Unlimited Love - Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
“Kaki Angie terkilir, aku sedang memberinya minyak urut! Kebentulan kamu datang, aku masih ada sedikit urusan sisanya kuserahkan padamu!”
Andrew Ling menolehkan kepala tersenyum padanya, menurunkan kaki Angie Qin dengan hati-hati, bangkit berdiri menundukkan sedikit kepalanya pada Angie Qin, kemudian berjalan keluar.
Wajah Stanley Yan menggelap, terlihat sangat buruk.
“Kenapa kamu datang?” Angie Qin mengerutkan alisnya bertanya, Stanley Yan melihat sekilas ke arah pintu kemudian berucap dengan wajah sendunya, “Kalian seperti ini, apa aku bisa tidak datang?”
“Stanley, apa maksud ucapanmu? Kamu sedang menghinaku!”
Wajah Angie Qin mendingin, teringan dengan Stanley Yan yang tadi memapah Lia Ling, hatinya menjadi tidak tenang.
“Aku tidak memiliki maksud itu!” Stanley Yan melihat stocking Angie Qin yang terletak disamping, menipiskan bibirnya.
“Ada atau tidak hanya kamu yang tahu!” Angie Qin mendelikkan matanya, “Lagipula kuberitahu padamu kenyataannya seperti apa yang diucapkan Andrew, percaya atau tidak itu urusanmu!”
Selesai berucap Angie Qin mengambil stockingnya, menenteng sepatu haknya kemudian berjalan tertatih-tatih untuk keluar.
“Kamu mau keluar untuk apa?” Stanley Yan menghentikannya, menatap pergelangan kakinya yang sedikit memerah dan bengkak, “Cepat duduk kembali, aku akan memakaikan obat urut untukmu!”
“Tidak perlu!” Angie Qin langsung mendorongnya, menahan rasa sakit sambil berjalan keluar, baru berjalan dua langkah Stanley Yan langsung menggendongnya, Angie Qin berteriak padanya dengan tegang, “Stanley, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!”
Stanley Yan tidak menggubrisnya, menggendongnya berjalan ke sisi ranjang, menurunkannya kemudian langsung mengangkat kakinya, berucap dengan wajah suram, “Jangan bergerak! Tahan sedikit sakitnya!”
Angie Qin tertegun sejenak, saat kembali tersadar Stanley Yan sedang menuangkan minyak urut, tangan hangatnya sudah menekan pergelangan kakinya, memijatnya dengan kuat, membuat Angie Qin berkeringat dingin karena kesakitan, berteriak sakit tanpa henti, membuat Stanley Yan memelankan pijatannya.
“Nanti akan segera sembuh! Tahan sedikit!”
Stanley Yan mengangkat kepalanya menatapnya sekilas dengan tidak tega, kembali memijat dengan kuat, membuat Angie Qin kesakitan hingga menangis berucap dengan marah, “Stanley, kamu benar-benar brengsek! Akh”
Diluar pintu, Robin Xiao yang sedang mengangkat tangannya ingin mengetuk pintu tertegun sejenak, langsung mengepalkan tangannya, wajahnya memucat ingin langsung menerobos ke dalam, namun akhirnya dia memutuskan untuk menahannya. Menggertakkan giginya menatap tajam pintu kamar berucap pelan, “Brengsek, ternyata Stanley di rumahku, berani-beraninya melakukan hal yang keterlaluan!”
Baru saja Stanley Yan menurunkan kaki Angie Qin, mengangkat kepalanya tersenyum berucap, “Bangunlah coba berjalan!”
Angie Qin mendelik padanya sejenak, bangkit berdiri dan berjalan beberpa langkah, walaupun masih sedikit sakit, tapi lebih baik dari sebelumnya, asalkan tidak berjalan terlalu cepat, tidak akan mempengaruhi pergerakannya. Orang-orang juga tidak akan menyadari jika kakinya terkilir.
“Sepertinya, untuk sementara ini sudah tidak ada masalah lagi!” Stanley Yan menganggukkan kepalanya dengan puas, mengambil stocking yang ada di atas ranjang, menyuruhnya untuk kembali duduk, dan membantunya mengenakan stocking dan sepatunya.
Terdengar suara ketukan pintu membuat Stanley Yan mengerutkan alisnya, “Siapa?”
“Kakak, kakak ipar, ini aku, Robin!”
“Tunggu sebentar!” Stanley Yan menyahut sejenak kemudian mengatur stocking untuk memasuki kaki Angie Qin, Angie Qin langsung merebutnya dan berucap, “Aku bisa sendiri! Kamu lihatlah dia ada masalah apa!”
Stanley Yan mengangguk pergi membuka pintu. Bertanya dengan raut datarnya, “Ada apa?”
“Sudah waktunya untuk turun!” saat sedang berucap Robin Xiao berpura-pura tidak sengaja mengintip ke dalam, amarah yang tadi sudah ditekannya kembali meluap, tanpa sadar nafasnya menjadi memburu.
Stanley Yan menatapnya dengan bingung, iris matanya sedikit berkilat, saat menatapnya wajahnya mendingin, dan berucap “Aku tahu”, kemudian langsung menutup pintu meninggalkan Robin Xiao di depan pintu.
“Kenapa pintunya ditutup?” Angie Qin bangkit berdiri bertanya dengan penasaran.
“Aku takut kamu terkena angin! Sudah, kita sudah harus pergi!” selesai berucap Stanley Yan melingkarkan tangannya di pinggang Angie QIn kemudian membuka pintu keluar bersama.
Angie Qin ingin menyingkirkan tangannya, namun Stanley Yan menggelengkan kepalanya, berucap dengan pelan. “Jika kamu tidak ingin malu, maka menurutlah!”
“Kamu” Angie Qin mendelik tangannya, kemudian menarik kembali tangannya, membiarkan pria itu melingkarkan tangannya di pinggangnya.
Robin Xiao yang tadi masih berada di depan pintu sudah menghilang entah kemana, saat mereka turun ke bawah terlihat Robin Xiao yang berdiri tidak jauh di ruang tengah sedang menatap Stanley Yan yang berada di samping Angie Qin dengan dingin.
“Kenapa Robin menatapmu seperti itu? Apa yang terjadi?” Angie Qin menolehkan kepalanya bertanya dengan ragu.
Stanley Yan melirik Robin Xiao sejenak, berucap dengand datar, “Bagaiamana aku tahu?”
Angie Qin menatap ragu padanya beberapa detik, tidak terlihat apapun dari raut wajahnya, akhirnya dia mengalihkan tatapannya.
Saat kedua orang itu tiba di bawah, Nenek Yan tersenyum melambaikan tangannya menyuruh mereka untuk menghampirinya, bertanya pada Angie Qin apa yang dia lakukan, kenapa sedari tadi dia tidak melihatnya.
Angie Qin tersenyum menjelaskan jika tadi dia sedikit lelah, jadi naik ke atas untuk beristirahat sejenak.
“Lelah? Bagaimana jika nanti kita kembali lebih awal, kamu sekarang sedang hamil, tidak boleh terlalu lelah!” Nenek Yan menarik tangan Angie Qin berucap dengan tegang.
“Aku tidak apa-apa, setelah istirahat sebentar sudah jauh lebih baik!” Angie Qin tersenyum, melihat keramaian orang-orang, sangat ramai tidak seperti biasa, dan berucap, “Nenek, sebaiknya kita keluar juga!”
Angie Qin tidak menyukai tempat yang terlalu ramai, apalagi dia tidak mengenal hampir semuanya, menunggu beberapa saat di bawah, memakan beberapa hidangan, dengan Stanley Yan yang memapahnya dia kembali ke kamar tamu di lantai dua.
“Kamu pergilah, aku istirahat sebentar, nanti saat akan pergi ingat untuk memanggilku!”
Stanley Yan memapahnya duduk di sisi ranjang, Angie Qin melepaskan tangannya menasehati.
“Aku disini menemanimu!” Stanley Yan menggelengkan kepalanya, tersenyum menjelaskan, “Dibawah terlalu ribut!”
“Tidak perlu, jika kamu berada disini aku bahkan tidak bisa beristirahat dengan baik! Dan juga hari ini adalah hari penting, tidak bisa jika kamu tidak muncul! Bibi dan Paman pasti akan keberatan, cepat pergilah! Aku benar-benar tidak apa-apa!”
“Baiklah!” Stanley Yan mengerutkan alisnya berpikir sejenak, lalu menganggukkan kepalanya, “Kalau begitu kamu istirahatlah! Jika tidak ada urusan usahakan jangan keluar, terlalu banyak orang jangan sampai kamu terluka!”
“Apa kamu sudah selesai bicaranya? Cepat pergilah, pergi!”
Angie Qin mengibaskan tangannya dengan tidak sabar, akhirnya Stanley Yan membalikkan tubuhnya keluar dengan pasrah.
“Tuan muda! Kenapa kamu tidak berada di dalam menemani Nyonya muda?”
Stanley Yan mendelik padanya, membuat Marson Luo terkejut hingga langsung menundukkan kepalanya.
“Kamu berjaga disini, jangan biarkan sembarangan orang masuk, mengerti?”
“Baik, Tuan muda!”
“Hmm!” Stanley Yan menganggukkan kepalanya, membalikkan tubuhnya melihat sejenak pintu kamar tamu, kemudian turun ke bawah.
Marson Luo seperti seorang dewa pintu yang terus menjaga pintu. Tatapannya terus menatap ke sekitar dengan waspada.
Angie Qin tidak tahu jika Stanley Yan menyuruh Marson Luo untuk berjaga di depan, setelah duduk sejenak di atas kasur, dia menghempaskan handphonenya, sangat membosankan, akhirnya dia duduk di sisi jendela, menatap bosan sekelompok orang yang sedang tertawa di bawah, membiarkan angin berhembus menyapu wajahnya.
Sepuluh menit kemudian, tiba-tiba Angie Qin merasa perutnya sedikit sakit, dia berpikir mungkin karena terkena angin, kemudian menutup jendelanya, berjalan ke atas ranjang. Menarik selimut menutupi perutnya.
Stanley Yan yang berada di bawah sedang bersenda gurau dengan beberapa orang yang sebaya dengannya, tiba-tiba handphone di kantungnya berdering, saat mengeluarkannya dia melihat Marson Luo yang meneleponnya, seketika raut wajahnya berubah, meninggalkan beberapa orang itu, langsung berlari ke dalam rumah.
“Ada apa dengan Tuan Yan? Sepanik ini, apa terjadi sesuatu?”
“Memangnya akan terjadi apa? Menurutku, pasti istrinya memanggilnya! Kalian tidak tahu saja bagaimana Tuan Yan yang selalu menunjukkan raut datarnya saat berada di hadapan istrinya”
“Bagaimana? Ayo katakan!”
“Kudengar Tuan Yan menyuruh banyak pengikut untuk mengikuti istrinya itu, terlihat sangat menyayanginya, seperti takut terjadi sesuatu padanya!”
“Apa sampai berlebihan seperti itu? Tuan Yan tidak terlihat seperti orang yang takut pada istrinya kan?”
“Kamu ini bukan istrinya, bagaimana bisa tahu jika dia bukan seperti itu?”
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCutie Mom
AlexiaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineMenantu Hebat
Alwi GoUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)