Unlimited Love - Bab 149 Kejam (1)

Yesi Mo tidak tahu apa yang terjadi dengan Stanley Yan, Marson Luo yang terdengar kacau di telepon membuatnya semakin cemas.

Saat berjalan turun, Yesi Mo terlihat cemas sekali, Sara Xue yang mendapatinya demikian, seketika menyeritkan dahinya, "Apa yang terjadi? Apa kamu bertemu dengan Andrew Ling si brengsek itu? "

Yesi Mo menggelengkan kepalanya, "Ini tidak ada hubungannya dengan dia. "

"Kenapa tidak ada hubungan dengannya? "Sara Xue menyerit semakin dalam, "Dia masih merawatnya kan? Tidak bisa, kita tidak bisa terus menerus menahan emosi ini. Aku akan mengantarmu pulang dulu, setelah itu serahkan padaku. Aku akan membuatnya membayar semuanya. "

"Sudahlah, dia sekarang sudah sangat kasihan, sebaiknya kamu sementara ini membiarkannya. "Yesi Mo mengangkat kepalanya, dia tersenyum pahit, "Dan lagi, yang membuatku bersedih bukanlah dia. "

"Bukan karena Andrew Ling? Apa kamu yakin? "Sara Xue bertanya dengan bingung pada Yesi Mo, dia terlihat tidak percaya.

"Yakin. "Yesi Mo mengangguk, dia ragu sesaat kemudian berkata, "Sebenarnya ini karena Stanley Yan. "

"Stanley Yan? "Mata Sara Xue seakan mau melompat keluar dari kepalanya, dia tertegun, lalu bertanya pada Yesi Mo, "Apa kamu sudah menemukan dia? Kapan? Kenapa aku tidak mengetahuinya? "

"Sebaiknya tidak kita bahas ini dulu. "Yesi Mo dalam hati sedang mengkhawatirkan Stanley Yan, dia sama sekali tidak ingin membahasnya, dia menggiggit bibirnya, "Sara, apa kamu bisa membantuku memesankan tiket pesawat pulang ke kota R? "

"Kamu baru saja datang, kenapa terburu-buru pulang? "Sara Xue merasa sangat bingung, ditambah lagi, kenapa dia harus meminta tolong padanya untuk memesan tiket? Dia bisa saja cukup menyuruh seseorang yang lain.

"Stanley Yan mungkin dalam masalah, aku harus segera pulang. "

Mendengar jawaban dari Yesi Mo, Sara Xue langsung memahaminya, dia mengangguk, "Tenang saja, serahkan saja padaku. Aku sekarang akan mengantarmu ke bandara, kira-kira, saat kita tiba di sana, kamu bisa langsung naik ke pesawat. "

Dalam perjalanan meninggalkan rumah sakit, Sara Xue menelepon seseorang untuk membantunya memesankan tiket pesawat.

Ini adalah masalah yang darurat, dia tidak mungkin mendapatkan tiket pesawat melalui cara yang semestinya.

Di dalam perjalanan, Sara Xue memahami dengan jelas apa yang terjadi pada Stanley Yan. Saat dia mengetahui Stanley Yan tidak hanya lupa ingatan, dan juga sudah menjalani bedah plastik, berubah menjadi orang lain, mulutnya menganga, terkejut.

Ini benar-benar adalah perubahan yang besar, tapi di dalam keterkejutannya, Sara Xue juga merasa empati pada Yesi Mo.

Yang Kuasa ternyata sudah mengembalikan Stanley Yan pada Yesi Mo, dan dalam waktu yang sangat singkat membuat Yesi Mo yakin kalau dialah Stanley Yan, ini pertanda kalau Yang Kuasa berbaik hati pada Yesi Mo.

"Sisi, bagaimana kalau aku temani kamu pulang ke kota R? "

"Tidak usah, kamu sebaiknya tinggal saja di Amerika. Sekarang kamu mengepalai banyak perusahaan, pastinya banyak urusan yang harus kamu tangani. "

"Tidak apa-apa, semua itu bisa aku limpahkan ke bawahanku, biar mereka yang mengurusnya. "

Sara Xue tanpa sadar mulai tertawa, tapi Yesi Mo menggelengkan kepalanya, "Ada masalah yang mereka bisa urus, tapi ada beberapa masalah yang tidak akan bisa mereka kerjakan. Kabarnya, dua hari ini perusahaanmu sedang akan menjalin kerja sama dengan sebuah perusahaan teknologi dari Limbah Silikon, presdir mereka tentu akan datang ke sini. Kalau kamu pergi, apa itu baik? Dengarkan aku, kamu sebaiknya tetap tinggal di sini, nanti kalau aku menemui masalah apa pun, aku akan langsung memberitahumu. "

Yesi Mo sudah pernah bekerja di perusahaan Sara Xue selama setengah tahun lebih, sekarang walaupun dia sudah tidak bekerja di sana, tapi apa yang terjadi di perusahaan itu, dia masih mengetahinya, toh dia punya koneksi di sana, dia tidak ingin tahu pun juga susah.

Sara Xue tersenyum pahit, "Sungguh tidak bisa menutup-nutupi apapun darimu. Baiklah kalau begitu, aku mendengarkanmu. Tapi, kamu harus berjanji padaku, kalau kamu menemui masalah yang tidak bisa kamu selesaikan, langsung beritahu aku, dan biarkan aku dan kamu mencari jalan keluarnya bersama. "

"Baiklah. "

Yesi Mo menjawabnya dengan mantap, hatinya juga tergerak.

Dengan semua yang telah terjadi, terkecuali beberapa tahun yang lalu, di mana Sara Xue melakukan sesuatu demi Andrew Ling, dengan jahatnya mendorongnya ke dalam laut. Beberapa tahun terakhir, Sara Xue selalu baik kepadanya, dengan tulus, yang bisa dirasakan oleh Yesi Mo.

Juga setelah kejadian tersebut, Yesi Mo dan Sara Xue menjadi saudara beda darah, dan menjadi sahabat karib karenanya.

Matanya mengantar Yesi Mo masuk ke ruang tunggu sampai bayangan Yesi Mo tak terlihat lagi, Sara Xue baru menarik kembali pandangannya, berbalik, dan pergi.

Yesi Mo naik pesawat di waktu yang sama Marson Luo sedang duduk di sofa ruang tamu rumah kediaman keluarga Yan, keningnya berkerut, Stanley Yan tidak tahu entah ke mana.

Dia duduk di situ sepanjang malam, sampai pagi tiba, dia baru bangkit berdiri dan bergegas ke bandara.

Begitu Yesi Mo melihat Marson Luo, dia langsung menanyakan kabar Stanley Yan dengan cemas. Mendengar Stanley Yan tertabrak mobil, dan tidak sedang dalam kondisi kritis, Yesi Mo merasa lega.

Mendadak dia menyeritkan dahinya dalam-dalam, dan bertanya dengan tidak yakin pada Marson Luo, "Apa semua ini hanya sesederhana itu? "

Yang terjadi tentu tidak sesederhana itu, kalau tidak, mengapa Marson Luo perlu menelepon Yesi Mo agar dia cepat pulang?

"Nyonya muda, kita bicarakan di jalan saja. Di sini sangat bising, tidak enak berbincang di sini. "

Marson Luo melihat ke sekelilingnya yang di penuhi banyak orang, mereka kemudian berjalan menuju ke tempat parkir.

Yesi Mo mengikutinya dengan sabar sampai ke tempat parkir. Setelah naik ke dalam mobil, dia melihat bandara yang semakin lama semakin menjauh, Yesi Mo baru bertanya pada Marson Luo, "Sebenarnya apa yang terjadi? "

"Vivian Luo. "

"Vivian Luo? "Yesi Mo menyeritkan dahinya, "Ada apa dengannya? "

"Setelah tuan muda mengalami kecelakaan, Vivian Luo langsung bergegas ke rumah sakit dan mengusir aku dan orang-orang kita. Dia berkata, tuan muda adalah calon suaminya, jadi kita tidak perlu berada di situ. Waktu itu aku merasa khawatir Vivian Luo mengetahui kita yang sudah tahu dengan identitas asli tuan muda. Maka aku menarik semua orang kita dari rumah sakit, siapa sangka...... "Marson Luo berkata sampai di situ, merasa kesal, "Saat aku menengoknya lagi, tuan muda sudah tidak di situ. Aku sudah menyuruh orang untuk mencari keberadaannya, tapi aku tidak juga berhasil menemukan jejaknya. "

"Apa mungkin Vivian Luo membawanya meninggalkan kota R, dan pergi ke rumah sakit lain? "Yesi Mo bertanya dengan tidak yakin.

"Aku juga curiga demikian, dan sudah menyuruh orang untuk mencari tahu. Tapi tidak ada hasilnya, Vivian Luo membawa tuan muda pulang ke rumahnya. "

"Bukankah ini normal? Stanley sekarang tampak dari luar adalah Felix Lu, calon suami Vivian Luo. "

"Memang benar begitu, tapi...... "

"Tapi apa? "Yesi Mo mengangkat alisnya.

"Tapi saat aku pergi ke kediaman keluarga Luo, saat ingin mencarinya, mereka tidak mengijinkanku masuk. "

Mendengarnya Yesi Mo bingung, "Bagaimana bisa begitu? Apa jangan-jangan Vivian Luo sudah tahu...... "

"Ini aku juga tidak tahu pasti, tapi dari keadaan sekarang ini, sepertinya begitu. "

Yesi Mo mengangguk, dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Tebakannya ini masih perlu satu hal, pembuktian. Tapi ada satu yang pasti, tidak peduli apa yang ingin Vivian Luo lakukan, Yesi Mo tidak akan mungkin membiarkannya menghentikannya untuk bertemu dengan Stanley Yan.

Yesi Mo tidak langsung pulang, melainkan pergi ke kediaman Luo. Dia ingin mencari tahu, apakah benar sesuai seperti yang Marson Luo katakan.

Kali ini Vivian Luo tidak mencegahnya, dia malah menyambutnya dengan ramah.

Di ruang tamu ruamh kediaman keluarga Luo, Vivian Luo dan Yesi Mo duduk berseberangan. Pembantunya datang untuk mengantarkan teh dan segera pergi. Untuk sementara, di ruang tamu itu hanya ada Yesi Mo dan Vivian Luo berdua saja.

"Presdir Mo, bukankah anda pergi ke Amerika? Kenapa begitu cepat pulang? "

Vivian Luo bertanya dengan senyum datar di wajahnya, sambil meminum teh.

"Setelah masalah di sana selesai, aku langsung pulang. "Yesi Mo mengangguk, dan tidak cepat-cepat membahas maksud tujuan kedatangannya. Dia berbasa-basi terlebih dahulu dengan menanyakan kondisi Maxim Luo, akhirnya, setelah percakapan mereka mencapai klimaks, dia baru bertanya, "Di perjalanan, aku mendengar kabar Felix Lu mengalami kecelakaan, keadaannya tidak parah bukan? "

"Kedua kaki Felix patah. "Vivian Luo menggigit bibir, matanya dipenuhi kesusahan.

"Kalau begitu mengapa tidak membiarkan Felix Lu dirawat di rumah sakit? "Yesi Mo bertanya dengan penasaran.

"Felix tidak menyukai suasana di rumah sakit, dan lagi, kakinya sudah di gips, asalkan dia bisa beristirahat dengan tenang semua akan baik-baik saja, sebenarnya tidak penting di mana dia dirawat. Setelah kami berunding, dia ingin pulang. "

Dari awal sampai belakang, ekspresi Vivian Luo sangat tenang, Yesi Mo tidak tahu sama sekali apakah dia sedang berbohong atau tidak.

"Begitu rupanya. "Setelah cukup lama, Yesi Mo mengangguk, "Asisten Lu tidak apa-apa itu bagus. Oh iya, kalau tidak merepotkan, apa aku bisa menemuinya? Dia adalah asistenku, aku sebagai atasannya ingin bertemu dengannya. "

"Tentu tidak masalah. "

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu