Unlimited Love - Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)

Baru saja Stanley Yan berjalan ke arah pintu lift dan mau masuk kedalamnya, Lia Ling mengejar Stanley Yan dari belakang dan menahannya, Lia Ling mengerutkan keningnya bertanya, "Stanley, kemanakah kamu ingin pergi? Cepat kembalilah denganku, nyonya dan para direktur sedang menunggumu!"

"Jangan ikut campur dalam urusanku!" Stanley Yan membuang tangan Lia Ling, dia berjalan masuk ke dalam lift, dan dengan tidak henti ia menekan tombol lantai 1 di lift, dengan gelisah dia menatap pintu lift yang menutup perlahan, tatapannya dari awal sampai akhir tidak jatuh pada Lia Ling sekalipun.

Lia Ling tersenyum berbalik ke dalam ruangan, Nyonya Besar Keluarga Yan dengan penasaran bertanya kepadanya mengapa Stanley Yan belum kembali.

Lia Ling dengan wajah yang sedih berkata, "Nyonya Yan, Stanley Yan telah pergi!"

"Pergi? Mengapa ia bertingkah liar seperti ini?" Wajah Nyonya Besar Keluarga Yan terlihat muram, melihat orang lain tidak memerhatikan percakapannya dengan Lia Ling, dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Pengurus Rumah Wang, cepat telepon Stanley Yan, dan perintahkan kepadanya untuk segera kembali, semua orang di meja ini masih menunggunya!"

Pengurus rumah melihat Lia Ling sejenak, dia berbalik dan berjalan keluar, beberapa menit kemudian, pengurus rumah membuka pintu dan masuk kedalam.

"Kapankah dia akan kembali?"

"Tuan, dia... dia..." Pengurus rumah dengan ragu bingung bagaimana dia harus memulainya.

"Jangan setengah-setengah berbicara kepadaku, cepat katakan!"

"Tuan tidak mengangkan teleponnya, dan kemudian saat aku menelponnya lagi, dia mematikan ponselnya!" Saat pengurus rumah berkata berbicara, dia selalu menatap wajah Nyonya Besar Yan dengan ketakutan."

"Brengsek!" Nyonya Besar Yan pada akhirnya tidak bisa mengontrol emosinya, dia memukul meja didepannya, dan mengagetkan seluruh isi ruangan itu.

"Maafkan aku rekan-rekan sekalian, ada urusan mendadak yang terjadi di rumah, aku harus kembali sebentar, Stanley telah pulang terlebih dahulu! Sungguh maafkan aku. Lia Ling, bantu aku untuk menyambut para direktur dengan baik."

Nyonya Besar Yan dengan sungkan menundukkan kepalanya kepada orang-orang itu, dan pergi keluar beserta dengan pengurus rumah.

"Nyonya, kemanakah kita akan pergi?"

"Nanti saja di mobil!"

Nyonya Besar Yan terlihat muram, amarah yang ia rasakan ia pendam dalam hatinya dan tidak dicurahkannya. Ada banyak orang disini, dan disini nama besar Keluarga Yan dipermalukan.

"Nyonya, janganlah marah! Tuan tentunya ada hal penting yang harus dia selesaikan, kalau tidak, dia tidak mungkin terburu-buru seperti itu!" Saat memasuki mobil, pengurus rumah langsung membantu Stanley Yan untuk terhindar dari masalah, dia memberi asumsi kepada Nyonya Besar Yan.

"Apa yang ia buru-burukan? Ada hal apa yang lebih penting dari makan malam ini?" Nyonya Besar Yan mengecut, dan ujung bibirnya tidak bisa berhenti bergerak.

"Atau mungkin ada urusan mendadak yang berhubungan dengan ibu menantu!" Pengurus rumah mengerutkan keningnya dan berkata dengan ragu.

"Maksudmu Angie Qin si bodoh itu? Tidak mungkin, Stanley bukan tipe orang yang tidak bisa membedakan hal penting dan tidak penting, mana mungkin hanya demi wanita yang keluar dari rumah, dia membuat keputusan yang tidak bijak seperti ini? ini bukanlah kepribadian dia!" Nyonya Besar Yan tidak percaya, Pengurus Rumah tertawa pahit dan berkata, "Tetapi ibu menantu berbeda, apakah kamu lupa Tuan sangat baik? Aku rasa ibu menantu sudah memasuki hati Tuan Stanley!"

"Ini" Nyonya Besar Yan tertegun sejenak, dia teringat akan hal yang terjadi malam kemarin, dan tiba-tiba. dia sadar perkataan Pengurus Rumah yang masuk akal.

Alasan kuat Stanley Yan melakukan ini, mungkin karena tiba-tiba Angie Qin pergi dari rumah, dia masih mengingat dengan jelas nada bicara Stanley Yan kepadanya.

Nyonya Besar Yan juga tidak akan percaya kalau Stanley Yan tidak memperdulikan Angie Qin.

"Dengan begini, nyonya bisa mengerti maksudku!" Pengurus rumah tertawa, "Sebenarnya aku merasa kejadian kemarin malam sedikit tidak normal. Aku ingat dulu dokter pernah berkata bahwa penyakin Tuan sangat merepotkan, dan saraf di otaknya telah rusak parah, dan dia akan seperti itu seumur hidupnya! Bagaimana mungkin karena bertengkar dengan ibu menantu penyakitnya sembuh?"

"Apakah maksudmu Stanley tidaklah bodoh, tetapi dia sedang berpura-pura? Tetapi mengapa dia melakukan ini?"

Nyonya Besar Keluarga Yan berubah pikiran, meski dia sudah berumur 80 tahun lebih, tetapi dia masih sangat pintar, pengurus rumah memperingatinya, dan dengan tepat dia memecahkan realita yang sebenarnya.

"Aku tidak tahu kalau ini! Mungkin Tuan Stanley memiliki alasan tersendiri." pengurus rumah dengan ragu berkata.

"Masuk akal! Kelihatannya, Stanley memiliki banyak hal yang ia sembunyikan dariku!"

“Lalu kemanakah kita akan pergi nyonya?"

"Pulang di rumah menunggu dia! Tidak perduli bagaimanapun caranya ia keluar, pria di keluarga Yan harus bertanggung jawab!"

Pengurus rumah melihat wajah Nyonya Besar Yan yang kembali muram, dan dari sini pengurus rumah tau bahwa semua perkataan dia adalah sia-sia, Nyonya Besar Yan tidak terpengaruh olehnya.

Tidak menanyakan apakah pengurus rumah menemani Nyonya Besar Yan pulang ke rumah, tetapi pertanyaan pertama yang Stanley Yan tanyakan kepada Marson Luo adalah dimanakah posisi Angie Qin sekarang.

Marson Luo dengan wajah yang pahit berkata dia juga tidak mengetahuinya, "Tetapi aku sudah menyuruh orang untuk mencarinya! Seharusnya akan ada informasi dalam waktu dekat ini."

"Dalam waktu dekat itu berapa lama? Kalau aku menunggu terlalu lama, semuanya akan terlambat!"

Stanley Yan melihat Marson Luo sesaat, dia mengeluarkan ponselnya, dan menekan sebuah aplikasi, Marson Luo mengintipnya, ternyata Stanley Yan membuka sebuah peta digital, dan diatasnya ada sebuah titik merah yang mengedip.

"Tuan, apakah ini alat pelacak?"

"Dia berada disekitar sini, cepat panggil orang, aku segera menyusul!"

Stanley Yan tidak menjawab pertanyaan dari Marson Luo, saat pintu lift terbuka dia langsung berlari menuju lokasi di peta itu.

Di jalan Stanley Yan melewati 2 lampu rambu penyebrangan, bahkan lampu hijau pun belum menyala, Stanley Yan langsung berlari ke arah sebrang.

Di lampu merah kedua, dia lecet diserempet oleh motor yang melaju cepat. Dia terjatuh dan bergelinding, tetapi hal pertama yang ia lakukan bukanlah memeriksa apakah ada luka pada dirinya, tetapi dia lanjut berlari, dia takut akan terjadi hal yang tidak ia inginkan meski dia hanya terlambat 1 detik.

Dia melihat bar yang menyala didepannya, Stanley Yan menunduk melihat ponselnya, dan dia memastikan tempatnya benar, dia menyimpan ponselnya lalu berlari kedalam.

Ada banyak orang di dalam bar tersebut, Stanley Yan sambil berjalan, sambil mengkhawatirkan dan mencari bayangan Angie Qin.

Dia sudah melewatkan 5 menit, 5 menit terlihat tidak lama, tetapi bagi Stanley Yan, waktu 5 menit ini sangat lama, dan bahkan dia sampai tidak bisa menahannya.

Dia datang untuk menolong orang lain, dia tidak tau kondisi Angie Qin sekarang, tetapi dari rekaman yang dia dengar dia tau bahwa Angie Qin sedang berada dalam situasi yang sangat mendesak, dan dia tidak bisa menunggu 1 detikpun.

Bar yang sebesar ini, dan orang yang sebanyak ini, ruangan yang remang, sangat sulit untuk dia menemukan Angie Qin.

Apa yang harus dia lakukan untuk menemukan Angie Qin?

"Tuan, apa yang ingin anda minum?" Bartendernya bertanya kepada Stanley Yan, Stanley Yan tidak menjawahnya, dia mengeluarkan segepok uang dan meletakkannya di meja, dan dia menunjuk foto Angie Qin berkata "Katakan kepadaku dimana dia berada, dan ambil semua ini!"

Bartender itu melihat uang diatas meja itu, dia menghela napas, dan dia melihat foto yang diberikan Stanley Yan dan berpikir keras.

Melihat dia tidak berkata apa-apa, Stanley Yan sudah tidak bisa menunggunya lagi, tadinya ia terpikir cara lain, dan bartender itu memukul kepalanya, "Aku ingat, kira-kira setengah jam yang lalu, wanita ini duduk di sofa itu dan minum sendirian!"

Stanley Yan dengan cepat berbalik, terlihat sepasang pria wanita yang asing, dia brhenti sejenak, "Lalu dimanakah dia berada saat ini?"

"Kalau aku tidak salah ingat, dia kemudian dibawa oleh 2 orang pria kearah kamar mandi! Disana!" Bartender itu menunjuk satu sudut di bar itu.

Stanley Yan tidak memperdulikan dan langsung pergi, dia semakin dekat dengan kamar mandi, Stanley Yan semakin gugup, dan tangannya penuh dengan keringat.

Stanley Yan sampai di pintu toilet, tetapi dia melihat Angie Qin menutup matanya, wajahnya yang merah berender pada bahu seorang pria, rambutnya berantakan, dan bajunya juga, dan ia juga hanya memakai satu sepatu.

Hati Stanley Yan seketika jatuh tenggelam ke dalam lembah yang dalam, ternyata dia terlambat, sambil menatap pria yang merangkul pinggang Angie Qin, dia dengan suara yang lantang berkata, "Lepaskan dia!"

"Apakah kamu memerintah aku?" Pria itu menatap Stanley Yan, dia mengerutkan keningnya, dia merasa tidak senang.

"Aku tidak akan mengulang kalimat yang sama untuk kedua kalinya!"

Tatapan Stanley Yan yang tajam menatap orang tersebut, dan berkata dengan tegas.

"Kelihatannya, kamu tidak tau siapa diriku!" Kata pria itu sambil tersenyum.

Aku tidak peduli siapapun kamu, lepaskan dia sekarang juga! Dia adalah pasanganku!" Suara Stanley Yan terdengar semakin rendah dan berat, melihat Angie Qin bersender pada bahu pria ini, hati Stanley Yan penuh dengan amarah.

"Pasanganmu? Kenapa aku malah merasa kamu dan orang tadi adalah pasangan? Baiklah, jangan bersandiwara didepanku! Kalau mau menyentuh dia, lewati aku dulu!" Setelah pria itu selesai berbicara, dia menggenggam tangan Angie Qin, dan tatapannya yang sangat dingin tertuju ke arah Stanley Yan.

Mendengar perkataan dia, Stanley Yan menghempaskan napas, melihat Angie Qin, sepertinya dia tidak kenapa-kenapa, tetapi saat dia melihat Angie Qin dalam pelukan pria ini, dan kepalanya bersandar pada bahu pria ini, keningnya berkerut.

Sepertinya semuanya berubah menjadi semakin rumit, dan kenapa pria ini ingin menolong Angie Qin, apakah tujuan dia? Atau apakah ini semua bagian dari rencananya?

Stanley Yan dengan kebingungan melihat pria ini, tidak ada jawaban dalam hatinya.

Tetapi tidak peduli apa realitanya, dia ingin membawa Angie Qin pergi saat ini, dia tidak ingin hal yang sama terjadi lagi, dia tidak ingin Angie Qin berada dalam situasi berbahaya.

"Terima kasih kamu sudah menolong dia, tetapi dia sungguh adalah istriku! Tolong berikan dia kepadaku, aku ingin membawanya pulang!"

Nada bicara Stanley Yan berubah menjadi lebih pelan, tetapi pria didepannya tidak luluh dengan itu, "Mau membawanya pergi? Boleh! Sekarang buktikan kepadaku bahwa dia adalah pasanganmu, kalau tidak silahkan pergi!" Baru saja pria ini selesai berbicara, dari dalam bilik toilet keluar 2 orang pria hitam bertubuh besar, masing-masing berdiri di sebelah kanan dan kirinya, dengan suara yang rendah memanggil nya, "Tuan Ling!"

Pria itu mengangguk tanpa ekspresi, lalu melihat Stanley Yan dan tertawa dingin.

"Kamu" Stanley Yan terpaku, amarahnya semakin besar, ingin membuktikan bahwa Angie Qin adalah istrinya, baginya adalah hal yang suit, tetapi tidak ada orang yang pernah berkata seperti ini kepadanya, dan ini membuat hatinya sangat panas.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu