Unlimited Love - Bab 73 Ibu, Untukmu (2)

Stanley Yan yang berjarak beberapa meja dari Rico Mu dan Yesi Mo juga beberapa kali mengangkat tangannya, setelah mendapatkan beberapa porselen, dia tidak lagi mengangkat tangannya.

Sandy Yan yang duduk di bangku sampingnya, beberapa kali matanya melihat ke panggung, dan beberapa kali diam-diam melirik ke arah Yesi Mo, tubuhnya terlihat duduk dengan tidak tenang.

“Sandy, ada apa denganmu?” Stanley Yan menolehkan kepalanya melihatnya sekilas, mengerutkan alisnya, “Apa terasa membosankan? Apa mau ayah membawamu pulang?”

Sandy Yan segera menggelengkan kepalanya, akhirnya Stanley Yan tidak memperdulikannya. Menarik kembali tatapannya kemudian menyesap gelas wine yang ada di tangannya.

Setengah jam kemudian, muncul sepasang anting mutiara di atas panggung, dengan harga terendah sepuluh juta, setiap harganya naik setidaknya bertambah hingga satu juta, Stanley Yan merasa tidak begitu tertarik pada benda itu, namun Sandy Yan terlihat sangat bersemangat, menarik Stanley Yan kemudian menunjuk pada sepasang anting yang ada di atas panggung kemudian berucap, “Ayah, aku ingin itu!”

Stanley Yan mengerutkan alisnya bertanya, “Kamu ini seorang pria, untuk apa menginginkan anting? Itu benda yang digunakan perempuan!”

“Aku hanya ingin saja!” Sandy Yan melihat sekilas ke arah Yesi Mo, menggerakkan tangan Stanley Yan dengan manja, “Ayah, belikan ya!”

Hingga sebesar ini, Sandy Yan bersikap manja pada Stanley Yan bisa dihitung jari, dan juga jarang-jarang dia bisa membawanya keluar bersama, Stanley Yan yang tidak ingin anaknya merasa tidak senang, tersenyum mencapit ujung hidungnya berucap, “Baiklah!”

Disaat yang sama, Rico Mu melihat Yesi Mo sedang melihat sepasang anting yang ada di atas panggung tersenyum berucap, “Kamu menyukainya, aku akan membelikannya untukmu!”

“Baiklah!” Yesi Mo tersenyum mengangguk, sebenarnya dia tidak terlalu menyukai sepasang anting mutiara itu, hanya saja dia merasa sedikit penasaran bisa melihat benda seperti itu di tempat seperti ini.

Orang zaman sekarang mengindustri mutiara kemudian membuatnya menjadi sebuah untaian. Anting seperti ini bahkan tidak ada apa-apanya.

Melihatnya yang menganggukkan kepala, seketika Rico Mu berambisi untuk mendapatkan anting mutiara yang ada di panggung itu.

“Para tuan dan nona, pasti kalian semua merasa bingung kenapa hari ini bisa muncul sepasang anting yang sering ditemukan dimana-mana untuk dijadikan lelang! Sebenarnya ini bukanlah mutiara yang diindustri seperti zaman sekarang, tapi ini mutiara air tawar yang alami! Dan juga yang paling penting adalah sepasang anting mutiara ini pernah dipakai oleh seorang ratu di zaman dahulu! Simbolisasi anting ini jauh lebih besar dari pada harga yang sebenarnya!”

Setelah memperkenalkan anting itu cukup lama, melihat orang-orang yang di bawah panggung sudah merasa tidak sabar, seorang wanita ahli lelang tersenyum berucap, “Sepasang anting yang pernah dipakai oleh seorang ratu, harga terendah dua puluh juta. Setiap penambahan harga tidak kurang dari sepuluh juta, sekarang semua orang bebas mengeluarkan harga!”

“Dua ratus empat puluh juta!”

“Dua ratus enam puluh juta!”

“Tiga ratus juta!”

Seketika harganya sudah mencapai empat ratus juta, Rico Mu dan Stanley Yan masih belum mengangkat tangan mereka.

Stanley Yan masih menahan kesabarannya, Sandy Yan yang sudah tidak bisa menahannya, segera menarik lengan Stanley Yan dengan kuat, berteriak dengan panik, “Ayah, ayah! Cepat katakan harganya. Ceapat! Nanti terbeli oleh orang lain!”

Melihat wajahnya yang terlihat khawatir, Stanley Yan tersenyum kecil, mengangkat papan nomor yang ada di tangannya berucap, “Dua miliyar!”

Sebelumnya Stanley Yan tidak mengangkat tangannya, sekalinya mengangkat tangan langsung mengeluarkan harga lima kali lipat, menunjukkan jika dia sangat berambisi untuk mendapatkan benda itu.

Tindakannya itu seketika membuat semua orang mengarahkan pandangan padanya, terkejut melihat Stanley Yan mengeluarkan harga setinggi itu.

Keluarga Yan adalah orang terkaya di Kota R, uang dengan nominal ini tentu saja artinya tidak banyak. Atau mungkin seharusnya tidak seberapa.

Sekalinya Stanley Yan mengeluarkan harga, seketika yang lainnya terdiam, bukannya tidak sanggup untuk mengeluarkan uang sebanyak itu, tapi tidak ingin mencari masalah dengan Stanley Yan, tidak ingin mencari masalah dengan Yan Business Group.

Seketika Rico Mu yang berada di samping Yesi Mo mengerutkan alisnya, tatapan semua orang jatuh pada Stanley Yan, kemudian tersenyum dingin, mengangkat papan nomornya, berucap, “Empat miliyar!”

“Tuan ini mengeluarkan harga empat miliyar, apa masih ada”

“Enam miliyar!” belum selesai sang ahli lelang berucap, Stanley Yan langsung menambah dua miliyar dengan raut datar.

“Delapan miliyar!”

Raut wajah Rico Mu sedikit muram, menolehkan kepalanya bertanya pada sekretaris yang ada di belakangnya, “Siapa orang itu?”

“Bos, dia adalah Stanely Yan! Orang terkaya di Kota R, Direktur Yan Business Group!”

“Orang terkaya di Kota R? Yan Business Group? Cih, aku tidak pernah mendengarnya!” seketiak Rico Mu menipiskan bibirnya kesal.

Saat Rico Mu berteriak mengeluarkan harga yang tinggi sebesar delapan miliyar, tanpa bisa ditahan Stanley Yan juga menatap ke arahnya, melihat Yesi Mo yang ada disisinya, seketika alisnya mengkerut, namun tetap dengan raut datarnya menambahkan dua miliyar.

Benda yang diinginkan putranya, dia sebagai ayah harus mendapatkannya! Baginya uang tidaklah penting, asalkan Sandy Yan senang.

Seketika raut wajah Rico Mu mendingin, melihat ke arah Stanley Yan dengan sebersit kemarahan dalam tatapannya.

Orang terkaya di Kota R yang kecil, bahkan dia tidak pernah mendengar direktur dari Yan Business Group, bisa-bisanya bertarung dengannya? Ini sama dengan mencoreng harga dirinya, apa ingin membandingkan siapa yang lebih kaya?

Seumur hidupnya Rico Mu dia tidak pernah takut pada siapapun.

Teringat akan hal ini sudut Rico Mu tersungging sebuah senyuman yang digin, perlahan-lahan papan nomor yang ada di tangannya akan terangkat, namun Yesi Mo yang ada di sampingnya tiba-tiba menghentikan tangannya, “Sudahlah! Dia meyukainya maka mengalah saja! Lagipula aku juga tidak terlalu tertarik pada anting ini!”

“Tidak bisa, aku menyukai benda itu, tidak ada yang boleh merebutnya dariku!” Rico Mu menatap ke arah Stanley Yan dengan dingin, sudut bibirnya tersungging sebuah seringaian.

Stanley Yan merasakan tatapannya, namun dia masih menatap sang ahli lelang dengan wajah yang datar.

Ini membuat raut wajah Rico Mu semakin tidak mengenakkan, akhirnya berucap, “Dua puluh miliyar!”

“Dua puluh dua miliyar!”

Melihat Rico Mu yang masih ingin mengeluarkan harga, Yesi Mo menoleh menatap Rico Mu dengan mengerutkan alisnya, berucap pelan, “Rico, cukup! Jangan lakukan lagi!”

Rico Mu yang sudah bersiap mengatakan tiga puluh miliyar akhirnya hanya bisa menelan kembali ucapannya dengan tidak rela. Menatap Stanley Yan yang masih terlihat santai dengan marah, menolehkan kepalanya kemudian muncul sebuah senyuman permintaan maaf, “Yesi, kamu jangan marah! Aku tidak akan memperebutkannya lagi!”

“Aku tidak marah!”

Walaupun mulut Yesi Mo mengatakan tidak marah, namun raut wajahnya terlihat tidak begitu baik, hingga Rico Mu membujuknya cukup lama, akhirnya Yesi Mo menunjukkan senyuman di wajahnya.

Sang ahli lelang bertanya beberapa kali, melihat Rico Mu yang benar-benar menyerah. Akhirnya mengumumkan jika sepasang anting mutiara ini jatuh pada Stanley Yan.

Melihat seorang pelayan yang mengantarkan anting, Stanley Yan langsung menandatangani pembayaran, kemudian mengambil anting mutiara itu dan memberikannya pada Sandy Yan, “Sandy, ambillah!”

“Terima kasih ayah!”

Sandy Yan masih kecil jadi dia masih tidak mengerti dengan uang, melihat sepasang anting yang berada di dalam kotak perhiasan membuatnya tersenyum hingga matanya menyipit.

“Aku sudah bosan! Ayo kita pergi!”

Stanley Yan tersenyum mengangguk, bangkit berdiri menarik Sandy Yan, namun yang ditariknya hanyalah angin kosong.

Sandy Yan yang sepasang tangannya sedang memegang kotak anting mutiara itu mundur satu langkah. Kemudian berucap, “Ayah, bisakah menungguku sebentar?”

“Baiklah!”

Melihat Stanley Yan yang mengangguk, Sandy Yan segera membalikkan tubuhnya berlari ke arah Yesi Mo dan Rico Mu, Stanley Yan yang ingin menariknya namun sudah terlambat.

Awalnya ingin mengejarnya, namun detik berikutnya dia menarik kembali langkah kakinya, dan hanya melihatnya dari jauh, dengan alis yang sedikit berkerut.

Rico Mu yang baru saja selesai membujuk Yesi Mo, kedua orang itu sedang melihat ke arah panggung dengan serius, menilai benda yang di lelang berikutnya, tiba-tiba telinga kedua orang itu mendengar sebuah suara anak kecil, “Ibu, untukmu!”

Rico Mu menolehkan kepalanya melihat Sandy Yan yang berada di samping Yesi Mo, kedua tangannya terulur memberikan anting mutiara itu ke hadapannya, wajahnya mendingin, “Bocah. Apa yang kamu panggil? Siapa yang kamu panggil ibumu?”

“Aku” Sandy Yan menundukkan kepalanya karena takut, hingga air mata mengumpul di pelupuk matanya.

Hati Yesi Mo dengan anehnya merasa sakit, memelototkan matanya pada Rico Mu sejenak, “Apa yang kamu lakukan? Jangan menakuti anak orang!”

Selesai berucap tangannya terulur mengusap kepala Sandy Yan kemudian tersenyum berucap, “Pria kecil, kenapa ingatanmu ini tidak baik? Apa lupa tadi kakak mengatakan apa padamu? Kamu harus memanggilku ibu kakak, bukan ibu mengerti?”

“Mengerti, Ibu!” Sandy Yan mengangkat kepalanya menghapus air matanya, mengangguk dengan kuat, kemudian menyerahkan kotak anting mutiara itu ke hadapan Yesi Mo, “Ibu, ini Sandy memberikannya untukmu!”

Awalnya Yesi Mo ingin menolaknya, namun saat dia melihat raut wajah Sandy Yan yang terlihat kasihan, hatinya melunak akhirnya menerimanya, “Baiklah, terima kasih!”

Seketika Sandy Yan tersenyum senang, Yesi Mo juga ikut tersenyum, tangannya terus mengusap kepalanya.

Rico Mu yang berada di samping tertegun melihat hal ini, tiba-tiba wajahnya mendingin, menolehkan kepalanya menatap tajam pada Stanley Yan yang berada tidak jauh, tiba-tiba perasaannya merasa tidak nyaman.

Stanley Yan yang berada tidak jauh melihat semuanya, seketika hatinya tersenyum pahit: Aish! Anak ini.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu