Unlimited Love - Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)

“Tuan muda, tuan muda.”

Pagi-pagi benar, Stanley Yan yang sedang tidur dengan lelapnya dibangunkan oleh serentetan seruan diikuti oleh ketukan berirama di pintu.

Stanley Yan pun menopang tubuhnya untuk bangun dan secara otomatis menatap Yesi Mo yang tertidur di sebelahnya. Melihat wanita itu masih tertidur pulas, ia pun merasa lega. Stanley Yan menyibakkan selimutnya dan dengan cepat berlari untuk membuka pintu. Dengan nanar ia menatap Marson Luo yang sedang mengangkat tangannya di udara, hendak mengetuk pintu lagi, “Sudah cukup belum mengetuknya?”

“Mohon maaf, tuan muda. Situasinya darurat, jadi aku...”

Stanley Yan mengangkat tangannya, menghentikan Marson Luo melanjutkan ucapannya. Ia menolehkan kepalanya ke dalam kamar untuk menatap Yesi Mo yang masih berbaring diatas ranjang. Setelah memastikan bahwa wanita itu tidak bergerak terbangun, Stanley Yan pun berjalan keluar dan menutup pintu dengan hati-hati. Ia lalu membawa Marson Luo masuk ke ruang baca yang ada di sebelah.

“Katakan, ada masalah apa.”

Begitu melihat Marson Luo yang sudah menutup pintu, Stanley Yan yang sudah duduk diatas sofa pun bertanya dengan tidak sabar dan penuh nada mengantuk.

“Setengah jam yang lalu, Bella terjatuh dan dibawa ke ruang gawat darurat. Sekarang ia sudah tidak berada dalam bahaya dan sudah dipindahkan ke kamar rawat.”

“Jatuh? Bagaimana dengan anaknya?”

“Tidak tahu.” ujar Marson Luo sambil mengangkat tangannya tidak berdaya.

“Tidak tahu?” Gerakan tangan Stanley Yan yang sedang memijat kepalanya terhenti seketika, ia menatap Marson Luo dengan kernyitan di alisnya dan wajahnya yang murung.

“Lebih tepatnya, mustahil untuk mengetahuinya secara pasti.Pihak hotel memberi kabar bahwa ada bercak darah pada lantai tempat Bella terjatuh, jadi seharusnya kandungannya gugur. Tapi, orang-orang kita di rumah sakit sana masih melihat perut Bella yang menonjol.”

“Sudah tanya pada dokter disana?” Stanley Yan sudah benar-benar terbangun pun bertanya dengan tatapan yang tajam.

“Sudah, dokter bilang tidak ada masalah dengan anaknya. Aku juga sudah menyuruh orang untuk memeriksa riwayat kesehatan Bella dan tidak ada masalah.”

“Begitu?” Stanley Yan sedikit mengernyit, akhirnya mengangguk setelah mengerang selama beberapa lama. “Baiklah, biarkan orang-orang kita mengawasi Bella disana dengan lebih ketat. Kalau ada sesuatu yang aneh, langsung laporkan padaku.”

“Baik, tuan muda.”

Stanley Yan perlahan berdiri dan berjalan keluar. Setelah masuk ke dalam kamar, Stanley Yan baru hendak menutup pintu ketika ia mendengar suara Yesi Mo yang dipenuhi nada kebingungan dari belakangnya, “Stanley, kenapa kamu belum tidur saat sudah tengah malam begini?”

“Ada sedikit masalah.”

“Ada masalah di kantor?” Mata Yesi Mo yang semula meredup langsung terbuka lebar, raut wajahnya penasaran.

“Bukan kantor.” Stanley Yan menggeleng pelan, “Tapi Bella. Ia baru saja jatuh sekitar psatu jam yang lalu dan katanya ia mengalami pendarahan.”

“Apa ia keguguran?”

Ini adalah pikiran alam bawah sadar Yesi Mo dan Stanley Yan langsung menggeleng, “Tidak tahu.”

“Tidak tahu? Bagaimana bisa tidak tahu?”

“Walaupun ia jatuh dan mengalami pendarahan, tapi orang-orang kita disana melihat perutnya masih tetap sama. Mungkin anaknya baik-baik saja.” Stanley Yan tersenyum getir.

Yesi Mo memicingkan matanya perlahan, lalu dengan ragu-ragu menatap dan bertanya pada Stanley Yan, “Stanley, apa kamu benar-benar berharap ia keguguran?”

“Ia keguguran atau tidak itu tidak ada hubungannya denganku.” Stanley Yan menggeleng, lalu mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Yesi Mo dan berujar. “Sudah larut, ayo cepat tidur. Tidak usah memikirkan masalah ini lagi.”

“Oh.” Yesi Mo mengangguk dan menatap Stanley Yan sejenak, sebelum akhirnya kembali berbaring memunggunginya.

Stanley Yan dengan lembut meletakkan tangannya diatas pundak Yesi Mo. Sambil menepuk-nepuk Yesi Mo, benak Stanley Yan sambil memikirkan entah hal apa.

Awalnya Yesi Mo sudah tidak merasa mengantuk lagi, namun ia akhirnya dengan cepat terlelap dibawah tepukan Stanley Yan.

Di perjalanan menuju kantor, Stanley Yan menelepon Andrew Ling menggunakan ponsel cadangan dan mereka berdua saling bertukar informasi yang mereka miliki.

Mengetahui bahwa informasi yang mereka miliki kurang lebih sama sehingga mereka tidak tahu dengan pasti apakah Bella Lan keguguran atau tidak, Stanley Yan pun meminta Andrew Ling untuk segera menghubunginya dan langsung menutup telepon.

“Tuan muda, mungkinkah Andrew sedang berbohong?” Marson Luo bertanya pada Stanley Yan sambil menatapnya ragu.

“Kenapa?”

“Begini, saat orang-orang kita sampai di rumah sakit kemarin, mereka secara kebetulan melihat Andrew keluar dari dalam. Aku bertanya pada satpam rumah sakit dan ternyata tidak lama setelah Bella dibawa ke kamar inap, Andrew sudah sampai di rumah sakit...”

Marson Luo tidak melanjutkan ucapannya. Terkadang, ada beberapa hal yang tidak perlu dikatakan dengan begitu terang-terangan.

“Maksudmu, kemungkinan Bella mengalami keguguran namun Andrew sedang membantunya menutupi hal itu?” Stanley Yan mengernyitkan alisnya, matanya berkilat. Ia lalu menggeleng pelan, “Tidak mungkin, ia tidak memiliki motif untuk melakukan itu.”

“Ada sesuatu yang ingin aku katakan, tapi mohon tuan muda jangan murka...” Marson Luo menatap Stanley Yan dengan hati-hati, “Ada kemungkinan Andrew tidak benar-benar ingin bekerja sama dengan tuan muda. Sekarang, ia ingin mengadu domba kubumu dan kubu Bella. Ia seperti pemancing tua yang menunggu keuntungan dari kekalahan kedua belah pihak, jadi kita sebaiknya tidak terlalu mempercayainya.”

“Perkataanmu tidak salah.” Stanley Yan mengangguk paham..

“Kalau begitu... Tuan muda, apa kita perlu melakukan sesuatu?”

“Tidak. Awasi saja perubahannya.”

Beberapa jam kemudian, setelah Andrew Ling sudah selesai mengurus urusannya, ia mengangkat kepalanya dan menatap asisten yang berada di sampingnya, “Ada pergerakan apa dari pihak Stanley?”

“Tidak ada. Ia terus berada di Yan Business Group selama beberapa jam terakhir, siang tadi juga makan siang di kantor.”

“Oh? Begitu? Setenang itukah dirinya ?” Andrew Ling mengangkat alisnya dan menyunggingkan sedikit senyum dengan mata yang terpicing. “Sepertinya ia sedang menungguku untuk bergerak. Kelihatannya orang ini sudah memastikan dalam hitungannya bahwa aku yang tidak dapat tahan untuk bergerak. Baiklah, kalau begitu aku saja.”

“Direktur Ling, sekarang juga aku akan menyuruh orang untuk menyampaikan berita ini pada wakil direktur Perusahaan Mu.”

Asisten itu menganggukkan kepala dan membalikkan tubuhnya untuk menelepon, namun Andrew Ling menggelengkan kepalanya dan mengibaskan tangannya, “Tunggu.”

“Direktur Ling, apa direktur berubah pikiran?”

“Berubah pikiran? Memangnya mungkin?” Andrew Ling tersenyum dingin.

“Kalau begitu, apa maksud direktur...” Asisten itu menatap Andrew Ling dengan bingung. Pria itu menjulurkan dua jari perlahan dan mengelus cincin berlian yang melingkari jari manis tangan kanannya dan berujar penuh makna, “Kalau aku tidak salah ingat, akhir-akhir ini Sara sepertinya membeli sebuah perusahaan media. Coba cari orang yang masih bersih disana dan berikan berita ini pada mereka.”

Asisten itu termangu sejenak, lalu sebuah senyum cerah tersungging. “Direktur Ling, tindakan ini benar-benar hebat. Tidak hanya meliputi Bella, namun juga menyeret Stanley. Tidak peduli apakah Bella keguguran atau tidak, ini hanya akan memperburuk hubungan diantara mereka berdua. Terlebih lagi direktur sama sekali tidak akan terlibat, ini merupakan pedang bermata dua yang benar-benar baik.”

“Jangan sok memuji, cepat lakukan saja.”

Hati Andrew Ling benar-benar merasa puas. Ia lalu tersenyum, mengibaskan tangannya dan menyuruh asistennya keluar.

Setelah asistennya berjalan pergi, Andrew Ling memutar kursi rodanya dan mendorongnya menuju depan jendela. Ia menatap matahari yang terik di langit dengan mata yang menyipit dan sebuah senyum dingin.

Bella Lan tidak dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama. Siang harinya, ia meminta Jico Li untuk mengurus ijin keluarnya. Walaupun kondisi tubuhnya saat ini belum memungkinkan untuk keluar dari rumah sakit, namun Bella Lan tidak berani untuk berlama-lama disini. Ia takut beritanya akan tersebar ke Amerika dan menimbulkan kecurigaan pada kakak sepupu Rico Mu.

Di perjalanan pulang, Bella Lan pun tertidur.

Tubuhnya sangat lemah setelah keguguran, dan ia menghabiskan seluruh tenaga fisiknya setelah kejadian semacam itu.

Begitu sampai di hotel, ia makan sedikit lalu pergi tidur.

Bella Lan tertidur sampai pukul tujuh malam. Ia baru terbangun dengan susah payah dan hendak meminta Jico Li untuk memesankan makanan, ketika pria itu mengetuk pintu kamarnya dengan panik dan menerobos masuk.

“Boss, ada masalah, ada masalah besar!”

“Ada apa?” Bella Lan sedikit mengernyit pada Jico Li, matanya memicing.

“Begitu lihat ini boss pasti tahu.”

Setelah berujar, Jico Li menyerahkan ponselnya dengan hormat ke tangan Bella Lan. Bella Lan secara otomatis menunduk, raut wajahnya berubah menjadi kelam, “Jico, kamu berani-beraninya mengkhianatiku?”

“Boss, bukan aku pelakunya.” Jico Li dengan cepat menjelaskan, namun Bella Lan menggertakkan giginya dan mendengus dingin pada pria itu, “Kalau bukan kamu, lalu siapa? Hanya kamu seorang yang tahu soal keguguranku.”

“Benar, memang hanya aku yang tahu soal masalah itu. Tapi aku tidak memberitahu siapapun. Dan aku juga tidak mungkin memberitahu siapapun. Aku adalah asistenmu, bagaimana mungkin bisa mengkhianatimu? Itu sama sekali tidak menguntungkanku.”

“Masuk akal, tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kamu tidak disuap? Katakan, berapa banyak mereka membayarmu?”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu