Unlimited Love - Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)

“Andrew, kita bukan orang yang baru saling mengenal satu hari! Untuk apa berbasa-basi denganku, ada apa langsung katakan saja!” Bella Lan menggelapkan wajahnya menatap Andrew Ling dengan tidak sabar.

“Sebenarnya tidak ada apa-apa, aku mencarimu hanya ingin melihat keberhasilanku!” Andrew ling menatap Lia Ling dengan tatapan menilai lalu mengangguk, “Lumayan, ternyata sama persis! Pantas saja Stanley juga tidak mengenali!”

“Kamu mencariku hanya untuk mengatakan ini?”

“Memangnya apa lagi? Sudahlah, aku juga sudah melihatmu! Kamu boleh pergi!” Andrew Ling mengibaskan tangannya menyaratkan Bella Lan untuk keluar.

Bella Lan menatap Andrew Ling cukup lama, menipiskan bibirnya kemudian membalikkan tubuhnya berjalan keluar.

Detik berikutnya, Sara Xue masuk ke dalam.

“Bagaimana? Apa kamu mengenalinya?” tanya Sara Xue menatap Andrew Ling penasaran.

Andrew Ling menggelengkan kepalanya pelan, “Mereka berdua sangat mirip sangat sulit untuk membedakannya, tapi aku merasa Bella Lan ini adalah Angie yang asli, bagaimanapun Stanley adalah suaminya. Orang lain bisa salah mengenalinya, namun dia pasti tidak mungkin salah mengenalinya!”

“Benarkah? Tapi kenapa aku merasa Yesi lah Angie yang sebenarnya?” Sara Xue mengerutkan alisnya dalam.

“Siapa dia apa sangat penting untukmu?”

Andrew Ling mengangkat kepalanyamenatap sekilas Sara Xue, bertanya dengan mengerutkan alisnya.

“Bagiku sangat penting! Lebih penting dari apapun!”

Jawaban Sara Xue membuat Andrew Ling merasa sedikit curiga, namun dia tetap tersenyum berucap, “Sepertinya diantara dirimu dan Angie ada sesuatu yang tidak kuketahui! Apa tertarik untuk menceritakannya padaku?”

“Urusanku, kamu tidak perlu ikut campur!” Sara Xue mentup matanya menghirup nafas dalam, melihat Andrew Ling sekilas, membalikkan tubuhnya berjalan keluar.

Melihat punggungnya, sudut bibir Andrew Ling tertarik, menggeleng dengan pasrah.

Kembali ke ruangan acara perjamuan, Yesi Mo tidak menemukan Rico Mu, namun dia juga tidak memperdulikannya, kembali duduk di sudut tempatnya tadi, dia percaya jika Rico mu akan datang mencarinya.

Bukannya Rico Mu yang datang mencarinya, tapi Stanley Yan yang datang.

“Yesi, kamu juga datang?”

Stanley Yan dari jauh melihat Yesi Mo, tersenyum menghampirinya dan menyapanya.

“Iya! Stanley, tidak mungkin kan kamu datang ke Amerika hanya untuk menghadiri acara ulang tahun anak gubernur Georgia?” tanya Yesi Mo menatap Stanley Yan dengan penasaran.

“Bagaimana mungkin? Hanya kebetulan, seorang teman bisnisku mengundangku untuk datang! Oh iya, dimana Tuan Rico? Kenapa dia tidak bersamamu?”

“Dia?” membicarakan soal Rico Mu, seketika Yesi Mo tersenyum, “Tadi masih ada disini, mungkin ada urusan jadi dia sudah pergi!”

Stanley Yan menganggukkan kepalanya, tidak lagi membicarakan Rico Mu lalu menanyakan keadaan Wirawan Mo, bahkan dia mengatakan dua hari lagi dia berencana untuk menjenguk Wirawan Mo, sekalian membicarakan soal kerja sama kedua perusahaan.

Yesi Mo berucap dengan asal, lalu membuka topik pembicaraan yang lain, “Stanley, apa kamu mengenal seseorang bernama Andrew Ling?”

“Andrew Ling?”

Mendengar nama ini, Stanley Yan langsung mengerutlan alisnya, raut wajahnya sedikit berubah. “Bagaimana bisa kamu mengenalnya?”

“Tadi Sara mengira aku istrimu, lalu membawaku menemuinya! Sepertinya dia sangat dekat dengan istrimu! Kalian pasti berteman, iya kan? Bisakah menceritakan padaku tentang orang ini?” Yesi Mo teringat dengan perasaan familiar yang muncul saat melihat Andrew Ling tadi, jadi dia menanyakannya.

“Orang ini” Stanley Yan terdiam beberapa saat, masih belum membuka mulutnya, saat Yesi Mo mulai merasa tidak sabar, tiba-tiba Bella Yan datang menghampirinya, tersenyum menarik lengan Stanley Yan, “Stanley, kenapa kamu ada disini? Aku mencarimu dari tadi!”

“Nona Yesi, kamu juga ada disini? Aku tidak mengganggu kalian kan?” tanya Bella Lan tersneyum pada Yesi Mo.

“Tidak!” Yesi Mo menggelengkan kepalanya.

“Stanley, ayo kita pergi! Aku tidak suka berada disini!” ucap Bella Lan mengerutkan alisnya, menatap Stanley Yan.

“Baiklah! Kamu tunggu sebentar, aku berpamitan dengan teman-temanku dulu, lalu kita kembali!”

Stanley Yan menatap lembut Bella Lan, lalu menundukkan kepalanya pada Yesi Mo dan membalikkan tubuhnya untuk pergi.

Yesi Mo melihat bayangannya yang menjauh merasa sedikit kecewa, tadi hampir saja dia mendengar penjelasan tentang Andrew Ling dari Stanley Yan, namun sayangnya tiba-tiba Bella Lan muncul.

“Yesi, kamu kenapa?” tanya Bella Lan mengerutkan alisnya menatap Yesi Mo.

“Tidak apa-apa!” Yesi Mo menggelengkan kepalanya, “Oh iya, tadi aku bertemu dengan Andrew Ling, kudengar dia itu temanmu?”

“Bisa dibilang begitu! Tapi itu semua soal ingatanku yang sudah menghilang, sekarang aku tidak begitu mengenalnya tidak lebih dari dirimu!” Bella Lan berucap asal, kemudian tersenyum pada Yesi Mo dan bertanya. “Ada apa? Nona Yesi juga mengenalnya?”

Yesi Mo menggelengkan kepalanya, “Tidak mengenalnya! Jika tadi bukan karena Sara yang salah mengenaliku menjadi dirimu, aku tidak tahu jika ada orang yang bernama Andrew!”

Mendengar jawaban Yesi Mo, diam-diam Bella Lan merasa lega, melihat Stanley Yan berjalan mendekat, dia langsung berpamitan dengan Yesi Mo. Bangkit berdiri menggandeng lengan Stanley Yan kemudian berjalan keluar.

Sebelum pergi, Stanley Yan menundukkan kepalanya berpamitan pada Yesi Mo.

Setelah Stanley Yan dan Bella Lan pergi, Yesi Mo menjadi sendirian, Rico Mu juga entah pergi kemana, selama ini masih belum kembali.

Saat dia berencana pergi mencari Rico Mu, tiba-tiba seorang pria tampan berjalan ke hadapannya tersenyum bertanya. “Nona cantik, apa boleh minum bersama?”

Tatapan pria itu seperti sengaja meliriknya dengan puas, dan segera menyembunyikan tatapannya dengan baik, namun Yesi Mo menangkat maksud buruk dari tatapannya itu.

Seketika wajanya sedikit menggelap, menggeleng tanpa sungkan, “Maaf. Aku tidak tertarik!”

“Nona, untuk apa menolak? Kuperkenalkan diriku, namaku Felix, ayahku adalah”

Pria yang bernama Felix ini sepertinya tidak melihat tatapan tidak suka dari Yesi Mo, masih saja merasa dirinya benar dan terus memperkenalkan dirinya.

“Maaf, aku tidak mengenalimu! Dan tidak tertarik untuk mengenalmu!”

Yesi Mo sangat tidak suka pada orang ini, apalagi saat ini wajahnya terlihat merasa dirinya baik, semakin melihatnya membuatnya semakin kesal.

“Nona, kamu tidak perlu sok jual mahal!” seketika Felix berubah, menatap Yesi Mo dengan tatapan iblis lalu berucap, “Aku Jason jika menyukai seorang wanita, belum pernah ada yang menolakku! Kamu juga tidak terkecuali!”

Felix tersenyum dingin mencengkram tangan Yesi Mo. Kemudian menarik Yesi Mo berjalan keluar.

Yesi Mo memberontak sekuat tenaga, namun dia tidak bisa melepaskan cengkramannya.

“Lepaskan aku! Lepaskan aku!”

“Lepaskan? Ha, malam ini kamu milikku!” Felix memicingkan matanya menatap Yesi Mo, menguatkan cengkramannya, membuat Yesi Mo kesakitan hingga hampir meneteskan air matanya.

Suara perdebatan mereka berdua cukup keras, awalnya banyak orang yang ingin membantunya, namun saat menyadari jika itu adalah Felix, satu per satu mulai mundur, terlihat jika Felix bukanlah orang yang mudah untuk diganggu.

“Lepaskan tunanganku!”

Entah Rico Mu muncul dari mana, langsung mencengkram lengan Felix, dan berteriak.

“Siapa kamu? Pergi dari hadapanku!” saat Felix menghempaskan tangannya, seketika Rico Mu terhuyung mundur beberapa langkah, dan hampir terjatuh ke atas lantai.

Rico Mu tidak menyerah, kembali mendekat.

Felix menyiratkan dengan tatapannya, seketika dua pengawal yang ada di belakangnya langsung menghadang di hadapan Rico Mu.

“Minggir!” Rico Mu berucap dengan dingin, menatap Felix yang berada di belakang pengawal.

“Berani juga, kemarilah! Monyet kuning!” Felix tersenyum menang pada Rico Mu, baru saja ucapannya terlontar, seketika raut wajah tamu yang berasal dari Asia langsung berubah.

“Felix, iya kan? Sebaiknya kamu melepaskannya, jika tidak kamu akan mati!” Rico Mu menatap tajam Felix.

“Benarkah? Aku ingin melihatnya, bagaimana aku mati?” selesai berucap Felix langsung menekuk tangan Yesi Mo ke belakang tubuhnya, tangan kanannya mengapit dagu Yesi Mo, dan mengangkat bibirnya.

Yesi Mo yang melihat bibir Felix semakin mendekat. Merasa sangat jijik, bagaimanapun dia memberontak dia tidak bisa terlepas dari cengkramannya.

Rico Mu berteriak dengan marah, namun tidak membuahkan hasil, melihat Yesi Mo yang hampir dilecehkan oleh Felix, tiba-tiba Yesi Mo menyadari senyuman iblis Felix berubah menjadi masam, dengan menggigit bibirnya mendongakkan kepalanya.

“Siapa yang kamu bilang monyet kuning?”

Terdengar suara yang familiar memasuki telinga Yesi Mo, seketika kepala Felix langsung ditepis, Yesi Mo melihat wajah Stanley Yan yang mendingin di belakangnya.

“Sakit, sakit, sakit!”

Felix merintih melepaskan Yesi Mo, saat ini Yesi Mo baru menyadari jika Stanley Yan telah menarik rambut Felix, bagaimanapun Felix memberontak dia tidak bisa lepas dari cengkraman Stanley Yan.

Dua pengawal yang tadi menghadang Rico Mu langsung berjalan ke hadapan Stanley Yan. Berteriak padanya dengan tatapan yang dingin, “Lepaskan Tuan muda Felix, jika tidak kamu akan mati!”

Stanley Yan menatap Felix yang berada dalam cengkramannya, menarik sudut bibirnya meremehkan, kemudian mendorongnya dengan asal.

“Serang!”

Saat Felix mengeluarkan perintahnya, para pengawal langsung menyerang Stanley Yan.

Yesi Mo menegang menarik Rico Mu yang ada disisinya. “Bantu dia!”

Rico Mu meragu sejenak, baru saja ingin menyuruh pengawal untuk membantunya, seseorang telah muncul.

“Berhenti!”

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu