Unlimited Love - Bab 49 Konflik Pecah (3)

Stanley Yan mengangguk naik ke dalam mobil, sebelum meninggalkan vila, dia sengaja melirik ke jendela kamar lantai 2, lalu menarik tatapannya dengan wajah datar melihat ke depan.

Tak lama Stanley Yan pergi, Sara Xue datang, melihat Angie Qin berbaring di atas ranjang, dengan cemas mewawancarainya.

Angie Qin dengan tersenyum menjawabnya, “Aku tidak apa-apa, jangan khawatir! Cuma flunya parah, dokter bilang cukup istirahat 2 hari sudah bisa sembuh! Jadi 2 hari ini sepertinya tidak bisa menemanimu mencari pasokan barang!”

“Tidak apa-apa, masalah kecil seperti ini aku bisa menyelesaikannya sendiri! Oh ya, aku hari ini mau melihat toko kita, tim kontruksi sudah datang, dengar dari pihak penanggung jawab, kontruksinya akan selesai dalam waktu 3-5 hari!” Sara Xue berkata dengan tersenyum.

“Oh ya? Baguslah! Kalau kamu ada waktu pergi lah kesana untuk mengeceknya, tapi kalau tidak ada waktu ya sudah tidak apa-apa! Harusnya tidak akan terjadi apa-apa!”

“Ya aku tahu! Oh ya, kamu kemarin bukannya baik-baik saja ya! Kenapa bisa tiba-tiba flu? Jangan bilang kemarin malam dengan Stanley...” Sara Xue setengah bercanda menatap Angie Qin.

Wajah Angie Qin memerah, menaikan kedua bola matanya, “Jangan sembarangan ngomong ya! Mana ada lah!”

“Beneran tidak ada? Aku mana percaya!” Sara Xue menunjuk leher Angie Qin, dengan bangga berkata, “Kamu kira mataku buta! Sejelas itu mana bisa tidak kelihatan!”

“Apa?” Angie Qin termangu, tanpa sadar mengikuti tatapan matanya menatap ke bawah, di leher dan bahunya ada bekas ciuman yang terlihat keluar, dan ekspresi wajaynya langsung terlihat canggung.

“Sudah, sudah! Tidak usah canggung. Aku tidak mengisengimu lagi. Oh ya, kamu bisa tidak membantuku bicara dengan Stanley, tolong pinjamkan Marson sehari padaku besok, aku melihat beberapa toko, besok mau mencoba negoisasi harga, kalau ada laki-laki kan enak, mereka bisa tisak seenaknya membullyku!” Sambil mengatakan itu wajah Sara Xue terlihat memerah.

“Sudah tidak usah dijelaskan, aku mengerti!”

“Baiklah, bagus sekali!” Dari matanya terlihat kebahagiaan, Angie Qin tentu saja mengertinya.

Marson Luo sebagai orang kepercayaan Stanley Yan, hampir 24 jam bersamanya, dan susah meluangkan waktu untuk menemaninya.

Dan saat bisa memiliki waktu 1 hari bisa bersamanya, dia tentu saja merasa bahagia dan excited.

Sara Xue pulang dari sana dengan gembira, dan ruangan kamarnya kembali sunyi lagi. Setelah berbaring di atas ranjang sepanjang hari, Angie Qin merasa bosan dan menghabiskan banyak upaya untuk mendapatkan remot tv di samping tempat tidur dan menyalakan tv.

Tak lama pelayan datang membawa makan malam, dan setelah makan tidak lama, seseorang datang mengetuk pintu, Angie Qin pikir Stanley Yan pulang, dan tidak dia sangka ternyata Robin Xiao yang datang.

“Kamu datang untuk apa?” Wajah Angie Qin terlihat tidak enak.

“Aku datang menjenguk nenek, dengar-dengar kamu sakit, jadi sedikit khawatir, dan sekalian mampir melihatmu!” Robin Xiao tidak sungkan, berjalan dan duduk di tepi ranjang Angie Qin, dengan cemas bertanya, “Kamu tidak enak di bagian mana? Mau tidak pergi periksa ke rumah sakit?”

“Aku tidak apa-apa!” Angie Qin menggelengkan kepala melirik posisi duduk Robin Xiao, mengerutkan alis, “Dan juga, tolong jangan duduk di tepi ranjangku!”

“Oh maaf!” Robin Xiao dengan setengah hati berdiri, melihatnya, “Aku dengar Stanley pergi? Kamu sedang sakit begini, dia bagaimana bisa masih keliaran? Bukannya menjagamu disini?”

“Adik sepupu Robin, apa sikapmu ini tidak berlebihan ya?” Angie Qin mengerutkan alis menjawabnya, wajah Robin Xiao sedikit tidak enak, dengan tertawa datar berkata. “Aku begini juga kan karena perhatian denganmu!”

“Orang yang harus kamu perhatikan itu bukan aku!” Angie Qin menggelengkan kepala, dengan blak-blakan berkata, “Jadi kamu rencana mau bagaimana?”

“Apanya yang bagaimana?” Robin Xiao dengan bingung menatapnya.

“Kamu berencana membuat Katty seumur hidupnya menjadi pelayan di rumah keluarga Xiao? Jangan lupa, dia sudah melahirkanmu seorang anak laki-laki!”

Mendengarnya menyebut Katty Yun, wajah Robin Xiao langsung menjadi dingin, dengan suara berat berkata, “Nah terus mau bagaimana?”

“Robin, kamu bagaimana bisa seperti itu?” Angie Qin emosi, sikap Robin Xiao ini sungguh kejam, dia bagaimana bisa tidak berperi-kemanusiaan seperti itu.

“Aku tahu kamu akan merasa aku begini sangat tidak adil untuk Katty! Tapi ini lagi pula masalahku, aku tahu harus bagaimana!” Wajahnya menjadi dingin, dan senyuman di wajahnya sudah hilang.

“Ya sudah! Anggap saja aku tidak pernah mengatakan ini!”

“Sudah, tidak usah bahas hal yang tidak menyenangkan seperti ini lagi! Lagi pula anakku sebentar lagi usianya 1 bulan, sampai saat itu tiba aku akan menjemputmu datang ke acara pestanya!” Wajah Robin Xiao tergantung senyuman lagi.

“Ya sampai saat itu tiba aku akan pergi! Tapi kamu tidak perlu datang menjemputku, Stanley dia akan membawaku pergi kesana!” Angie Qin dengan tanpa ekspresi menganggukan kepala.

Mendengarnya membahas Stanley Yan, kedua mata Robin Xiao tersirat cahaya keirian, tapi dia masih dengan tersenyum menjawabnya, “Nah baiklah, sampai saat itu tiba kalian harus datang ya!”

“Kamu kalau tidak ada urusan lagi, pergilah, aku mau istirahat!” Angie Qin menahan rasa sakit mematikan tv, baru mau masuk ke dalam selimut, wajah Robin Xiao tiba-tiba berubah, dia langsung menarik pergelangan tangan Angie Qin yang memar seukuran koin, “Ini kenapa?”

“Apanya yang kenapa?”

Angie Qin sengaja berpura-pura bodoh, ingin menarik kembali tangannya, tapi Robin Xiao tidak mau melepaskan tangannya, dengan wajah yang seram melihatnya, “Perbuatan Stanley ya?”

“Ini tidak ada hubungannya denganmu, lepas!” Angie Qin menatapnya tajam, dan suara yang geram.

“Sungguh perbuatannya ya! Dasar bajingan!” Robin Xiao menggertakan giginya memakinya, kedua matanya memancarkan api emosi.

Melihatnya yang begitu marah, Angie Qin merasa begitu lucu, Stanley Yan memang bajingan, tapi Robin Xiao juga bukan orang yang baik.

Baru mau meneriakinya lagi untuk melepaskan tangannya, tiba-tiba terdengar pintu terbuka, dan wajah Stanley Yan yang tersenyum masuk ke dalam. Saat dia melihat Robin Xiao yang di tepi ranjang menggenggam erat tangan Angie Qin, ekspresi wajahnya langsung berubah 180 derajat.

“Robin, kamu mau apa! Lepaskan!”

Emosi Robin Xiao sedang di atas-atasnya, melihat Stanley Yan dia langsung menunjuk lebam di pergelangan tangan Angie Qin, bertanya padanya, “Ini perbuatanmu?”

Stanley Yan mengerutkan alis melirik Angie Qin, mengangguk, “Iya benar, itu perbuatanku!”

“Dasar kamu bajingan! Kamu bagaimana bisa memperlakukannya seperti ini?”

Melihat Robin Xiao emosi, Stanley Yan juga ikut emosi, dia menatapnya dingin dan tersenyum menyindirnya, “Dia itu istriku, mau aku bagaimana memperlakukannya, itu tidak ada urusannya denganmu! Cepat lepaskan tangannya!”

Tatapan Stanley Yan jatuh tangan Angie Qin yang di genggam Robin Xiao, nada suaranya begitu dingin sedingin es.

“Kalau aku tidak mau melepaskannya bagaimana?” Robin Xiao menatapnya tajam, mata keduanya seperti meledak dan menjadi percikan sengit di kekosongan.

Angie Qin menyaksikan mereka berdua saling beradu tatapn mematikan ini tiba-tiba merasa khawatir.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu