Unlimited Love - Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)

Tadi walaupun Mason Luo mengatakannya dengan santai, tapi Yesi Mo dengan jelas memahami Yan Business Group pastilah sedang menemui masalah, dan bukan masalah yang kecil, kalau tidak mana mungkin Stanley Yan bersedia minum-minum sampai seperti ini?

Kegelapan menelan indahnya langit malam itu di luar jendela, suasana kamar sunyi senyap, Yesi Mo yang duduk di ujung kamar perlahan mencium wangi parfum wanita.

Dia menyeritkan dahinya, matanya terpejam, mempertajam penciumannya. Wangi itu berasal dari tubuh Stanley Yan, bau menyengat alkohol yang keluarkannya tidak sanggup menutupu wangi parfum itu.

Biasanya Yesi Mo tidak begitu suka memakai parfum, tapi dia memahami berbagai jenis parfum di luar sana.

Wangi ini pastilah berasal dari sebuah parfum mahal, aromanya begitu manis, sangat spesial.

Yesi Mo menyeritkan dahinya mengawasi Stanley Yan, dia tidak mengerti kenapa dari tubuh Stanley Yan bisa tercium wangi parfum? Apa jangan-jangan yang dia mintai tolong adalah seorang wanita? Dan mereka juga berhubungan badan? Kalau benar begitu, wanita seperti apa dia?

Hati Yesi Mo dipenuhi tanya, sepanjang malam dia terjaga.

Stanley Yan muntah beberapa kali malam itu, membuat Yesi Mo kewalahan. Mengepel lantai, dan juga memandikan Stanley Yan.

Saat hari sudah mulai terang, Yesi Mo baru terlarut dalam tidur, ketika dia terbangun, dirinya sudah terbaring di atas tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya.

Dilihatnya matahari sudah mulai tinggi, Yesi Mo melihat ke sekeliling, tidak ada Stanley Yan. Ketika dia melihat jam sudah menunjukan pukul 8. Dia segera bangun dan mandi, lalu turun ke ruang makan.

Di ruang makan, Stanley Yan sedang menemani Didi makan, melihat Yesi Mo menghampirinya, dia bertanya dengan bingung, "Kenapa kamu tidak tidur lebih lama lagi? "

"Aku nanti harus mengantar Didi ke sekolah. "Yesi Mo tersenyum sambil berjalan melewatinya, menerima semangkuk sarapan dari tangan seorang pembantu lalu mulai makan.

"Nanti setelah selesai makan, pergilah tidur. Aku akan mengantar Didi sambil pergi ke kantor. "

"Tidak apa-apa, aku saja yang mengantarnya. Kamu tidak usah khawatir. "

Setelah mengantar Didi sampai ke sekolahnya, Yesi Mo bergegas menuju ke Yan Business Group, tapi di sana dia tidak menemukan Stanley Yan, dan dari info yang didapatnya dari Sara Xue, Stanley Yan datang ke kantor sebentar lalu pergi lagi.

"Oh iya, Sara, apa benar perusahaan sedang mengalami masalah? "

"Masalah apa? Bagaimana bisa aku tidak mengetahuinya? "Sara Xue bertanya pada Yesi Mo dengan bingung.

"Sungguh tidak ada masalah? Kenapa aku dengar kabar dari Mason Luo, perusahaan sedang menemui masalah? "

"Kamu pasti sudah salah dengar. Perusahaan baik-baik saja. "

"Sungguh? Kamu tidak sedang berbohong padaku? "Yesi Mo menatap Sara Xue dengan tidak percaya, dan setelah mendengarnya berjanji, Yesi Mo baru mengangguk.

Yesi Mo lantas duduk kembali sejenak baru berpamitan. Saat dia beranjak pergi, dahinya terlihat berkerut dalam-dalam.

Dia percaya Sara Xue tidak mungkin berbohong padanya, tapi dia lebih percaya Mason Luo tidak akan semudah itu mengatakan Yan Business Group sedang dalam masalah besar.

Dengan begitu, hanya ada satu kemungkinan, Yan Business Group sedang dalam masalah yang bahkan Sara Xue pun tidak mengetahuinya.

Setelah dia pikir-pikir kembali dengan cermat, ada benarnya juga. Perusahaan Sara Xue di Amerika sedang ada masalah, dan dia ingin segera pulang. Semisal Yan Business Group juga sedang dalam masalah pun, Stanley Yan tidak akan membiarkan Sara Xue mengetahuinya, dia tidak ingin merepotkan dia.

Yesi Mo baru sampai di tempat parkir, ketika Sara Xue tiba-tiba meneleponnya, dan bertanya apakah dia sudah pergi. Kalau dia belum pergi, dia ingin Yesi Mo menunggunya sebentar di situ.

Melihat Sara Xue, Yesi Mo bertanya dengan bingung, "Sara, kenapa kamu tiba-tiba bergegas kemari? "

"Untuk mencarimu! "

"Mencariku? "

"Betul, apa kamu ada waktu luang, bagaimana kalau kamu menemaniku jalan-jalan? "Sara Xue tersenyum kecil.

"Jalan-jalan? Sekarang? Kamu tidak perlu di kantor? "Yesi Mo bertanya padanya dengan bingung.

"Tidak perlu, sebenarnya kemarin Stanley Yan berkata aku tidak perlu datang ke kantor hari ini, hanya saja aku tidak merasa tenang, maka aku datang untuk melihat-lihat. "

Yesi Mo mengangguk, "Baiklah kalau begitu, kita pergi. "

Sara Xue sudah akan kembali ke Amerika, Yesi Mo baru bertemu dengannya sekali ini, dan sewaktu Sara Xue baru datang ke rumahnya untuk makan bersama. Kalau dipikir-pikir, sungguh membuat Yesi Mo merasa sedikit bersalah.

Dengan paksaan dari Sara Xue akhirnya pergilah mereka berjalan-jalan. Berjalan-jalan, menonton bioskop, minum kopi, bermain permainan, secara tidak sengaja mereka seakan kembali ke masa di mana Yesi Mo adalah Angie Qin, yang belum menikah dengan Stanley Yan kala itu.

Pukul 2 atau 3 sore hari, keduanya masuk ke dalam sebuah kedai teh susu, mereka minum teh susu sambil berbincang. Tidak tahu apa saja yang mereka perbincangkan, saat mereka mulai memperbincangkan anak ini, Sara Xue terkejut.

"Oh iya, Sara, kamu harus berhati-hati dengan Jennie Bai, dia sekarang adalah anak buah Andrew Ling. "

"Bagaimana kamu bisa tahu? "Yesi Mo bertanya dengan bingung, masalah ini sepertinya dia belum memberitahu siapa pun.

"Apa kamu tahu siapa ibu kandung Sonson, anak Andrew Ling? "

"Jangan bilang, Jennie Bai? "Wajah Yesi Mo terlihat tidak percaya mendengarnya. Sara Xue menjetikan jarinya, "Bingo! Selamat kamu sudah memberikan jawaban yang benar, Jennie Bai lah ibunya. "

"Mana mungkin? Kalau dia sungguh adalah ibu kandung Sonson, saat dia melahirkan Sonson, usia dia masih belum genap 18 tahun. "

"Tepatnya saat dia masih berusia 18 tahun kurang 3 hari. Tapi setelah melahirkan anaknya, dia belum bertemu dengannya sampai acara makan-makan yang diselenggarakan oleh Johan Bai...... "

"Maksudmu adalah...... Andrew Ling menggunakan Sonson sebagai alat untuk mengancam Jennie Bai, dan membantunya melaksanakan perbuatan-perbuatannya? "Yesi Mo menatap Sara Xue dengan tidak yakin.

Dari yang dia tahu, Andrew Ling sudah steril, di sisa hidupnya ini dia tidak akan bisa mempunyai anak lagi, anak satu-satunya adalah Sonson. Kalau bagi orang lain, pastilah akan memikirkan cara bagaimana agar anak satu-satunya yang dia miliki ini bisa tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang baik-baik, tapi bagaimana Andrew Ling malah menjadikan anaknya itu untuk mengancam ibunya sendiri?

"Walaupun ini semua terdengar kejam, tapi itulah kebenarannya. "

Yesi Mo akhirnya memahami mengapa Johan Bai tanpa berpikir panjang menjual sahamnya pada Andrew Ling. Karena dia dari awal juga sudah mengetahui ini semua, maka dia melakukan semua ini dengan harapan Andrew Ling akan bersikap lebih baik kepada Sonson, kepada Jennie Bai, dan tidak terus menyiksa mereka. Sungguh kasihan.......

Ketika Yesi Mo sedang asik dengan lamunannya, tiba-tiba hidungnya mencium sebuah wangi parfum, yang kalau dia tidak salah ingat adalah wangi parfum yang sama yang dia cium dari tubuh Stanley Yan. Apa jangan-jangan itu adalah wanita yang bersama dengan Stanley Yan semalam?

Yesi Mo secara tidak sadar menengok ke arah dari mana wangi parfum itu berasal. Tapi dia hanya bisa melihat sebuah bayangan yang menggoda, walaupun hanya sekejap mata, tapi Yesi Mo dapat mengenali siapa pemiliknya.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu