Unlimited Love - Bab 130 Melewati Batas (3)

"Sebenarnya ini sungguh sederhana, semua orang tahu, Presedir Xiao sangat menyayangi anaknya, kalau anaknya menerima wanita itu, maka semisal Presedir Xiao tidak bersedia pun, melihat anaknya, dia pasti akan memberi kesempatan pada wanita itu. "

Perekataan kepala pelayan itu membuat Yesi Mo mendadak mendapatkan pencerahan, selama ini dia hanya mengira satu-satunya cara untuk mempersatukan Robin Xiao dan Katty Yun lagi hanyalah dengan membujuk mereka berdua, tapi dia tidak pernah memikirkan cara yang lain.

Ide kepala pelayan itu memang terdengar lebih merepotkan, tapi hampir pasti akan bekerja.

Yesi Mo tanpa ragu mendengar kepala pelayan, bahkan setelah makan, dia langsung menuju ke tempat tinggal Robin Xiao.

Walaupun sekarang Robin Xiao adalah presedir Liancheng Group, tapi tempat tinggalnya bukanlah seperti sebuah istana. Dia tidak tinggal di sebuah villa, hanya sebuah apartemen kuno.

Di dalam rumahnya hanya ada seorang babysitter, seorang pengawal pun tidak ada.

Kali ini yang membukakan pintu untuk Yesi Mo adalah babysitternya, setelah mengatakan maksud kedatangannya, babysitter itu menyuruhnya masuk dan duduk, lalu berkata Melinda Yan sedang mengajak Tony berjalan-jalan di taman.

Yesi Mo menunggu setengah jam, Melinda Yan baru pulang bersama dengan Tony.

Begitu masuk dan melihat Yesi Mo, Melinda Yan langsung menyeritkan dahinya dan bertanya, "Kenapa kamu datang ke sini? "

"Aku ada urusan di Amerika, kabarnya kalian tinggal di sini, maka aku datang ke sini untuk berkunjung. Tante, bagaimana kabarmu? "Yesi Mo bertanya sambil tersenyum lebar.

"Tentu tidak bisa dibandingkan denganmu, tapi paling tidak sekarang kita tidak perlu mengkhawatirkan makanan sehari-hari. "

Perkataan Melinda Yan membawa duri, Yesi Mo dapat dengan jelas melihat bahwa dia masih mengingat Stanley Yan lah yang telah membeli Xiao Business Group, yang membuat mereka jatuh miskin, dan Jefri Xiao meninggal tertabrak mobil.

"Tante, maafkan aku. "

Permintaan maaf itu adalah bentuk minta maaf yang Yesi Mo sampaikan dari Stanley Yan.

Bagaimanapun itu, kematian Jefri Xiao ada hubungannya dengan Stanley Yan.

Kalau Xiao Business Group masih berdiri, dan Jefri Xiao masih menjabat sebagai direktur, dan terjadi kejadian seperti itu, pengawalnya juga akan menolongnya langsung.

Tapi bersamaan dengan itu, Jefri Xiao dan Robin Xiao kehilangan semuanya, tidak ada lagi hidup yang glamor, tidak ada villa, dan tidak ada pengawal lagi.

Sebuah kecelakaan yang sebenarnya bisa dihindari dengan mudah itu merenggut nyawa Jefri Xiao, dan membuat Melinda Yan menjadi janda. Hal seperti ini, siapa pun yang mengalami juga tidak akan semudah itu melepasnya.

"Aku tidak bisa menerimanya. Kalau kamu tidak ada urusan yang lain, silahkan pergi. Rumah ini sangat sempit, tidak bisa menampungmu. "

"Tante, silahkan sibuk dengan kesibukan anda. Tidak usah mengurusku. "Yesi Mo menggeleng.

"Kalau begitu terserah. "

Melinda Yan bersikap dingin pada Yesi Mo 5-6 jam terus menerus, saat makan malam pun dia juga tidak mengajak Yesi Mo. Yesi Mo menahan lapar di perutnya, dan ketika sudah sangat malam pun, Yesi Mo masih duduk di sofa ruang tamu mereka, tidak ada sedikit pun rasa kecewa, dia menunggu dengan sabar.

Melinda Yan berjalan mendekat dan duduk di hadapan Yesi Mo, "Kamu tidak lapar? "

"Lapar. "Yesi Mo menjawab dengan jujur.

"Sudah lapar, kenapa kamu masih juga tidak pulang untuk makan? Makanan di sini tidak ada yang bisa kamu makan, kamu baru saja juga sudah melihatnya. Kita semua sudah makan, mangkuk dan pancinya juga sudah dicuci bersih. "

Melinda Yan berkata dengan datar pada Yesi Mo.

"Aku tahu, sebenarnya kedatanganku ke sini adalah untuk mengajak anda dan Tony untuk pulang ke rumah. "

"Pulang? Pulang ke mana? "Melinda Yan menyeritkan dahinya.

"Ke kota R, di sanalah akar anda. Umur anda sudah tua, kalau dipikir-pikir, tentu tidak ingin tinggal di negeri orang, kehidupan di sini, anda tentu tidak menyukainya. Dan lagi di kota R anda masih punya keluarga. Tidak peduli dari segi rasional maupun perasaan, pulang adalah sesuatu yang tepat. "

"Tunggu sampai aku tidak bisa apa-apa lagi, aku baru akan pulang. "

Melinda Yan mencibir, nada bicaranya bertambah santai.

"Karena anda juga sudah memutuskan, kalau begitu aku tidak akan memaksa anda. Beberapa hari lagi akan ada acara peringatan hari kematian nenek, aku ingin mengundang anda pulang untuk memberi pernghormatan untuk nenek. Saat nenek meninggal, beliau terus menggumamkan nama anda, sudah sekian lama, anda sepertinya harus pulang. "

"Ibuku...... "

Melinda Yan menundukan kepalanya, terdiam sangat sangat lama, kira-kira setelah 7-8 menit kemudian dia baru mengangkat kepalanya, "Ba-baiklah kalau begitu. Aku akan pulang bersamamu, tapi aku harus memberitahu Robin terlebih dahulu. "

Yesi Mo menanti dengan tidak tenang, Melinda Yan menelepon anaknya, dia khawatir Robin Xiao tidak akan mengijinkan Melinda Yan mengajak Tony pulang, tapi kekhawatirannya itu sedikit berlebihan.

Setelah mendengar kabar kalau peringatan hari kematian Nenek Yan dalam beberapa hari lagi, dia ragu sejenak, lalu menyetujuinya.

"Kalau begitu, tante, aku akan memesankan tiket pesawat, besok kita akan pulang. "

Yesi Mo bangkit berdiri dan berpamitan, Melinda Yan mengantarnya sampai ke mulut pintu, dan mengatar Yesi Mo masuk ke dalam lift dengan tatapan matanya.

Di sepanjang perjalanan pulang, batu yang mengganjal dalam hati Yesi Mo terangkat sudah.

Asalkan Melinda Yan membawa Tony pulang, maka dia bisa mencari kesempatan untuk mempertemukannya dengan Katty Yun, setelah itu tinggal menunggu, siapa tahu semua akan berjalan dengan lancar.

Suasana hati Yesi Mo riang, sepanjang perjalanan wajahnya terus tersenyum.

Ketika mobil yang dikendarainya melaju menuju ke daerah luar kota, sampai ke sebuah lampu merah, mobil itu mendadak ditabrak dan terpental. Sebelum Yesi Mo menyadarinya, dia sudah terhimpit kursi, dan belum sempat dia memahami apa yang terjadi, dia mendengar sebuah suara kencang yang memekakan telinga, dan sekujur tubuhnya mendadak terasa menembus kabut.

Yesi Mo yang masih dalam keadaan syok melihat ke sekelilingnya. Segala sesuatunya sudah berantakan, hatinya mendadak tahu apa yang sedang terjadi. Dia mengalami sebuah kecelakaan mobil.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu