Unlimited Love - Bab 149 Kejam (1)
Yesi Mo tidak tahu apa yang terjadi dengan Stanley Yan, Marson Luo yang terdengar kacau di telepon membuatnya semakin cemas.
Saat berjalan turun, Yesi Mo terlihat cemas sekali, Sara Xue yang mendapatinya demikian, seketika menyeritkan dahinya, "Apa yang terjadi? Apa kamu bertemu dengan Andrew Ling si brengsek itu? "
Yesi Mo menggelengkan kepalanya, "Ini tidak ada hubungannya dengan dia. "
"Kenapa tidak ada hubungan dengannya? "Sara Xue menyerit semakin dalam, "Dia masih merawatnya kan? Tidak bisa, kita tidak bisa terus menerus menahan emosi ini. Aku akan mengantarmu pulang dulu, setelah itu serahkan padaku. Aku akan membuatnya membayar semuanya. "
"Sudahlah, dia sekarang sudah sangat kasihan, sebaiknya kamu sementara ini membiarkannya. "Yesi Mo mengangkat kepalanya, dia tersenyum pahit, "Dan lagi, yang membuatku bersedih bukanlah dia. "
"Bukan karena Andrew Ling? Apa kamu yakin? "Sara Xue bertanya dengan bingung pada Yesi Mo, dia terlihat tidak percaya.
"Yakin. "Yesi Mo mengangguk, dia ragu sesaat kemudian berkata, "Sebenarnya ini karena Stanley Yan. "
"Stanley Yan? "Mata Sara Xue seakan mau melompat keluar dari kepalanya, dia tertegun, lalu bertanya pada Yesi Mo, "Apa kamu sudah menemukan dia? Kapan? Kenapa aku tidak mengetahuinya? "
"Sebaiknya tidak kita bahas ini dulu. "Yesi Mo dalam hati sedang mengkhawatirkan Stanley Yan, dia sama sekali tidak ingin membahasnya, dia menggiggit bibirnya, "Sara, apa kamu bisa membantuku memesankan tiket pesawat pulang ke kota R? "
"Kamu baru saja datang, kenapa terburu-buru pulang? "Sara Xue merasa sangat bingung, ditambah lagi, kenapa dia harus meminta tolong padanya untuk memesan tiket? Dia bisa saja cukup menyuruh seseorang yang lain.
"Stanley Yan mungkin dalam masalah, aku harus segera pulang. "
Mendengar jawaban dari Yesi Mo, Sara Xue langsung memahaminya, dia mengangguk, "Tenang saja, serahkan saja padaku. Aku sekarang akan mengantarmu ke bandara, kira-kira, saat kita tiba di sana, kamu bisa langsung naik ke pesawat. "
Dalam perjalanan meninggalkan rumah sakit, Sara Xue menelepon seseorang untuk membantunya memesankan tiket pesawat.
Ini adalah masalah yang darurat, dia tidak mungkin mendapatkan tiket pesawat melalui cara yang semestinya.
Di dalam perjalanan, Sara Xue memahami dengan jelas apa yang terjadi pada Stanley Yan. Saat dia mengetahui Stanley Yan tidak hanya lupa ingatan, dan juga sudah menjalani bedah plastik, berubah menjadi orang lain, mulutnya menganga, terkejut.
Ini benar-benar adalah perubahan yang besar, tapi di dalam keterkejutannya, Sara Xue juga merasa empati pada Yesi Mo.
Yang Kuasa ternyata sudah mengembalikan Stanley Yan pada Yesi Mo, dan dalam waktu yang sangat singkat membuat Yesi Mo yakin kalau dialah Stanley Yan, ini pertanda kalau Yang Kuasa berbaik hati pada Yesi Mo.
"Sisi, bagaimana kalau aku temani kamu pulang ke kota R? "
"Tidak usah, kamu sebaiknya tinggal saja di Amerika. Sekarang kamu mengepalai banyak perusahaan, pastinya banyak urusan yang harus kamu tangani. "
"Tidak apa-apa, semua itu bisa aku limpahkan ke bawahanku, biar mereka yang mengurusnya. "
Sara Xue tanpa sadar mulai tertawa, tapi Yesi Mo menggelengkan kepalanya, "Ada masalah yang mereka bisa urus, tapi ada beberapa masalah yang tidak akan bisa mereka kerjakan. Kabarnya, dua hari ini perusahaanmu sedang akan menjalin kerja sama dengan sebuah perusahaan teknologi dari Limbah Silikon, presdir mereka tentu akan datang ke sini. Kalau kamu pergi, apa itu baik? Dengarkan aku, kamu sebaiknya tetap tinggal di sini, nanti kalau aku menemui masalah apa pun, aku akan langsung memberitahumu. "
Yesi Mo sudah pernah bekerja di perusahaan Sara Xue selama setengah tahun lebih, sekarang walaupun dia sudah tidak bekerja di sana, tapi apa yang terjadi di perusahaan itu, dia masih mengetahinya, toh dia punya koneksi di sana, dia tidak ingin tahu pun juga susah.
Sara Xue tersenyum pahit, "Sungguh tidak bisa menutup-nutupi apapun darimu. Baiklah kalau begitu, aku mendengarkanmu. Tapi, kamu harus berjanji padaku, kalau kamu menemui masalah yang tidak bisa kamu selesaikan, langsung beritahu aku, dan biarkan aku dan kamu mencari jalan keluarnya bersama. "
"Baiklah. "
Yesi Mo menjawabnya dengan mantap, hatinya juga tergerak.
Dengan semua yang telah terjadi, terkecuali beberapa tahun yang lalu, di mana Sara Xue melakukan sesuatu demi Andrew Ling, dengan jahatnya mendorongnya ke dalam laut. Beberapa tahun terakhir, Sara Xue selalu baik kepadanya, dengan tulus, yang bisa dirasakan oleh Yesi Mo.
Juga setelah kejadian tersebut, Yesi Mo dan Sara Xue menjadi saudara beda darah, dan menjadi sahabat karib karenanya.
Matanya mengantar Yesi Mo masuk ke ruang tunggu sampai bayangan Yesi Mo tak terlihat lagi, Sara Xue baru menarik kembali pandangannya, berbalik, dan pergi.
Yesi Mo naik pesawat di waktu yang sama Marson Luo sedang duduk di sofa ruang tamu rumah kediaman keluarga Yan, keningnya berkerut, Stanley Yan tidak tahu entah ke mana.
Dia duduk di situ sepanjang malam, sampai pagi tiba, dia baru bangkit berdiri dan bergegas ke bandara.
Begitu Yesi Mo melihat Marson Luo, dia langsung menanyakan kabar Stanley Yan dengan cemas. Mendengar Stanley Yan tertabrak mobil, dan tidak sedang dalam kondisi kritis, Yesi Mo merasa lega.
Mendadak dia menyeritkan dahinya dalam-dalam, dan bertanya dengan tidak yakin pada Marson Luo, "Apa semua ini hanya sesederhana itu? "
Yang terjadi tentu tidak sesederhana itu, kalau tidak, mengapa Marson Luo perlu menelepon Yesi Mo agar dia cepat pulang?
"Nyonya muda, kita bicarakan di jalan saja. Di sini sangat bising, tidak enak berbincang di sini. "
Marson Luo melihat ke sekelilingnya yang di penuhi banyak orang, mereka kemudian berjalan menuju ke tempat parkir.
Yesi Mo mengikutinya dengan sabar sampai ke tempat parkir. Setelah naik ke dalam mobil, dia melihat bandara yang semakin lama semakin menjauh, Yesi Mo baru bertanya pada Marson Luo, "Sebenarnya apa yang terjadi? "
"Vivian Luo. "
"Vivian Luo? "Yesi Mo menyeritkan dahinya, "Ada apa dengannya? "
"Setelah tuan muda mengalami kecelakaan, Vivian Luo langsung bergegas ke rumah sakit dan mengusir aku dan orang-orang kita. Dia berkata, tuan muda adalah calon suaminya, jadi kita tidak perlu berada di situ. Waktu itu aku merasa khawatir Vivian Luo mengetahui kita yang sudah tahu dengan identitas asli tuan muda. Maka aku menarik semua orang kita dari rumah sakit, siapa sangka...... "Marson Luo berkata sampai di situ, merasa kesal, "Saat aku menengoknya lagi, tuan muda sudah tidak di situ. Aku sudah menyuruh orang untuk mencari keberadaannya, tapi aku tidak juga berhasil menemukan jejaknya. "
"Apa mungkin Vivian Luo membawanya meninggalkan kota R, dan pergi ke rumah sakit lain? "Yesi Mo bertanya dengan tidak yakin.
"Aku juga curiga demikian, dan sudah menyuruh orang untuk mencari tahu. Tapi tidak ada hasilnya, Vivian Luo membawa tuan muda pulang ke rumahnya. "
"Bukankah ini normal? Stanley sekarang tampak dari luar adalah Felix Lu, calon suami Vivian Luo. "
"Memang benar begitu, tapi...... "
"Tapi apa? "Yesi Mo mengangkat alisnya.
"Tapi saat aku pergi ke kediaman keluarga Luo, saat ingin mencarinya, mereka tidak mengijinkanku masuk. "
Mendengarnya Yesi Mo bingung, "Bagaimana bisa begitu? Apa jangan-jangan Vivian Luo sudah tahu...... "
"Ini aku juga tidak tahu pasti, tapi dari keadaan sekarang ini, sepertinya begitu. "
Yesi Mo mengangguk, dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
Tebakannya ini masih perlu satu hal, pembuktian. Tapi ada satu yang pasti, tidak peduli apa yang ingin Vivian Luo lakukan, Yesi Mo tidak akan mungkin membiarkannya menghentikannya untuk bertemu dengan Stanley Yan.
Yesi Mo tidak langsung pulang, melainkan pergi ke kediaman Luo. Dia ingin mencari tahu, apakah benar sesuai seperti yang Marson Luo katakan.
Kali ini Vivian Luo tidak mencegahnya, dia malah menyambutnya dengan ramah.
Di ruang tamu ruamh kediaman keluarga Luo, Vivian Luo dan Yesi Mo duduk berseberangan. Pembantunya datang untuk mengantarkan teh dan segera pergi. Untuk sementara, di ruang tamu itu hanya ada Yesi Mo dan Vivian Luo berdua saja.
"Presdir Mo, bukankah anda pergi ke Amerika? Kenapa begitu cepat pulang? "
Vivian Luo bertanya dengan senyum datar di wajahnya, sambil meminum teh.
"Setelah masalah di sana selesai, aku langsung pulang. "Yesi Mo mengangguk, dan tidak cepat-cepat membahas maksud tujuan kedatangannya. Dia berbasa-basi terlebih dahulu dengan menanyakan kondisi Maxim Luo, akhirnya, setelah percakapan mereka mencapai klimaks, dia baru bertanya, "Di perjalanan, aku mendengar kabar Felix Lu mengalami kecelakaan, keadaannya tidak parah bukan? "
"Kedua kaki Felix patah. "Vivian Luo menggigit bibir, matanya dipenuhi kesusahan.
"Kalau begitu mengapa tidak membiarkan Felix Lu dirawat di rumah sakit? "Yesi Mo bertanya dengan penasaran.
"Felix tidak menyukai suasana di rumah sakit, dan lagi, kakinya sudah di gips, asalkan dia bisa beristirahat dengan tenang semua akan baik-baik saja, sebenarnya tidak penting di mana dia dirawat. Setelah kami berunding, dia ingin pulang. "
Dari awal sampai belakang, ekspresi Vivian Luo sangat tenang, Yesi Mo tidak tahu sama sekali apakah dia sedang berbohong atau tidak.
"Begitu rupanya. "Setelah cukup lama, Yesi Mo mengangguk, "Asisten Lu tidak apa-apa itu bagus. Oh iya, kalau tidak merepotkan, apa aku bisa menemuinya? Dia adalah asistenku, aku sebagai atasannya ingin bertemu dengannya. "
"Tentu tidak masalah. "
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaWahai Hati
JavAliusGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangThe Richest man
AfradenMy Greget Husband
Dio ZhengSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Yang Tak Biasa
WennieUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)