Unlimited Love - Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
Baru saja Stanley Yan berjalan ke arah pintu lift dan mau masuk kedalamnya, Lia Ling mengejar Stanley Yan dari belakang dan menahannya, Lia Ling mengerutkan keningnya bertanya, "Stanley, kemanakah kamu ingin pergi? Cepat kembalilah denganku, nyonya dan para direktur sedang menunggumu!"
"Jangan ikut campur dalam urusanku!" Stanley Yan membuang tangan Lia Ling, dia berjalan masuk ke dalam lift, dan dengan tidak henti ia menekan tombol lantai 1 di lift, dengan gelisah dia menatap pintu lift yang menutup perlahan, tatapannya dari awal sampai akhir tidak jatuh pada Lia Ling sekalipun.
Lia Ling tersenyum berbalik ke dalam ruangan, Nyonya Besar Keluarga Yan dengan penasaran bertanya kepadanya mengapa Stanley Yan belum kembali.
Lia Ling dengan wajah yang sedih berkata, "Nyonya Yan, Stanley Yan telah pergi!"
"Pergi? Mengapa ia bertingkah liar seperti ini?" Wajah Nyonya Besar Keluarga Yan terlihat muram, melihat orang lain tidak memerhatikan percakapannya dengan Lia Ling, dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Pengurus Rumah Wang, cepat telepon Stanley Yan, dan perintahkan kepadanya untuk segera kembali, semua orang di meja ini masih menunggunya!"
Pengurus rumah melihat Lia Ling sejenak, dia berbalik dan berjalan keluar, beberapa menit kemudian, pengurus rumah membuka pintu dan masuk kedalam.
"Kapankah dia akan kembali?"
"Tuan, dia... dia..." Pengurus rumah dengan ragu bingung bagaimana dia harus memulainya.
"Jangan setengah-setengah berbicara kepadaku, cepat katakan!"
"Tuan tidak mengangkan teleponnya, dan kemudian saat aku menelponnya lagi, dia mematikan ponselnya!" Saat pengurus rumah berkata berbicara, dia selalu menatap wajah Nyonya Besar Yan dengan ketakutan."
"Brengsek!" Nyonya Besar Yan pada akhirnya tidak bisa mengontrol emosinya, dia memukul meja didepannya, dan mengagetkan seluruh isi ruangan itu.
"Maafkan aku rekan-rekan sekalian, ada urusan mendadak yang terjadi di rumah, aku harus kembali sebentar, Stanley telah pulang terlebih dahulu! Sungguh maafkan aku. Lia Ling, bantu aku untuk menyambut para direktur dengan baik."
Nyonya Besar Yan dengan sungkan menundukkan kepalanya kepada orang-orang itu, dan pergi keluar beserta dengan pengurus rumah.
"Nyonya, kemanakah kita akan pergi?"
"Nanti saja di mobil!"
Nyonya Besar Yan terlihat muram, amarah yang ia rasakan ia pendam dalam hatinya dan tidak dicurahkannya. Ada banyak orang disini, dan disini nama besar Keluarga Yan dipermalukan.
"Nyonya, janganlah marah! Tuan tentunya ada hal penting yang harus dia selesaikan, kalau tidak, dia tidak mungkin terburu-buru seperti itu!" Saat memasuki mobil, pengurus rumah langsung membantu Stanley Yan untuk terhindar dari masalah, dia memberi asumsi kepada Nyonya Besar Yan.
"Apa yang ia buru-burukan? Ada hal apa yang lebih penting dari makan malam ini?" Nyonya Besar Yan mengecut, dan ujung bibirnya tidak bisa berhenti bergerak.
"Atau mungkin ada urusan mendadak yang berhubungan dengan ibu menantu!" Pengurus rumah mengerutkan keningnya dan berkata dengan ragu.
"Maksudmu Angie Qin si bodoh itu? Tidak mungkin, Stanley bukan tipe orang yang tidak bisa membedakan hal penting dan tidak penting, mana mungkin hanya demi wanita yang keluar dari rumah, dia membuat keputusan yang tidak bijak seperti ini? ini bukanlah kepribadian dia!" Nyonya Besar Yan tidak percaya, Pengurus Rumah tertawa pahit dan berkata, "Tetapi ibu menantu berbeda, apakah kamu lupa Tuan sangat baik? Aku rasa ibu menantu sudah memasuki hati Tuan Stanley!"
"Ini" Nyonya Besar Yan tertegun sejenak, dia teringat akan hal yang terjadi malam kemarin, dan tiba-tiba. dia sadar perkataan Pengurus Rumah yang masuk akal.
Alasan kuat Stanley Yan melakukan ini, mungkin karena tiba-tiba Angie Qin pergi dari rumah, dia masih mengingat dengan jelas nada bicara Stanley Yan kepadanya.
Nyonya Besar Yan juga tidak akan percaya kalau Stanley Yan tidak memperdulikan Angie Qin.
"Dengan begini, nyonya bisa mengerti maksudku!" Pengurus rumah tertawa, "Sebenarnya aku merasa kejadian kemarin malam sedikit tidak normal. Aku ingat dulu dokter pernah berkata bahwa penyakin Tuan sangat merepotkan, dan saraf di otaknya telah rusak parah, dan dia akan seperti itu seumur hidupnya! Bagaimana mungkin karena bertengkar dengan ibu menantu penyakitnya sembuh?"
"Apakah maksudmu Stanley tidaklah bodoh, tetapi dia sedang berpura-pura? Tetapi mengapa dia melakukan ini?"
Nyonya Besar Keluarga Yan berubah pikiran, meski dia sudah berumur 80 tahun lebih, tetapi dia masih sangat pintar, pengurus rumah memperingatinya, dan dengan tepat dia memecahkan realita yang sebenarnya.
"Aku tidak tahu kalau ini! Mungkin Tuan Stanley memiliki alasan tersendiri." pengurus rumah dengan ragu berkata.
"Masuk akal! Kelihatannya, Stanley memiliki banyak hal yang ia sembunyikan dariku!"
“Lalu kemanakah kita akan pergi nyonya?"
"Pulang di rumah menunggu dia! Tidak perduli bagaimanapun caranya ia keluar, pria di keluarga Yan harus bertanggung jawab!"
Pengurus rumah melihat wajah Nyonya Besar Yan yang kembali muram, dan dari sini pengurus rumah tau bahwa semua perkataan dia adalah sia-sia, Nyonya Besar Yan tidak terpengaruh olehnya.
Tidak menanyakan apakah pengurus rumah menemani Nyonya Besar Yan pulang ke rumah, tetapi pertanyaan pertama yang Stanley Yan tanyakan kepada Marson Luo adalah dimanakah posisi Angie Qin sekarang.
Marson Luo dengan wajah yang pahit berkata dia juga tidak mengetahuinya, "Tetapi aku sudah menyuruh orang untuk mencarinya! Seharusnya akan ada informasi dalam waktu dekat ini."
"Dalam waktu dekat itu berapa lama? Kalau aku menunggu terlalu lama, semuanya akan terlambat!"
Stanley Yan melihat Marson Luo sesaat, dia mengeluarkan ponselnya, dan menekan sebuah aplikasi, Marson Luo mengintipnya, ternyata Stanley Yan membuka sebuah peta digital, dan diatasnya ada sebuah titik merah yang mengedip.
"Tuan, apakah ini alat pelacak?"
"Dia berada disekitar sini, cepat panggil orang, aku segera menyusul!"
Stanley Yan tidak menjawab pertanyaan dari Marson Luo, saat pintu lift terbuka dia langsung berlari menuju lokasi di peta itu.
Di jalan Stanley Yan melewati 2 lampu rambu penyebrangan, bahkan lampu hijau pun belum menyala, Stanley Yan langsung berlari ke arah sebrang.
Di lampu merah kedua, dia lecet diserempet oleh motor yang melaju cepat. Dia terjatuh dan bergelinding, tetapi hal pertama yang ia lakukan bukanlah memeriksa apakah ada luka pada dirinya, tetapi dia lanjut berlari, dia takut akan terjadi hal yang tidak ia inginkan meski dia hanya terlambat 1 detik.
Dia melihat bar yang menyala didepannya, Stanley Yan menunduk melihat ponselnya, dan dia memastikan tempatnya benar, dia menyimpan ponselnya lalu berlari kedalam.
Ada banyak orang di dalam bar tersebut, Stanley Yan sambil berjalan, sambil mengkhawatirkan dan mencari bayangan Angie Qin.
Dia sudah melewatkan 5 menit, 5 menit terlihat tidak lama, tetapi bagi Stanley Yan, waktu 5 menit ini sangat lama, dan bahkan dia sampai tidak bisa menahannya.
Dia datang untuk menolong orang lain, dia tidak tau kondisi Angie Qin sekarang, tetapi dari rekaman yang dia dengar dia tau bahwa Angie Qin sedang berada dalam situasi yang sangat mendesak, dan dia tidak bisa menunggu 1 detikpun.
Bar yang sebesar ini, dan orang yang sebanyak ini, ruangan yang remang, sangat sulit untuk dia menemukan Angie Qin.
Apa yang harus dia lakukan untuk menemukan Angie Qin?
"Tuan, apa yang ingin anda minum?" Bartendernya bertanya kepada Stanley Yan, Stanley Yan tidak menjawahnya, dia mengeluarkan segepok uang dan meletakkannya di meja, dan dia menunjuk foto Angie Qin berkata "Katakan kepadaku dimana dia berada, dan ambil semua ini!"
Bartender itu melihat uang diatas meja itu, dia menghela napas, dan dia melihat foto yang diberikan Stanley Yan dan berpikir keras.
Melihat dia tidak berkata apa-apa, Stanley Yan sudah tidak bisa menunggunya lagi, tadinya ia terpikir cara lain, dan bartender itu memukul kepalanya, "Aku ingat, kira-kira setengah jam yang lalu, wanita ini duduk di sofa itu dan minum sendirian!"
Stanley Yan dengan cepat berbalik, terlihat sepasang pria wanita yang asing, dia brhenti sejenak, "Lalu dimanakah dia berada saat ini?"
"Kalau aku tidak salah ingat, dia kemudian dibawa oleh 2 orang pria kearah kamar mandi! Disana!" Bartender itu menunjuk satu sudut di bar itu.
Stanley Yan tidak memperdulikan dan langsung pergi, dia semakin dekat dengan kamar mandi, Stanley Yan semakin gugup, dan tangannya penuh dengan keringat.
Stanley Yan sampai di pintu toilet, tetapi dia melihat Angie Qin menutup matanya, wajahnya yang merah berender pada bahu seorang pria, rambutnya berantakan, dan bajunya juga, dan ia juga hanya memakai satu sepatu.
Hati Stanley Yan seketika jatuh tenggelam ke dalam lembah yang dalam, ternyata dia terlambat, sambil menatap pria yang merangkul pinggang Angie Qin, dia dengan suara yang lantang berkata, "Lepaskan dia!"
"Apakah kamu memerintah aku?" Pria itu menatap Stanley Yan, dia mengerutkan keningnya, dia merasa tidak senang.
"Aku tidak akan mengulang kalimat yang sama untuk kedua kalinya!"
Tatapan Stanley Yan yang tajam menatap orang tersebut, dan berkata dengan tegas.
"Kelihatannya, kamu tidak tau siapa diriku!" Kata pria itu sambil tersenyum.
Aku tidak peduli siapapun kamu, lepaskan dia sekarang juga! Dia adalah pasanganku!" Suara Stanley Yan terdengar semakin rendah dan berat, melihat Angie Qin bersender pada bahu pria ini, hati Stanley Yan penuh dengan amarah.
"Pasanganmu? Kenapa aku malah merasa kamu dan orang tadi adalah pasangan? Baiklah, jangan bersandiwara didepanku! Kalau mau menyentuh dia, lewati aku dulu!" Setelah pria itu selesai berbicara, dia menggenggam tangan Angie Qin, dan tatapannya yang sangat dingin tertuju ke arah Stanley Yan.
Mendengar perkataan dia, Stanley Yan menghempaskan napas, melihat Angie Qin, sepertinya dia tidak kenapa-kenapa, tetapi saat dia melihat Angie Qin dalam pelukan pria ini, dan kepalanya bersandar pada bahu pria ini, keningnya berkerut.
Sepertinya semuanya berubah menjadi semakin rumit, dan kenapa pria ini ingin menolong Angie Qin, apakah tujuan dia? Atau apakah ini semua bagian dari rencananya?
Stanley Yan dengan kebingungan melihat pria ini, tidak ada jawaban dalam hatinya.
Tetapi tidak peduli apa realitanya, dia ingin membawa Angie Qin pergi saat ini, dia tidak ingin hal yang sama terjadi lagi, dia tidak ingin Angie Qin berada dalam situasi berbahaya.
"Terima kasih kamu sudah menolong dia, tetapi dia sungguh adalah istriku! Tolong berikan dia kepadaku, aku ingin membawanya pulang!"
Nada bicara Stanley Yan berubah menjadi lebih pelan, tetapi pria didepannya tidak luluh dengan itu, "Mau membawanya pergi? Boleh! Sekarang buktikan kepadaku bahwa dia adalah pasanganmu, kalau tidak silahkan pergi!" Baru saja pria ini selesai berbicara, dari dalam bilik toilet keluar 2 orang pria hitam bertubuh besar, masing-masing berdiri di sebelah kanan dan kirinya, dengan suara yang rendah memanggil nya, "Tuan Ling!"
Pria itu mengangguk tanpa ekspresi, lalu melihat Stanley Yan dan tertawa dingin.
"Kamu" Stanley Yan terpaku, amarahnya semakin besar, ingin membuktikan bahwa Angie Qin adalah istrinya, baginya adalah hal yang suit, tetapi tidak ada orang yang pernah berkata seperti ini kepadanya, dan ini membuat hatinya sangat panas.
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisYou're My Savior
Shella NaviBack To You
CC LennyBeautiful Lady
ElsaAfter The End
Selena BeeCinta Di Balik Awan
KellyUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)