunjukan sesuatu padaku? Mana barangnya?”
“Tidak usah tergesa-gesa!” Stanley Yan tertawa, menyuruhnya menarik nafas dalam-dalam, dan menyiapkan hati.
Di saat Angie Qin tidak mengerti apa maksud Stanley Yan ini, dia tiba-tiba dari kantong jasnya mengeluarkan sebuah amplop dan menyodorkannya padanya.
Angie Qin dengan penasaran melihatnya, merobek amplop, dan dari amplop itu keluar 2 buka merah, dan dalam hatinya seketika menjadi tidak tenang.
Buku nikah!
Buku nikah darimana? Punya siapa? Jangan-jangan punyanya dan Stanley?
Yang Angie Qin ingat saat itu mereka tidak melakukan proses pendaftaran pernikahannya sampai selesai, dan dalam hatinya menarik nafas lega, tapi saat dia melihat isi dari buku nikah itu, ekspresi wajahnya langsung melongo.
Dan itu benar buku nikahnya dengan Stanley Yan, di atasnya ada foto mereka berdua, hanya Angie Qin tidak percaya kalau itu benar-benar milik mereka.
“Jadi sekarang aku sudah punya hak untuk membantumu membuat keputusan?” Tanya Stanley Yan dengan tersenyum.
“Kamu dapat ini darimana? Kelihatan seperti asli!” Angie Qin mengangkat kepala tersenyum dingin padanya, membolak balik buku nikah di tangannya. “Tapi kamu pikir setelah kamu mencari orang untuk membuat buku nikah palsu ini kamu bisa langsung berubah menjadi suamiku kah? Stanley, jangan bully dirimu sendiri, ini tidak ada artinya, kamu mengerti kan?”
“Buku nikah palsu? Hahaha!” Stanley Yan tertawa menggelengkan kepala, tidak habis pikir.
“Apa yang kamu tertawakan?” Wajah Angie Qin begitu dingin, melihat dia tertawa seperti itu dalam hatinya merasa tidak nyaman.
“Tidak apa-apa, aku hanya merasa kamu itu lucu sekali! Padahal ini jelas nyata, tapi kamu malah ngotot mengatakan kalau ini palsu!”
Stanley Yan menarik senyumnya, tapi senyuman di matanya masih ada.
“Sudah cukup! Kamu kira aku bodoh ya? Aku sendiri saja tidak ada pergi kantor sipil, lalu darimana bisa ada buku nikah!”
“Kamu memang tidak ada pergi belakangan ini. Tapi hari kedua setelah kita menikah, kamu dan aku pernah pergi bersama, kamu lupa?” Melihat Angie Qin masih mau membantah, Stanley Yan melambaikan tangan, dengan tersenyum berkata, “Atau kamu lupa, kalau proses hari itu hanya kurang tanda tanganku saja, jadi...”
“Stanley, kamu janji padaku tidak akan memaksaku!”
Angie Qin berang, dia tidak menyangka Stanley Yan bisa melakukan hal seperti ini.
“Aku memang sudah berjanji padamu!” Wajah Stanley Yan memuram, “Tapi kamu sudah menyentuh batasku, jadi aku harus membeli asuransinya!”
“Apa maksudmu? Bicara yang jelas!”
“Memangnya kataku belum jelas? Coba kamu ingat kamu tadi pagi bertemu siapa saja!”
Stanley Yan tidak mengatakan apa-apa lagi, tapi nafasnya menjadi berat.
“Bertemu siapa? Maksudmu Robin?” Alis Angie Qin tertaut, tiba-tiba teringat adegan ketika dia dan Robin Xiao bertemu di depan pintu toko bunga, wajahnya tiba-tiba berubah.
“Sepertinya ingatanmu tidak buruk!”
“Aku dan Robin tadi sedang membicarakan hal penting!” Menghadapi wajah muram Stanley Yan, Angie Qin berusaha menjelaskan semuanya.
“Aku tidak peduli apa yang kalian obrolkan, aku hanya tahu kalau kamu itu wanitaku, dan aku tidak mengijinkan kamu dan dia berhubungan! Kamu jangan lupa, kalau saat itu aku tidak cepat menyadarinya, kamu mungkin sudah...”
Berbicara tentang ini, mata Stanley Yan berkilau dan menjadi sengit, wajahnya begitu suram.
“Stanley, dasar tukang iri!”
“Ya, aku memang iri juga cemburu! Itu karena aku mencintaimu, dan aku tidak megijinkan kamu melakukan kontak dengan kekasih lamamu!”
Stanley Yan sedikit menggebu-gebu, dan suaranya tanpa sadar naik beberapa desibel.
“Aku mau melakukan apa, memiliki hubungan dan kontak dengan siapa, itu semua urusanku! Walaupun buku nikah ini asli, tapi kamu juga tidak berhak mengurusi hidupku!” Angie Qin emosi dan menatapnya tajam.
“Tidak bisa mengurusi hidupmu? Aku mau melihat kalau aku sebenarnya bisa atau tidak mengurusimu?” Stanley Yan tersenyum dingin, “Tidak peduli mau kamu bersedia atau tidak toko bungamu harus di buka di tempat yang aku sediakan, dan selanjutnya selama tidak ada aku kamu tidak boleh memiliki kontak dengan Robin, walaupun cuma saling tatapan mata juga tidak boleh!”
Kata-kata Stanley Yan ini begitu mendiktaktur, dan ekspresinya lebih dari itu.
“Kamu...” Angie Qin menunjuk wajahnya yang mengeras, menggertakan gigi, akhirnya berbalik badan membuka pintu mobil.
Stanley Yan menarik tangannya, dengan suara berat bertanya, “Kamu mau apa?”
“Aku mau turun! Lepas!” Angie Qin menoleh melototinya. Dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari Stanley Yan.
Stanley Yan melongo lalu melepaskan tangannya, tersenyum bangga, “Kamu tidak akan bisa turun! Kalau tidak percaya kamu boleh mencobanya!”
“Coba ya coba!”
Angie Qin emosi masih terus melototinya, lalu pergi membuka pintu, tapi tidak peduli dengan wajah yang telah memerah karena mencoba membuka pintu, tapi pintunya masih tidak bisa terbuka.
Stanley Yan masih dengan wajah dingin melihatinya, di sudut bibirnya masih ada senyuman.
Angie Qin menoleh melihat senyum di wajahnya, api emosinya menjadi semakin besar, dengan berteriak berkata, “Stanley. Apa yang telah kamu lakukan sebenarnya? Pintu mobil kenapa tidak bisa terbuka?”
“Memangnya apa yang telah aku lakukan?” Stanley Yan tersenyum melipat kedua tangan, “Aku dari sini duduk disini, tidak melakukan apapun!”
“Terus kenapa pintunya tidak bisa terbuka!”
“Terkadang kamu itu bodoh dan lucu ya! Kontrol pusat dikunci, kamu bagaimana bisa membukanya?”
“Kamu...” Melihat Stanley Yan menatapnya sambil tersenyum, Angie Qin merasa begitu malu.
Dia sangat bersemangat sampai lupa kalau mobil itu memiliki kunci pusat. Selama dia tidak membuka kunci, maka selama di perjalanan pintu itu tidak akan bisa terbuka sama sekali, dia tadi masih dengan bodoh mau membuka pintu dan melompat dari mobil.
“Marson. Hentikan mobilnya, aku mau turun!” Angie Qin membuka partisi pemisah supir dan penumpang yang ada di tengah mobil dan berteriak pada Marson Luo yang sedang mengemudi.
Stanley Yan menariknya masuk ke dalam pelukannya dan tersenyum melihat wajahnya yang cemberut, “Sudah, marah sudah marah, ribut sudah ribut! Sudah jadilah, malam begini membiarkanmu pulang sendirian, aku mana mungkin tega!”
“Itu urusanku. Lepaskan aku!” Angie Qin berusaha keras melepas diri, tetapi Stanley Yan memeluknya semakin kencang, dengan senyum pesona jahat di wajahnya. “Jangan berulah! Kalau masih berulah lagi aku akan menyelesaikanmu disini!”
“Kamu berani!” Angie Qin menatap Stanley Yan dengan mata lebar dan berteriak marah.
Stanley Yan tidak bersuara, tetapi menjawab Angie Qin dengan tindakan langsung. Dia segera menutup mulut Angie Qin dengan ciumannya dan menekannya masuk ke dalam pelukannya.
Marson Luo yang tengah mengemudi dengan reflek menarik kembali jendela kecil pemisah di tengah dan mengendarai mobilnya dengan saksama, seolah-olah semua yang terjadi di dalam mobil tidak ada hubungannya dengan dia.
Mobil berhenti dengan mantap di gerbang vila keluarga Yan. Marson Luo masih bisa merasakan mobilnya bergetar. Lalu dia berbalik dan mengetuk jendela kecil itu.
Getaran di mobil tiba-tiba menghilang. Angie Qin di kursi belakang menatap tajam Stanley Yan yang sedang memperbaiki pakaiannya, dengan cepat mengenakan kembali pakaiannya.
Mendongak, Stanley Yan menatapnya sambil tersenyum dan bertanya, “Asyik tidak?”
“Stanley, dasar kau bajingan!” Angie Qin menampar wajah Stanley Yan, membuka pintu mobil dan berlari dengan marah.
Stanley Yan mengulurkan tangan dan menyentuh wajah yang terasa perih, dan ada senyum tak berdaya di sudut mulutnya. Dia ikut keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam vila.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMata Superman
BrickAwesome Guy
RobinMy Charming Lady Boss
AndikaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyKing Of Red Sea
Hideo TakashiUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)