Unlimited Love - Bab 148 Retribusi (3)

Yang lebih susah untuk diterimanya adalah ternyata yang menjadi atasannya selama ini adalah istrinya sendiri, dan mereka mempunyai seorang anak yang berusia 5 tahun.

"Tuan muda, kalau begitu istirahatlah. Aku pergi dulu. "

Stanley Yan memanggilnya, dan setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Sebelum aku mengingat semuanya, aku tidak ingin orang lain tau aku bukan Felix Lu. "

"Aku paham. Asisten Lu, istirahatlah. "

Marson Luo sedikit menyeritkan dahinya, lalu segera merubah pikirannya, mengangguk dan pergi meninggalkan rumah kediaman keluarga Yan.

Malam sudah mulai larut, Stanley Yan berbaring di atas tempat tidurnya, memikirkan semua yang baru terjadi. Dia tidak bisa tertidur, semua baginya bagaikan sebuah mimpi, sebuah mimpi Felix Lu.

Begitu Yesi Mo sampai di Amerika, dia langsung pergi ke rumahnya, dan tidak memberi tahu orang lain mengenai kedatangannya selain Sara Xue.

Saat dia terbangun, matahari sudah tinggi, Sara Xue sudah berada di ruang tamu lantai bawah menunggunya.

Yesi Mo sangat terkejut melihatnya. Kalau dia tidak salah ingat, rumahnya ini berjarak cukup jauh dengan di mana Sara Xue tinggal, untuk datang ke rumahnya, Sara Xue perlu mengendarai monil 2-3 jam, apa dia pagi-pagi berangkat ke sini?

Selanjutnya, dia baru mengetahi, Sara Xue sudah datang sejak semalam. Dia berkata dia merasa lelah dan tertidur di salah satu kamar tamu miliknya, dia berencana pagi-pagi akan mengajaknya menjenguk Sonson.

Ketika mereka sampai ke rumah sakit di mana Sonson dirawat, sudah hampir tengah hari. Yesi Mo turun dari mobil dan berjalan ke arah lift, dia baru berjalan du langkah baru menyadari Sara Xue tidak ikut dengannya, dia berhenti lalu bertanya dengan penasaran padanya, "Sara, kamu tidak naik? "

"Aku sebaiknya tidak ke sana, kamu saja. "Sara Xue menggelengkan kepalanya, "Andrew Ling saat melihatku akan kaget. "

"Baiklah kalau begitu. "Yesi Mo mengangguk lalu bersama dengan seorang pengawal berjalan ke arah lift.

Sara Xue sudah mengetahui di mana kamar rawat Sonson, maka Yesi Mo juga tidak perlu kesusahan menemukannya.

Saat dia membuka pintu, dia tidak melihat Andrew Ling, Jennie Bai maupun Sonson, dia berpikir mungkin mereka sedang pergi makan. Mendadak pintu di belakangnya dibuka.

Ketika dia menoleh, dilihatnya Jennie Bai yang tertegun menatapnya.

"Kakak ipar, kenapa kamu bisa di sini? "

"Aku dengar kabar Sonson sakit, maka aku datang ke sini untuk menjenguknya. "Yesi Mo meraih tangan Jennie Bai dan memaksakan sebuah senyum lalu bertanya, "Oh iya, di mana Andrew Ling dan Sonson? "

"Andrew Ling sedang membawa Sonson untuk periksa, sepertinya mereka juga sudah akan kembali. "

Yesi Mo mengangguk, "Bagaimana keadaan Sonson? "

"Tidak baik, sangat tidak baik. "

Berbicara tentang Sonson, mata Jennie Bai mulai memerah, dan tanpa dia sadari, dia mulai gemetaran.

Yesi Mo dengan segera menenangkannya, setelah cukup lama, Jennie Bai baru berangsur tenang, "Kakak ipar, maafkan aku. SUdah membuatmu khawatir. "

"Tidak apa-apa, aku bisa memahaminya. Oh iya, Sonson sebenarnya sakit apa? Apa keadaannya separah itu? "

"Tumor hipofisis. "

Penyakit ini Yesi Mo sudah pernah mendengarnya, dengan kemajuan ilmu kesehatan, itu bukan termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan, kemungkinan sembuh pasca operasinya juga besar, dan setelah menjalani operasi biasanya tidak akan meninggalkan bekas.

Setelah mendengar penjelasan Jennie Bai, Yesi Mo baru mengetahui keadaan Sonson sangat parah.

Walaupun tumor yang dia punya bukan tumor ganas, tapi ukurannya terlalu besar, tumbuh di tengah otak, dan menghimpit saraf otak. Karenanya, Sonson yang dulu pendiam, sekarang jadi mudah marah,. sering melempar barang, memaki orang, dan menolak perawatan.

Yesi Mo melihat Sonson dan di saat yang bersamaan juga melihat Andrew Ling.

Dibandingkan dengan dua hari yang lalu, dia terlihat banyak bertambah tua, sorotan matanya sudah tidak ada semangat, matanya yang sendu terarah pada Sonson yang berada di pelukannya.

Yesi Mo sungguh tidak menyangka perubahan Andrew Ling begitu besar.

Andrew Ling sendiri juga tidak menyangka melihat kemunculan Yesi Mo di situ. Melihatnya, dalam hatinya timbul suatu perasaan marah, dia berkata dengan sinis, "Yesi Mo, untuk apa kamu datang ke sini? "

"Aku datang untuk...... "

Andrew Ling memotong perkataannya, "Cukup. Aku tidak ingin melihatmu di sini. Pergi, segera pergi dari sini! "

Melihat Andrew Ling kehilangan kendali di hadapannya, Yesi Mo menghela nafas, lalu mengangguk pada Jennie Bai, dan berjalan keluar.

Yesi Mo berdiri di luar, mengawasi Andrew Ling dan Sonson yang berada di pelukannya, hatinya berkecamuk.

Dia merasa ini adalah balasan dari Yang Kuasa.

Tapi yang berbuat jahat adalah Andrew Ling, lantas mengapa Sonson yang menanggungnya? "

Apa karena Sonson adalah orang yang paling berarti bagi Andrew Ling di muka bumi? "

Yesi Mo menghela nafas lagi, dia berbalik, berjalan menuju ke kantor dokter untuk menanyakan mengenai operasi Sonson besok, saat dia baru berjalan, ponselnya berdering. Marson Luo menelepon.

"Nyonya muda, ada sesuatu yang terjadi pada tuan muda. Anda sebaiknya segera pulang. "

Mendengarnya, Yesi Mo mendadak tegang......

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu