Unlimited Love - Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
Departemen Gawat Darurat kota R, terdengar suara nyaring yang bergema, wajah Robin Xiao yang pucat terlihat membaik perlahan-lahan, dengan sapu tangan yang diberikan sang asisten dia mengusap keringat dingin yang ada dikeningnya, membalikkan tubuhnya berjalan keluar dari ruang gawat darurat.
“Tuan Robin, silahkan tunggu sebentar!”
Melihat wajah Robin Xiao yang datar, hati dokter wanita muda itu tertegun sejenak, kemudian mengingatkan dengan ramah: “Kusarankan kamu untuk mengikuti latihan saling secara teratur selama tiga minggu. Ini membantu memulihkan ototmu yang sobek!”
“Tidak perlu!” jawab Robin Xiao dengan dingin, namun dokter justru tidak menyerah, “Tuan Robin, ini demi kebaikanmu! Jika tidak segera memulihkan bagian otot yang sobek, mungkin suatu saat akan menjadi kebiasaan buruk, yang akan mempengaruhi kehidupanmu selanjutnya.”
“Sudah kukatakan tidak perlu!”
Wajah Robin Xiao menatapnya sendu, tatapannya tajam seperti pisau yang menusuk hati orang.
Dokter wanita itu terkejut hingga wajahnya memucat, tanpa sadar bibirnya bergetar, melihatnya yang seperti itu, Robin Xiao menyeringai, berjalan keluar dengan langkah besar.
Melihatnya yang menghilang dari pandangannya, dokter wanita muda itu menepuk dadanya, kemudian mendesah lega: “Huft, mengagetkanku saja!”
Di lorong ruang gawat darurat, setelah Robin Xiao berjalan beberapa langkah tiba-tiba dia menghentikan langkahnya, dia membalikkan tubuhnya melihat sang asisten Herson Mo.
“Direktur Xiao, apakah ada yang harus kulakukan?”
“Kamu pergi ke restoran itu, bawa monitor itu padaku!” terlihat kilatan dingin dalam tatapan Robin Xiao.
Herson Mo menganggukkan kepalanya, kemudian pergi dengan berlari kecil, Robin Xiao mengulurkan tangannya menyentuh wajah pucatnya, wajahnya dingin seperti es, “Aku ingin tahu siapa yang melakukan ini, yang berani merusak niat baikku, bahkan melukaiku hingga seperti ini!”
Robin Xiao tidak kembali ke rumah keluarga Xiao, dan pergi ke mansionnya yang terletak di pinggir kota.
Baru saja memasuki ruang tamu, Katty Yun yang berada di sofa segera berdiri, menatapnya dengan raut wajahnya yang senang, “Robin, kamu pulang.”
“Kenapa dengan wajahnya? Siapa yang melakukannya?” Katty Yun menghampirinya dengan khawatir, mengulurkan tangannya mengusap wajahnya yang pucat.
Robin Xiao menepis tangannya, kemudian berucap, “Bukan urusanmu!”
Pergi naik ke lantai atas, meninggalkan Katty Yun sendirian yang berdiri di depan sofa.
“Nona Katty, kamu belum tidur?” ketika Herson Mo datang, Katty masih terdiam, mendengar ada yang memanggilnya, Katty segera tersadar dan bertanya dengan bingung, “Asisten Herson, kenapa kamu datang semalam ini?”
“Aku datang untuk mengantarkan barang pada Direktur Robin! Nona Katty, apalah Direktur Robin sudah kembali?”
“Dia sudah naik ke atas beristirahat, kamu berikan saja barangnya padaku! Nanti jika dia sudah bangun, aku akan membantumu memberikan padanya.”
“Ini” Herson Mo meragu sejenak, menganggukkan kepalanya, meneluarkan sebuah USB dari kantongnya, “Kalau begitu aku minta tolong padamu!”
Setelah menerima USB, Katty Yun membalikkan tubuhnya naik ke atas.
Karena penasaran, Katty Yun kembali ke kamar memasang USB itu ke laptopnya, ketika dia melihat hanya ada satu dokumen di USB itu, dia segera membukanya, detik berikutnya nafasnya menjadi memburu.
Beberapa menit kemudian, Katty Yun segera mencabut USB itu, membalikkan tubuhnya pergi mengetuk pintu kamar Robin Xiao, namun setelah beberapa lama kemudian tidak ada yang membalasnya/
Dia pikir Robin Xiao sudah tertidur, ketika dia akan kembali, Robin Xiao keluar dari ruang baca yang ada di sebelah, menatapnya sambil bertanya dengan dingin, “Tengah malam belum tidur, sedang apa kamu datang kemari?”
“Tadi asisten Herson datang kemari mengantarkan USB, aku kesini mengantarkannya untukmu!”
Hati Katty terasa sakit, namun dia tetap menunjukkan senyumannya sambil memberikan USB itu, Robin Xiao mengambil dengan asal, membuka pintu kamarnya dan masuk begitu saja, meninggalkan Katty Yun di depan kamar sendirian.
Katty Yun menggertakan giginya, dan kembali ke kamarnya tanpa ekspresi, melihat ke layar yang menampilkan sebuah video yang telah diberhentikan dimana terlihat tangan Angie Qin yang ditarik oleh Robin Xiao, di dalam tatapannya terdapat rasa kebencian.
Kejadian yang terjadi di mansion Robin Xiao ini, Angie Qin tidak mengetahuinya!
Jika tahu, dia juga tidak memiliki pengalaman untuk mengurusnya, saat ini dia sedang dihukum mati-matian oleh Stanley Yan, membuatnya hampir jatuh pingsan.
Ketika badai itu telah berhenti, Angie Qin terlihat sangat lemas dan langsung terlelap.
Dia membuka matanya lagi ketika hari telah berubah menjadi siang, teringat dengan Stanley Yan yang bertahan cukup lama kemarin malam, Angie Qin merasa seperti sedang mimpi buruk.
Tubuhnya remuk tidak bertenaga sedikitpun, hanya untuk bangkit duduk saja dia perlu mengeluarkan banyak tenaga.
Walaupun seperti ini, dia masih berusaha bangkit mengenakan pakaiannya kembali, melangkah perlahan-lahan keluar kamar.
Dia tertidur hingga siang hari, melewati sarapan, setidaknya dia harus muncul saat makan siang, jika dia melakukan hal yang tidak baik maka dia akan kembali merasakan hukuman dari Nyonya besar Yan.
Ketika dia sudah hampir tiba di pintu, pintu itu terbuka, Nyonya besar Yan segera masuk dan memapahnya, berucap menegur, “Gadis bodoh, apa yang kamu lakukan? Hati-hati, jangan sampai terjatuh!”
“Nenek, aku baik-baik saja!”
“Jangan keras kepala! Kalian sudah lelah semalaman, bagaimana bisa baik-baik saja? Ayo, cepat berbaring!”
Mendengar ucapan Nyonya besar Yan, wajah Angie Qin seketika memerah hingga ke leher, wajahnya terasa panas, dia menyangka jika Nyonya besar Yan ternyata mengetahui semuanya, benar-benar memalukan!
Dia langsung memapah Angie Qin berjalan hingga ke ranjang, menyuruhnya untuk berbaring, Nyonya besar Yan terkikik bertanya, “Pagi tadi kamu tidak makan, kamu pasti lapar kan? Aku sudah menyuruh orang untuk membuatkanmu sup ayam hitam, cepat diminum selagi hangat!”
“Nanti aku akan menyuruh orang mengantarkan makan siang untukmu, hari ini kamu makan di dalam kamar saja. Nanti aku akan membawa Stanley keluar sebentar, nanti aku akan menyuruh orang untuk menjagamu, jika ada sesuatu kamu perintahkan saja dia untuk melakukannya!”
Melihat Angie Qin yang menghabiskan sup ayam hitam itu, Nyonya besar Yan segera membalikkan tubuhnya keluar kamar.
Setelah sekitar setengah jam kemudian, Stanley Yan membuka pintu masuk ke dalam.
Melihat Angie Qin yang bersandar di kepala ranjang, terlihat tidak bersemangat, dia berjalan mendekat menarik tangannya bertanya dengan khawatir, “Apa kamu baik-baik saja?”
Teringat dengan kegilaan Stanley Yan kemarin malam, Angie Qin sedikit bergetar, sekuat tenaga melepaskan tangannya, beringsut ke belakang.
“Maaf, kemarin malam aku terlalu bersemangat! Kamu pasti kesakitan kan? Ayo, aku akan membawamu ke rumah sakit untuk memeriksakannya?”
Stanley Yan menatapnya dengan penuh rasa bersalah, mengulurkan tangannya ingin memapahnya.
“Tidak, tidak perlu! Aku sungguh tidak apa-apa!”
Angie Qin takut jika Stanley Yan akan memperlakukannya seperti kemarin malam, segera mengibaskan tangannya, menatapnya dengan raut wajah ketakutan.
Stanley Yan mengerutkan alisnya, tersenyum pasrah, “Tenang saja! Aku tidak akan macam-macam! Sebenarnya kemarin malam itu kecelakaan, aku juga tidak menduga jika nenek akan menyuruhku meminum sup kuat, membuatku hingga tidak bisa mengendalikan diriku sendiri! Bagaimana jika aku akan menetap disini menjagamu, aku tidak tenang jika orang lain yang menjagamu!”
Angie Qin menggelengkan kepalanya mengatakan tidak perlu, menyuruhnya untuk segera berganti pakaian dan pergi bersama Nyonya besar Yan.
Melihatnya yang seperti ini, Stanley Yan juga tidak memaksa, dia berganti pakaian dan menyuruhnya untuk beristirahat, kemudian keluar dari kamar.
Angie Qin baru akhirnya menghela nafas lega, tidak lama kemudian, seorang pelayan wanita mengetuk dan masuk ke dalam, mengatakan jika Nyonya besar Yan menyuruhnya datang untuk menjaga Angie Qin, bertanya padanya apa ada sesuatu yang dia perlukan.
“Aku ingin istirahat!”
“Baiklah, nyonya muda! Aku ada di luar, jika ada sesuatu kamu tinggal panggil saja aku!”
Ketika pelayan wanita itu pergi, Angie Qin langsung terlelap, samar-samar dia mendengar pelayan wanita itu mengetuk pintu, memanggil “nyonya muda” beberapa kali.
Mengusap sebentar kepalanya yang masih belum sadar sepenuhnya, Angie Qin menyuruhnya masuk dan bertanya ada masalah apa padanya, pelayan wanita itu berucap jika diluar ada seorang wanita yang ingin betemu dengannya, bertanya padanya apa dia ingin menemuinya.
“Siapa?”
“Seorang wanita muda yang cantik, dia bilang dia adalah teman nyonya muda!”
“Temanku?” Angie Qin menatap sejenak pelayan wanita itu dengan bingung, alisnya mengerut, “Apa Sara? Biarkan dia masuk!”
Sara Xue adalah teman satu-satunya saat ini, dia juga sangat ingin mendengar penjelasan dari Sara Xue soal masalah kemarin malam, namun ketika dia meluhat wanita yang berada dibelakang pelayan wanita itu adalah Katty Yun, Angie Qin tertegun sejenak: Untuk apa dia datang?
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlMy Lady Boss
GeorgeHalf a Heart
Romansa Universe1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaAfter The End
Selena BeeLoving The Pain
AmardaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniHis Soft Side
RiseUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)