Unlimited Love - Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)

Mendengar jawaban Marson Luo, Yesi Mo pun mengangguk dan mengisyaratkan padanya bahwa ia boleh pergi.

Di sebuah vila yang dijual di pinggiran kota R, Stanley Yan yang semula tinggal di ruangan bawah tanah pun kini pindah ke sebuah kamar yang luas di lantai dua vila itu.

Kondisi tempat tinggalnya meningkat entah berapa level. Ketika cuacanya cocok, Stanley Yan akan berjalan-jalan di taman sambil menghirup udara segar.

Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan damai dan tenang. Kecuali saat ketagihannya kambuh dan ia tidak bisa menahan diri saat itu terjadi. Atau lebih tepatnya, ia selalu kehilangan kesadaran saat itu terjadi.

Untungnya selama beberapa hari terakhir, karena ia mengalaminya berulang kali, lamanya waktu ia kehilangan kesadaran pun semakin singkat. Awalnya seharian namun kini menjadi setengah hari, kemajuannya benar-benar terlihat.

Stanley Yan yakin bahwa paling lambat dalam waktu setengah bulan lagi, ia bisa menyingkirkan pengaruh benda itu dan kembali ke kehidupan normal.

Lebih dari satu jam yang lalu, Stanley Yan yang diikat diatas ranjang dan meronta serta menggeliat selama lima enam jam pun akhirnya menjadi tenang. Ketika ia membuka matanya lagi, pandangannya sudah kembali jernih.

Ia menolehkan kepalanya pada dua orang pria yang menjaganya, mengisyaratkan bahwa mereka sudah boleh melepaskannya.

Kedua orang itu berjalan menghampiri dan dengan hati-hati melepaskan kain yang membungkam mulut Stanley Yan. Mereka lalu bertanya beberapa pertanyaan yang sederhana, memastikan bahwa Stanley Yan sudah berhasil menyingkirkan pengaruh dari benda itu. Setelah yakin, mereka pun menghela napas lega, kemudian barulah Stanley Yan dibiarkan bebas.

Kedua orang itu membantu Stanley Yan yang kelelahan dan sangat lemah untuk bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Setelah merasa kekuatannya sedikit kembali, ia mengisyaratkan kedua orang itu untuk pergi keluar. Ia harus pergi mandi.

Meronta dan menggeliat selama beberapa jam tidak hanya membuatnya kehabisan energi, namun juga membuat pakaiannya basah kuyup oleh keringat. Seolah-olah ia baru saja diangkat dari dalam air. Keringat yang mengering membuat pakaian dalamnya terasa ketat dan menempel ditubuhnya. Bau keringat yang menempel di tubuhnya membuat Stanley Yan merasa agak tidak nyaman.

Setelah menanggalkan pakaiannya yang basah kuyup, Stanley Yan pun masuk ke dalam bathtub yang sudah dipenuhi air.

Saat ini, ia merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan rasa lelah yang kuat menelan kesadarannya. Ia jatuh tertidur.

Stanley Yan terbangun karena suara pintu yang dibuka, bersamaan dengan suara berdering. Ia membuka matanya dan menatap ke arah pintu kamar mandi, alisnya mengernyit kuat.

Siapa yang masuk pada waktu seperti ini?

Dua orang pemuda yang selalu menjaganya dan mengurusnya?

Dengan cepat Stanley Yan menyangkal dugaannya. Kedua orang itu sangat bertanggung jawab, tidak mungkin mengganggunya pada jam-jam seperti ini.

Kalau bukan mereka... Lalu siapa? Apa ada orang yang mendobrak masuk?

Apakah Yesi Mo? Vivian Luo? Atau orang lain?

Stanley Yan melompat keluar dari dalam bathtub, menarik sebuah jubah mandi, lalu mengenakannya. Ia baru saja mengikat tali pinggang jubahnya ketika pintu kamar mandi dibuka oleh seseorang. Pandangan Stanley Yan pun menangkap seseorang yang bertubuh tinggi besar.

Stanley Yan mengamati orang itu dengan teliti. Walaupun pria itu terlihat gagah dan menguarkan aura menindas yang kuat, namun Stanley Yan tidak merasakan adanya aura jahat sedikitpun darinya.

Saat Stanley Yan sedang memikirkan siapa pria itu dan ada urusan apa datang pada jam seperti ini, tubuh pria itu pun bergeser ke samping dan menunjukkan sosok Andrew Ling di belakangnya yang duduk diatas kursi roda.

“Sudah lama tidak bertemu.”

Mata Andrew Ling menyipitkan matanya dan tersenyum pada Stanley Yan, sedangkan Stanley Yan memicingkan matanya sambil bertanya, “Maaf, kamu...”

“Andrew Ling.”

“Apa kita saling mengenal?”

Walaupun ia sudah mengetahui sebagian besar masa lalunya dari Marson Luo, namun sebagian besar hal yang Marson Luo beritahu adalah tentang Yesi Mo. Bisa saja Marson Luo lupa atau sengaja tidak mengatakan informasi apapun tentang seseorang bernama Andrew Ling ini.

Mendengar pertanyaan Stanley Yan, Andrew Ling pun tertawa dan mengangguk, “Kenal, bukan hanya kenal, tapi kita sangat akrab. Kita dulu adalah teman. Bagaimana kalau kita bernostalgia?”

“Maaf, aku sama sekali tidak ingat segala hal yang terjadi di masa lalu. Kalau tidak ada hal apapun yang lain, tolong pergi. Aku mau beristirahat.”

Stanley Yan sangat sopan terhadap Andrew Ling. Andrew Ling pun balas menatap wajah Stanley Yan yang terlihat asing baginya ini untuk waktu yang cukup lama.

“Kamu sedang melihat apa?”

Stanley Yan merasa sangat tidak nyaman ditatap oleh Andrew Ling sehingga ia mengernyitkan alisnya dan bertanya.

“Kalau aku tidak tahu siapa kamu, aku benar-benar tidak percaya kamu bisa berubah sedemikian besarnya. Kamu tidak pernah sesopan ini denganmu sebelumnya.”

Ucapan Andrew Ling membuat alis Stanley Yan semakin mengernyit, “Apa ada sesuatu yang pernah terjadi diantara kita sebelumnya?”

“Ya.” Andrew Ling mengaku, lalu menambahkan, “Dan apa yang terjadi sangatlah dalam.”

Begitu ucapan itu terlontar, sekujur tubuh Stanley Yan langsung bersiaga. Bersiap untuk menangani situasi darurat apapun.

Melihat sosoknya yang berubah waspada, Andrew Ling pun tertawa dengan sangat hangat dan mengibaskan tangannya, “Sudah, sudah, tidak perlu gugup. Apa yang kukatakan hanyalah masa lalu, sekarang tidak ada apapun yang terjadi. Apalagi, segala hal itu sudah berakhir.”

Tidak peduli bagaimana Andrew Ling menunjukkan bahwa ia tidak berbahaya, namun benak Stanley Yan sama sekali tidak mengurangi kewaspadaannya.

Tapi raut wajahnya menenang dan bertanya ragu, “Kalau begitu... Apa hari ini kamu datang bukan untuk mencari masalah denganku?”

“Tentu saja bukan. Kalau tidak, apa kamu pikir kamu bisa tinggal di tempat ini dengan begitu tenangnya untuk waktu yang lama? Aku takut saat Yesi menyuruh orang untuk membawamu kabur dari hotel malam itu, jadi aku yang membawamu pergi.” Selesai bicara, pandangan Andrew Ling pun jatuh pada kamar mandi. Ia menatap Stanley Yan yang mengenakan jubah mandinya.

“Aku akan menunggumu di ruang tamu di lantai bawah, kita berbincang baik-baik.”

Selesai bicara, Andrew Ling mengangguk pada Stanley Yan dan mengisyaratkan si pria tinggi besar untuk membawanya turun.

Stanley Yan baru bisa tenang setelah langkah kaki sudah tidak terdengar lagi.

Ia lalu berjalan keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian. Ketika ia sampai di ruang tamu di bawah, ia tidak bisa melihat dua pria yang biasanya menjaganya. Sebaliknya, para pria bertubuh tinggi besar ada di sekitar mereka. Tanpa ragu, orang-orang ini pastilah bawahan Andrew Ling.

“Dimana mereka?” Stanley Yan mengernyitkan alisnya dan bertanya pada Andrew Ling yang duduk di sofa di hadapannya.

“Mereka sedang istirahat. Jangan khawatir, orang-orangku tidak akan bertindak sembarangan.”

Andrew Ling berujar santai dan tak lama kemudian, seorang pria bertubuh tinggi besar datang menghampiri sambil membawa cangkir teh. Sambil tersenyum ia berkata, “Silakan dicoba. Ini teh dari Gunung Wuyi, sangat enak.”

Stanley Yan menatap cangkir teh yang diberikan padanya lalu mengambilnya. Ia menyesapnya sedikit, dan aroma teh yang kuat merambati ujung lidahnya hingga ke sekujur mulutnya. Pertama yang ia rasakan adalah pahit, namun kemudian berubah menjadi rasa manis yang membuat rasanya tidak terlupakan.

Stanley Yan membuka matanya yang sedikit terpejam dan mengangguk, “Memang teh yang enak.”

“Kalau tidak enak, aku tidak mungkin sengaja membawanya untukmu.”

Andrew Ling tersenyum senang dan mempersilakan Stanley Yan untuk minum lagi.

Stanley Yan tidak mengindahkan gestur Andrew Ling, tangannya meletakkan cangkir teh itu diatas meja teh. Ia lalu menatap Andrew Ling dan bertanya, “Katakan tujuan kedatanganmu.”

“Aku datang untuk membantumu.”

“Membantuku?”

“Benar. Aku tahu kamu hilang ingatan dan aku mengenal banyak sekali dokter yang ahli. Mungkin aku bisa membantumu mengingat masa lalumu.”

“Terima kasih, tapi aku tidak mau merepotkanmu dengan masalah ini.” Stanley Yan dengan bijak menolak bantuan Andrew Ling. Tapi Andrew Ling tidak menyerah dan tersenyum, “Aku tidak merasa repot.”

“Aku tahu, tapi aku tidak perlu bantuanmu.”

Mendengar nada suara Stanley Yan yang menjadi sedikit lebih kasar, Andrew Ling pun tertawa, “Apa kamu khawatir aku akan melukaimu?”

“Sebelumnya pernah terjadi sesuatu diantara kita, jadi aku harus berhati-hati.”

“Aku sudah bilang bahwa itu hanya masa lalu dan sekarang tidak ada apa-apa diantara kita. Malah sebaliknya kamu berhutang budi padaku.”

“Apa kamu sedang bercanda denganku? Ini pertama kalinya aku bertemu denganmu setelah aku kehilangan ingatanku.”

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu