Unlimited Love - Bab 69 Menjadi Abu (1)
“Angie, kamu sedang apa disini?”
Tiba-tiba Nenek Yan berjalan keluar, mengerutkan alisnya melihat Angie Qin.
Angie Qin mencari alasan dengn asal, kemudian membalikkan tubuhnya kembali kekamar, berbaring di atas ranjang menatap langit-langit, suasana hatinya terasa memburuk.
Setelah Stanley Yan turun ke bawah, dia menyuruh Marson Luo untuk mengambil rambut dan air liur Sandy Yan, kemudian mengendarai mobil menuju rumah sakit.
Sebenarnya Sandy Yan itu anaknya siapa, bagi Stanley Yan sangat penting, dia harus segera menyelesaikan hal ini.
Di malam yang gelap, Stanley Yan mengendarai mobilnya ke rumah sakit, sambil menelepon.
“Jerry, segera datang ke rumah sakit, masalah penting!”
Selesai berucap Stanley Yan tanpa menunggu jawaban, langsung menutup teleponnya.
Setengah jam kemudian, Stanley Yan menunggu kedatangan seorang pria tampan yang berusia sekitar tiga puluh tahun.
“Stanley, apa yang kamu lakukan? Semalam ini, menyuruhku datang untuk apa?"
“Aku ingin kamu membantuku!” raut wajah Stanley Yan terlihat sangat serius, membuat Jerry Xu tertegun kemudian tersenyum pahit, “Aku hanya seorang dokter apa yang bisa kubantu? Bisakah jangan bercanda?”
“Aku tidak bercanda! Jika aku tidak salah ingat kamu adalah yang paling ahli mengenai gen di Kota R, aku ingin kamu membuatkan tes DNA untukku!” Stanley Yan mengeluarkan sample yang sudah disiapkan, “Ini adalah sample gen kedua belah pihak!”
“Mengejutkanku saja, ternyata masalah ini? Baiklah, berikan padaku!” selesai berucap Jerry Xu mengambil sample yang ada di tangan Stanley Yan, kemudian tersenyum padanya.
“Paling lama berapa lama hasilnya akan keluar?”
“Jika biasanya, setidaknya satu bulan, tapi karena kita teman, tidak perlu selama itu. Paling cepat satu minggu!”
“Bisakah sebelum langit terang, hasil ini bagiku sangat penting!” Stanley Yan menegaskan dengan alis berkerut.
“Satu minggu sudah yang paling cepat, satu kali penelitian menghabiskan waktu dua hari, ditambah lagi harus berganti orang untuk melakukan penelitian ulang, di tambah lagi dengan menghitung hasilnya, mencetak laporan, tanda tangan, dan lain-lain. Setidaknya membutuhkan waktu tujuh hari. Tapi jika kamu sangat terdesak.” Jerry Xu berhenti sejenak, menundukkan kepalanya berpikir sejenak, “Dua hari, ini sudah yang paling cepat!”
“Baiklah, lusa di waktu seperti ini aku akan menghubungimu!”
Selesai berucap Stanley Yan membalikkan tubuhnya untuk pergi, Jerry Xu melihat punggungnya dengan bingung kemudain menundukkan kepalanya menatap sample yang ada di tangannya, penuh dengan rasa penasaran.
Saat kembali ke rumah keluarga Yan waktu sudah menunjukkan hampir pukul dua belas. Baru saja bersiap kembali ke kamar, Stanley Yan dibawa oleh pengurus rumah menghampiri Nenek Yan yang ada di ruang baca.
“Apa hasilnya sudah keluar?” Nenek Yan bertanya mengerutkan alisnya.
Stanley Yan menggeleng perlahan, “Paling cepat lusa malam!”
“Selama ini?” kerutan Nenek Yan semakin dalam, “Jika Sandy bukan anakmu, apa kamu pernah memikirkan apa yang akan kamu lakukan?”
“Aku tidak pernah memikirkannya!” Stanley Yan tertegun sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya tersenyum pahit.
“Kalau begitu sekarang kamu harus memikirkannya dengan baik! Orang-orang jelas menyadari jika anak itu bukanlah keluarga Yan, hanya saja sekarang kita masih memegang harapan terakhir!”
Walaupun suara Nenek Yan tidak besar. Namun membuat kesadaran Stanley Yan membeku.
“Nenek! Jika Sandy bukan putraku, apa yang akan kamu lakukan?”
Melihat Stanley Yan yang mengerutkan alisnya terlihat khawatir, Nenek Yan menggelengkan kepalanya tersenyum pahit, “Apapun yang nenek lakukan itu berdasarkan keputusanmu. Nenek tahu kamu memperdulikan Angie, Nenek tidak akan membuat keputusan yang mempersulitmu!”
“Terima kasih Nenek!”
Stanley Yan menundukkan kepala padanya berterima kasih, Nenek Yan tersenyum lembut, “Sudahlah, sudah malam! Tidurlah!”
Melihat Stanley Yan yang pergi, pintu ruang baca tertutup perlahan-lahan, Nenek Yan menghela nafas berat, kemudian bangkit berjalan keluar.
Di dalam kamar Angie Qin baru saja menyusui anaknya, dan menidurkannya, Stanley Yan membuka pintu masuk ke dalam.
“Sudah pulang! Bagaimana dengan urusan perusahaan?”
“Masalah kecil, aku sudah menyuruh bawahan untuk menyelesaikannya! Kapan Sandy tertidur?”
Stanley Yan berjalan menghampiri menatap Sandy yang sedang berbaring dengan tatapan yang sulit diartikan.
“Baru saja tertidur! Kamu sudah lelah seharian ini, cepatlah tidur!”
“Baiklah! Aku akan mandi dulu, kamu juga cepatlah istirahat!”
Melihat Stanley Yan yang membawa pakaiannya kemudian pergi mandi, seketika Angie Qin mengerutkan alisnya.
Pergerakan Stanley Yan tidak sama seperti biasanya, biasanya dia sangat menyayangi Sandy Yan, walaupun hanya meninggalkannya sebentar, dia pasti akan mengecup pelan kening Sandy Yan, dan juga berucap dengan lembut, “Baby, yang baik” ucapan semacam ini.
Namun sejak masuk tadi, Stanley Yan hanya menanyakan sang anak dengan asal, dan langsung menuju kamar mandi.
Selesai mandi keluar dari kamar mandi, Stanley Yan melihat Angie Qin yang belum tidur, mengusap rambutnya yang basah, sambil duduk disisinya tersenyum bertanya. “Kenapa belum tidur?”
“Aku tidak bisa tidur!”
“Tidak bisa tidur? Apa terjadi sesuatu?” Stanley Yan menoleh bertanya dengan penasaran.
Angie Qin menundukkan kepalanya berpikir sejenak, perlahan-lahan mengangkat kepalanya kemudian berucap, “Stanley, apa kamu menyadari Sandy sangat mirip dengan Andrew? Orang yang tidak tahu mungkin mengira”
“Mengira apa?” Stanley Yan sengaja membuat senyuman yang lembut, “Mengira Sandy itu putra Andrew? Jangan bercanda! Jelas-jelas Sandy itu anak kita, sekarang tidak mirip dengan kita karena wajahnya belum terbentuk dengan sempurna, tunggu lebih besar sedikit maka akan mirip dengan kita!”
“Stanley. Apa kamu benar-benar berpikir seperti ini? Kamu tidak mengkhawatirkan gosip diluar sana?” iris mata Angie Qin sedikit berkilat, bertanya dengan ragu.
“Apa yang perlu dikhawatirkan! Apapun yang dikatakan orang diluar sana tidak akan mengubah jika Sandy itu anakku, bukankah begitu?” Stanley Yan tersenyum mengusap Angie Qin, mengecup pelan keningnya, tersenyum lembut berucap, “Sudahlah, sudah malam! Cepat tidur!”
Melihat punggung Stanley Yan yang berbaring disisinya. Teringat dengan ucapannya yang tadi, tiba-tiba Angie Qin merasa sangat tersindir.
Namun dia tidak memiliki rencana apapun, Sandy Yan adalah anaknya dengan Stanley Yan, ini adalah hal yang mutlak.
Walaupun mereka tidak mirip namun tidak dapat mengubah kenyataan ini, mengenai pandangan orang diluar sana, bukan hal yang perlu dia pikirkan.
Hanya saja masalah Stanley Yan yang menyembunyikan soal DNA darinya, masih saja membuat hatinya tidak tenang.
Saat terbangun keesokannya. Angie Qin menyadari semua keluarga Yan menatapnya dengan pandangan yang aneh, dia sangat mengerti apa penyebabnya, namun sebelum hasil DNA Stanley Yan dan Sandy Yan belum keluar, Angie Qin tidak ingin memperdulikannya.
Nenek Yan tetap baik seperti biasanya, namun Angie Qin tetap bisa merasakannya, jika Nenek Yan memiliki pemikiran itu padanya.
Bisa dibilang baru saja melahirkan, belakangan ini cuaca mulai menghangat, Angie Qin seharusnya berjalan-jalan di taman menghirup udara segar, melakukan olahraga, namun dia tidak berminat untuk melakukan itu semua.
Selesai makan, berpamitan dengan Nenek Yan kemudian kembali ke kamar.
Sandy Yan sedang menangis, Bibi Liu yang seharusnya berjaga di sampingnya entah pergi kemana, Angie Qin segera menggendong Sandy Yan menenangkannya sejenak hingga anaknya tenang.
Baru saja ingin meletakkannya kembali ke atas ranjang bayi, Bibi Liu berjalan masuk ke dalam. Tersenyum bertanya, “Nyonya muda, kapan kamu datang?”
“Sudah beberapa saat! Oh iya, Bibi Liu, tadi kamu pergi kemana? Kenapa pergi selama itu?”
“Bukan apa-apa, aku hanya pergi menyelesaikan sesuatu, sekalian sarapan!” Bibi Liu menjelaskan dengan asal, melihat Sandy Yan yang sudah tertidur, tersenyum berucap, “Tuan muda kecil sudah tidur? Kalau begitu aku akan keluar dulu! Jika membutuhkan sesuatu langsung panggil aku saja!”
Angie Qin menganggukkan kepalanya, matanya terus menatapnya hingga keluar, teringat akan hal tadi perasaannya sedikit tidak nyaman.
Tadi turun untuk sarapan, jika ada sesuatu yang membuat Bibi Liu harus pergi, seharusnya dia menyuruh seseorang untuk menjaga Sandy Yan, namun yang terjadi?
Bibi Liu langsung meninggalkan anaknya sendirian di dalam kamar begitu saja, jika Angie Qin tidak segera kembali, entah sampai kapan anaknya akan terus menangis .
Jika memikirkan soal dulu, tidak pernah terjadi hal seperti ini, namun sekarang telah terjadi, perubahan seperti ini membuat Angie Qin sangat tidak nyaman, membuatnya merasa keberatan akan hal ini.
Seharian, Angie Qin terus berada di dalam kamar menemani Sandy Yan, selain saat makan siang dan makan malam turun ke bawah, namun makan dengan terburu-buru, kemudian kembali lagi ke kamar.
Seperti yang diduga di dalam kamar kembali menyisakan Sandy Yan seorang.
Selesai Angie Qin menyusui, meletakkan anaknya ke atas ranjang bayi, kemudian berbaring di atas ranjang dengan tersenyum pahit.
Seharian ini, biasanya Nenek Yan yang selalu menempel dengan anaknya, yang terus menanyakan kabar anaknya namun hari ini bahkan tidak menanyakannya sama sekali, bahkan tidak melihat anaknya sedikitpun, Bibi Liu juga sangat tidak bertanggung jawab terus meninggalkan anaknya sendirian di dalam kamar, dia merasa anaknya seperti terlupakan.
Walaupun Nenek Yan dan yang lainnya mencurigai jika Sandy Yan bukan anaknya, namun sebelum adanya bukti, bagaimana bisa mereka melakukan hal ini?
Angie Qin merasa sangat sedih, saat Stanley Yan masuk ke dalam dia masih belum tersadar.
“Apa terjadi sesuatu?”
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaThe Sixth Sense
AlexanderIstri Yang Sombong
JessicaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraMi Amor
TakashiMy Perfect Lady
AliciaCinta Yang Paling Mahal
Andara Early1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)