Unlimited Love - Bab 51 Buku Nikah (1)

Angie Qin melihat sertifikat tanah di tangannya, terdiam beberapa detik, lalu menyodorkannya kembali, “Terima kasih, aku tidak mau!”

“Tidak mau?” Stanley Yan mengernyitkan alisnya, tidak menerimanya, “Ini lokasi terbaik yang ada di kota R, tidak ada yang lebih baik dari ini!”

“Aku tahu!” Angie Qin mengangguk, buku hijau sertifikat tanah dimasukkan paksa ke tangan Stanley Yan, “Tapi sangat disayangkan kalau tempat sebagus ini hanya di buka untuk sebuah toko bunga, ambillah!”

“Kamu tahu tidak?” Stanley Yan menyipitkan matanya berubah menjadi lebih serius, “Barang yang sudah aku berikan tidak menerima alasan untuk dikembalikan lagi! Apalagi barang yang telah aku berikan pada istriku sendiri!”

“Kalau kamu tidak mau, aku buang saja ya ini!”

Angie Qin melihatnya yang begitu serius, berlagak mau membuangnya.

“Cuma selembar kertas juga, buang ya tinggal buang! Pokoknya toko ini sekarang telah menjadi milikmu!”

Stanley Yan seolah tidak perduli dan tersenyum, seperti telah bertekad bulat.

“Kamu...” Angie Qin memicingkan mata melihatnya, ekspresinya sedikit iroinis.

“Tidak peduli mau kamu bersedia atau tidak, toko bunga itu harus buka disini!” Setelah mengatakan itu Stanley Yan menoleh ke Marson Luo, “Lusa nanti, aku mau melihat opening toko bunga nyonya muda ada di tempat ini!”

“Baik, tuan!” Jawab Marson Luo.

“Stanley, kamu kira kamu siapa? Atas dasar apa kamu membantuku membuat keputusan?” Angie Qin emosi dan berteriak padanya, Stanley Yan tidak marah, dengan tersenyum penuh melihatnya, “Ya atas dasar aku suamimu!”

“Cih!” Angie Qin tersenyum dingin, “Kamu bukan suamiku, kita belum mendapatkan buku nikah! Jadi kamu tidak ada hak untuk membantuku membuat keputusan!”

“Oh ya?” Stanley Yan setengah tertawa melihatnya, lalu mengedipkan mata perlahan, “Ayo ikut aku, aku tunjukkan sesuatu!”

“Apa itu?” Angie Qin dengan penasaran bertanya padanya, Stanley Yan tapi tidak memberitahunya, hanya menjawab, “Ikut saja nanti langsung tahu!”

Stanley Yan kembali ke jalan semula, Angie Qin dengan ragu berjalan di belakangnya sambil memegang surat sertifikat tanah itu, setelah Stanley Yan masuk ke dalam mobil, kerutan di dahi Angie Qin semakin dalam, “Kamu masuk ke dalam mobil apa maksudnya?”

“Barang yang ingin aku perlihatkan ada di dalam. Kamu yakin tidak mau naik dan melihatnya?” Stanley Yan melihat Angie Qin yang masih tidak mengerti, tersenyum dan bertanya lagi, “Kamu tidak mungkin takut kan?”

“Apa yang harus aku takutkan?” Angie Qin naik ke atas mobil, Marson Luo yang ada di luar menutup pintunya dan naik mengemudikan mobilnya.

Mobil perlahan melaju, tapi Stanley Yan masih duduk diam, seperti lupa kalau mau menunjukkan sesuatu pada Angie Qin.

“Kamu bukannya bilang mau menunjukan sesuatu padaku? Mana barangnya?”

“Tidak usah tergesa-gesa!” Stanley Yan tertawa, menyuruhnya menarik nafas dalam-dalam, dan menyiapkan hati.

Di saat Angie Qin tidak mengerti apa maksud Stanley Yan ini, dia tiba-tiba dari kantong jasnya mengeluarkan sebuah amplop dan menyodorkannya padanya.

Angie Qin dengan penasaran melihatnya, merobek amplop, dan dari amplop itu keluar 2 buka merah, dan dalam hatinya seketika menjadi tidak tenang.

Buku nikah!

Buku nikah darimana? Punya siapa? Jangan-jangan punyanya dan Stanley?

Yang Angie Qin ingat saat itu mereka tidak melakukan proses pendaftaran pernikahannya sampai selesai, dan dalam hatinya menarik nafas lega, tapi saat dia melihat isi dari buku nikah itu, ekspresi wajahnya langsung melongo.

Dan itu benar buku nikahnya dengan Stanley Yan, di atasnya ada foto mereka berdua, hanya Angie Qin tidak percaya kalau itu benar-benar milik mereka.

“Jadi sekarang aku sudah punya hak untuk membantumu membuat keputusan?” Tanya Stanley Yan dengan tersenyum.

“Kamu dapat ini darimana? Kelihatan seperti asli!” Angie Qin mengangkat kepala tersenyum dingin padanya, membolak balik buku nikah di tangannya. “Tapi kamu pikir setelah kamu mencari orang untuk membuat buku nikah palsu ini kamu bisa langsung berubah menjadi suamiku kah? Stanley, jangan bully dirimu sendiri, ini tidak ada artinya, kamu mengerti kan?”

“Buku nikah palsu? Hahaha!” Stanley Yan tertawa menggelengkan kepala, tidak habis pikir.

“Apa yang kamu tertawakan?” Wajah Angie Qin begitu dingin, melihat dia tertawa seperti itu dalam hatinya merasa tidak nyaman.

“Tidak apa-apa, aku hanya merasa kamu itu lucu sekali! Padahal ini jelas nyata, tapi kamu malah ngotot mengatakan kalau ini palsu!”

Stanley Yan menarik senyumnya, tapi senyuman di matanya masih ada.

“Sudah cukup! Kamu kira aku bodoh ya? Aku sendiri saja tidak ada pergi kantor sipil, lalu darimana bisa ada buku nikah!”

“Kamu memang tidak ada pergi belakangan ini. Tapi hari kedua setelah kita menikah, kamu dan aku pernah pergi bersama, kamu lupa?” Melihat Angie Qin masih mau membantah, Stanley Yan melambaikan tangan, dengan tersenyum berkata, “Atau kamu lupa, kalau proses hari itu hanya kurang tanda tanganku saja, jadi...”

“Stanley, kamu janji padaku tidak akan memaksaku!”

Angie Qin berang, dia tidak menyangka Stanley Yan bisa melakukan hal seperti ini.

“Aku memang sudah berjanji padamu!” Wajah Stanley Yan memuram, “Tapi kamu sudah menyentuh batasku, jadi aku harus membeli asuransinya!”

“Apa maksudmu? Bicara yang jelas!”

“Memangnya kataku belum jelas? Coba kamu ingat kamu tadi pagi bertemu siapa saja!”

Stanley Yan tidak mengatakan apa-apa lagi, tapi nafasnya menjadi berat.

“Bertemu siapa? Maksudmu Robin?” Alis Angie Qin tertaut, tiba-tiba teringat adegan ketika dia dan Robin Xiao bertemu di depan pintu toko bunga, wajahnya tiba-tiba berubah.

“Sepertinya ingatanmu tidak buruk!”

“Aku dan Robin tadi sedang membicarakan hal penting!” Menghadapi wajah muram Stanley Yan, Angie Qin berusaha menjelaskan semuanya.

“Aku tidak peduli apa yang kalian obrolkan, aku hanya tahu kalau kamu itu wanitaku, dan aku tidak mengijinkan kamu dan dia berhubungan! Kamu jangan lupa, kalau saat itu aku tidak cepat menyadarinya, kamu mungkin sudah...”

Berbicara tentang ini, mata Stanley Yan berkilau dan menjadi sengit, wajahnya begitu suram.

“Stanley, dasar tukang iri!”

“Ya, aku memang iri juga cemburu! Itu karena aku mencintaimu, dan aku tidak megijinkan kamu melakukan kontak dengan kekasih lamamu!”

Stanley Yan sedikit menggebu-gebu, dan suaranya tanpa sadar naik beberapa desibel.

“Aku mau melakukan apa, memiliki hubungan dan kontak dengan siapa, itu semua urusanku! Walaupun buku nikah ini asli, tapi kamu juga tidak berhak mengurusi hidupku!” Angie Qin emosi dan menatapnya tajam.

“Tidak bisa mengurusi hidupmu? Aku mau melihat kalau aku sebenarnya bisa atau tidak mengurusimu?” Stanley Yan tersenyum dingin, “Tidak peduli mau kamu bersedia atau tidak toko bungamu harus di buka di tempat yang aku sediakan, dan selanjutnya selama tidak ada aku kamu tidak boleh memiliki kontak dengan Robin, walaupun cuma saling tatapan mata juga tidak boleh!”

Kata-kata Stanley Yan ini begitu mendiktaktur, dan ekspresinya lebih dari itu.

“Kamu...” Angie Qin menunjuk wajahnya yang mengeras, menggertakan gigi, akhirnya berbalik badan membuka pintu mobil.

Stanley Yan menarik tangannya, dengan suara berat bertanya, “Kamu mau apa?”

“Aku mau turun! Lepas!” Angie Qin menoleh melototinya. Dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari Stanley Yan.

Stanley Yan melongo lalu melepaskan tangannya, tersenyum bangga, “Kamu tidak akan bisa turun! Kalau tidak percaya kamu boleh mencobanya!”

“Coba ya coba!”

Angie Qin emosi masih terus melototinya, lalu pergi membuka pintu, tapi tidak peduli dengan wajah yang telah memerah karena mencoba membuka pintu, tapi pintunya masih tidak bisa terbuka.

Stanley Yan masih dengan wajah dingin melihatinya, di sudut bibirnya masih ada senyuman.

Angie Qin menoleh melihat senyum di wajahnya, api emosinya menjadi semakin besar, dengan berteriak berkata, “Stanley. Apa yang telah kamu lakukan sebenarnya? Pintu mobil kenapa tidak bisa terbuka?”

“Memangnya apa yang telah aku lakukan?” Stanley Yan tersenyum melipat kedua tangan, “Aku dari sini duduk disini, tidak melakukan apapun!”

“Terus kenapa pintunya tidak bisa terbuka!”

“Terkadang kamu itu bodoh dan lucu ya! Kontrol pusat dikunci, kamu bagaimana bisa membukanya?”

“Kamu...” Melihat Stanley Yan menatapnya sambil tersenyum, Angie Qin merasa begitu malu.

Dia sangat bersemangat sampai lupa kalau mobil itu memiliki kunci pusat. Selama dia tidak membuka kunci, maka selama di perjalanan pintu itu tidak akan bisa terbuka sama sekali, dia tadi masih dengan bodoh mau membuka pintu dan melompat dari mobil.

“Marson. Hentikan mobilnya, aku mau turun!” Angie Qin membuka partisi pemisah supir dan penumpang yang ada di tengah mobil dan berteriak pada Marson Luo yang sedang mengemudi.

Stanley Yan menariknya masuk ke dalam pelukannya dan tersenyum melihat wajahnya yang cemberut, “Sudah, marah sudah marah, ribut sudah ribut! Sudah jadilah, malam begini membiarkanmu pulang sendirian, aku mana mungkin tega!”

“Itu urusanku. Lepaskan aku!” Angie Qin berusaha keras melepas diri, tetapi Stanley Yan memeluknya semakin kencang, dengan senyum pesona jahat di wajahnya. “Jangan berulah! Kalau masih berulah lagi aku akan menyelesaikanmu disini!”

“Kamu berani!” Angie Qin menatap Stanley Yan dengan mata lebar dan berteriak marah.

Stanley Yan tidak bersuara, tetapi menjawab Angie Qin dengan tindakan langsung. Dia segera menutup mulut Angie Qin dengan ciumannya dan menekannya masuk ke dalam pelukannya.

Marson Luo yang tengah mengemudi dengan reflek menarik kembali jendela kecil pemisah di tengah dan mengendarai mobilnya dengan saksama, seolah-olah semua yang terjadi di dalam mobil tidak ada hubungannya dengan dia.

Mobil berhenti dengan mantap di gerbang vila keluarga Yan. Marson Luo masih bisa merasakan mobilnya bergetar. Lalu dia berbalik dan mengetuk jendela kecil itu.

Getaran di mobil tiba-tiba menghilang. Angie Qin di kursi belakang menatap tajam Stanley Yan yang sedang memperbaiki pakaiannya, dengan cepat mengenakan kembali pakaiannya.

Mendongak, Stanley Yan menatapnya sambil tersenyum dan bertanya, “Asyik tidak?”

“Stanley, dasar kau bajingan!” Angie Qin menampar wajah Stanley Yan, membuka pintu mobil dan berlari dengan marah.

Stanley Yan mengulurkan tangan dan menyentuh wajah yang terasa perih, dan ada senyum tak berdaya di sudut mulutnya. Dia ikut keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam vila.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu