Unlimited Love - Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)

Stanley Yan mengangguk, "Aku kira-kira mengerti apa maksudmu! Tapi aku rasa kamu tetap harus membawanya kembali, anakmu masih terlalu kecil, belum bisa terpisah dari ibunya! Meski kamu tidak ingin memberikan status apa-apa bagi Katty, tetapi biarkan dia menjaga anak itu, orang tua sangat penting bagi anak, dan ini tidak perlu ku beritahu kepadamu lagi, sudah seharusnya kamu tau!"

"Aku akan memikirkannya baik-baik! Kalau tidak ada apa-apa, aku pergi!" Robin Xiao mengangguk, dan baru saja ia ingin masuk ke mobil, ia menoleh dan berkata, "Oh iya, kami memperkerjakan seorang koki handal di rumah, nanti kapan-kapan kalian bisa mampir untuk mencobanya!"

"Kalau ada waktu, aku akan pergi!"

Baru saja kembali ke ruang tamu, Nyonya Besar Yan sedang minum teh, Stanley Yan baru ingin naik, dipanggil olehnya.

"Robin sudah pergi?"

"Sudah pergi!" Stanley Yan mengangguk, "Nenek, jika tidak ada apa-apa lagi, aku naik keatas dulu!"

"Tunggu, temani nenek berbincang sebentar!" Nenek Besar Yan menepuk tempat kosong di sofa sebelah dia.

"Aku juga sudah lama tidak mengobrol dengan nenek, baiklah!"

Baru saja Stanley Yan duduk, Nyonya Besar Yan mengerutkan keningnya, "Stanley, nenek sangat penasaran, kamu biasanya tidak peduli dengan hal-hal kecil, mengapa kamu tadi ingin membantu Robin? Apakah kamu punya maksud tertentu?"

"Nenek, apakah kamu ingin mengetahui yang sesungguhnya atau yang bohong?" Stanley Xiao tersenyum bertanya kembali, wajah Nyonya Besar Yan tanpa ekspresi, "Anak ini, jangan bermain denganku! Cepat katakan!"

Stanley Yan mengangguk, "Yang bohongnya, aku tidak ingin menyusahkan Robin, anak itu adalah anak pertama dia, tentunya dia ingin anak itu diakui oleh keluarganya. Dan keluarga kita sedikit sepi, kalau ada anak pasti akan lebih ramai!"

"Masuk akal! Lalu kenyataannya?" Nyonya Besar Yan bertanya.

"Ini ada hubungannya dengan cucu menantumu! Robin Xiao ada sesuatu kepada Angie Qin, kamu harus bisa melihatnya dengan jelas! Aku melakukan ini agar dia bisa berhenti memikirkannya, dan aku menyarankan Robin untuk membawa wanita itu pulang, aku rasa dia mendengarku!"

"Tentunya ini adalah cucuku, sungguh"

Nyonya Besar Yan menggeleng, banyak hal yang bisa dia tebak tanpa banyak berbicara.

"Tidak ada hal lain lagi yang ingin kubicarakan, aku duluan!"

Stanley Yan khawatir Angie Qin tidak makan dengan baik, Nyonya Besar Yan memanggil robin, "1 setengah tahun lagi anak Robin Xiao sudah bisa berlari kesana kemari, kamu juga jangan membuat aku menunggu terlalu lama!"

Setelah Angie Qin selesia makan, Stanley Yan masuk, dan tersenyum bertanya, "Dia sudah pergi?"

"Sudah."

"Dia tidak mengatakan apa-apa kan?" Angie Qin terlihat gelisah, Stanley Yan memegang tangannya tersenyum, "Sekarang kamu adalah istriku, dan kakak ipar dia, apa yang mau dia katakan? Apa yang ia berani katakan? Kalau ada aku, kamu tidak perlu takut ada orang lain yang akan mengganggumu!"

"Oh iya, nanti aku akan bawa kamu kesana untuk main, dengar-dengar mereka memperkerjakan koki hebat, dan sebaiknya kita mencoba masakannya!" setelah Stanley Yan selesai berbicara, dia membawa bajunya dan pergi ketoilet, Angie Qin agak panik, mengapa Stanley Yan mengajak dia untuk berkunjung ke rumah Robin Xiao, apakah ini akan membuat kesempatan bagi Robin Xiao?

Di hari ke dua pagi hari, Nyonya Besar Yan pergi ke rumah Robin Xiao untuk berkunjung, dia bilang dia mau pergi bertemu dengan anaknya dan cucu menantunya, tetapi sebenarnya dia ingin berbicara kepada orang tua Robin Xiao, mereka berdua setuju dengan itu.

Nyonya Besar Yan pergi dan memanggil Robin Xiao untuk pulang, dan menceritakan semua pada Robin Xiao, dan menyuruhnya untuk menjemput anaknya.

Robin Xiao dengan senang mengangguk, baru saja dia ingin pergi, ayahnya, Jefri Xiao, memanggilnya.

"Ayah, apakah ada sesuatu?" Robin Xiao menoleh bertanya dengan bingung.

"Sekalian kamu bawa perempuan itu kembali! Dia adalah ibu dari anak itu, jangan pisahkan anak itu dengannya!" kata-kata Jefri Xiao membuat Robin Xiao terkejut.

Dia selalu merasa bahwa ini adalah keputusan yang kurang aman, sehingga dia selalu ragu untuk itu.

Tetapi sekarang ayahnya yang menyuruhnya, dia tidak menolakmua, kalau ayahnya tidak senang, semua hal yang baik akan berubah menjadi buruk.

"Ayah, aku tau! Apapun yang terjadi kedepannya, perempuan itu harus mendengar perintahku!"

Robin Xiao mengalah.

"Ini adalah urusanmu, selama kamu tidak menikahi wanita ini, aku tidak mau terlalu ikut campur!" Jefri Xiao melihat ibu Robin Xiao, Melinda Yan.

Katty Yun mendengar bahwa anaknya bisa dibawa ke rumah Keluarga Xiao, dia sangat senang sampai gemetaran, dia merasa bahwa langit terbuka baginya, tetapi dia baru sadar masuk ke rumah Keluarga Xiao sama saja seperti masuk ke penjara.

Hal-hal ini, tidak diketahui oleh Nyonya Besar Yan, Angie Qin juga tidak tau, tetapi Stanley Yan mengetahui semua ini.

Hanya saja mereka tidak menyangka bahwa perkataan dari Nyonya Besar Yan telah membuat rencananya berjalan dengan lancar.

Pagi-pagi buta, keluarga Yan menyambut seorang tamu, sahabat Angie Qin, Sara Xue.

Ini adalah pertama kalinya Sara Xue datang berkunjung, Stanley Yan tidak begitu akrab dengannya, dia hanya menyapanya sebentar dan pergi ke ruang baca.

Setelah berkeliling di mansion, kedua orang itu berbincang santai di ruang tamu.

Sara Xue sedikit cemburu, dan memuji kehidupan Angie Qin yang menikah dengan Stanley Yan saat ia masih bodoh.

"Angie Qin, kamu sungguh beruntung! Aku sangat cemburu denganmu!"

"Tidak ada yang perlu dicemburukan! Biasa-biasa saja, nanti aku akan menyuruh Stanley Yan untuk memperkenalkan kamu pria tampan, dan menikahimu!" Angie Qin berkata dengan sedikit bercanda! Dia percaya, kalau perkataan bisa jadi kenyataan.

"Sudahlah! Wanita seperti aku ini, kalau aku bisa menikahi orang kaya, sudah pasti kulakukan! Kamu pikir pria seperti Stanley Yan gampang dicari? Dia seperti jenis langka yang sudah hampir punah! Dan yang terakhir sudah kamu ambil, aku tidak ingin menikahi pria yang tidak mencintaiku!"

Sara Xue tertawa, "Aku, lebih realistis, aku cukup mencari pria yang bisa melewatkan hari-hari bersamaku! Aku tidak perlu yang kaya raya, cukup yang baik kepadaku!"

"Permintaanmu ini sangat gampang dipenuhi, bukannya sekarang sudah ada? Kenapa kamu tidak menikah saja dengannya?"

Angie Qin tentunya menanyakan pacar Sara Xue, dulu pria itu adalah bawahan Stanley Yan, yang sekarang sudah menjadi bawahan Robin Xiao.

"Dia! Kita sudah lama tidak kontak lagi!" Sara Xue sedikit muram, tetapi dia dengan hati-hati bertanya, "Angie, apakah boleh kamu membantuku tanyakan seseorang?"

"Siapa?"

"Pria yang mengikuti suamimu, pria yang dingin itu!" Sara Xue berkata, pipinya memerah.

"Maksudmu Marson Luo? Kamu suka dengannya?" Angie Qin tidak bisa percaya, tetapi saat dia melihat wajah Sara Xue, dia percaya.

"Tentu saja boleh! Aku bisa mengurusnya, selama dia masih lajang, aku akan membuat kalian bersama!"

"Apa kamu bilang? Aku hanya menyuruhmu untuk menanyakan padanya, dan bukan" Sara Xue memerah, suaranya semakin kecil.

"Bukan apa? Sudahlah, tidak ada yang perlu kamu malukan! Menyukai seseorang tidak perlu diam-diam, beranilah sedikit, dengan begini baru kamu bisa berhasil!" Angie Qin menyemangati dia.

Kedua orang itu berbincang santai, dan Sara Xue mengangkat telepon, dia berkata bahwa dia ada urusan, dan pergi.

Stanley Yan melihat Angie Qin sendirian, dia bertanya kemana Sara Xue pergi.

Angie Qin berkata dia sudah pergi, dan tidak tau kemana.

Dia memberitahukan kepada Stanley Yan tentang Sara Xue dan Marson Luo, Stanley Yan tersenyum dan berkata, "Istriku, sejak kapan kamu jadi makcomblang? Nanti kapan-kapan aku buatkan kamu bisnis perantara percintaan!"

"Jangan cubit wajahku! Sakit!" Angie Qin mendorong tangannya, dan menatapnya dengan marah, Stanley Yan tertawa.

Angie Qin berkata, "Kamu ini, serius sedikit kenapa? Aku sedang serius! Sara Xue adalah teman baikku, seriuslah kepadaku!"

"Baik, baik, baik! Tunggulah kabar baik dariku!"

Setelah itu Stanley Yan memanggil Marson Luo ke ruang baca, saat bertemu dengannya, Stanley Yan dengan wajah datar, "Marson Luo, kuberikan kamu tugas!"

"Ya Tuan!"

"Kerakhkan seluruh kemampuanmu untuk mengejar seorang wanita. Oke?"

"Tuan, apakah anda minta aku untuk menggoda wanita lain? Aku tidak bisa!" Marson Luo berkata, lanjutnya "Mengapa tiba-tiba tuan menyuruhku melakukan ini?"

"Bisa dipelajari, nanti aku akan membuatmu berhasil dalam urusan percintaan! Kamu belajar yang baik untukku, dan cepat curi hatinya!" Setelah itu, Stanley Yan tersenyum, "Seharusnya tidak sulit, karena dia sudah menyukaimu!"

"Tuan, aku sudah punya orang yang kusukai!" Marson Luo terlihat sangat tidak enak dilihat, "Bagaimana jika kamu mencari orang lain?"

"Kenapa aku tidak tahu tentang hal ini? Ceritakanlah kepadaku!"

Stanley Yan terkejut, dia tidak pernah mendengar Marson Luo menyukai seseorang, menurut Stanley Yan, Marson Luo adalah seseorang yang mempunyai kekuatan, fisik dan perilaku yang baik, tetapi dia selalu lajang, seseorang yang sudah hampir 30 umurnya, belum pernah berpacaran.

"Itu, itu..." Marson Luo tidak bisa mengutarakannya.

Stanley Yan mengira bahwa dia memang tidak ingin mengatakannya, dia berkata "Sudah jangan basa-basi, malam ini kamu ajak Sara Xue untuk bertemu, kenali dia terlebih dahulu!"

"Sara Xue? Tuan, apakah maksud Tuan Sara Xue temannya Ibu Angie Qin?"

Stanley Yan mengangguk, Marson Luo berkata dengan sigap "Akan kulakukan!"

Melihat wajah Marson Luo yang keluar dengan bahagia, Stanley Yan terkejut, dia tertawa dan menggeleng, "Sepertinya mereka saling menyukai, sangat kebetulan!"

Ketika Angie Qin mendengar Stanley Yan menceritakan seluruh percakapan dia dengan Marson Luo, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Stanley Yan sungguh berbakat, tepat sekali disaat dia menyuruh Marson Luo mendekati Sara Xue, mereka berdua saling menyukai.

Esok harinya di pagi-pagi buta, Angie Qin dibangunkan oleh Stanley Yan, dia mengucek matanya dan bertanya kenapa.

"Bangun dan bersiap-siap lah, sebentar lagi kita akan ke rumah Robin Xiao untuk bertamu!"

Angie Qin belum sadar sepenuhnya, dan dia bertanya, "Stanley, apakah boleh aku tidak ikut?"

"Tidak boleh!" wajah Stanley Yan datat, dan menambahkan, "Nenek juga akan pergi nanti!"

"Baiklah!" Angie Qin menurutinya, jika Nyonya Besar Yan pergi, maka dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.

Keluarga Xiao terbilang keluarga kelas atas di Kota R, meski dibandingkan dengan Keluarga Yan mereka sedikit dibawah, tetapi perbedaannya juga tidak banyak.

Dari mansion yang mereka tinggali dapat dilihat, desainnya elegan dan para pembantu rumah tangga beserta bodyguardnya juga sangat santun.

Mobil berhenti, dan seorang pembantu rumah tangga wanita membukakan pintu bagi mereka. Stanley Yan menarik tangan Angie Qin untuk turun dari mobil, saat mau mengikuti Nyonya Besar Yan dari belakang, tiba-tiba ia sadar pembantu rumah tangga wanita itu sedikit familiar, sepertinya dia pernah meilhatnya di suatu tempat.

Melinda Yan meminta pada pembantu itu dengan kasar, "Katty, kenapa kamu diam disana?! Bukannya buru-buru menyeduh teh, apakah hal sekecil ini aku masih perlu mengajarimu?"

Katty Yun? Angie Qin melihat pembantu wanita itu mengangkat kepalanya, dia melihat wajah Katty Yun yang terlihat pusing, dia merasa seperti berada di dalam mimpi.

Katty Yun yang telah melahirkan anak bagi Robin Xiao, seharusnya adalah pahlawan di keluarga mereka bukan?

Tidak menikmati kehidupannya di keluarga ini mungkin masih bisa diterima, tetapi menjadi pembantu di Keluarga Xiao, bukannya ini adalah perbandingan yang sangat jauh?

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu