Unlimited Love - Bab 126 Tertangkap Basah (1)
Di dalam kantor presedir Yan Business Group, Mason Luo ingin membuka mulut untuk mengatakan sesuatu pada Yesi Mo, tapi tidak berani melakukannya.
Yesi Mo tersenyum kepadanya, "Katakan saja apa yang ingin kamu katakan, bukankah dengan memendamnya kamu jadi tersiksa? "
"Nyonya muda, kalau begitu... aku akan mengatakannya. "Mason Luo ragu sejenak lalu akhirnya membuka mulutnya.
"Katakan saja. "
"Aku rasa keputusan anda dibuat terlalu tergesa-gesa, itu akan membuat mereka cemas dan khawatir, dan dengan begitu akan membuat perusahaan lumpuh. Sekarang, masalah yang sedang dihadapi perusahaan masih belum terselesaikan lalu ditambah lagi dengan masalah seperti ini, kalau tidak ditangani dengan tepat, akan menimbulkan kekacauan, aku khawatir, nanti akan terlambat untuk menyelamatkan semuanya. "
Yesi Mo mengangguk, "Semua yang kamu katakan ini, aku paham, tapi apa kamu sudah mempertimbangkan sesuatu? "
"Apa? "
"Mengapa dengan ditahannya Stanley Yan di kantor polisi selama beberapa hari ini, para pegawai di perusahaan ini semua menjadi labil?" Yesi Mo melambaikan tangannya menghentikan Mason Luo yang hendak mengatakan sesuatu, "Aku tahu kamu pasti akan mengatakan semua ini diakibatkan oleh pekerjaan mereka. Aku katakan padamu, yang kamu katakan ini ada benarnya, tapi ini bukan alasan yang sesungguhnya. Alasan di balik semua ini ada pada jantung hati perusahaan ini yang sedang tidak pada tempatnya, kalau kondisi ini berlangsung lama, maka akan menimbulkan korban yang lebih banyak lagi ke belakangnya. Aku harus menggunakan masa kritis ini untuk mengatur ulang Yan Business Group, mengusahakan agar seluruh lapisan hirarki perusahaan bekerja sebagai satu kesatuan. "
"Nyonya muda, anda... "Mason Luo terkesima menatap Yesi Mo, dia tidak berani mempercayai apa yang dia dengar.
Mason Luo selalu mengira Yesi Mo tidak mampu untuk mengatur urusan perusahaan, tapi semua yang dia katakan barusan membuktikannya salah.
Mason Luo mendapati dirinya semakin tidak memahami Yesi Mo. Yesi Mo seakan mengerti apa yang sedang dia pikirkan, dia lantas dengan canggung tersenyum lalu berkata, "Kamu jangan melihatku seperti itu. Ini semua bukan ideku. "
Lebih tepatnya ini semua adalah ide Sara Xue dan Robin Xiao, di perjalanan menuju ke kantor, Yesi Mo menelepon dua orang ini, dan dengan singkat menjelaskan kritisnya kondisi yang sedang dialami Yan Business Group sekarang.
Ada pepatah mengatakan 3 orang bodoh pun akan bisa menandingi Zhu Geliang(seorang cendikiawan Tiongkok yang terkenal kecerdasannya), ditambah lagi kedua di antaranya yang sudah terkenal sepak terjangnya dalam dunia bisnis beberapa tahun ini, pastinya sudah mempertimbangkan semua kemungkinan yang ada.
Awalnya Yesi Mo mengira Sara Xue dan Robin Xiao hanya menakut-nakutinya saja, dia sekarang baru mengetahui merekalah yang bisa memandang sampai ke dasar-dasarnya.
“Panggil wakil Presedir Lin ke sini. "
Mason Luo tidak lama kemudian kembali membawa berita yang membuat Yesi Mo tercengang.
"Mana wakil Presedir Lin? " Yesi Mo bertanya dengan bingung.
"Wakil Presedir Lin sedang sakit, hari ini dia tidak datang ke kantor. "
"Sakit? Kenapa waktunya bisa bertepatan sekali? "Yesi Mo tidak berani mempercayainya. Setidak percayanya Yesi Mo, Mason Luo lebih tidak percaya lagi, "Nyonya muda, tampaknya wakil Presedir Lin sedang bersembunyi dari anda. "
"Mason Luo, jujurlah padaku. "Yesi Mo memelankan suaranya, berkata pada Mason Luo.
"Nyonya Muda, tanyakanlah. "
"Kamu juga sudah ikut dengan Stanley sekian lama, masalah di tempat kerja di sana, apakah kamu bisa mengatasinya? "Yesi Mo sekarang hanya bisa mengandalkan Mason Luo, paling tidak sementara ini dia tidak bisa banyak berharap pada Sara Xue dan Robin Xiao.
"Ini bukan masalah yang susah, tapi aku khawatir, nanti akan muncul masalah lain. Aku tidak sanggup mengatasinya. "
Mason Luo tahu dia punya kemampuan untuk mengatasinya, kalau dia tidak berkemampuan, Stanley Yan dari awal tidak akan menempatkannya di situ, dan dia juga tidak mungkin mengikutinya bertahun-tahun ini, menjadi asistennya.
"Masalah lain, tidak usah kamu pikirkan. Kamu hanya perlu membantuku satu dua hari ini. Nanti ketika tiba saatnya, akan ada orang yang datang membantu. "
Mason Luo menghela nafas lega, lalu mengangguk, "Baiklah. "
"Kalau begitu masalah ini aku serahkan padamu, dia hari ini kamu mungkin akan bekerja sedikit lebih keras, nanti kalau sudah berlalu, aku akan menyuruh Stanley Yan untuk memberimu libur panjang agar kamu bisa beristirahat. "
Setelah Mason Luo pergi, Yesi Mo duduk di belakang meja kantor Stanley Yan, menghubungi Sara Xue dan Robin Xiao lewat video call. Ketiganya berdiskusi singkat, dan memutuskan untuk sementara waktu, Sara Xue akan datang ke kota R untuk menjadi manajer sementara, membantu Yesi Mo mengatasi masalah-masalah yang ada.
Robin Xiao akan membantu mereka membuat rancangan rencana di Amerika.
Yesi Mo belum terlalu menguasai dalam hal menjalankan perusahaan, dan juga belum begitu memperdulikannya.
Mason Luo tidak berhasil menyelesaikan permasalah yang sedang dihadapi Yan Business Group dengan sempurna, tapi paling tidak dia berhasil mencegah keadaan memburuk.
Ketika Sara Xue tiba di kota R, permasalah masih bisa teratasi.
Yesi Mo mengundang Sara Xue untuk bertamu ke rumahnya, untuk makan berasama. Dia awalnya ingin menyuruhnya bermalam di rumahnya, tapi Sara Xue menolaknya. Dia berkata dia ingin segera menangani masalah Yan Business Group, dia ingin dengan segera mengeluarkan Yan Business Group dari masa kritisnya.
Yesi Mo berterima kasih sekali padanya, dia menyuruh seseorang untuk mengantar jemput Sara Xue dari hotelnya.
Setelah Sara Xue pergi, Yesi Mo mengundang Mason Luo ke ruang baca Nenek Yan. Dia lantas menanyakan kabar terkini di kantor polisi.
"Investigasi sudah hampir selesai, dua hari ini akan diserahkan ke pengadilan. "
Mason Luo terlihat letih,, Yesi Mo juga merasa tidak berdaya, beberapa hari ini Mason sudah berusaha menyelidiki dengan teliti, tapi dia tidak menemukan apa pun. Dari kondisi sekarang, tampaknya kali ini Stanley Yan akan masuk buih.
"Baik. "
"Nyonya muda, jangan khawatir, masih ada waktu. Aku akan menyuruh orang untuk terus menyelidiki. Aku percaya asalakan tidak menyerah, pasti akan bisa mendapatkan sesuatu. "
"Hmph. "Yesi Mo mengangguk, lalu memberinya isyarat agar dia keluar terlebih dahulu.
Setelah Mason Luo keluar, Yesi Mo berdiam seorang diri di dalam ruang baca, hatinya kacau.
Dia tidak ingin Stanley Yan mendekam dalam penjara, tidak ingin Didi dari sekarang tidak berani mengangkat kepalanya di depan umum, tapi dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Tidak berhasil menolong Stanley Yan, dia merasa dirinya sungguh tidak berguna.
Di luar Jennie Bai mengetuk pintu dengan tergesa-gesa, Yesi Mo mempersilahkannya masuk dan bertanya padanya ada apa.
"Kak, bagaimana keadaan kakaku? Kapan dia dilepaskan? "
Yesi Mo tidak tahu bagaimana dia harus menjawab pertanyaanya itu, dalam hati dia tidak punya jawaban sama sekali.
"Kak, kenapa kamu tidak menjawabku? Apa benar kali ini kakaku akan dipenjara? Apa benar sudah tidak ada cara yang lain lagi? "
"Semua cara yang bisa aku pikirkan, sudah terpikirkan olehku, yang harus diselidiki, aku juga sudah menyuruh Mason Luo untuk menyelidiki. Tapi...... Aiiih...... "Yesi Mo menghela nafas tak berdaya, "Tidak ada hasilnya. "
"Keluarga Manajer Yuan, apa sudah diselidiki? "
"Sudah. "
Jennie Bai menyeritkan dahi, "Kak, apa kamu yakin? "
"Kenapa? "Yesi Mo mengangkat kepalanya dan bertanya dengan bingung pada Jennie Bai. Dia melihat Jennie Bai memicingkan matanya, "Aku sepertinya dulu pernah mendengar ayahku pernah menyinggung mengenai pernikahan kedua Manajer Yuan. Dulu dia pernah menikah dengan orang lain, kabarnya, mereka memiliki seorang anak lelaki, yang lalu ikut dengan ibunya. 22 tahun mereka putus hubungan. Bagaimana kalau kita menyuruh orang untuk menyelidiki mereka? "
"Ada cerita seperti ini, kenapa aku tidak mengetahuinya? "
Bukan hanya Yesi Mo, Mason Luo juga tidak mengerti dengan jelas, Yesi Mo juga belum pernah mendengar Mason Luo menyinggung soal ini semua.
"Masalah ini, tidak banyak orang yang tahu, ayahku pun juga mengetahuinya saat satu kali Manajer Yuan mabuk dan menceritakannnya tanpa sadar. Menurut ayahku, Manajer Yuan merasa sangat bersalah pada anaknya dan mantan istrinya itu. "Jennie Bai berkata dengan tidak yakin.
Mata Yesi Mo kembali bersinar, Jennie Bai baru saja memberinya sebuah benang silver, atau bahkan mungkin bisa menjadi sebuah terobosan baru.
Setelah Jennie Bai pergi, Yesi Mo langsung menghubungi Mason Luo dan menyuruhnya untuk menyelidiki mengenai mantan istri Manajer Yuan dan anak lelakinya.
Dua hari kemudian, Mason Luo melapor dengan girang pada Yesi Mo, masalah Stanley Yan menemui sebuah titik terang, penyelidikan mantan istri Manajer Yuan dan anak lelakinya itu membuahkan hasil, dan menunjukannya pada Yesi Mo.
Yesi Mo melihatnya dengan mata kepala sendiri, wajahnya dipenuhi senyuman, dia lantas menyuruh Mason Luo untuk segera menyerahkan bukti itu pada kepolisian.
Sore itu saat di perjalan pulang dari menjemput Didi, Didi menanyakan kapan Stanley Yan bisa pulang, Yesi Mo tersenyum menjawab, "Sudah hampir, mungkin lewat dua hari lagi. Kenapa, kamu kangen ayah? "
"Hmph. Aku sangat rindu padanya. Aku sudah sangat lama tidak berjumpa dengannya. Ibu, ayah sebenarnya pergi ke mana, kenapa begitu lama dia tidak menelepon Didi? "
"Ayah pergi ke tempat yang sangat jauh, di sana dia tidak bisa menelepon. Didi, kamu bersabarlah 2 hari lagi, maka kamu akan bisa bertemu dengannya. "
Didi merindukan Stanley Yan, Yesi Mo lebih merindukannya lagi.
Sejak Stanley Yan ditangkap polisi, Yesi Mo juga sudah sangat lama tidak bertemu dengannya.
Dia sangat mengkhawatirkan Stanley Yan, dia tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang. Apakah dia mendapat makanan yang bisa dimakan, apakah tidurnya nyenyak, apakah dia bertambah kurus.
Waktu berjalan dengan cepat, sekejap mata, 2 hari berlalu, pagi ini, Yesi Mo sedang menemani Didi makan, Mason Luo tiba-tiba datang dengan tergesa-gesa, "Nyonya muda, berita baik, berita baik, Tuan muda, dia...... "
Yesi Mo dengan segera melemparkan sebuah pandangan mengancam pada Mason Luo, supaya dia menghentikan perkataannya.
"Paman Mason, ayah kenapa? Apa ayah sudah pulang? Ayah ada di mana? "Setelah berkata demikian, Didi melompat turun, dan berlari dengan girang ke luar pintu, tapi didapatinya Stanley Yan tidak berada di sana.
Seketika dia menjadi kecewa dan berjalan mendekati Yesi Mo sambil memoncongkan mulutnya, "Ibu, bukankah ibu berkata ayah akan pulang setelah 2 hari ini? Kenapa ayah belum juga pulang? Apa ayah sudah tidak mau Didi lagi? Aku sangat merindukan ayah, aku ingin ayah. "
Yesi Mo berjalan ke belakang Didi, dia kemudian meletakan tangannya ke atas bahunya dengan lembut, "Didi anak baik, mana mungkin ayah tidak mau Didi lagi? Ayah juga sangat merindukan Didi, hanya saja ayah sedang ada masalah. Kita tunggu lagi dengan sabar, ok? "
"Baiklah kalau begitu. "
"Ayo, kita pergi ke sekolah.. "
Yesi Mo mengantar Didi sampai ke sekolah, di perjalanan pulang dia bertanya pada Mason Luo bagaimana keadaannya. Mason Luo berkata, pihak kepolisian sudah menyelidiki semua dengan jelas, Stanley Yan akan segera dilepaskan, kemudian Mason Luo bertanya padanya kapan mereka bersama ingin menjemputnya.
Yesi Mo mengangguk-angguk, begitu melihat Stanley Yan, Yesi Mo langsung berlari, dan seketika melompat langsung ke dalam pelukan Stanley Yan.
Keduanya berpelukan dengan erat. Setelah cukup lama pun keduanya enggan untuk melepaskan diri. Mason Luo berdiri di samping menyaksikan itu semua, wajahnya dipenuhi kepuasan dan kebahagiaan.
"Selama aku berada di tahanan, perusahaan tidak mengalami masalah bukan? "Stanley Yan bertanya dengan lembut setelah pertemuan hangat mereka.
"Ini...... "Yesi Mo terbata, dia menundukan kepalanya, "Stanley, maafkan aku. "
Stanley Yan menyeritkan dahi, "Kenapa kamu meminta maaf? "
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAwesome Husband
EdisonPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Mr Huo’s Sweetpie
EllyaThe Sixth Sense
AlexanderVillain's Giving Up
Axe AshciellyUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)