Unlimited Love - Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
Pagi bangun pergi sarapan, tidak melihat nyonya besar Yan, Angie Qin merasa sedikit aneh, bertanya pada Stanley Yan baru tahu kalau nyonya besar Yan sedang tidak enak badan, pagi tadi pergi ke rumah sakit.
Angie Qin sedikit khawatir, menyuruh Stanley Yan untuk menemaninya kesana menjenguknya.
Sampai di rumah sakit, nyonya besar Yan sedang di infus, melihat mereka bertanya sudah makan belum, kenapa tiba-tiba datang kesana.
Stanley Yan dengan menggandeng tangan Angie Qin tersenyum menjelaskan, “Angie dengar nenek tidak enak badan, jadi tidak enak dan dia memintaku untuk menemaninya pergi menjenguk nenek! Nenek, tidak apa-apa kan?”
“Aku tidak apa-apa! Kalian sangat perhatian sekali!” Nyonya besar Yan tersenyum melirik Angie Qin, lalu melayangkan tangannya, “Ada banyak virus di rumah sakit, kalau tidak ada apa-apa lagi pergi lah pulang!”
“Mana bisa begitu? Nenek, aku disini saja ya! Lagipula aku juga tidak ada kerjaan!” Angie Qin setelah mengatakan itu melirik Stanley Yan bertanya padanya, “Stanley, kamu kalau ada kerjaan pulanglah! Aku akan merawat nenek dengan baik!”
Stanley Yan juga ingin tetap disna, tapi nyonya besar Yan tiba-tiba teringat sesuatu, “Stanley, aku ingat sepertinya kamu mau pergi bertamu ke rumah paman Ling bukan? Kamu coba lah bisa tidak mempersatukan paman Ling dan gadis Lia Ling itu, karena bagaimanapun mereka itu anak dan bapak, tidak boleh terus-terusan seperti itu!”
“Ini...” Stanley Yan melirik Angie Qin, nyonya besar Yan tentu saja mengerti lalu tertawa, “Angie, kamu pergilah dengan Stanley! Sekalian kenalan, keluarga Ling dengan keluarga kita sangat dekat, tubuh istri paman Ling tidak sehat, susah untuk keluar rumah, kamu kalau tidak ada kerjaan pergi lah temani dia ngobrol!”
“Nah nenek disini..” Angie Qin terlihat ragu dan bingung.
“Gadis bodoh, nenek juga bukan anak kecil, tidak perlu kalian temani! Kalau ada apa-apa kan masih ada pengurus rumah disini!” Nyonya besar Yan tersenyum melirik pengurus rumah mereka.
“Iya! Tuan, nyonya, kalian tenang saja! Ada aku disini yang mengurus nyonya besar!”
Pengurus rumah yang iku bersuara, akhirnya membuat Stanley Yan dan Angie Qin menganggukan kepala pergi dari sana.
Melihat punggung keduanya yang berjalan jauh, pengurus rumah tersenyum berkata, “Nyonya, nyonya muda ini dia sangat berbakti ya!”
“Iya! Sifatnya ini bagus sekali!” Nyonya besar Yan dengan puas menganggukan kepala.
Ayah Lia Ling-Edric Ling adalah direktur di Yan Business Group, juga teman baik dari ayah Stanley Yan dulu, dia dari dulu selalu mendukung segala yang dilakukan oleh Stanley Yan.
Melihat Stanley Yan datang, dia tentu saja langsung bahagia. Memanggil mereka untuk minum teh dan mengobrol bersama.
Stanley Yan juga sangat menghormatinya, keduanya mengobrol dengan sangat spekulatif, dan setelah beberapa kata, mereka sudah mengobrol sampai ke niat Stanley Yan untuk masuk ke Yan Group.
Angie Qin tidak tahu apa-apa tentang itu dan benar-benar tidak bisa mengikuti obrolan mereka, dia hanya bisa duduk diam dan mendengarkan.
Edric Ling yang melihatnya diam dan bosan, dengan tersenyum berkata, “Menantu keponakan, kamu tidak tertarik ya dengan obrolan kami? Atau kalau tidak begini saja, kamu pergi temani bibimu sana. Dia setiap hari sendirian di lantai atas tidak ada teman mengobrol, sudah sangat bosan.”
Angie Qin melirik Stanley Yan, melihatnya mengangguk baru berdiri dan mengikuti pelayan naik ke lantai atas.
Melihat punggungnya yang menghilang di lantai 2, Edric Ling baru menarik pandangannya, “Staney, pilihanmu memang oke ya! Dia benar jauh lebih cocok denganmu dari pada Lia!”
“Paman Ling...” Wajah Stanley Yan sedikit canggung.
Edric Ling malah tersenyum, “Sudah, tidak apa-apa! Aku cuma berkata jujur, tidak ada maksud lain! Mumpung hari ini ada waktu, aku akan memperkenalkanmu keadaan perusahaan kita, jadi setidaknya bisa membuatmu ada persiapan diri, jangan nanti baru mulai kedua mata sudah menghitam dan jatuh dalam jebakan para orang licik di dalam sana!”
“Terima kasih paman Ling!”
Terlepas dari kedua orang yang sedang membicarakan bisnis, di tempat Angie Qin dia sedang berjalan di belakang pelayan naik ke lantai atas, sampai di sebuah kamar, pelayan itu mengetuk pintunya, “Nyonya, nyonya muda Yan datang melihatmu!”
Di dalam terdengar suara wanita terbatuk, lalu tak lama dibarengi suara yang begitu lemah, “Suruh dia masuk!”
Mendorong pintu masuk, Angie Qin melihat seorang wanita paruh baya berwajah pucat duduk di tempat tidur dengan punggung di atas bantal, tak jauh darinya ada seorang pelayan setengah baya berdiri disana. Jangan ditebak lagi wanita ini pastinya adalah istri dadi Edric Ling dan ibu dari Lia Ling.
“Selamat siang nyonya Ling!”
Angie Qin menyapanya dengan hormat, nyonya Ling tersenyum dan menyuruhnya tidak memanggilnya dengan sebutan itu, “Panggil aku bibi saja, jangan panggil nyonya nyonya Ling seperti itu, seperti orang luar saja! Duduk lah!”
Angie Qin mengatakan “Baik”, duduk di kursi yang telah dipindahkan pelayan ke hadapannya.
“Penampilanmu begitu cantik, sifat juga sudah tidak perlu dikatakan lagi, pilihan Stanley ternyata memang baik!”
Baru saja duduk nyonya Ling sudah memujinya, membuat Angie Qin tidak enak, “Bibi, sudah jangan mengolok-olokku lagi!”
“Aku bagaimana mungkin mengolok-olokmu? Aku berkata jujur kok, hanya sayang sekali saat kalian menikah aku tidak hadir! Tapi tidak apa-apa, karena kamu hari ini sudah datang, bibi tidak mungkin tidak memberikanmu apa-apa!” Nyonya Ling tersenyum memberi isyarat kepada pelayan untuk mengambil sebuah kotak di dalam laci dan menyuruhnya memberikannya pada Angie Qin, “Ini anggap saja hadiah pertemuan pertama dari bibi untukmu! Coba lihat suka tidak!”
Angie Qin menggelengkan kepala tidak menerimanya, “Bibi, sungguh tidak perlu!”
“Tidak apa-apa, aku sudah menyuruhmu menerimanya terimalah! Kenapa, tidak suka hadiahnya?”
“Bagaimana mungkin tidak suka?” Angie Qin takut membuatnya tidak senang, hanya bisa dengan pasrah menerimanya membukanya dan melihat isinya, di dalam kotak itu ada sebuah gelang giok zamrud, di seluruh badannya berwarna hijau zamrud, sekilas lihat harganya pasti sangat bernilai tinggi.
“Suka tidak? Ini adalah pemberian dari Edric waktu aku muda dulu, dengar-dengar ini bekas jaman kerajaan dan sangat berharga! Dulu setiap keluar rumah aku akan selalu membawanya, tapi beberapa tahun ini keadaan tubuhku terus memburuk, dan juga semakin tua, di bawa pergi terlihat begitu lebay dan tidak cocok untukku lagi!”
Nyonya Ling terlihat mengenang masa itu, Angie Qin langsung menghiburnya, “Bagaimana mungkin? Bibi kamu masih sangat muda kok!”
“Tubuhku sendiri aku yang paling mengerti, mungkin aku tidak akan bisa hidup lebih lama lagi! Cuma sayang sekali, sebelum itu tidak ada kesempatan melihat Lia anak itu lagi! Juga tidak tahu beberapa tahun ini bagaimana dengan hidupnya, apakah kurus atau tidak.”
Mendengar dia membahas Lia Ling, Angie Qin mengernyitkan dahi dengan penasaran bertanya, “Bibi, kamu tidak tahu kalau Lia sudah pulang? Dia tidak ada kesini melihatmu kah?”
“Apa katamu? Lia sudah pulang? Dia dimana, cepat bawa aku temui dia!”
Nyonya Ling karena excited langsung menggenggam tangan Angie Qin, setelah melihat Angie Qin meringis beberapa kali baru menyadari kalau genggamannya terlalu bertenaga, lalu dengan cepat melepaskan tangannya, “Nak, maaf! Bibi terlalu bersemangat, sakit ya?”
“Tidak kok!” Angie Qin menarik tangannya menggelengkan kepala.
“Aih, sekian tahun tidak mendengar kabar anak itu lagi, tiba-tiba mendengar kabarnya jadi excited, sikap bibi tadi jangan di ambil hati ya!”
“Tidak apa-apa! Oh ya, bibi. Tubuhmu sudah seperti ini, Lia dia kenapa tidak pulang melihatmu?” Angie Qin dengan penasaran bertanya.
“Kalau dibicarakan ceritanya begitu panjang!” Nyonya Ling masuk ke dalam ingatannnya.
Nyonya Ling adalah ibu tiri Lia Ling, saat Lia Ling berusia 13 tahun baru menikah dengan Edric Ling, tidak peduli mau bagaimana dia memperlakukan Lia Ling dengan sangat baik, tapi Lia Ling pada akhirnya akan terus menjaga jarak dengannya, juga tidak pernah memanggilnya dengan sebutan ibu, hanya mau memanggilnya dengan sebutan bibi.
Walaupun begitu, nyonya Ling masih memperlakukannya seperti anaknya sendiri, tapi Lia Ling tidak menerima niat baiknya. Terkadang bisa melampiaskan amarah dan memarahinya bahkan sering meneriakinya.
“Walaupun begitu, tapi tidak seharusnya berubah menjadi seperti ini kan?”
Menghadapi pertanyaan Angie Qin, nyonya Ling dengan tak berdaya tersenyum pahit, “Sebenarnya, Lia Ling dan kami benar-benar putus hubungan itu sudah sejak lima tahun yang lalu! Pada saat itu dia berpacaran dengan Stanley, kami semua berpikir mereka akan terus bersama, menikah dan punya anak! Tapi dia tiba-tiba tidak tahu gila kenapa, memaksa harus menikah dengan orang Amerika yang dia baru kenal selama beberapa hari. Ayahnya dan bibi tentu saja tidak setuju, dia bertengkar hebat dengan kami dan melarikan diri dari rumah pergi ke Amerika, semenjak itu tidak pernah kembali lagi ke rumah! Aku saat itu pergi mengejarnya, karena tidak hati-hati jatuh dari tangga, dan tubuh bagian bawahku akhirnya lumpuh. Edric karena emosi menerbitkan berita di surat kabar dan mengumumkan kalau dia melepaskan diri sebagai ayah dari putrinya! Kalau dibicarakan sampai akhir, semua ini terjadi karena aku!”
Angie Qin tidak menyangka semua ini, pantas saja saat Lia Ling datang mencari Stanley Yan, melihatnya dengan tatapan seperti sedang melihat musuh, ternyata mereka berdua sebelumnya adalah sepasang kekasih.
Tapi permasalahannya adalah karena Lia Ling sudah memilih pergi ke Amerika, selama beberapa tahun tidak pulang, seharusnya keadaannya disana baik kan, tapi dia kenapa tiba-tiba pulang kesini lagi?
Beberapa tahun ini, apa yang sebenarnya telah terjadi dengan Lia Ling?
“Bibi, ini bukan salahmu!”
“Bagaimana bisa bukan salahku, kalau bukan aku...” Nyonya Ling tersenyum pahit, “Nak, kamu bisa tidak bawa aku temui dia, aku ingin berbicara baik-baik dengannya!”
Angie Qin memandang Nyonya Ling yang lumpuh di tempat tidur, dan dia tidak tega. “Bibi. Kamu susah untuk bergerak, jadi jangan terlalu memaksakan diri! Kalau tidak, aku akan pergi mencarinya dan mencoba menyuruhnya pulang untuk melihatmu!”
“Benarkah? Baik sekali! Nak, aku harus bagaimana untuk berterima kasih padamu!” Kata Nyonya Ling dengan memegang tangan Angie Qin dengan penuh semangat.
“Tidak usah bi! Semua ini sudah seharusnya aku lakukan!”
Angie Qin dari kecil sudah yatim piatu, dia paling tidak bisa melihat orang tua yang berpisah dengan anaknya, dan melihat permasalahan seperti ini, dia tentu saja harus membantunya, walau hanya beralaskan cinta nyonya Ling dengan Lia Ling, dia juga tidak bisa hanya diam dan melihatnya saja!
Belum lagi hubungan kedua keluarga yang begitu baik, terlebih tubuh nyonya Ling yang begitu buruk, dan lumpuh hanya bisa terbaring di atas kasur.
Hanya dia tidak pernah berpikir, Lia Ling dari awal memandangnya sebagai musuh, dan sudah menggunakan berbagai cara untuk menjebaknya, dan kalau dia benar-benar mau pergi mencari Lia Ling maka itu sama aja dengan seekor Kambing yang masuk ke kandang Harimau!
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviAwesome Husband
EdisonSomeday Unexpected Love
AlexanderAfter Met You
AmardaMy Superhero
JessiUnperfect Wedding
Agnes YuThat Night
Star AngelUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)