Unlimited Love - Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)

"Berlututlah!"

Kira-kira saat Nyonya Besar Yan berkata itu, Stanley Yan dengan tidak ragu-ragu berlutut didepannya.

"Nenek, maafkan aku, semuanya adalah salahku! Aku seharusnya tidak pantas untuk pulang, aku"

Nyonya Besar Yan mengerutkan keningnya dan berkata: "Aku tidak bertanya padamu! Stanley Yan katakanlah sesuatu!"

"Aku mengaku salah, silahkan nenek menghukumku!"

"Stanley, kamu" Angie Qin tidak menyangka Stanley Yan mengucapkan ini tanpa mengatakan apa-apa dan langsung mengaku salah, dia kebingungan menatap Stanley Yan.

Stanley Yan menekan tangannya, dan menggeleng padanya, barulah Angie Qin diam.

"Kamu cukup bisa mengaku salah. Tapi kamu sudah keterlaluan kemarin, sedikit lagi kamu akan menimbulkan akibat yang parah. Berlututlah sampai malam disini!"

"Baik!" Stanley Yan tau bahwa Nyonya Besar Yan sudah cukup baik untuk hanya memberikannya hukuman seperti ini.

"Dan kamu" Nyonya Besar Yan memejamkan matanya menatap Angie Qin, tatapannya terlihat dingin, "Kelakuan mu itu! Pergilah mumpung kamu belum mengambil surat nikah dengan Stanley! Rumah kami terlalu kecil untuk menampung orang sepertimu!"

"Nenek, aku tau aku salah! Tidak peduli bagaimana kamu ingin menghukumku, tapi jangan usir aku pergi!

Angie Qin tidak ingin pergi, dia baru saja nikah beberapa hari, tetapi sudah diusir, ini akan menjadi bahan lelucon orang-orang.

Dan sudah pergi dari keluarga Yan, Robin Xiao pasti akan datang mengganggunya, dia tidak ingin berhubungan dengan Robin Xiao lagi, dia tidak ingin hidup tidak tenang.

"Nenek, tolong jangan lakukan itu!"

Stanley Yan mengerutkan keningnya, dia berkata tanpa ekspresi kepada Nyonya Besar Yan.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Nyonya Besar Yan memejamkan mata bertanya, wajah Stanley Yan berubah tegas, dan berkata dengan serus, "Maka aku akan pergi bersama dengannya!"

"Stanley, kamu" Angie Qin dengan terkejut menatap Stanley Yan, Stanley Yan tersenyum padanya. "Aku sudah bilang aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sisiku, aku akan melakukannya!"

Angie Qin awalnya mengira dia hanya asal berbicara, tetapi tak dia sangka Stanley Yan serius tentang ini, dia sangat tersentuh dan matanya memerah.

Yang tadinya ingin menasihati Stanley Yan agar dia jangan memperlakukannya seperti ini, Nyonya Besar Yan akhirnya membuka mulut.

"Baik, baik, baik!" Nyonya Besar Yan tersenyum. Jarinya menunjuk pada Stanley Yan, "Kamu sungguh adalah cucuku yang baik, tapi tak disangka kamu mengancamku!"

"Aku tidak mungkin mengancammu, tapi aku tidak punya jalan lain!" Stanley Yan menjawabnya, dan Nyonya Besar Yan berkata, "Kamu bisa merelakan bisnis ini untuk diurus sendiri oleh nenekmu ini?"

"Aku bisa merelakan bisnis ini tapi tidak bisa merelakanmu! Tetapi" Stanley Yan menoleh melihat Angie Qin, tatapannya dengan yakin, "Aku lebih tidak bisa merelakan dia!"

"Stanley Yan, aku tidak pantas untuk diperlakukan seperti ini! Jangan bodoh!"

Angie Qin langsung menegur Stanley Yan, tetapi Stanley Yan tidak berkutik.

"Stanley, sebaiknya kamu berpikir dengan jelas! Meninggalkan Keluarga Yan, kamu tidak akan menjadi Tuan Besar di Keluarga Yan, kamu akan meninggalkan semua yang kamu miliki, dan kamu harus memulai semuanya dari 0, dan kamu pasti akan sangat menderita! Hanya demi seorang wanita, apakah menurutmu kamu pantas mendapatkan itu semua?"

"Pantas atau tidak, itu adalah pilihanku! Selama aku bisa bersamanya selalu, aku tidak takut menderita ataupun letih, aku juga akan bertahan!" jawaban Stanley Yan tidak disangka oleh Nyonya Yan, dia tidak menyangka Stanley Yan, seseorang yang begitu tenang, bisa melontarkan kata-kata ini, dan tatapannya yang bingung terjatuh pada Angie Qin yang hampir menangis, Nyonya Besar Yan tiba-tiba penasaran, kekuatan apakah yang dimiliki oleh Angie Qin? Sampai bisa membuat Stanley Yan seperti ini.

"Nenek, jagalah dirimu baik-baik! Aku akan pergi."

Stanley Yan membungkuk pada Nyonya Bsar Yan, dan menarik Angie Qin yang terlamun keluar dari ruang baca. Angie Qin panik, dia tanpa henti menegur Stanley Yan untuk tenang, tetapi Stanley Yan seperti tidak mendengarkannya, langkahnya tidak berhenti!

"Berhenti! Kalian berdua, kembali kesini!" Nyonya Besar Yan melihat kedua orang itu berjalan keluar, "Aku belum selesai berbicara!"

Stanley Yan dan Angie Qin menoleh, mereka hanya melihat Nyonya Besar Yan menghirup napas yang dalam, memejamkan matanya dan membukanya, tatapannya kelihatan tidak tahan lagi, "Aku bisa tidak mengusir Angie Qin! Hal yang sudah berlalu aku bisa melupakannya, tetapi kamu harus bisa berjanji padaku, untuk tidak membiarkan kejadian yang sama terulang lagi!"

"Nenek, kamu"

Nyonya Besar Yan merasa trancam, ini adalah hal yang tidak disangka oleh Angie Qin.

"Aku berjanji kepadamu!" Stanley Yan mengangguk, setelah berkata beberapa kalimat, Kalau begitu aku akan membawanya pulang!"

"Ya!" Nyonya Yan tanpa ekspresi mengangguk, "Nanti kamu kembali lagi kesini, masih ada beberapa hal yang ingin kutanyakan kepadamu!"

Setelah kembali ke kamar, melihat Stanley Yan yang lega, Angie Qin dengan ketakutan berkata, "Stanley, mengapa kamu tadi berbicara seperti itu? Kalau nenek"

"Sudah tidak ada apa-apa!" Stanley Yan memengang tangan Angie Qin, "Duduk yang manis disini, aku akan kembali secepatnya!"

"Baik, kutunggu kamu!"

Angie Qin mengangguk, dan menatap Stanley Yan yang pergi keluar.

"Duduklah!" mendengar suara pintu terbuka, Nyonya Besar Yan mengangkat kepalanya berkata.

Stanley Yan mengangguk dan duduk, melihat Nyonya Besar Yan yang terus tunduk membaca buku. Dia menunggunya dengan sabar.

Setelah beberapa lama, Nyonya Besar Yan menutup bukunya, dan meletakkannya di meja. Dia mengangkat kepalanya bertanya kepada Stanley Yan. "Apakah kamu tau alasan aku mencarimu?"

Stanley Yan tanpa ekspresi menggeleng, Nyonya Besar Yan mengerutkan keningnya bertanya, "Stanley, apakah kamu sungguh tidak tau? Atau kamu pura-pura bodoh kepadaku? Katakanlah. Apa yang terjadi pada Angie Qin? Mengapa kamu dengan bodohnya menolong dia, lagipula dia adalah anak yatim piatu yang tidak jelas latar belakangnya."

"Dia memang adalah seorang anak yatim piatu yang tidak jelas latar belakangnya, maka itu aku melakukan semua ini!" Stanley Yan sengaja berhenti sejenak, tatapannya menuju ke arah Nyonya Besar Yan, "Nenek, apakah kamu percaya pada cinta?"

"Jadi maksudmu kamu sangat mencintai dia, sampai kamu tidak bisa mengontrol dirimu sendiri?" Nyonya Besar Yan tertawa, "Anak kecil ini, jika kamu tidak ingin melakukannya, jangan mencari alasan padaku, umurku sudah tua, tapi otakku masih bagus."

"Kenyataannya memang begitu, dan ternyata kamu tidak percaya, kalau begitu aku tidak punya cara lain lagi!"

Nyonya Besar Yan menatap Stanley Yan, dia tidak bisa menerka apakah ini sungguhan atau tidak. Dia tidak melanjutkan perkara ini lagi, dan bertanya apakah setahun lebih ini dia berpura-pura bodoh?

Stanley Yan tersenyum. "Nenek, bukannya kamu sudah tau jawabannya?"

"Kamu tidak mau memberitahunya padaku?" Nyonya Besar Yan bertanya padanya dengan bingung.

"Aku tidak menyembunyikan apa-apa darimu!" senyuman di wajah Stanley Yan menghilang. Dengan tidak tahan dia tertawa pahit.

"Apa sebenarnya yang terjadi?"

"Aku sekarang juga masih tidak mengerti, tetapi aku sedikit yakin, ada orang yang menginginkan hidupku!" wajah Nyonya Besar Yan terlihat khawatir, dan Stanley Yan tersenyum menenangkan Nyonya Besar Yan, "Jangan khawatir akan hal ini, aku sekarang masih hidup dengan baik! Orang yang ingin membunuh cucumu, sekarang belum lahir! Aku akan mengurus hal ini."

"Hati hati, jangan dibutakan oleh kepercayaan dirimu! Jika kamu membutuhkan sesuatu, katakan kepada nenek, nenek pasti akan membantumu."

"Terima kasih nek!"

"Jangan berterima kasih! Kamu cukup jangan membuat nenek marah, barusan nenek juga melakukan ini demi kamu, demi keluarga Yan!' Nyonya Besar Yan tertawa pahit, "Angie Qin juga adalah anak yang baik, tetapi dia terlalu ambisius, semoga setelah hari ini, dia bisa berubah! Kalau tidak"

"Aku mengerti maksudmu. Tetapi aku memohon padamu untuk berperilaku lebih lembut padanya! Aku tidak ingin dia merasa sedih!"

Setelah keluar dari ruang baca, Stanley Yan terlihat sangat lega.

Kembali ke kamar, Angie Qin sudah selesai mandi, dia membelakangi samping kasurnya mengeringkan rambutnya, Stanley Yan dengan perlahan berjalan ke arahnya, dan mencium aroma rambut Angie Qin berkata, "Harum sekali!"

"Stanley, kamu sudah kembali! Apakah nenek mengatakan sesuatu padamu?"

Melihatnya sedikit khawatir, Stanley Yan menggeleng, Angie Qin melepaskan napas, "Kalau begitu, baguslah! Oh iya, cepat sana mandi lalu tidur! Aku juga sudah menyiapkan bajumu di kamar mandi!"

"Baik!"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu