Unlimited Love - Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)

Sekeluarnya dari Lifu Group, hati Yesi Mo sangat kacau, kacau seperti yang belum dia rasakan sebelumnya.

Suasana hati Sara Xue juga sama tidak baiknya, tapi dia masih menenangkan Yesi Mo dengan berkata, "Jangan khawatir, pasti ada cara lain! "

"Hmph! "Yesi Mo mengangguk, dia memaksakan sebuah senyum kepadanya dan berkata, "Terima kasih! "

"Aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu! "Sara Xue menghela nafas.

Dari kejauhan di dalam Rolls Royce Phantomnya, Rico Mu duduk mengawasi Sara Xue dan Yesi Mo, dia menaikan alisnya, "Yesi, tampaknya kamu sudah mengingat semuanya! Kalau begitu aku semakin tidak mungkin semudah itu melepas Stanley Yan! Peyton Luo. "

"Boss, apa perintah selanjutnya? "

"Suruh orang untuk menyelidiki dengan seksama kasus Stanley Yan, jangan sampai ada kebocoran! Kali ini aku ingin dia selamanya tidak lagi bisa keluar! "

"Baik, boss! "

Saat Yesi Mo demi mencarikan solusi untuk Stanley Yan berlarian ke sana kemari, Stanley Yan sendiri juga tidak tinggal diam, dia juga mengerahkan semua kemampuan yang dia miliki, untuk mencari bukti yang bisa menyatakan dirinya tidak bersalah.

Hanya saja dia sekarang tidak sedang berada di wilayah teritorialnya, sebanyak apa pun harta yang Stanley Yan miliki, juga tidak bisa semudah itu mempergunakannya.

"Tuan muda, apa yang harus kita lakukan sekarang? "

"Carilah orang untuk melakukan penyelidikan! Jangan sampai keitnggalan detail sekecil apa pun! "Stanley Yan menyeritkan dahinya sambil berkata.

"Baiklah, tuan muda! Aku akan segera mencari orang untuk melakukannya! "

Mason Luo baru akan pergi, ketika Stanley Yan tiba-tiba memanggilnya kembali, "Oh iya, apakah hasil tes DNAnya sudah keluar? "

"Seharusnya sudah akan segera selesai! Akan aku tanyakan! "

Setelah berkata demikian Mason Luo di hadapan Stanley Yan mengambil ponselnya, menelepon seseorang, lalu dengan cepat menutup telepon dan menatap Stanley Yan sambil mengangguk, "Tuan muda, hasilnya sudah keluar! "

"Bagaimana hasilnya? "

"Nona Bella Lan adalah nyonya muda! "

"Apa kamu yakin tidak melakukan kesalahan? "

"Tidak! Masalah ini aku menyuruh seseorang untuk terus mengawasi keseluruhan prosesnya, dan terus mengikutinya beberapa hari, tidak mungkin ada kesalahan! "

"Baik, aku paham! Pergilah! "

Stanley Yan mengangguk, dia menyuruh Mason Luo untuk pergi.

Begitu pintu kamar dibuka, Bella Lan melihat Stanley Yan sedang tergesa-gesa berlari ke arahnya, dia bertanya dengan cemas, "Stanley, ada apa? "

"Tenang saja, tidak ada masalah! "Stanley Yan tersenyum dengan hangat pada Bella Lan.

"Sungguh tidak apa-apa? "Bella Lan bertanya pada Stanley Yan dengan tidak yakin.

"Sungguh tidak apa-apa, percayalah padaku! "Stanley Yan menarik tangan Bella Lan dengan lembut, meletakan tangannya di telapak tangan Bella Lan dan berkata, "Bella Lan, besok pulanglah terlebih dahulu! "

"Kenapa? Aku tidak ingin meninggalkanmu! "Bella Lan melepaskan diri dari genggaman tangan Stanley Yan, dan menatapnya dengan keras kepalala.

"Aku sendiri juga tidak ingin meninggalkanmu! Tapi aku tidak merasa tenang meninggalkan Sandy di rumah seorang diri, kamu pulanglah terlebih dahulu dan bantu aku mengurus Sandy! Tunggu aku pulang! "Stanley Yan menjulurkan tangannya membelai rambut Bella Lan dengan lembut dan melanjutkan perkataannya, "Segera, aku akan segera pulang! "

"Tapi... "

"Tidak ada tapi-tapian! Dengarkan kataku!"

"Baiklah! Aku akan mematuhimu! "Bella Lan mendongak menatap Stanley Yan, matanya berkaca-kaca, dia berkata, "Tapi kamu harus berjanji, harus pulang! Aku dan Sandy membutuhkanmu! "

"Hmph! Aku akan pulang! "Stanley Yan merengkuh Bella Lan perlahan ke dalam pelukannya, dagunya bersandar di atas kepalanya, sorot matanya menerawang jauh keluar jendela.

Keesokan sorenya, Stanley Yan mengantar Bella Lan ke bandara, setelah melihatnya masuk dengan aman, dia baru berbalik dan pergi.

Setelah melewati pemeriksaan keamanan, saat Bella Lan sedang duduk menunggu di ruang tunggu, dia tiba-tiba mendapatkan sebuah telepon, dilihatnya nomor yang ditunjukan di layar ponselnya, dia menyeritkan dahi sambil berjalan menuju ke tempat yang sedikit jauh dari keramaian.

"Kenapa kamu meneleponku? "

"Apa kamu akan pulang ke kota R? "

"Bagaimana kamu bisa tahu? Apa kamu sedang memata-mataiku? "

"Memata-matai? Jangan mengatakan hal seperti itu, aku hanya sedikit khawatir! "Andrew Ling di ujung telepon satunya tersenyum sambil berkata, "Oh iya, kali ini saat kamu pulang, bantu aku melakukan 2 hal! "

"Katakan! "

"Pertama, bantu aku mencari sebuah kotak di rumah kediaman keluarga Yan! Kira-kira beratnya 10kg, di atasnya ada sebuah segel dengan sebuah karakter! "

"Apa isinya? "Bella Lan bertanya dengan penasaran.

"Kamu tidak perlu tahu! Kamu hanya perlu mencarikanku kotak itu, lalu suruh orang untuk mengantarnya padaku! "

"Lalu yang kedua? "Bella Lan bertanya.

"Yang kedua, carikan seorang anak yang umurnya seumuran dengan Sandy! "Setelah mengatakan itu, Andrew Ling juga menambahkan, "Anak ini harus mirip denganku! Mirip sampai pertama kali kamu melihatnya, kamu langsung dapat mengenali dia sebagai anakku! "

"Anak yang mirip denganmu? Anakmu? "Bella Lan bertanya dengan bingung, "Bagaimana anakmu bisa berada di rumah kediaman keluarga Yan? "

"Ini tidak ada urusannya denganmu, kamu hanya perlu membantuku mencarinya! "

"Baiklah, aku akan membantumu! "

"Kamu harus bisa menemukannya! "Andrew Ling di ujung telepon satunya terdengar tidak tenang, dia berkata, "Ingat, kalau sampai dia kenapa-kenapa, aku tidak akan ragu untuk membongkar identitasmu! "

"Andrew, apa kamu ini sedang mengancamku? "Bella Lan berkata dengan sinis.

"Benar. Ini adalah sebuah ancaman! Aku akan memberimu kesempatan untuk kembali ke sisi Stanley Yan, hanya karena kamu masih berguna untuku! Kalau dua hal ini tidak bisa kamu lakukan, maka aku juga tidak perlu lagi membantumu menutupi identitasmu sesungguhnya! "

Setelah telepon itu ditutup, Bella Lan merasa tidak senang, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa mematuhi permintaannya.

Stanley Yan tidak mengetahui ini semua. Sampai sekarang dia masih mengira Bella Lan adalah Angie Qin, istrinya.

2 hari kemudian, Stanley Yan datang mengunjungi Yesi Mo, melihat Yesi Mo murung, dia bertanya padanya apa yang sedang terjadi.

Yesi Mo menggeleng dan berkata, "Tidak ada apa-apa! Oh iya, kapan kasusmu akan mulai disidangkan? "

"Beberapa hari ini mungkin. "

"Apa kamu positif bisa memenangkannya? "Yesi Mo bertanya dengan cemas.

Stanley Yan menggeleng tak berdaya, "Keadaan saat ini bagiku sangat tidak menguntungkan, tapi kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan kenapa-kenapa! Kematian Felix pasti ada permainan kotor, cepat atau lambat aku akan menemukan bukti yang akan menyatakan aku tidak bersalah! "

"Hmph! Aku percaya padamu! "

Yesi Mo mengangguk, sementara ini dia mengurungkan niatnya untuk memberitahu Stanley Yan, dialah Angie Qin, dia rasa saat ini bukan saat yang tepat untuk membuat Stanley Yan terbagi fokusnya! "

Saat hari sudah mulai gelap, Stanley Yan berpamitan.

Ketika Yesi Mo baru akan berbalik dan pulang, sebuah Rolls Royce Phantom datang masuk ke pekarangan rumah kediaman keluarga Mo, dan berhenti di situ.

"Rico, ada urusan apa kamu datang kemari? "Yesi Mo menatap Rico Mu dengan bingung dan bertanya.

Setelah dia mengingat semuanya kembali, dia selalu malas bertemu dengan Rico Mu. Karena dia tidak tahu bagaimana dia harus menyikapi pertemuannya itu.

"Aku datang untuk bertemu denganmu! "Rico Mu tersenyum sambil berjalan mendekat dan menggandeng tangan Yesi Mo, Yesi Mo segera mundur beberapa langkah. Rico Mu menaikan alisnya dan bertanya, "Yesi, ada apa? "

"Tidak apa-apa, kebetulan kamu datang! Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu! Silahkan masuk! "Yesi Mo mempersilahkannya masuk.

"Baik! "Rico Mu mengangguk dan mengikutinya masuk.

"Rico datang kemari, apa kamu sudah makan? Ayo kita makan bersama! "Levy Song melihat Rico Mu, tersenyum dan menyapanya.

"Terima kasih tante, kalau begitu aku tidak akan sungkan-sungkan! "Rico Mu tersenyum dan saat mendapati Wirawan Mo tidak berada di situ dia bertanya dengan bingung, "Oh iya, di mana Paman Mo? "

"Dia ada di kamarnya, sebentar lagi dia seharusnya akan turun! Kalian pergilah ke ruang makan terlebih dahulu, aku akan memanggilnya turun! "

Levy Song tersenyum dan menyuruh Yesi Mo untuk mengajak Rico Mu ke ruang makan, dia sendiri berbalik dan pergi ke atas.

"Oh iya, Yesi, apa yang ingin kamu katakan padaku? "Setelah duduk, Rico Mu bertanya padanya sambil tersenyum.

"Nanti kita bicarakan setelah makan! Masalah ini tidak akan secepat itu selesai dibicarakan! "

Yesi Mo melihat Levy Song dan Wirawan Mo berjalan ke ruang makan, menutup mulutnya rapat-rapat.

"Baiklah! Kita bicarakan setelah makan! "

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu