Unlimited Love - Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)

Sara Xue tersenyum, "Aku datang ke sini untuk menjenguk Sonson. "

"Memang kamu punya hati? "Dahi Andrew Ling perlahan menyerit, wajahnya terlihat was-was, "Sara Xue, sebaiknya kamu jangan mengganggu anaku, kalau tidak...... "

"Kamu terlalu banyak mengkhawatirkan yang tidak-tidak, yang sudah berlalu biarlah berlalu, aku juga tidak selamanya tinggal dalam masa lalu orang lain. Sepertinya kamu masih belum melupakan masa lalu. Apa sekarang saat anakmu sedang dalam masalah, kamu masih juga tidak merasa tenang? "Perkataan Sara Xue itu sepertip pisau belati, mendengarnya, hati Andrew Ling merasa tidak nyama.

"Hati nuraniku bersih. "

"Baguslah kalau begitu. "Sara Xue tersenyum, senyum yang mengandung ironi di dalamnya, tapi Andrew Ling seakan sudah tidak melihatnya.

"Kamu...... "Dahi Andrew Ling berkerut, saat dia baru akan mengatakan sesuatu, dia mendengar suara Jennie Bai.

"Presdir Xue, kenapa anda keluar? "Jennie Bai yang membawa botol minum dengannya melihat Andrew Ling yang berada di situ, bertanya dengan bingung, "Kapan kamu datang? Apa sudah selesai urusannya? "

Andrew Ling sama sekali tidak menanggapi Jennie Bai, dia segera mengisyaratkan pada pengawalnya untuk mendorongnya masuk ke dalam ruang rawat.

Jennie Bai merasa canggung, dia meminta maaf pada Sara Xue, "Presdir Xiao, maaf. Dia dalam masa-masa ini selalu mengkhawatirkan Sonson, dia tidak bermaksud...... "

"Tidak apa-apa. Aku tidak segalak itu. "Sara Xue menggeleng, kemudian tertawa, membuat Jennie Bai merasa tenang.

Di dalam ruang rawat, Yesi Mo mendengar suara langkah kaki, saat dia menoleh, dilihatnya Andrew Ling berada di situ, dia menggangguk padanya, "Kamu sudah datang rupanya. "

"Kenapa kamu berada di sini? "Andrew Ling yang baru saja tenang, mendadak mengangkat alisnya, "Aku ke sini untuk membatu Jennie Bai merawat Sonson. Dia seorang diri tentu akan kewalahan. "

"Maksudmu aku ini hanya sebuah beban? Dia yang berkata demikian? " Andrew ling berkata sambil sesekali menoleh ke arah Jennie Bai, sorot matanya penuh kebencian.

Raut wajah Jennie Bai mendadk menegang. Saat dia baru akan membuka mulut untk menjelaskan, wajah Yesi Mo berubah dingin, "Andrew Ling, aku mandapati kamu bukan seorang gentleman. Menurutmu Jennie Bai yang sebaik itu bisa berkata demikian? Kamu ini terlalu egomania. "

"Jangan mengkuliahiku. "Wajah Andrew Ling juga menjadi dingin, "Kamu tidak pantas. Yesi Mo, jangan kira aku tidak tahu kenapa kamu datang ke sini. Aku beri tahu, kamu dan Sara Xue jangan pernah berpikiran untuk mencelakai anaku. Kalau sampai sehelai rambutnya ada yang hilang, aku akan membuat kalian menyesal seumur hidup. "

Yesi Mo menyeritkan dahinya dalam-dalam. Dia sungguh ingin pergi dari situ, tapi teringat dengan Sonson yang terbaring di atas tempat tidur, dia menahan diri.

"Andrew Ling, ingat, aku Yesi Mo, bukan Andrew Ling. Aku masih punya batas. "

Sara Xue yang berada di sampingnya juga terlihat tidak enak, dia berjalan ke hadapan Andrew Ling, lalu berkata dengan sinis, "Sebaiknya kamu bersikap lebih baik terhadap Sisi, kalau tidak, aku tidak akan segan-segan di sini, sekarang juga membuat perhitungan antara kita berdua. "

Perkataan Sara Xue membuat wajah Andrew Ling berubah seketika, dia tidak lupa, di tangannya masih ada noda darah ayah dan ibu Sara Xue.

Kalau sampai dia sungguh membuat Sara Xue marah, tidak hanya dia yang menerima imbasnya, anak yang paling dia sayangi pun juga akan kena.

Kalau sampai demikian, Andrew Ling lebih baik mati.

Andrew Ling tentu bukan orang yang bodoh, dia menutup mulutnya, dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Melihat situasi sudah berhasil dikendalikan, Jennie Bai menengahi.

Tapi suasana di dalam ruang rawat canggung, Sara Xue tidak tahan, dia ingin mencari alasan untuk pergi dari situ. Namun melihat Yesi Mo masih tidak menunjukan tanda-tanda ingin beranjak pergi, dia merasa khawatir akan terjadi sesuatu padanya.

"Sara, kalau kamu ada urusan, kamu boleh pulang terlebih dulu. "

"Tapi...... "Sara Xue menoleh ke arah Andrew Ling, ragu.

"Tenang saja, tidak akan ada apa-apa. "Yesi Mo sengaja merendahkan suaranya, menggelengkan kepala, "Dia tidak akan berani. "

Sara Xue mengangguk, "Baiklah kalau begitu, kalau ada apa-apa, langsung beri tahu aku. "

Setelah berkata demikian, dia melempar pandang ke arah Andrew Ling, "Andrew Ling, keluarlah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. "

Di koridor, Sara Xue menatap Andrew Ling yang duduk di atas kursi rodanya, "Andrew Ling, setelah aku pergi, sebaiknya kamu jangan bersikap jahat pada Sisi, kalau tidak, kamu tidak akan sanggup menanggung akibatnya. "

"Aku tidak sebodoh itu. "

Sara Xue menyeritkan dahinya menatapnya, lalu dia mengangguk, "Sebaiknya kamu jangan anggap aku remeh. "

Dari hari itu, Yesi Mo tinggal di rumah sakit untuk membantu Jennie Bai merawat Sonson.

Dan mulai dari saat itu, Yesi Mo baru merasakan apa yang Sara Xue katakan padanya mengenai emosi Sonson. itu semua sungguh benar. Untungnya, Andrew Ling menyuruh seorang perawat wanita yang kuat untuk berjaga di situ, kalau tidak, saat Sonson marah, Yesi Mo dan Jennie Bai akan kewalahan.

Seminggu kemudian, keadaan Sonson berangsur membaik. Emosinya sudah tidak separah yang lalu.

Wajah Andrew Ling dan Jennie Bai yang selama ini selalu murung, terkadang juga mulai tersenyum, semua seakan mengarah menuju ke perkembangan yang baik.

Malam ini, Yesi Mo dan Jennie Bai sedang menidurkan Sonson, saat akan mandi dan beristirahat, tiba-tiba Marson Luo menelepon.

Ini adalah telepon dari Marson Luo yang pertama kali sejak kedatangannya ke Amerika. Sebelum pergi, Yesi Mo berpesan padanya untuk tidak meneleponnya kalau tidak ada urusan yang mendesak. Melihat nama yang tertampang di layar ponselnya, Yesi Mo menyeritkan dahinya.

Dia menutup telepon, berjalan cepat keluar, lalu menelepon Marson Luo.

Beberapa menit kemudian, Yesi Mo yang linglung berjalan kembali, dia berkata dengan lirih pada Jennie Bai, "Jennie, sepertinya aku tidak bisa tinggal di sini lagi untuk membantumu mengurus Sonson. "

"Apa ada masalah? "

Yesi Mo menarik nafas panjang, lalu mengangguk, Jennie Bai bertanya padanya dengan gugup, "Sebenarnya ada apa? Apa kakakku dalam bahaya? "

"Stanley Yan tidak dalam bahaya, hanya saja...... "Yesi Mo terdiam sejenak, menarik nafas panjang lalu berkata, "Dia akan menikah dengan Vivian Luo. "

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu