Unlimited Love - Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
Sara Xue hanya bisa tersenyum pahit padanya, tapi Angie Qin malah menggelengkan kepalanya dan tersenyum, “Kamu tidak punya uang, tapi aku punya!Jadi aku yang keluar uang, kamu yang membuka toko bunga, kamu tidak perlu merasakan beban? Kalau pun terjadi sesuatu, hasil uangnya tetap milikmu, dan kerugiannya akan menjadi milikku! Jadi begitu saja ya untuk masalah ini!”
Sara Xue ingin mengatakan sesuatu, tapi Angie Qin sudah membawanya pergi keluar berbelanja.
Keduanya menemukan restoran untuk makan malam. Angie Qin dan dia membuat janji besok untuk sama-sama mencari toko, dan setelah itu keduanya baru berpisah.
Mengantar kepulangan Sara Xue dengan taksi, Angie Qin yang hendak naik mobil kembali ke rumah keluarga Yan, Andrew Ling tidak tahu datang entah dari mana tersenyum dan menyapanya.
“Nona Angie, tidak kusangka bisa kebetulan bertemu denganmu disini!”
“Oh iya, kebetulan sekali!”
Angie Qin terbengong, lalu tersenyum padanya.
“Hari masih pagi, mau tidak minum segelas di kafe?”
Menghadapi undangan dari Andrew Ling, Angie Qin terdiam beberapa saat hingga akhirnya mantap menganggukan kepala, keduanya mencari kafe yang tenang dan duduk di tempat yang dekat dengan jendela.
“Mau minum apa? Aku traktir!”
“Aku saja yang traktir! Yang kemarin aku belum benar-benar berterima kasih padamu. Kalau bukan karenamu, aku mungkin...”
Kata-kata Angie Qin belum selesai, Andrew Ling dengan tersenyum melambaikan tangan memotongnya. “Bicara apa lah nona Qin ini, dalam hal ini, kalau bertemu dengan orang lain dia juga akan keluar tangan! Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan!”
“Kalau benar-benar seperti yang dikatakan tuan Ling, maka hal semacam itu pasti tidak akan terjadi hari itu!” Angie Qin menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit. Sebelum dibawa ke kamar mandi malam itu, dia masih sadar dan telah meminta bantuan orang-orang di bar, tetapi tidak ada orang yang mau mengulurkan tangan padanya.
“Nona Angie terlalu pesimis! Di dunia ini masih ada banyak orang baik kok!”
Andrew Ling melihat suasana hati Angie Qin agak melow, dengan lembut menghiburnya, dia dengan santai memesan dua cangkir cappuccino, “Terbiasa minum ini tidak?”
“Tentu saja terbiasa, minuman kesukaanku adalah ini!” Angie Qin mengangguk sambil tersenyum, Andrew Ling meliriknya dengan senyum yang mematikan, “Nah kebetulan sekali! Cangkir kopi pertama dalam hidupku adalah cappuccino, sejujurnya, aku sangat terobsesi dengan rasanya! Ini memiliki pesona unik yang tak tertahankan, baunya di awal yang sangat harum, dan ketika kamu meminumnya, kamu dapat merasakan manisnya dan kelembutan dari banyak busa susu, dan saat meminum kedua kalinya kamu benar-benar dapat merasakan kepahitan dan kekayaan asli biji kopi. Dan akhirnya, ketika rasanya tetap di mulut, kamu akan merasa kelembutan dan sebuah keabadian. Kalau nona Angie, apa yang disukai dari ini?”
“Tuan Ling benar-benar memiliki pengetahuan yang sangat luas! Aku tidak bisa mengatakan alasannya, karena aku suka cappuccino karena menyukai rasanya saja.”
Angie Qin menatapnya dengan takjub dan berkata sambil tersenyum.
“Haha, Nona Angie, kamu blak-blakan sekali ya!” Angie Qin mendengar itu sedikit malu dan merasa kalau dia sangat hambar. Andrew Ling tiba-tiba tersenyum, “Nona Angie, jangan salah paham, aku hanya mengatakan yang sebenarnya! Sekarang ini tidak banyak lagi orang semudah dan sesederhana seperti nona Angie! Tidak heran Stanley bisa sangat menyukaimu!”
Mendengar dia menyebut Stanley Yan, mata Angie Qin seketika redup dan suasana hatinya menurun.
“Nona Angie, kenapa? Sedang ada masalah dengan Stanley ya?”
“Tidak!” Angie Qin menggelengkan kepalanya dan menatap Andrew Ling dengan ragu, “Tuan Ling, boleh aku tanya sesuatu?”
“Boleh? Kamu mau menanyakan apa?”
Angie Qin terlihat ragu dalam beberapa menit tapi akhirnya masih bertanya, “Kalau kamu sudah menikah, dan kamu sangat mencintai istrimu, kamu mungkin tidak menginap di luar?”
“Ini lihat keadaan dulu, kalau karena pekerjaan, ya aku mungkin bisa! Tapi aku akan memberitahu istriku dulu, jadi dia tidak perlu menungguku!”
Jawaban Andrew Ling terlihat begitu apa adanya, Angie Qin tidak melihat sebuah kebohongan, tapi bukan jawaban ini yang dia inginkan, lalu dia meneruskan pertanyaanya lagi, “Kalau bukan karena pekerjaan?”
“Nah kalau begitu aku tidak mungkin menginap di luar! Karena aku dari awal sangat mencintai istriku!” Selesai menjawab pertanyaan Angie Qin, Andrew Ling mengerutkan dahinya, “Kenapa? Stanley ada wanita lain di luar sana?”
Mendengar jawabannya, hati Angie Qin seperti teriris, sepertinya rasa cinta Stanley Yan padanya memang tidak seperti yang dia bayangkan.
“Tebakanku benar? Dia benar-benar memiliki wanita di luar, anak ini bagaimana bisa melakukan ini padamu? Nona Angie, kamu tenang saja, nanti aku akan mencari waktu dan berbicara baik-baik padanya, dan membujuknya? Aku pikir dia harusnya akan mau mendengarkanku! Lagi pula, nona Angie secantik dan sebaik hati ini, Stanley pasti tidak tega membuatmu sedih dan terluka!”
Andrew Ling terkejut melihatnya, dan dengan lembut menghiburnya dengan kata-kata.
“Kamu salah paham! Stanley begitu baik padaku, alasanku menanyakan ini karena ada satu temanku yang menghadapi masalah ini!”
Angie Qin buru-buru menjelaskan, masalah dia dan Stanley Yan dia tidak ingin siapapun tahu dan ikut campur ke dalamnya, terlebih pada Andrew Ling, laki-laki yang baru bertemu 2 kali dengannya.
“Oh begitu, mengejutkanku saja!”
Andrew Ling menarik nafas panjang, dia baru mau mengatakan sesuatu, teleponnya berdering, dia meminta ijin pada Angie Qin, dan berlari keluar mengangkat teleponnya.
Setelah beberapa menit, Andrew Ling kembali dan berkata dengan nada meminta maaf, “Maaf, Nona Angie, aku tiba-tiba ada sesuatu yang mendesak untuk di selesaikan, jadi sekarang harus pergi dulu! Atau kalau tidak kita ganti hari saja baru ngobrol lagi?”
Angie Qin tidak ada mood memikirkan tentang hal-hal ini, sekarang yang tengah berkeliaran di kepalanya adalah kata-kata yang baru saja Andrew Mu katakan, dan dia mengangguk dalam diam.
Setelah diam dalam waktu yang lama, Angie Qin menghela nafas dan keluar dari kafe itu.
Kembali di rumah Yan, Stanley Yan tidak ada di dalam kamar, dan tidak tahu di mana dia berada.
Angie Qin selesai mandi berbaring di atas ranjang, berbalik ke sana kemari dalam waktu yang lama hingga akhirnya jatuh tertidur. Ketika dia bangun keesokan paginya, dia sedang meringkuk dalam pelukan Stanley Yan.
Angie Qin Yi melepaskan tangannya, bangun mandi dan berganti pakaian, baru saja mau keluar, Stanley Yan, memandang matahari yang baru saja terbit dari timur di luar jendela, dan mengerutkan dahi. “Sepagi ini mau pergi kemana?”
“Aku punya janji dengan Sara untuk mengerjakan sesuatu, mungkin malam baru bisa pulang! Tolong beritahu nenek, tidak usah menungguku pulang untuk makan siang!”
Setelah itu Angie Qin tidak menunggu Stanley Yan untuk menjawab langsung pergi keluar.
Stanley Yan mengerutkan dahi melihat pintu yang baru saja tertutup, kedua matanya terlihat penuh keraguan.
Dia lalu bangun mandi dan sarapan, nyonya besar Yan melihat tidak ada Angie Qin, bertanya mengapa dia belum turun.
Stanley Yan menjelaskan kalau dia pergi mencari Sara Xue, nyonya besar Yan mengerutkan dahi dengan bibir mengerucut berkata, “Pergi lagi? Kalau aku tidak salah ingat kemarin dia juga pergi mencari orang bernama Sara itu kan?”
“Iya!” Stanley Yan mengangguk melihat wajah tidak senang neneknya menjelaskan, “Dia sepertinya ada urusan penting yang harus dikerjakan!”
“Urusan penting juga tidak harus sepagi ini keluar rumah kan? Stanley, kamu memangnya tidak khawatir apa?”
“Apa yang harus aku khawatirkan? Dia juga bukan anak kecil lagi. Dan juga ada pengawal yang mengiktinya, tenang saja nenek, dia tidak akan ada apa-apa!”
“Kamu harusnya tahu, yang aku khawatirkan bukan ini...” Nyonya besar Yan menekankan kata-katanya.
Stanley Yan tertawa menjawabnya, “Ya aku tahu, tapi aku percaya dengannya!”
Nyonya besar Yan kehabisan kata-kata, dengan memonyongkan bibir berkata, “Ya sudah, anggap saja aku tidak pernah membicarakan ini!”
“Nenek, aku sudah selesai makan! 2 hari ini aku punya kerjaan yang harus di urus dan akan pergi menyelesaikannya, mungkin butuh 2 atau 3 hari untuk pulang!” Setelah mengatakan itu Stanley Yan juga keluar, dan tidak butuh waktu lama untuk mendengar deru mobil yang pergi.
“Apa yang terjadi dengan kedua anak ini? Satu-satu pada sibuk apa sih? Mereka bisa-bisanya meninggalkan orang tua sepertiku di rumah sendirian? Sungguh tidak punya hati nurani!”
Nyonya besar Yan dengan tidak puas menggerutu.
“Nyonya, menurutku tuan muda pergi mencari nyonya muda! Mungkin tuan muda berencana untuk membawa nyonya muda pergi dan menebus bulan madu mereka 2 hari ini! Kamu jangan terlalu sedih! Lagipula, tuan muda sekarang telah memiliki istri, dia sekarang tentu saja tidak bisa selalu berada di sisimu!”
Pengurus rumah berkata sambil tersenyum, membuat nyonya besar Yan memelototinya, dan berkata dengan setengah bercanda, “Kamu ya, sudah bisa memberiku pelajaran? Tapi itu juga masuk akal ya, Stanley sudah besar, dan aku sudah harus melepaskannya.”
Tapi kenyataannya Stanley Yan tidak pergi mencari Angie Qin, dia pergi ke rumah sakit mata kota R. Tidak seperti kemarin, kali ini dia tidak meninggalkan Marson Luo di tempat parkir.
Melihat Stanley Yan memasuki rumah sakit, dia langsung pergi ke ruangan dokter mata. Setelah dia masuk, seorang dokter laki-laki berusia 40 tahun bergegas berdiri dan menyapanya, “Tuan Yan, sudah datang ya? Pekerjaan persiapan operasi telah selesai, kita mau kapan melakukan operasinya?”
“Semakin cepat semakin baik!”
Stanley Yan menjawabnya dengan wajah tanpa ekspresi, dokter langsung menganggukan kepala, menyuruhnya menunggu sebentar, dan dokter pergi memberitahu yang lainnya untuk pergi ke ruang operasi.
Setelah dokter pergi, Marson Luo degam terheran-heran bertanya, “Tuan, kamu...”
“Hal yang tidak seharusnya ditanyakan jangan ditanya! Ingat, beberapa hari ini diam dan sembunyi, jangan sampai ada orang yang melihatmu! Selain itu masalah aku yang ada disini jangan beritahu siapapun!”
Stanley Yan menoleh menatapnya dingin.
“Nah, kalau nyonya muda yang menanyakan ini bagaimana?”
“Ya bilang saja aku ada urusan pergi ke luar!” Setelah itu dia meneruskan, “Mengerti tidak?”
Setelah mengatakan itu, Stanley Yan berbalik dan langsung pergi ke ruang operasi.
Semua ini, Angie Qin yang sedang mencari toko dengan Sara Xue tidak mengetahuinya. Keduanya satu harian ini tidak menemukan toko yang cocok. Ketika hari mulai gelap, Angie Qin akhirnya menyeret tubuhnya yang lelah kembali ke rumah keluarga Yan.
Pengurus rumah melihatnya dan bertanya dengan penasaran, “Nyonya muda, kamu kok tiba-tiba pulang? Tuan muda? Dia tidak bersamamu?”
“Stanley? Kenapa, dia pergi?”
Angie Qin mengerutkan dahi, kepala pelayan tertegun sejenak, “Ah? Iya! Tuan muda bilang kalau dia ada urusan 2 hari ini, dan bilang akan pulang setelah 2 atau 3 hari ini! Nyonya besar dan aku berpikir kalau tuan muda akan membawamu pergi untuk menebus bulan madu, jadi tuan muda tidak ada mencarimu?”
“Tidak ada!”
Melihat Angie Qin menggelengkan kepala, dahi pengurus rumah semakin berkerut, “Nah tuan muda dia pergi kemana? Mungkinkah pergi ke Amerika?”
“Stanley mau apa ke Amerika?”
“Nyonya muda tidak tahu ya? Tuan muda baru saja selesai membicarakan bisnis, dengar-dengar rekannya memiliki kantor pusat di Amerika!”
Angie Qin mendengar itu menganggukan kepala mengerti, selesai makan kembali ke kamar, dia baru mau menelepon Stanley Yan untuk menanyakan kabar, tapi istri Edric Ling tiba-tiba meneleponnya.
“Bibi Ling, ada apa?”
“Nak, kamu 2 hari ini sudah ada mencari Lia belum? Dia bilang apa?”
Menghadapi pertanyaan ini, Angie Qin tidak tahu harus menjawab apa, dia hanya bisa menjawab seadanya, “Dia sementara ini masih belum pasti, tapi bibi tenang saja, aku pasti akan bisa membujuknya untuk segera pulang!”
“Lia sepertinya memang tidak berencana untuk pulang! Aih..”Suara istri Edric Ling di balik telepon terdengar begitu pasrah.
“Bibi Ling, kamu jangan putus asa! Beri aku sedikit waktu, aku pasti akan membuatnya segera pulang!”
“Sudah tidak ada waktu lagi! Aku baru dapat kabar, Lia kemarin pagi pulang ke Amerika!”
Lia Ling pulang ke Amerika? Stanley Yan juga pergi ke Amerika, mungkinkah Stanley Yan ke Amerika untuk pergi mengejar Lia Ling?
Teringat kemarin malam Stanley Yan semalaman sudah tidak pulang ke rumah, dan paginya masih bersama dengan Lia Ling, sekarang keduanya malah sama-sama pergi ke Amerika, dia tiba-tiba merasa semua ini adalah bukti yang nyata, dan rasa kecewanya pada Stanley Yan seketika sampai di puncak-puncaknya.
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMy Cute Wife
DessyGet Back To You
LexyMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAku bukan menantu sampah
Stiw boyUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)