Unlimited Love - Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
Sekarang mereka sudah sampai ketahap akhir pembelian, apakah Andrew Ling akan menyerah hanya karena Jennie Bai?
Pengaruh Jennie Bai tidaklah begitu besar. Bahkan apabila pengaruhnya besar pun, Andrew Ling tidak mungkin lepas tangan. Tidak dengan Bella Lan yang menekannya dari atas.
“Kalau tidak dicoba bagaimana bisa tahu? Kakak ipar, tolong biarkan aku mencobanya.”
Yesi Mo tidak ingin mematahkan semangat Jennie Bai, lagipula apa yang ia ucapkan ada benarnya.
“Kalau kamu memang ingin pergi, pergilah. Tapi kalau ternyata memang tidak bisa, tidak usah dipaksa. Kamu juga tidak perlu menyanggupi apapun permintaannya, ia bukan seseorang yang pbisa dipercaya.” ujar Yesi Mo dengan serius.
“Aku tahu. Kakak ipar, kamu jangan khawatir. Kalau begitu, aku pergi dulu.”
Ketika Jennie Bai menemukan Andrew Ling, pria itu sedang minum teh sambil duduk diatas sofa ruang tamunya. Raut wajahnya terlihat tenang dan santai.
“Katanya kamu mencariku? Ada apa?”
Andrew Ling mendiamkan Jennie Bai selama beberapa menit, sebelum akhirnya meletakkan cangkir tehnya, ia meliriknya sekilas kemudian bertanya perlahan padanya.
“Bisakah kamu...”
“Tidak bisa.” Jennie Bai belum sempat menyelesaikan kalimatnya, namun Andrew Ling tanpa perasaan langsung memotongnya dan menolak.
“Aku bahkan belum bilang untuk urusan apa.” Jennie Bai menatap Andrew Ling dengan kesal, namun pria itu balik mencibirkan bibirnya, “Tanpa perlu kamu bilangpun aku juga tahu kamu kesini demi Yan Business Group. Hari ini, aku menepati perkataanku. Aku akan mengakuisisi Yan Business Group dan tidak ada yang bisa menghentikannya.”
“Apa benar-benar tidak ada ruang untuk negosiasi?”
Jennie Bai tetap tidak menyerah, namun Andrew Ling balas tersenyum, “Tentu saja, bukannya tidak ada. Suruh Yesi datang sendiri mengantarkan barang yang aku mau ke tanganku, aku hanya menginginkan kotak itu. Kalau aku sudah mendapatkan barangnya, aku akan melepaskan Yan Business Group dan juga memperbolehkanmu bertemu Sonson kapanpun. Bahkan aku akan mengijinkanmu tinggal bersamanya.”
Andrew Ling takut Jennie Bai tidak berusaha sebaik yang ia bisa, itu sebabnya ia kembali melemparkan umpan. Sesuai dengan dugannya, Jennie Bai menjadi begitu bersemangat setelah mendengarkan ucapannya. Tapi dengan cepat ia kembali menundukkan kepalanya.
Masalah ini sangat sulit dan kelihatannya mustahil untuk diselesaikan.
Jennie Bai pernah bertanya tentang kotak itu, namun keluarga Yan tidak memiliki kotak yang diinginkan Andrew Ling.
Dalam kurun waktu ini, Jennie Bai bahkan bertanya pada para tetua keluarga Yan, namun tidak satupun dari mereka pernah mendengar tentang kotak itu.
“Apa kamu tidak bisa mengubah syaratnya? Aku yakin keluarga Yan tidak memiliki kotak itu.”
“Apakah menurutmu bisa?”
Andrew Ling menatap Jennie Bai tidak peduli dan balas bertanya dengan dingin.
Jennie Bai masih ingin mencoba berdebat, namun Andrew Ling sudah mengibaskan tangannya dan menyuruhnya pergi.
Begitu kembali ke kediaman keluarga Yan dan melihat Yesi Mo, Jennie Bai dengan rasa bersalah langsung meminta maaf.
Yesi Mo tersenyum dan menggeleng, menunjukkan pada Jennie Bai bahwa ia tidak perlu terlalu memusingkannya, “Aku masih memikirkan solusi untuk masalah ini.”
Jennie Bai adalah seseorang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah ini, namun ia berusaha sekuat tenaga untuk membantunya dan Yan Business Group. Sebagai istri Stanley Yan, bagaimana mungkin Yesi Mo tidak ikut berusaha sekuat tenaga? Bukankah itu berarti ia kalah dengan orang luar yang tidak ada hubungannya?
“Kakak ipar, kamu terpikirkan solusi seperti apa?” tanya Jennie Bai penasaran.
“Kalau masalah ini dianalisis, memang akar masalahnya ada di Perusahaan Mu, jadi aku akan bergerak mulai dari sana. Sudah, sudah, kamu tidak perlu memusingkan masalah ini. Aku bisa mengurusnya dengan baik.”
“Baik..lah...” Jennie Bai sebenarnya tidak percaya Yesi Mo terpikirkan solusi, namun ia hanya mengangguk dan tidak bertanya apa-apa lagi.
Kemudian ia beralih bertanya kondisi Didi, Jennie Bai pun mengetahui bahwa Didi baru saja mendapatkan perawatan psikis dan baru akan bangun beberapa jam lagi. Jennie Bai lalu bertanya pada Yesi Mo apakah ia mau pergi ke atas menengok Didi.
“Kurasa aku tidak memiliki waktu sekarang.” Yesi Mo mengangkat tangannya dengan tidak berdaya.
“Kalau begitu biar aku yang naik. Aku akan meminta orang untuk memanggilmu kalau butuh apa-apa.” ujar Jennie Bai dengan penuh pengertian, lalu berjalan naik.
Yesi Mo menatap pungung Jennie Bai dengan penuh rasa syukur, lalu menghela napas. Ia kemudian berjalan ke ruang kerja nyonya besar Yan, mendorong pintunya terbuka, dan berjalan masuk.
Yesi Mo menghitung waktu yang tepat kemudian menelepon Sara Xue. Begitu mendengar keadaan Yan Business Group yang buruk, Sara Xue pun sangat terkejut.
“Dalam kurun waktu ini, ia terus-terusan sibuk mengurusi masalah perusahaannya sendiri sehingga ia tidak menaruh perhatian pada situasi di kota R. Mendengar kabar seperti ini secara tiba-tiba membuatnya sangat khawatir, “Apa rencanamu?”
“Aku sedang memikirkannya, namun kalau memang tidak ada cara lain, apakah lebih baik pergi memohon pada Bella saja?”
“Memohon padanya? Tidak perlu. Atau lebih tepatnya, sia-sia saja memohon padanya.”
Kata-kata Sara Xue ini membuat Yesi Mo sedikit bingung. Kenapa sia-sia saja memohon pada Bella Lan?
Apakah mustahil Bella Lan akan melepaskan Yan Business Group atau wanita ini tidak berhak mengintervensi masalah ini?
Setelah dipikirkan bolak-balik, Yesi Mo merasa Bella Lan menolak untuk melepaskan. Tapi jawaban yang keluar dari mulut Sara Xue adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya.
“Posisi Bella sendiri sudah tidak aman dan kurang dari dua hari lagi, ia akan ditendang keluar dari Perusahaan Mu. Aku rasa daripada mengandalkan memohon pada Bella, lebih baik kalau memohon pada orang lain.”
“Siapa?” tanya Yesi Mo dengan penasaran. Bibir Sara Xue di ujung telepon sana pun mengucapkan sebuah nama, “Rendy Mu.”
“Rendy Mu? Sepertinya aku pernah mendengar nama ini, apakah ia salah satu anggota keluarga Mu?” tanya Yesi Mo dengan ragu.
“Lebih tepatnya, ia adalah sepupu laki-laki Rico. Tapi, mungkin kamu belum pernah bertemu dengannya.”
Setelah selesai berujar, Sara Xue menjelaskan tentang perubahan yang terjadi di Perusahaan Mo dalam kurun waktu ini belakangan ini.
Setelah Bella Lan kembali ke Amerika. Di hadapan serentetan keraguan, ia terlihat tenang dan responnya tidak bercela.
Sangat disayangkan, pada akhirnya ia tetap terjerumus dalam titik lemah. Kecelakaan mobil yang mendadak tidak hanya membuatnya harus dirawat di rumah sakit selama semalam, namun berita kegugurannya juga dibeberkan di hadapan orang banyak.
Kalau bukan karena wasiat orangtua Rico Mu, ini mungkin saja bukanlah masalah besar untuknya.
Sangat disayangkan wasiat orangtua Rico Mu dengan jelas mengatakan bahwa Perusahaan Mu hanya bisa dimiliki oleh keluarga Mu. Setelah darah daging Rico Mu yang berada di dalam kandungan Bella Lan gugur, ia tidak memiliki kartu andalan apapun lagi di tangannya.
Kabarnya Rendy Mu akan meminta pengacara untuk membacakan isi wasiat orangtua Rico Mu di hadapan jajaran direksi Perusahaan Mu satu hari lagi. Pada saat itu, riwayat Bella Lan pasti tamat sudah.
“Bagaimana? Apa kamu merasa tertarik untuk datang melihat kekeramaian ini? Sekalian bisa bertemu dengan Rendy? Aku pernah beberapa kali berhadapan dengannya, aku bisa membantu mengatur pertemuanmu dengannya.”
“Baik, tunggu aku.”
Jawaban Yesi Mo sangat sederhana. Setelah menutup telepon, ia langsung menyuruh orang untuk memesankannya tiket pesawat ke Amerika.
Mendengar Yesi Mo dan Didi akan pergi ke Amerika, Andrew Ling tidak terlalu memikirkannya.
Ia tahu dengan jelas apa yang sedang terjadi di Perusahaan Mu, itu sebabnya ia mempercepat proses akuisisi Yan Business Group. Ia harus mendapatkan Yan Business Group sebelum Bella Lan ditendang keluar dari jajaran direksi Perusahaan Mu dan kehilangan segalanya. Setidaknya, semua keperluan untuknya harus dipersiapkan dengan baik.
Ini juga salah satu keuntungan untuk dirinya snediri. Lagipula, siapapun yang menjadi pimpinan Perusahaan Mu, mereka tetap akan melihat kepala manajer yang mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Andrew Ling yakin bahwa selama ia melakukannya dengan rapi dan bersih, posisinya sebagai kepala manajer di Perusahaan Mu tidak akan tergoyahkan.
Di Washington Dulles International Airport, langit sudah gelap saat Yesi Mo sampai. Robin Xiao dan Katty Yun datang bersama untuk menjemputnya.
Melihat keduanya berpegangan tangan, Yesi Mo pun tersenyum dan tidak bisa menahan rasa bahagianya.
“Selamat untuk kalian, akhirnya kalian bisa bersatu kembali sebagai sepasang suami istri.”
“Terima kasih. Kalau bukan karenamu...”
Katty Yun hendak mengutarakan perasaan syukurnya, namun Yesi Mo menyelanya. Ia tersenyum sambil menggeleng, “Aku tidak melakukan apapun, ini semua adalah hasil kerja kerasmu sendiri. Bukankah begitu, kakak sepupu?”
Robin Xiao menatap Yesi Mo dengan mata yang membelalak besar dan bertanya, “Kamu memanggilku apa?”
“Kakak sepupu. Kalau bukan, lalu apa? Apa kamu mau aku memanggilmu Robin Xiao? Atau memanggilmu Robin sama seperti Katty?” Yesi Mo tertawa, lalu dengan setengah bercanda berujar, “Aku tidak mau membuat Katty salah paham.”
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangPerjalanan Selingkuh
LindaYama's Wife
ClarkCutie Mom
AlexiaMore Than Words
HannyMarriage Journey
Hyon SongHei Gadis jangan Lari
SandrakoUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)