Unlimited Love - Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
Setelah selesai makan siang di rumah Edric Ling, keduanya pamit izin pulang.
Di jalan Stanley Yan tanpa sengaja melihat gelang giok di pergelangan tangan Angie Qin, alisnya terangkat, “Diberi bibi Ling?”
“Gimana? Bagus tidak?” Angie Qin tertawa mengangkat dan menggoyangkan tangannya di hadapan Stanley Yan, kedua mata Stanley Yan ikut tersenyum mengangguk, “Bagus, sangat cocok denganmu!”
“Bibi Ling juga bilang begitu, Stanley, bibi Ling sudah memberiku barang yang sangat berharga, menurutmu aku harus memberikan bibi Ling hadiah kembali yang seperti apa ya bagusnya?”
Melihat Angie Qin yang kebingungan, Stanley Yan tertawa, “Kalau aku tidak salah tebak ini harusnya hadiah sebagai bentuk awal pertemuan kan? Kalau benar, nah kamu ya tidak perlu memberinya hadiah kembali!”
“Ini, bolehkah? Lagi pula gelang giok ini sangat mahal dan bernilai tinggi, dengar bibi Ling bilang gelang ini bekas jaman kerajaan punya, bahkan kalau ada uang pun susah untuk membelinya!”
“Ada beberapa barang tidak bisa hanya dihitung dengan uang! Gelang ini kamu ambil saja, kalau memang merasa sangat tidak enak, sering-sering lah ke rumahnya temani bibi Ling ngobrol!” Tatapan Stanley Yan menjadi sendu, “Beberapa tahun ini bibi Ling hanya berada di atas kasur, di sisinya tidak ada orang yang pas diajak ngobrol, di tambah penyakitnya yang semakin parah, tidak tahu bibi masih bisa hidup berapa lama lagi! Ai..”
“Semua karena masalah Lia meninggalkan rumah kan? Tadi waktu di atas, bibi Ling sudah memberitahuku!”
“Dia bilang apa denganmu?” Wajah Stanley Yan jadi begitu serius, terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu.
“Ya tidak ada lah! Cuma cerita masalah Lia pergi dari rumah!” Angie Qin tersenyum, menyembunyikan pekataan nyonya Ling yang mengatakan Stanley Yan dan Lia Ling yang dulunya pernah menjadi sepasang kekasih.
“Dia tidak membicarakan hal lainnya padamu?” Stanley Yan tidak percaya, mengerutkan dahinya.
“Lainnya? Lainnya apa?” Angie Qin padahal jelas tahu apa yang dia maksud, tapi sengaja berpura-pura bodoh.
“Maksudku, bibi Ling tidak memintamu untuk membantunya membujuk Lia pulang ke rumah?” Stanley Yan tahu dia salah bicara, langsung mengalihkan topik, dia awalnya hanya basa-basi menanyakan itu, tapi tidak dia sangka, melihat Angie Qin mengangguk, kerutan di dahi Stanley Yan semakin dalam.
“Aku membantu bibi Ling, bukan karena dia memintaku, tapi karena aku sendiri yang bersedia! Usia paman Ling dan bibi Ling sudah tua. Dan keadaan bibi Ling sekarang seperti itu, aku sungguh tidak tega! Stanley, atau kalau tidak kita nanti ganti hari ajak nona Lia keluar makan, dan coba bujuk dia?”
“Kamu bodoh ya, sudah masalah ini tidak usah kamu urus! Aku yang akan menyelesaikannya!” Ucap Stanley Yan dengan pasti.
“Kamu? Tapi hal ini aku sudah berjanji pada bibi Ling, atas dasar apa menyuruhmu membantuku!” Angie Qin sedikit tidak senang.
“Kamu sungguh bodoh atau pura-pura bodoh? Kamu sungguh mengira bibi Ling benar-benar meminta bantuanmu untuk membujuk Lia ya? Dia itu berharap dengan melalui kamu bisa membuatku keluar membantunya.”
Stanley Yan hanya bisa pasrah tersenyum menjelaskan, “Lagi pula kamu dan Lia tidak dekat. Dia tidak akan mendengarkan kata-katamu! Dan kalau aku jelas berbeda, karena walau bagaimanapun aku dan dia...”
Bicara sampai disini Stanley Yan tiba-tiba menyadari kalau kata-katanya salah, dia berhenti sesaat lalu melanjutkan, “Tumbuh besar bersama! Dan hubungan kami juga baik, dia selama ini menganggapku sebagai kakak laki-laki dan aku menganggapnya sebagai adik perempuanku kata-kataku dia seharusnya akan mau mendengarkannya!”
Kakak adik? Benar hanya semudah dan sebiasa kakak adik kah?
Angie Qin dalam hati sedikit tidak senang, karena dia telah mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya sebelumnya, dan dia sudah menerima semua itu.
Lagi pula hubungan diantara mereka sudah berlalu, dan Stanley Yan juga sangat memperhatikan menjaga perasaannya, sangat jarang berhubungan dengan Lia Ling.
Tapi kata-kata kakak adik Stanley Yan ini, jelas telah menyembunyikan kebenaran hubungan mereka sebelumnya, apa maksudnya ini?
Mungkinkah dia masih belum melupakan Lia Ling, di belakangnya masih menjalin tali kasih dengan Lia Ling, dan berencana untuk kembali lagi? Atau dia sedang menjaga perasaannya, takut dia cemburu?
Dalam hati Angie Qin tidak ada jawaban, tapi dia memilih percaya pada kemungkinan nomor 1, karena kalau tidak dia kemarin malam mengapa pulang begitu larut, bukannya cuma pergi makan ya, bisa sampai larut malam? Dan saat pulang, dia bisa mencium jelas aroma parfum wanita di pakaiannya.
Kalau tidak salah ingat, bau itu adalah bau tubuh Lia Ling.
“Sedang memikirkan apa? Aku memanggilmu dari tadi tapi tidak di jawab-jawab?”
Stanley Yan menyenggolnya dengan tersenyum bertanya.
“Tidak ada, aku hanya sedang teringat dengan bibi Ling yang sudah berbaring di kasur begitu lama, ingin keluar jalan saja tidak bisa, jadi agak sedih!”
“Bodoh, ini juga kan karena tidak ada cara lain! Siapapun juga tidak ada yang mau dan terpikir bisa seperti ini!” Stanley Yan tidak mencurigainya, malah menghiburnya.
“Ya! Aku mengerti! Oh ya, mau tidak aku temani pergi cari Lianya?”
Stanley Yan mengerutkan dahi matanya bersinar tidak tahu sedang memikirkan apa, dia tidak memperhatikan kedua mata Angie Qin yang sedang memperhatikannya.
Sampai Stanley Yan sudah tersadar dan membuka mulut, Angie Qin sudah menundukan kepalanya.
“Tidak usahlah, aku sendiri saja! Orang sedikit lebih gampang dibicarakan!”
Angie Qin menganggukan kepala, bertanya lagi, “Nah kamu kapan mau mencarinya?”
“Nanti setelah mengantarmu pulang, aku akan langsung pergi mencarinya! Masalah ini semakin cepat selesa semakin baik, tubuh bibi Ling tidak tahu bisa bertahan sampai kapan!”
“Baik!”
Berdiri di depan vila keluarga Yan, melihat mobil Stanley Yan yang memutar balik, kedua mata Angie Qin langsung bersinar: Stanley, kamu ini buru-buru membujuk Lia Ling pulang, atau buru-buru agar bisa cepat bertemu dengannya? Kalian baru saja berpisah beberapa jam, kamu sudah tidak sabar ingin cepat bertemu dengannya, hm?
Angie Qin kembali ke kamarnya dan ingin tidur sebentar, tapi dia tidak bisa tidur, dia tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak berpikir macam-macam.
Ingin mengajak Sara Xue jalan-jalan, tapi dia tidak ada waktu, akhirnya dia hanya bisa sendirian di rumah dengan pikiran yang kemana-mana.
Stanley Yan sampai di hotel Matahari, baru tau kalau Lia Ling beberapa jam yang lalu keluar, mengenai pergi kemana, pihak hotel tidak mengetahuinya.
Dia menelepon Lia Ling, mengetahui kalau dia sedang menemani Andrew Ling keliling kota R, tidak berpikir macam-macam, juga tidak mencar mereka, berbalik badan pulang ke rumah.
Mendorong pintu kamar, melihat Angie Qin yang sedang memegang hp, duduk di atas ranjang dengan dahi yang mengkerut.
“Sedang memikirkan apa? Bisa bengong gitu?”
“Tidak memikirkan apa-apa, kamu bukannya pergi mencari Lia? Kok cepat sekali pulangnya?”
Angie Qin tersadar menatapnya dengan heran, Stanley Yan tersenyum pasrah, “Dia tidak ada di hotel. Setelah meneleponnya baru tahu kalau dia dari pagi pergi menemani Andrew jalan-jalan!”
“Nah kamu kok tidak pergi mencarinya?”
“Ada Andrew, tidak leluasa bicaranya!” Jawab Stanley Yan, berbalik badan membuka lemari baju mengganti baju.
Melihat punggungnya yang lebar, teringat dengan senyumannya yang pasrah, Angie Qin masih mengerutkan dahinya: Tidak leluasa membujuknya pulang atau tidak leluasa berduaan dengannya?
Stanley Yan, diantaramu dan Lia Ling benarkah tidak ada apa-apa?
Saat hari mulai gelap, nyonya besar Yan pulang ke rumah. Ketiganya selesai makan malam bersama, Stanley Yan menemani Angie Qin menonton tv di kamar.
Hp yang di letakannya di atas ranjang tiba-tiba berbunyi, Stanley Yan mengambil dan melihatnya, “Sih Lia, aku keluar angkat bentar!”
Angie Qin tidak menoleh hanya menjawab ya, Stanley Yan baru pergi keluar, Angie Qin tidak tahu mengapa, tidak bisa menahan diri untuk berlari kecil mengikutinya dan berhenti di depan pintu. Dia menempelkan telinganya ke dinding, tapi tidak mendengar apapun, dan detik selanjutnya pintunya terbuka, dan langsung menabrak dahinya, membuatnya langsung jatuh ke lantai.
“Sayang, gimana? Sakit ya?”
Stanley Yan langsung memapahnya berdiri, sambil mengurut pelan dahinya yang sedikit merah.
“Aku tidak apa-apa!”
“Benar tidak apa-apa! Nurut ya, tunggu disini sebentar, aku ambil kotak obat!”
Tak lama Stanley Yan dengan membawa kotak obat kembali ke kamar, dengan hati-hati mengobatinya, lalu dengan menyalahkan berkata, “Sayang, kamu tidak ada apa-apa kenapa berdiri di belakang pintu? Kalau tadi terluka parah bagaimana?”
“Aku mau minum teh, siapa yang tahu baru mau keluar, pintunya udah di dorong dari luar!”
Angie Qin dalam hati tidak mau mengakui kalau dia sengaja mendengar obrolan Stanley Yan dan sengaja berbohong.
“Ya sudah kamu disini saja, aku suruh orang antar teh ke atas!” Stanley Yan menutup kotak obat, berbalik badan pergi keluar.
“Tidak usahlah, aku sekarang tidak mau minum lagi! Oh ya, tapi si Lia meneleponmu ada apa?”
Angie Qin berlagak tidak ada apa-apa bertanya, Stanley Yan dengan tersenyum menjawab, “Sore tadi kan aku meneleponnya! Dia tadi tanya aku kenapa mencarinya, dia bilang dia sudah tidak sibuk! Masalah yang kamu tahu itu tidak bisa dibicarakan di telepon, jadi aku mengajaknya bertemu di kafe nanti! Sekalian membujuknya, kamu nanti tidur duluan ya, aku mungkin akan pulang malam!”
“Nah nanti hati-hati di jalan! Kalau ada apa-apa ingat telepon aku!”
Angie Qin dalam hati muncul kecurigaan, tapi dia masih tersenyum padanya.
Stanley Yan menghampirinya mencium dahinya, dengan tersenyum berkata, “Tenang saja, tidak akan ada apa-apa! Setelah selesai membicarakan semuanya aku akan langsung pulang!”
Bertukar baju, keluar dari rumah, Angie Qin berdiri di tepi jendela memandangi kepergian Stanley Yan, hingga mobilnya menghilang dari pandangannya dia baru kembali ke atas ranjang, dan tidak fokus melihat acara tvnya lagi.
Stanley Yan pergi ke kafe tempat janjian mereka menunggu Lia Ling, tapi setelah waktu perjanjian mereka telah lewat, Lia Ling masih belum juga muncul, baru merasa ada yang tidak beres, dia tiba-tiba menerima telepon dari Lia Ling, Lia Ling bilang dia sedang pilek, baru saja minum obat, tidak bisa kena angin, jadi mungkin tidak bisa pergi ke kafe itu.
“Kalau bukan hal yang penting, kita ganti hari saja baru bertemu?”
“Nah begini saja! Aku yang pergi mencarimu!”
Stanley Yan tidak ingin mengundur masalah ini semakin lama, dan tidak ingin semakin membuat Angie Qin salah paham dengan hubungan di antara mereka, jadi dia tentu saja ingin secepatnya mencarinya dan menyelesaikannya.
“Nah baiklah, aku nanti suruh Valensia menunggumu di loby hotel!”
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniThe Sixth Sense
AlexanderMy Perfect Lady
AliciaLelaki Greget
Rudy GoldBlooming at that time
White RoseThat Night
Star AngelThis Isn't Love
YuyuUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)