Unlimited Love - Bab 126 Tertangkap Basah (1)

Di dalam kantor presedir Yan Business Group, Mason Luo ingin membuka mulut untuk mengatakan sesuatu pada Yesi Mo, tapi tidak berani melakukannya.

Yesi Mo tersenyum kepadanya, "Katakan saja apa yang ingin kamu katakan, bukankah dengan memendamnya kamu jadi tersiksa? "

"Nyonya muda, kalau begitu... aku akan mengatakannya. "Mason Luo ragu sejenak lalu akhirnya membuka mulutnya.

"Katakan saja. "

"Aku rasa keputusan anda dibuat terlalu tergesa-gesa, itu akan membuat mereka cemas dan khawatir, dan dengan begitu akan membuat perusahaan lumpuh. Sekarang, masalah yang sedang dihadapi perusahaan masih belum terselesaikan lalu ditambah lagi dengan masalah seperti ini, kalau tidak ditangani dengan tepat, akan menimbulkan kekacauan, aku khawatir, nanti akan terlambat untuk menyelamatkan semuanya. "

Yesi Mo mengangguk, "Semua yang kamu katakan ini, aku paham, tapi apa kamu sudah mempertimbangkan sesuatu? "

"Apa? "

"Mengapa dengan ditahannya Stanley Yan di kantor polisi selama beberapa hari ini, para pegawai di perusahaan ini semua menjadi labil?" Yesi Mo melambaikan tangannya menghentikan Mason Luo yang hendak mengatakan sesuatu, "Aku tahu kamu pasti akan mengatakan semua ini diakibatkan oleh pekerjaan mereka. Aku katakan padamu, yang kamu katakan ini ada benarnya, tapi ini bukan alasan yang sesungguhnya. Alasan di balik semua ini ada pada jantung hati perusahaan ini yang sedang tidak pada tempatnya, kalau kondisi ini berlangsung lama, maka akan menimbulkan korban yang lebih banyak lagi ke belakangnya. Aku harus menggunakan masa kritis ini untuk mengatur ulang Yan Business Group, mengusahakan agar seluruh lapisan hirarki perusahaan bekerja sebagai satu kesatuan. "

"Nyonya muda, anda... "Mason Luo terkesima menatap Yesi Mo, dia tidak berani mempercayai apa yang dia dengar.

Mason Luo selalu mengira Yesi Mo tidak mampu untuk mengatur urusan perusahaan, tapi semua yang dia katakan barusan membuktikannya salah.

Mason Luo mendapati dirinya semakin tidak memahami Yesi Mo. Yesi Mo seakan mengerti apa yang sedang dia pikirkan, dia lantas dengan canggung tersenyum lalu berkata, "Kamu jangan melihatku seperti itu. Ini semua bukan ideku. "

Lebih tepatnya ini semua adalah ide Sara Xue dan Robin Xiao, di perjalanan menuju ke kantor, Yesi Mo menelepon dua orang ini, dan dengan singkat menjelaskan kritisnya kondisi yang sedang dialami Yan Business Group sekarang.

Ada pepatah mengatakan 3 orang bodoh pun akan bisa menandingi Zhu Geliang(seorang cendikiawan Tiongkok yang terkenal kecerdasannya), ditambah lagi kedua di antaranya yang sudah terkenal sepak terjangnya dalam dunia bisnis beberapa tahun ini, pastinya sudah mempertimbangkan semua kemungkinan yang ada.

Awalnya Yesi Mo mengira Sara Xue dan Robin Xiao hanya menakut-nakutinya saja, dia sekarang baru mengetahui merekalah yang bisa memandang sampai ke dasar-dasarnya.

“Panggil wakil Presedir Lin ke sini. "

Mason Luo tidak lama kemudian kembali membawa berita yang membuat Yesi Mo tercengang.

"Mana wakil Presedir Lin? " Yesi Mo bertanya dengan bingung.

"Wakil Presedir Lin sedang sakit, hari ini dia tidak datang ke kantor. "

"Sakit? Kenapa waktunya bisa bertepatan sekali? "Yesi Mo tidak berani mempercayainya. Setidak percayanya Yesi Mo, Mason Luo lebih tidak percaya lagi, "Nyonya muda, tampaknya wakil Presedir Lin sedang bersembunyi dari anda. "

"Mason Luo, jujurlah padaku. "Yesi Mo memelankan suaranya, berkata pada Mason Luo.

"Nyonya Muda, tanyakanlah. "

"Kamu juga sudah ikut dengan Stanley sekian lama, masalah di tempat kerja di sana, apakah kamu bisa mengatasinya? "Yesi Mo sekarang hanya bisa mengandalkan Mason Luo, paling tidak sementara ini dia tidak bisa banyak berharap pada Sara Xue dan Robin Xiao.

"Ini bukan masalah yang susah, tapi aku khawatir, nanti akan muncul masalah lain. Aku tidak sanggup mengatasinya. "

Mason Luo tahu dia punya kemampuan untuk mengatasinya, kalau dia tidak berkemampuan, Stanley Yan dari awal tidak akan menempatkannya di situ, dan dia juga tidak mungkin mengikutinya bertahun-tahun ini, menjadi asistennya.

"Masalah lain, tidak usah kamu pikirkan. Kamu hanya perlu membantuku satu dua hari ini. Nanti ketika tiba saatnya, akan ada orang yang datang membantu. "

Mason Luo menghela nafas lega, lalu mengangguk, "Baiklah. "

"Kalau begitu masalah ini aku serahkan padamu, dia hari ini kamu mungkin akan bekerja sedikit lebih keras, nanti kalau sudah berlalu, aku akan menyuruh Stanley Yan untuk memberimu libur panjang agar kamu bisa beristirahat. "

Setelah Mason Luo pergi, Yesi Mo duduk di belakang meja kantor Stanley Yan, menghubungi Sara Xue dan Robin Xiao lewat video call. Ketiganya berdiskusi singkat, dan memutuskan untuk sementara waktu, Sara Xue akan datang ke kota R untuk menjadi manajer sementara, membantu Yesi Mo mengatasi masalah-masalah yang ada.

Robin Xiao akan membantu mereka membuat rancangan rencana di Amerika.

Yesi Mo belum terlalu menguasai dalam hal menjalankan perusahaan, dan juga belum begitu memperdulikannya.

Mason Luo tidak berhasil menyelesaikan permasalah yang sedang dihadapi Yan Business Group dengan sempurna, tapi paling tidak dia berhasil mencegah keadaan memburuk.

Ketika Sara Xue tiba di kota R, permasalah masih bisa teratasi.

Yesi Mo mengundang Sara Xue untuk bertamu ke rumahnya, untuk makan berasama. Dia awalnya ingin menyuruhnya bermalam di rumahnya, tapi Sara Xue menolaknya. Dia berkata dia ingin segera menangani masalah Yan Business Group, dia ingin dengan segera mengeluarkan Yan Business Group dari masa kritisnya.

Yesi Mo berterima kasih sekali padanya, dia menyuruh seseorang untuk mengantar jemput Sara Xue dari hotelnya.

Setelah Sara Xue pergi, Yesi Mo mengundang Mason Luo ke ruang baca Nenek Yan. Dia lantas menanyakan kabar terkini di kantor polisi.

"Investigasi sudah hampir selesai, dua hari ini akan diserahkan ke pengadilan. "

Mason Luo terlihat letih,, Yesi Mo juga merasa tidak berdaya, beberapa hari ini Mason sudah berusaha menyelidiki dengan teliti, tapi dia tidak menemukan apa pun. Dari kondisi sekarang, tampaknya kali ini Stanley Yan akan masuk buih.

"Baik. "

"Nyonya muda, jangan khawatir, masih ada waktu. Aku akan menyuruh orang untuk terus menyelidiki. Aku percaya asalakan tidak menyerah, pasti akan bisa mendapatkan sesuatu. "

"Hmph. "Yesi Mo mengangguk, lalu memberinya isyarat agar dia keluar terlebih dahulu.

Setelah Mason Luo keluar, Yesi Mo berdiam seorang diri di dalam ruang baca, hatinya kacau.

Dia tidak ingin Stanley Yan mendekam dalam penjara, tidak ingin Didi dari sekarang tidak berani mengangkat kepalanya di depan umum, tapi dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Tidak berhasil menolong Stanley Yan, dia merasa dirinya sungguh tidak berguna.

Di luar Jennie Bai mengetuk pintu dengan tergesa-gesa, Yesi Mo mempersilahkannya masuk dan bertanya padanya ada apa.

"Kak, bagaimana keadaan kakaku? Kapan dia dilepaskan? "

Yesi Mo tidak tahu bagaimana dia harus menjawab pertanyaanya itu, dalam hati dia tidak punya jawaban sama sekali.

"Kak, kenapa kamu tidak menjawabku? Apa benar kali ini kakaku akan dipenjara? Apa benar sudah tidak ada cara yang lain lagi? "

"Semua cara yang bisa aku pikirkan, sudah terpikirkan olehku, yang harus diselidiki, aku juga sudah menyuruh Mason Luo untuk menyelidiki. Tapi...... Aiiih...... "Yesi Mo menghela nafas tak berdaya, "Tidak ada hasilnya. "

"Keluarga Manajer Yuan, apa sudah diselidiki? "

"Sudah. "

Jennie Bai menyeritkan dahi, "Kak, apa kamu yakin? "

"Kenapa? "Yesi Mo mengangkat kepalanya dan bertanya dengan bingung pada Jennie Bai. Dia melihat Jennie Bai memicingkan matanya, "Aku sepertinya dulu pernah mendengar ayahku pernah menyinggung mengenai pernikahan kedua Manajer Yuan. Dulu dia pernah menikah dengan orang lain, kabarnya, mereka memiliki seorang anak lelaki, yang lalu ikut dengan ibunya. 22 tahun mereka putus hubungan. Bagaimana kalau kita menyuruh orang untuk menyelidiki mereka? "

"Ada cerita seperti ini, kenapa aku tidak mengetahuinya? "

Bukan hanya Yesi Mo, Mason Luo juga tidak mengerti dengan jelas, Yesi Mo juga belum pernah mendengar Mason Luo menyinggung soal ini semua.

"Masalah ini, tidak banyak orang yang tahu, ayahku pun juga mengetahuinya saat satu kali Manajer Yuan mabuk dan menceritakannnya tanpa sadar. Menurut ayahku, Manajer Yuan merasa sangat bersalah pada anaknya dan mantan istrinya itu. "Jennie Bai berkata dengan tidak yakin.

Mata Yesi Mo kembali bersinar, Jennie Bai baru saja memberinya sebuah benang silver, atau bahkan mungkin bisa menjadi sebuah terobosan baru.

Setelah Jennie Bai pergi, Yesi Mo langsung menghubungi Mason Luo dan menyuruhnya untuk menyelidiki mengenai mantan istri Manajer Yuan dan anak lelakinya.

Dua hari kemudian, Mason Luo melapor dengan girang pada Yesi Mo, masalah Stanley Yan menemui sebuah titik terang, penyelidikan mantan istri Manajer Yuan dan anak lelakinya itu membuahkan hasil, dan menunjukannya pada Yesi Mo.

Yesi Mo melihatnya dengan mata kepala sendiri, wajahnya dipenuhi senyuman, dia lantas menyuruh Mason Luo untuk segera menyerahkan bukti itu pada kepolisian.

Sore itu saat di perjalan pulang dari menjemput Didi, Didi menanyakan kapan Stanley Yan bisa pulang, Yesi Mo tersenyum menjawab, "Sudah hampir, mungkin lewat dua hari lagi. Kenapa, kamu kangen ayah? "

"Hmph. Aku sangat rindu padanya. Aku sudah sangat lama tidak berjumpa dengannya. Ibu, ayah sebenarnya pergi ke mana, kenapa begitu lama dia tidak menelepon Didi? "

"Ayah pergi ke tempat yang sangat jauh, di sana dia tidak bisa menelepon. Didi, kamu bersabarlah 2 hari lagi, maka kamu akan bisa bertemu dengannya. "

Didi merindukan Stanley Yan, Yesi Mo lebih merindukannya lagi.

Sejak Stanley Yan ditangkap polisi, Yesi Mo juga sudah sangat lama tidak bertemu dengannya.

Dia sangat mengkhawatirkan Stanley Yan, dia tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang. Apakah dia mendapat makanan yang bisa dimakan, apakah tidurnya nyenyak, apakah dia bertambah kurus.

Waktu berjalan dengan cepat, sekejap mata, 2 hari berlalu, pagi ini, Yesi Mo sedang menemani Didi makan, Mason Luo tiba-tiba datang dengan tergesa-gesa, "Nyonya muda, berita baik, berita baik, Tuan muda, dia...... "

Yesi Mo dengan segera melemparkan sebuah pandangan mengancam pada Mason Luo, supaya dia menghentikan perkataannya.

"Paman Mason, ayah kenapa? Apa ayah sudah pulang? Ayah ada di mana? "Setelah berkata demikian, Didi melompat turun, dan berlari dengan girang ke luar pintu, tapi didapatinya Stanley Yan tidak berada di sana.

Seketika dia menjadi kecewa dan berjalan mendekati Yesi Mo sambil memoncongkan mulutnya, "Ibu, bukankah ibu berkata ayah akan pulang setelah 2 hari ini? Kenapa ayah belum juga pulang? Apa ayah sudah tidak mau Didi lagi? Aku sangat merindukan ayah, aku ingin ayah. "

Yesi Mo berjalan ke belakang Didi, dia kemudian meletakan tangannya ke atas bahunya dengan lembut, "Didi anak baik, mana mungkin ayah tidak mau Didi lagi? Ayah juga sangat merindukan Didi, hanya saja ayah sedang ada masalah. Kita tunggu lagi dengan sabar, ok? "

"Baiklah kalau begitu. "

"Ayo, kita pergi ke sekolah.. "

Yesi Mo mengantar Didi sampai ke sekolah, di perjalanan pulang dia bertanya pada Mason Luo bagaimana keadaannya. Mason Luo berkata, pihak kepolisian sudah menyelidiki semua dengan jelas, Stanley Yan akan segera dilepaskan, kemudian Mason Luo bertanya padanya kapan mereka bersama ingin menjemputnya.

Yesi Mo mengangguk-angguk, begitu melihat Stanley Yan, Yesi Mo langsung berlari, dan seketika melompat langsung ke dalam pelukan Stanley Yan.

Keduanya berpelukan dengan erat. Setelah cukup lama pun keduanya enggan untuk melepaskan diri. Mason Luo berdiri di samping menyaksikan itu semua, wajahnya dipenuhi kepuasan dan kebahagiaan.

"Selama aku berada di tahanan, perusahaan tidak mengalami masalah bukan? "Stanley Yan bertanya dengan lembut setelah pertemuan hangat mereka.

"Ini...... "Yesi Mo terbata, dia menundukan kepalanya, "Stanley, maafkan aku. "

Stanley Yan menyeritkan dahi, "Kenapa kamu meminta maaf? "

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu