Unlimited Love - Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
Stanley Yan mengangguk, "Aku kira-kira mengerti apa maksudmu! Tapi aku rasa kamu tetap harus membawanya kembali, anakmu masih terlalu kecil, belum bisa terpisah dari ibunya! Meski kamu tidak ingin memberikan status apa-apa bagi Katty, tetapi biarkan dia menjaga anak itu, orang tua sangat penting bagi anak, dan ini tidak perlu ku beritahu kepadamu lagi, sudah seharusnya kamu tau!"
"Aku akan memikirkannya baik-baik! Kalau tidak ada apa-apa, aku pergi!" Robin Xiao mengangguk, dan baru saja ia ingin masuk ke mobil, ia menoleh dan berkata, "Oh iya, kami memperkerjakan seorang koki handal di rumah, nanti kapan-kapan kalian bisa mampir untuk mencobanya!"
"Kalau ada waktu, aku akan pergi!"
Baru saja kembali ke ruang tamu, Nyonya Besar Yan sedang minum teh, Stanley Yan baru ingin naik, dipanggil olehnya.
"Robin sudah pergi?"
"Sudah pergi!" Stanley Yan mengangguk, "Nenek, jika tidak ada apa-apa lagi, aku naik keatas dulu!"
"Tunggu, temani nenek berbincang sebentar!" Nenek Besar Yan menepuk tempat kosong di sofa sebelah dia.
"Aku juga sudah lama tidak mengobrol dengan nenek, baiklah!"
Baru saja Stanley Yan duduk, Nyonya Besar Yan mengerutkan keningnya, "Stanley, nenek sangat penasaran, kamu biasanya tidak peduli dengan hal-hal kecil, mengapa kamu tadi ingin membantu Robin? Apakah kamu punya maksud tertentu?"
"Nenek, apakah kamu ingin mengetahui yang sesungguhnya atau yang bohong?" Stanley Xiao tersenyum bertanya kembali, wajah Nyonya Besar Yan tanpa ekspresi, "Anak ini, jangan bermain denganku! Cepat katakan!"
Stanley Yan mengangguk, "Yang bohongnya, aku tidak ingin menyusahkan Robin, anak itu adalah anak pertama dia, tentunya dia ingin anak itu diakui oleh keluarganya. Dan keluarga kita sedikit sepi, kalau ada anak pasti akan lebih ramai!"
"Masuk akal! Lalu kenyataannya?" Nyonya Besar Yan bertanya.
"Ini ada hubungannya dengan cucu menantumu! Robin Xiao ada sesuatu kepada Angie Qin, kamu harus bisa melihatnya dengan jelas! Aku melakukan ini agar dia bisa berhenti memikirkannya, dan aku menyarankan Robin untuk membawa wanita itu pulang, aku rasa dia mendengarku!"
"Tentunya ini adalah cucuku, sungguh"
Nyonya Besar Yan menggeleng, banyak hal yang bisa dia tebak tanpa banyak berbicara.
"Tidak ada hal lain lagi yang ingin kubicarakan, aku duluan!"
Stanley Yan khawatir Angie Qin tidak makan dengan baik, Nyonya Besar Yan memanggil robin, "1 setengah tahun lagi anak Robin Xiao sudah bisa berlari kesana kemari, kamu juga jangan membuat aku menunggu terlalu lama!"
Setelah Angie Qin selesia makan, Stanley Yan masuk, dan tersenyum bertanya, "Dia sudah pergi?"
"Sudah."
"Dia tidak mengatakan apa-apa kan?" Angie Qin terlihat gelisah, Stanley Yan memegang tangannya tersenyum, "Sekarang kamu adalah istriku, dan kakak ipar dia, apa yang mau dia katakan? Apa yang ia berani katakan? Kalau ada aku, kamu tidak perlu takut ada orang lain yang akan mengganggumu!"
"Oh iya, nanti aku akan bawa kamu kesana untuk main, dengar-dengar mereka memperkerjakan koki hebat, dan sebaiknya kita mencoba masakannya!" setelah Stanley Yan selesai berbicara, dia membawa bajunya dan pergi ketoilet, Angie Qin agak panik, mengapa Stanley Yan mengajak dia untuk berkunjung ke rumah Robin Xiao, apakah ini akan membuat kesempatan bagi Robin Xiao?
Di hari ke dua pagi hari, Nyonya Besar Yan pergi ke rumah Robin Xiao untuk berkunjung, dia bilang dia mau pergi bertemu dengan anaknya dan cucu menantunya, tetapi sebenarnya dia ingin berbicara kepada orang tua Robin Xiao, mereka berdua setuju dengan itu.
Nyonya Besar Yan pergi dan memanggil Robin Xiao untuk pulang, dan menceritakan semua pada Robin Xiao, dan menyuruhnya untuk menjemput anaknya.
Robin Xiao dengan senang mengangguk, baru saja dia ingin pergi, ayahnya, Jefri Xiao, memanggilnya.
"Ayah, apakah ada sesuatu?" Robin Xiao menoleh bertanya dengan bingung.
"Sekalian kamu bawa perempuan itu kembali! Dia adalah ibu dari anak itu, jangan pisahkan anak itu dengannya!" kata-kata Jefri Xiao membuat Robin Xiao terkejut.
Dia selalu merasa bahwa ini adalah keputusan yang kurang aman, sehingga dia selalu ragu untuk itu.
Tetapi sekarang ayahnya yang menyuruhnya, dia tidak menolakmua, kalau ayahnya tidak senang, semua hal yang baik akan berubah menjadi buruk.
"Ayah, aku tau! Apapun yang terjadi kedepannya, perempuan itu harus mendengar perintahku!"
Robin Xiao mengalah.
"Ini adalah urusanmu, selama kamu tidak menikahi wanita ini, aku tidak mau terlalu ikut campur!" Jefri Xiao melihat ibu Robin Xiao, Melinda Yan.
Katty Yun mendengar bahwa anaknya bisa dibawa ke rumah Keluarga Xiao, dia sangat senang sampai gemetaran, dia merasa bahwa langit terbuka baginya, tetapi dia baru sadar masuk ke rumah Keluarga Xiao sama saja seperti masuk ke penjara.
Hal-hal ini, tidak diketahui oleh Nyonya Besar Yan, Angie Qin juga tidak tau, tetapi Stanley Yan mengetahui semua ini.
Hanya saja mereka tidak menyangka bahwa perkataan dari Nyonya Besar Yan telah membuat rencananya berjalan dengan lancar.
Pagi-pagi buta, keluarga Yan menyambut seorang tamu, sahabat Angie Qin, Sara Xue.
Ini adalah pertama kalinya Sara Xue datang berkunjung, Stanley Yan tidak begitu akrab dengannya, dia hanya menyapanya sebentar dan pergi ke ruang baca.
Setelah berkeliling di mansion, kedua orang itu berbincang santai di ruang tamu.
Sara Xue sedikit cemburu, dan memuji kehidupan Angie Qin yang menikah dengan Stanley Yan saat ia masih bodoh.
"Angie Qin, kamu sungguh beruntung! Aku sangat cemburu denganmu!"
"Tidak ada yang perlu dicemburukan! Biasa-biasa saja, nanti aku akan menyuruh Stanley Yan untuk memperkenalkan kamu pria tampan, dan menikahimu!" Angie Qin berkata dengan sedikit bercanda! Dia percaya, kalau perkataan bisa jadi kenyataan.
"Sudahlah! Wanita seperti aku ini, kalau aku bisa menikahi orang kaya, sudah pasti kulakukan! Kamu pikir pria seperti Stanley Yan gampang dicari? Dia seperti jenis langka yang sudah hampir punah! Dan yang terakhir sudah kamu ambil, aku tidak ingin menikahi pria yang tidak mencintaiku!"
Sara Xue tertawa, "Aku, lebih realistis, aku cukup mencari pria yang bisa melewatkan hari-hari bersamaku! Aku tidak perlu yang kaya raya, cukup yang baik kepadaku!"
"Permintaanmu ini sangat gampang dipenuhi, bukannya sekarang sudah ada? Kenapa kamu tidak menikah saja dengannya?"
Angie Qin tentunya menanyakan pacar Sara Xue, dulu pria itu adalah bawahan Stanley Yan, yang sekarang sudah menjadi bawahan Robin Xiao.
"Dia! Kita sudah lama tidak kontak lagi!" Sara Xue sedikit muram, tetapi dia dengan hati-hati bertanya, "Angie, apakah boleh kamu membantuku tanyakan seseorang?"
"Siapa?"
"Pria yang mengikuti suamimu, pria yang dingin itu!" Sara Xue berkata, pipinya memerah.
"Maksudmu Marson Luo? Kamu suka dengannya?" Angie Qin tidak bisa percaya, tetapi saat dia melihat wajah Sara Xue, dia percaya.
"Tentu saja boleh! Aku bisa mengurusnya, selama dia masih lajang, aku akan membuat kalian bersama!"
"Apa kamu bilang? Aku hanya menyuruhmu untuk menanyakan padanya, dan bukan" Sara Xue memerah, suaranya semakin kecil.
"Bukan apa? Sudahlah, tidak ada yang perlu kamu malukan! Menyukai seseorang tidak perlu diam-diam, beranilah sedikit, dengan begini baru kamu bisa berhasil!" Angie Qin menyemangati dia.
Kedua orang itu berbincang santai, dan Sara Xue mengangkat telepon, dia berkata bahwa dia ada urusan, dan pergi.
Stanley Yan melihat Angie Qin sendirian, dia bertanya kemana Sara Xue pergi.
Angie Qin berkata dia sudah pergi, dan tidak tau kemana.
Dia memberitahukan kepada Stanley Yan tentang Sara Xue dan Marson Luo, Stanley Yan tersenyum dan berkata, "Istriku, sejak kapan kamu jadi makcomblang? Nanti kapan-kapan aku buatkan kamu bisnis perantara percintaan!"
"Jangan cubit wajahku! Sakit!" Angie Qin mendorong tangannya, dan menatapnya dengan marah, Stanley Yan tertawa.
Angie Qin berkata, "Kamu ini, serius sedikit kenapa? Aku sedang serius! Sara Xue adalah teman baikku, seriuslah kepadaku!"
"Baik, baik, baik! Tunggulah kabar baik dariku!"
Setelah itu Stanley Yan memanggil Marson Luo ke ruang baca, saat bertemu dengannya, Stanley Yan dengan wajah datar, "Marson Luo, kuberikan kamu tugas!"
"Ya Tuan!"
"Kerakhkan seluruh kemampuanmu untuk mengejar seorang wanita. Oke?"
"Tuan, apakah anda minta aku untuk menggoda wanita lain? Aku tidak bisa!" Marson Luo berkata, lanjutnya "Mengapa tiba-tiba tuan menyuruhku melakukan ini?"
"Bisa dipelajari, nanti aku akan membuatmu berhasil dalam urusan percintaan! Kamu belajar yang baik untukku, dan cepat curi hatinya!" Setelah itu, Stanley Yan tersenyum, "Seharusnya tidak sulit, karena dia sudah menyukaimu!"
"Tuan, aku sudah punya orang yang kusukai!" Marson Luo terlihat sangat tidak enak dilihat, "Bagaimana jika kamu mencari orang lain?"
"Kenapa aku tidak tahu tentang hal ini? Ceritakanlah kepadaku!"
Stanley Yan terkejut, dia tidak pernah mendengar Marson Luo menyukai seseorang, menurut Stanley Yan, Marson Luo adalah seseorang yang mempunyai kekuatan, fisik dan perilaku yang baik, tetapi dia selalu lajang, seseorang yang sudah hampir 30 umurnya, belum pernah berpacaran.
"Itu, itu..." Marson Luo tidak bisa mengutarakannya.
Stanley Yan mengira bahwa dia memang tidak ingin mengatakannya, dia berkata "Sudah jangan basa-basi, malam ini kamu ajak Sara Xue untuk bertemu, kenali dia terlebih dahulu!"
"Sara Xue? Tuan, apakah maksud Tuan Sara Xue temannya Ibu Angie Qin?"
Stanley Yan mengangguk, Marson Luo berkata dengan sigap "Akan kulakukan!"
Melihat wajah Marson Luo yang keluar dengan bahagia, Stanley Yan terkejut, dia tertawa dan menggeleng, "Sepertinya mereka saling menyukai, sangat kebetulan!"
Ketika Angie Qin mendengar Stanley Yan menceritakan seluruh percakapan dia dengan Marson Luo, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Stanley Yan sungguh berbakat, tepat sekali disaat dia menyuruh Marson Luo mendekati Sara Xue, mereka berdua saling menyukai.
Esok harinya di pagi-pagi buta, Angie Qin dibangunkan oleh Stanley Yan, dia mengucek matanya dan bertanya kenapa.
"Bangun dan bersiap-siap lah, sebentar lagi kita akan ke rumah Robin Xiao untuk bertamu!"
Angie Qin belum sadar sepenuhnya, dan dia bertanya, "Stanley, apakah boleh aku tidak ikut?"
"Tidak boleh!" wajah Stanley Yan datat, dan menambahkan, "Nenek juga akan pergi nanti!"
"Baiklah!" Angie Qin menurutinya, jika Nyonya Besar Yan pergi, maka dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Keluarga Xiao terbilang keluarga kelas atas di Kota R, meski dibandingkan dengan Keluarga Yan mereka sedikit dibawah, tetapi perbedaannya juga tidak banyak.
Dari mansion yang mereka tinggali dapat dilihat, desainnya elegan dan para pembantu rumah tangga beserta bodyguardnya juga sangat santun.
Mobil berhenti, dan seorang pembantu rumah tangga wanita membukakan pintu bagi mereka. Stanley Yan menarik tangan Angie Qin untuk turun dari mobil, saat mau mengikuti Nyonya Besar Yan dari belakang, tiba-tiba ia sadar pembantu rumah tangga wanita itu sedikit familiar, sepertinya dia pernah meilhatnya di suatu tempat.
Melinda Yan meminta pada pembantu itu dengan kasar, "Katty, kenapa kamu diam disana?! Bukannya buru-buru menyeduh teh, apakah hal sekecil ini aku masih perlu mengajarimu?"
Katty Yun? Angie Qin melihat pembantu wanita itu mengangkat kepalanya, dia melihat wajah Katty Yun yang terlihat pusing, dia merasa seperti berada di dalam mimpi.
Katty Yun yang telah melahirkan anak bagi Robin Xiao, seharusnya adalah pahlawan di keluarga mereka bukan?
Tidak menikmati kehidupannya di keluarga ini mungkin masih bisa diterima, tetapi menjadi pembantu di Keluarga Xiao, bukannya ini adalah perbandingan yang sangat jauh?
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Yang Dalam
Kim YongyiMy Only One
Alice SongTakdir Raja Perang
Brama aditioWahai Hati
JavAliusAdieu
Shi QiCinta Yang Tak Biasa
WennieUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)