Unlimited Love - Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)

Stanley Yan sekali lagi mengaskan padanya, melihat Stanley Yan yang berdiri di hadapannya dengan emosi, Nenek Yan menghela nafas pasrah. “Sudahlah, aku tidak memperdulikan masalah ini lagi!”

Keesokan harinya, Stanley Yan sengaja menyiapkan sebuah hadiah pergi mengunjungi Yesi Mo.

Raut wajah Rico Mu mendingin melihat Stanley Yan, “Untuk apa kamu datang?”

“Aku ingin menemui Nona Yesi sebentar, untuk meminta maaf langsung padanya!” Stanley Yan berucap dengan datar.

“Minta maaf?” Rico Mu menyeringai, “Yesi tidak memperdulikan permintaan maafmu!”

Selesai berucap Rico Mu langsung menutup pintu dengan kuat, baru saja membalikkan tubuhnya kembali ke dalam, terdengar suara Yesi Mo dari balik tubuhnya, “Rico, siapa tadi?”

“Pelayanan kamar!” Rico Mu tersenyum menghampirinya, menarik tangan Yesi Mo kemudian berucap, “Kenapa kamu bangun sepagi ini! Cepat tidurlah kembali!”

“Aku sudah tidur terlalu lama! Jika tidur lagi aku akan menjadi babi!” Yesi Mo memanyunkan bibirnya berucap dengan kesal.

“Tidak perduli kamu menjadi apa aku akan tetap menyukainya!” Rico Mu menatap iris mata Yesi Mo, tersneyum kecil.

“Dasar pembual!” Yesi Mo memutar bola matanya malas, kemudian berucap. “Bukankah nanti kita akan pergi ke tempat tua? Tunggu aku, aku akan mandi! Akan selesai dengan cepat!”

“Pelan-pelan saja, tidak perlu buru-buru!” Rico Mu tersenyum mengangguk, tatapannya terus mengikuti Yesi Mo hingga masuk ke dalam kamar mandi.

Stanley Yan yang dikunci di luar oleh Rico Mu menatap lekat pintu yang tertutup rapat itu, mengerutkan alisnya, kemudian membalikan tubuh berjalan ke arah lift.

Marson Luo yang berada di belakangnya membawa hadiah bertanya, “Tuan muda. Apa kita pergi begini saja?”

“Memangnya bagaimana lagi?”

Stanley Yan balik bertanya dengan datar, kemudian melangkah memasuki lift.

“Kalau bgeitu bagaimana dengan hadiah ini? Apa tidak jadi memberikannya?” tanya Marson Luo mengangkat kotak hadiah yang ada di tangannya.

Stanley Yan terdiam mengerutkan alisnya, “Nanti kamu letakkan saja di resepsionis, suruh mereka untuk mengantarkannya!”

Tiba di perusahaan, Stanley Yan menerima beberapa kabar buruk sekaligus, hingga membuatnya berada di situasi yang sulit, hingga malam hari pun dia masih memaksakan diri untuk menyelesaikan masalah.

Saat bangkit untuk meninggalkan perusahaan waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Di perjalanan pulang, Stanley Yan bertanya dengan asal, “Aoakah hadiahnya sudah diberikan?”

Marson Luo menggelengkan kepalanya, seperti ingin mengatakan sesuatu namun tertahan.

“Apa yang terjadi?”

“Mendengar dari pihak resepsionis mengatakan jika, dia tidak menerimanya sama sekali, dan langsung mengembalikannya!” Seketika Marson Luo bertanya, “Tuan muda, apa perlu nanti aku memberikannya langsung pada Nona Yesi?”

Stanley Yan sedikit mengerutkan alisnya, menggeleng dengan raut datar, “Tidak perlu!”

Seketika satu malam sudah terlewat, pukul sepuluh pagi baru saja Stanley Yan duduk di ruangannya setelah kembali dari rapat, Manajer Song dari departemen tenaga kerja mengetuk pintu masuk ke dalam.

“Presdir, ada sesuatu yang harus kulaporkan padamu!”

Stanley Yan menyesap sedikit kopi yang diantarkan Marson Luo, kemudian berucap dengan datar, “Katakan!”

“Kamu lihat ini dulu!” Manajer Song bangkit memberikan sebuah dokumen dengan kedua tangannya.

Marson Luo mengambil alih kemudian menyerahkan pada Stanley Yan, “Tuan muda!”

“Hmm!” Stanley Yan mengangguk dengan datar, kemudian mengambil dokumen yang ada di atas meja, “Langsung katakan saja ada apa, aku sangat sibuk!”

Manajer Song menatap Stanley Yan dengan merasa bersalah kemudian tersenyum pahit berucap, “Presdir, kamu lihat dulu dokumen ini baru kita bicarakan lagi!”

Stanley Yan menundukkan kepalanya menyapu sekilas dokumen yang ada di hadapannya, “Apa yang ada di dalam ini?”

“Sebuah surat lamaran kerja!”

“Lamaran kerja?” wajah Stanley Yan mendingin, memukul pelan meja, kemudian berucap dengan dingin, “Manajer Song, apa kamu pikir aku sebagai presdir santai sepertimu?”

“Presdir, kamu jangan marah dulu! Aku sudah bekerja di Yan Business Goup selama belasan tahun, setidaknya masih bisa membedakan. Lamaran kerja ini tidak biasa, kusarankan sebaiknya kamu melihatnya dulu!” kening Manajer Song telah dipenuhi keringat dingin, namun masih memaksakan Stanley Yan untuk melihat sejenak lamaran kerja itu.

Dengan sedikit ragu, Stanley Yan mengambil lamaran kerja itu, sambil bertanya, “Posisi apa yang dilamar oleh orang ini?”

“Cleaning service!”

“Cleaning service?” Stanley Yan menaikkan sebelah alisnya, membuka dokumen dengan penasaran, tang pertama dilihatnya adalah sebuah foto berwarna berukuran dua inchi, seorang wanita, lebih tepatnya seseorang yang dirindukan dan dicintai Stanley Yan, wanita yang selalu ada dipikirannya selama tiga tahun Angie Qin.

Tidak salah lagi, orang yang ada di dalam foto itu adalah Angie Qin, bagaimana aslinya dari pelamar ini Stanley Yan belum pernah bertemu dengannya, namun fotonya sama dengan Angie Qin.

Namun wanita ini bukan bernama Angie Qin, tapi Bella Lan.

Sebelum bertemu dengan Yesi Mo. Mungkin Stanley Yan akan merasa sangat bersemangat, namun sekarang dia terlihat sangat tenang, kemudian membalikkan lemabrannya dan menemukan selain foto, nama, jenis kelamin, alamat, sisanya hanyalah kosong.

“Ada apa dengan wanita ini?”

“Wanita ini bernama Bella Lan. Kemarin sore dia datang ke perusahaan kita melamar sebagai celaning service, saat itu orang bawah yang mengurusnya, melihat dokumennya yang hanya terisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan sisanya kosong. Langsung melewatkannya. Pagi ini, saat asistenku membuangnya ke tempat sampah kebetulan melihat lamaran ini, langsung memberikannya padaku!” Manager Song tersenyum pahit berucap, “Untuk lebih detailnya aku juga tidak tahu apa yang terjadi!”

“Begitu?” Stanley Yan mengerutkan alisnya, “Suruh orang untuk menyuruhnya datang ke perusahaan siang nanti untuk interview, aku akan menemuinya langsung!”

“Baik, Presdir! Aku akan mengurusnya sekarang!”

Saat Manajer Song pergi, Marson Luo yang berada di samping bertanya dengan ragu, “Tuan muda, wanita yang bernama Bella Lan ini apakah Nyonya muda?”

“Mungkin iya, atau orang yang mirip dengan Angie juga!” selesai berucap Stanley Yan mengerutkan alisnya, menatap bagian kosong yang ada di surat lamaran ini, “Tapi sepertinya dia tidak memiliki masa lalu!”

“Maksudmu, ada kemungkinan dia kehilangan ingatannya? Kalau begitu dia pasti Nyonya muda?”

Stanley Yan menggelengkan kepalanya. “Benar atau tidaknya, menemuinya dulu baru mengetahuinya!”

Pukul dua siang, Manajer Song membawa Bella Lan mengetuk pintu besar ruangan Stanley Yan.

“Presdir, Nona Bella sudah tiba!” selesai berucap Manajer Song membalikkan tubuhnya membawanya masuk ke dalam.

Stanley Yan menatap wanita di hadapannya yang bernama Bella Lan menatapnya dengan menilai, semakin dilihat membuatnya semakin terkejut.

Dia benar-benar sama dengan foto Angie Qin yang ada di rumah, lebih mirip dengan Angie Qin dibandingkan dengan Yesi Mo, bukan hanya dari auranya, bahkan semuanya terlihat mirip, apalagi dia sekarang terlihat gugup, membuat Stanley Yan semakin terkejut.

“Pres, Presdir, kamu mencariku apa ada masalah?” Bella Lan memberanikan dirinya mengangkat kepalanya menatap Stanley Yan sejenak, kemudian kembali menundukkan kepalanya dengan cepat dan bertanya dengan khawatir.

“Nona Bella tidak perlu tegang, silahkan duduk! Aku hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan padamu!” Stanley Yan menyuruhnya untuk duduk, kemudian bertanya sejenak, “Nona Bella ingin minum apa?”

“Cappuccino tidak, air putih!” Bella Lan segera mengubah ucapannya.

Stanley Yan langsung menaikkan sebelah alisnya, tiba-tiba bangkit berdiri kemudian bertanya pada Bella Lan, “Nona Bella Lan juga suka meminum cappuccino?”

Jika dia tidak salah ingat, minuman yang paling disukai Angie Qin adalah cappuccino, apakah ini kebetulan?

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu