Unlimited Love - Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)

“Bagaimana kondisi Stanley sekarang? Antarkan aku bertemu dengannya.”

Yesi Mo sangat mengkhawatirkan Stanley Yan sehingga ia ingin secepatnya bertemu dengan pria itu. Ia ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Stanley Yan baik-baik saja.”

“Sekarang tuan muda sedang berusaha berhenti dari benda itu, kudengar....” Marson Luo sedikit tidak bisa menahan diri, wajahnya terlihat tertekuk.

“Ayo, sekarang juga bawa aku bertemu dengannya.”

Melihat Yesi Mo yang berjalan terburu-buru, Marson Luo tetap bergeming.

Yesi Mo yang sudah berjalan sampai di depan pintu lift pun menolehkan kepalanya, hendak mengatakan sesuatu pada Marson Luo. Tapi karena ia tidak melihat sosoknya, ia pun segera membalikkan tubuhnya dan berujar dengan marah, “Kenapa diam saja? Ayo cepat pergi!”

“Nyonya muda, kita tidak mungkin pergi.” Marson Luo berujar ragu dan menatap Yesi Mo dengan murung.

“Tidak mungkin pergi? Kenapa tidak mungkin pergi?”

“Tuan muda tidak ingin orang lain melihat rupanya sekarang yang tidak seperti manusia."

“Aku bisa mati khawatir kalau tidak melihatnya. Pergi, ayo cepat pergi. Kita pergi menjemputnya pulang.”

Yesi Mo tidak mempedulikan banyak hal, sekarang ia hanya ingin bertemu dengan Stanley Yan. Hanya ingin secepatnya membawa pria itu pulang ke rumah kediaman keluarga Yan.

Kalau memang ingin berhenti dari benda itu, maka kediaman keluarga Yan jauh lebih baik daripada tempat ia bersembunyi sekarang. Yesi Mo juga bisa mengurus segalanya.

Lagipula, alasan mengapa sebelumnya ia tidak pergi melihat Stanley Yan dan tidak pergi menjemputnya untuk membawanya pulang adalah karena ia mengkhawatirkan Vivian Luo dan Maxim Luo. Tapi sekarang, ia tidak perlu khawatir lagi.

Setidaknya dalam kurun waktu singkat ini, fokus dan tenaga utama keluarga Luo dikerahkan untuk menyelamatkan Maxim Luo. Jadi Stanley Yan benar-benar diabaikan.

Selama Stanley Yan sampai di kediaman keluarga Yan dengan selamat, meskipun Vivian Luo tahu dengan jelas keberadaan pria itu dan ingin merebutnya, ia tetap tidak akan bisa berkutik bila berhadapan dengan Yesi Mo.

Marson Luo menarik Yesi Mo dalam sekali gerakan, mengerutkan bibirnya dan menggeleng pada Yesi Mo, “Nyonya muda, tolong tenang dulu. Untuk sementara jangan pergi dulu, juga jangan menjemput tuan muda pulang. Lebih baik kita mengurus masalah ini lagi setelah tuan muda bisa berhenti. Prioritas utama kita adalah membiarkan Maxim, Vivian, dan seluruh keluarga Luo membayar harganya.”

“Aku sangat tenang. Dengan kondisi Stanley yang sekarang, aku tidak bisa tenang kalau ia berada di luar. Aku mau berada di sisinya dan menemaninya menghadapi ini.”

Yesi Mo sangat keras kepala sampai-sampai ia tidak mendengarkan ucapan Marson Luo sama sekali.

Yesi Mo adalah atasan sedangkan Marson Luo adalah bawahan. Ia adalah pengawalnya. Meskipun sekarang Marson Luo sudah meninggalkan identitas lamanya dan memiliki identitas baru yang cerah nan gemilang di hadapannya, tapi hatinya sama sekali tidak melupakan asal-usulnya.

Ia tidak bisa menghadapi Yesi Mo dengan keras, ia hanya bisa membujuknya. Kalau bujukannya tidak berhasil, maka ia hanya bisa menuruti ucapan Yesi Mo. Tapi ketika ia teringat ucapan Stanley Yan malam seminggu yang lalu saat ia meninggalkan tempat itu, Marson Luo pun menggertakkan giginya. Ia memutuskan untuk memberikan Yesi Mo sebuah alasan kenapa tidak sebaiknya ia tetap bersikeras untuk melanjutkan rencananya.

“Nyonya muda, lebih baik kamu memberikan harga diri pada tuan muda.”

Harga diri?

Ucapan Marson Luo itupun menyadarkan Yesi Mo. Walaupun dalam hati ia masih tergoda, namun akhirnya Yesi Mo bisa kembali tenang.

Ia menghela sebuah napas dalam, “Baiklah.”

Sekujur tubuh Yesi Mo terduduk diatas kursi kantornya yang besar dengan kekecewaan, hampir seluruh tubuhnya tenggelam dalam kursi itu. Raut yang agak rumit pun menghiasi wajahnya.

Marson Luo akhirnya perlahan ikut menghela napas lega dan duduk di hadapan Yesi Mo, “Nyonya muda, kamu tidak perlu terlalu gelisah. Sekarang sudah hampir satu minggu dan dengan ketekunan tuan muda, aku yakin kamu tidak perlu menunggu terlalu lama lagi. Ia pasti bisa menyingkirkan pengaruh dari benda itu. Saat itu tiba, kamu dan tuan muda, serta tuan muda kecil bisa berkumpul menjadi satu keluarga lagi.”

“Terima kasih, Marson.”

Yesi Mo mengangkat kepalanya dan mengucapkan terima kasih pada Marson Luo, lalu mengubah topik pembicaraan setelah pria itu balas mengangguk, “Barusan kamu bilang lebih baik membiarkan Maxim, Vivian, dan seluruh keluarga Luo membayar harganya?”

“Benar, malah sebenarnya aku sudah melakukannya. Kalau tidak, tidak mungkin Vivian tiba-tiba datang kesini untuk mencarimu.”

Marson Luo merespon dengan santai.

“Berbicara tentang hal ini, aku ingin memastikan bahwa apa yang telah kamu tuduhkan pada Maxim tidak akan terbongkar? Kamu tahu bukan, bahwa masalah semacam ini entah besar ataupun kecil, jika...”

Yesi Mo sebenarnya merasa khawatir saat membicarakan hal ini. Ia membenci Maxim Luo, membenci Vivian Luo, membenci semua orang di keluarga Luo. Ia ingin membalaskan dendamnya pada mereka, ingin membuat mereka menderita atas apa yang telah mereka lakukan pada Stanley Yan. Tapi ia tidak ingin Marson Luo yang setia padanya dan Stanley Yan serta seluruh orang di keluarga Yan harus ikut menanggung imbasnya karena masalah ini.

Dalam hati Yesi Mo, kedudukan Marson Luo lebih berharga dibandingkan dengan orang-orang lain di keluarga Luo.

“Nyonya muda, jangan khawatir. Maxim sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memutarbalikkan kondisi.”

“Bagaimana kamu bisa begitu yakin?” Yesi Mo menaikkan alisnya dan bertanya penasaran.

“Sebetulnya tidak sulit.” tawa Marson Luo, “Sedari awal aku sama sekali tidak menuduh Maxim. Kamu harus tahu bahwa 20 tahun lalu, Maxim hanyalah seorang pekerja konstruksi bangunan. Ia tidak memiliki latar belakang apapun dan tidak memiliki kerabat satupun di sisinya, jadi bagaimana mungkin ia bisa menjadi seperti sekarang ini? Sejujurnya, ia tidak mungkin bersih. Pasti tidak sedikit orang yang ia bunuh secara langsung maupun tidak langsung dan ada begitu banyak orang yang hancur karena keluarganya.”

“Kalau kamu bicara begitu aku jadi tenang.” Yesi Mo mengangguk pelan.

Yesi Mo yang sekarang bukan lagi wanita yang polos seperti dulu. Ia tahu bahwa untuk mengumpulkan dan mendapatkan kekayaan serta kekuasaan yang begitu besar, seseorang tidak mungkin melakukan pekerjaan bersih.

Banyak orang melakukan hal-hal yang tidak terlihat, sama halnya dengan keluarga Yan.

Hanya saja mereka bisa berhasil dan dengan mengandalkan sumber dana yang besar, mereka membangun sendiri jaringan yang besar dan rumit sehingga mendapatkan dukungan yang kuat. Bahkan orang lain tidak ada bisa melawan mereka meskipun mengetahui tindakan yang mereka lakukan yang tidak diperlihatkan kepada publik, dan terlebih lagi tidak ada yang berani melawan mereka. Pada akhirnya, hanya ada satu pilihan yang bisa dilakukan yaitu berpura-pura tuli dan diam saja.

Menurut pepatah, bukankah ada ucapan yang mengatakan bahwa: Rakyat tidak bisa melawan penguasa, orang miskin tidak bisa melawan orang kaya.

“Kalau begitu, bagaimana dengan Vivian?”

Karena polisi ternyata berani menangkap Maxim Luo, itu berarti orang-orang di belakangnya tidak bisa lagi mendukungnya. Atau bisa dikatakan Maxim Luo diperlakukan sebagai putra yang sengaja dibuang. Dengan kondisi yang seperti ini, Maxim Luo tidak mungkin memiliki kesempatan untuk bangkit dan memutarbalikkan keadaan.

Tapi Yesi Mo tidak merasa puas dengan ini. Walaupun Maxim Luo mendapatkan ganjaran yang setimpal, namun Vivian Luo tetap baik-baik saja.

Skenario terkejam adalah dengan membuat posisi Vivian Luo berubah dari seorang nona kaya raya yang berkuasa menjadi rakyat jelata yang berjuang keras di lingkungan sosial kelas bawah. Setiap hari ia harus membuka mata dan bekerja keras agar bisa tetap bertahan hidup.

Ini bukanlah apa yang Yesi Mo inginkan. Ia ingin Vivian Luo membayar harganya. Ia ingin Vivian Luo merasakan kesakitan yang begitu parah hingga membuatnya tidak ingin hidup lagi.

Kalau tidak, ia tidak bisa bernapas dengan lega.

“Untuk sementara waktu, sepertinya tidak ada yang bisa kita lakukan kepada Vivian. Maxim sangat memanjakannya, ia tidak membiarkan putrinya mengambil bagian dalam apapun juga. Ia bahkan tidak membiarkan Vivian tahu apapun.” Mengatakan hal ini membuat Marson Luo tidak berdaya, matanya dipenuhi ketidakrelaan.

“Begitu?” erang Yesi Mo dan akhirnya mengangguk setelah waktu berlalu cukup lama, “Kalau begitu, tidak perlu mengacuhkannya untuk sementara waktu. Tapi Maxim harus diawasi dengan ketat, jangan sampai ia memiliki kesempatan untuk memutarbalikkan kondisi. Bagaimanapun juga, Maxim juga merupakan orang kaya yang berkuasa selama beberapa tahun ini dan kenalannya tidak sedikit. Bisa saja seseorang akan mengeluarkannya karena hubungannya dengan Maxim.”

“Nyonya muda, tenang saja. Maxim tidak mungkin bisa memutarbalikkan kondisi. Kalau ada seseorang yang berani mengulurkan tangannya, aku akan memotong kedua tangannya yang terulur hingga tidak bersisa.”

Raut wajah Marson Luo sangat dingin dan tatapan matanya sangat tajam menusuk. Tapi Yesi Mo tidak merasa takut, malah sebaliknya merasa sangat terharu.

“Kalau begitu, masalah itu kuserahkan padamu.” Yesi Mo mengangguk, tidak ingin melanjutkan pembahasan topik ini.

“Nyonya muda, kamu jangan sungkan. Ini adalah tugasku. Kalau tidak ada hal lainnya lagi, aku pergi dulu.”

Melihat Marson Luo hendak pergi, Yesi Mo pun memanggilnya dan berkata, “Stanley tidak perlu bersembunyi lagi, berikan ia lingkungan yang lebih baik.”

“Barusan aku sudah mengaturnya.”

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu