Unlimited Love - Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
“Andrew, kita bukan orang yang baru saling mengenal satu hari! Untuk apa berbasa-basi denganku, ada apa langsung katakan saja!” Bella Lan menggelapkan wajahnya menatap Andrew Ling dengan tidak sabar.
“Sebenarnya tidak ada apa-apa, aku mencarimu hanya ingin melihat keberhasilanku!” Andrew ling menatap Lia Ling dengan tatapan menilai lalu mengangguk, “Lumayan, ternyata sama persis! Pantas saja Stanley juga tidak mengenali!”
“Kamu mencariku hanya untuk mengatakan ini?”
“Memangnya apa lagi? Sudahlah, aku juga sudah melihatmu! Kamu boleh pergi!” Andrew Ling mengibaskan tangannya menyaratkan Bella Lan untuk keluar.
Bella Lan menatap Andrew Ling cukup lama, menipiskan bibirnya kemudian membalikkan tubuhnya berjalan keluar.
Detik berikutnya, Sara Xue masuk ke dalam.
“Bagaimana? Apa kamu mengenalinya?” tanya Sara Xue menatap Andrew Ling penasaran.
Andrew Ling menggelengkan kepalanya pelan, “Mereka berdua sangat mirip sangat sulit untuk membedakannya, tapi aku merasa Bella Lan ini adalah Angie yang asli, bagaimanapun Stanley adalah suaminya. Orang lain bisa salah mengenalinya, namun dia pasti tidak mungkin salah mengenalinya!”
“Benarkah? Tapi kenapa aku merasa Yesi lah Angie yang sebenarnya?” Sara Xue mengerutkan alisnya dalam.
“Siapa dia apa sangat penting untukmu?”
Andrew Ling mengangkat kepalanyamenatap sekilas Sara Xue, bertanya dengan mengerutkan alisnya.
“Bagiku sangat penting! Lebih penting dari apapun!”
Jawaban Sara Xue membuat Andrew Ling merasa sedikit curiga, namun dia tetap tersenyum berucap, “Sepertinya diantara dirimu dan Angie ada sesuatu yang tidak kuketahui! Apa tertarik untuk menceritakannya padaku?”
“Urusanku, kamu tidak perlu ikut campur!” Sara Xue mentup matanya menghirup nafas dalam, melihat Andrew Ling sekilas, membalikkan tubuhnya berjalan keluar.
Melihat punggungnya, sudut bibir Andrew Ling tertarik, menggeleng dengan pasrah.
Kembali ke ruangan acara perjamuan, Yesi Mo tidak menemukan Rico Mu, namun dia juga tidak memperdulikannya, kembali duduk di sudut tempatnya tadi, dia percaya jika Rico mu akan datang mencarinya.
Bukannya Rico Mu yang datang mencarinya, tapi Stanley Yan yang datang.
“Yesi, kamu juga datang?”
Stanley Yan dari jauh melihat Yesi Mo, tersenyum menghampirinya dan menyapanya.
“Iya! Stanley, tidak mungkin kan kamu datang ke Amerika hanya untuk menghadiri acara ulang tahun anak gubernur Georgia?” tanya Yesi Mo menatap Stanley Yan dengan penasaran.
“Bagaimana mungkin? Hanya kebetulan, seorang teman bisnisku mengundangku untuk datang! Oh iya, dimana Tuan Rico? Kenapa dia tidak bersamamu?”
“Dia?” membicarakan soal Rico Mu, seketika Yesi Mo tersenyum, “Tadi masih ada disini, mungkin ada urusan jadi dia sudah pergi!”
Stanley Yan menganggukkan kepalanya, tidak lagi membicarakan Rico Mu lalu menanyakan keadaan Wirawan Mo, bahkan dia mengatakan dua hari lagi dia berencana untuk menjenguk Wirawan Mo, sekalian membicarakan soal kerja sama kedua perusahaan.
Yesi Mo berucap dengan asal, lalu membuka topik pembicaraan yang lain, “Stanley, apa kamu mengenal seseorang bernama Andrew Ling?”
“Andrew Ling?”
Mendengar nama ini, Stanley Yan langsung mengerutlan alisnya, raut wajahnya sedikit berubah. “Bagaimana bisa kamu mengenalnya?”
“Tadi Sara mengira aku istrimu, lalu membawaku menemuinya! Sepertinya dia sangat dekat dengan istrimu! Kalian pasti berteman, iya kan? Bisakah menceritakan padaku tentang orang ini?” Yesi Mo teringat dengan perasaan familiar yang muncul saat melihat Andrew Ling tadi, jadi dia menanyakannya.
“Orang ini” Stanley Yan terdiam beberapa saat, masih belum membuka mulutnya, saat Yesi Mo mulai merasa tidak sabar, tiba-tiba Bella Yan datang menghampirinya, tersenyum menarik lengan Stanley Yan, “Stanley, kenapa kamu ada disini? Aku mencarimu dari tadi!”
“Nona Yesi, kamu juga ada disini? Aku tidak mengganggu kalian kan?” tanya Bella Lan tersneyum pada Yesi Mo.
“Tidak!” Yesi Mo menggelengkan kepalanya.
“Stanley, ayo kita pergi! Aku tidak suka berada disini!” ucap Bella Lan mengerutkan alisnya, menatap Stanley Yan.
“Baiklah! Kamu tunggu sebentar, aku berpamitan dengan teman-temanku dulu, lalu kita kembali!”
Stanley Yan menatap lembut Bella Lan, lalu menundukkan kepalanya pada Yesi Mo dan membalikkan tubuhnya untuk pergi.
Yesi Mo melihat bayangannya yang menjauh merasa sedikit kecewa, tadi hampir saja dia mendengar penjelasan tentang Andrew Ling dari Stanley Yan, namun sayangnya tiba-tiba Bella Lan muncul.
“Yesi, kamu kenapa?” tanya Bella Lan mengerutkan alisnya menatap Yesi Mo.
“Tidak apa-apa!” Yesi Mo menggelengkan kepalanya, “Oh iya, tadi aku bertemu dengan Andrew Ling, kudengar dia itu temanmu?”
“Bisa dibilang begitu! Tapi itu semua soal ingatanku yang sudah menghilang, sekarang aku tidak begitu mengenalnya tidak lebih dari dirimu!” Bella Lan berucap asal, kemudian tersenyum pada Yesi Mo dan bertanya. “Ada apa? Nona Yesi juga mengenalnya?”
Yesi Mo menggelengkan kepalanya, “Tidak mengenalnya! Jika tadi bukan karena Sara yang salah mengenaliku menjadi dirimu, aku tidak tahu jika ada orang yang bernama Andrew!”
Mendengar jawaban Yesi Mo, diam-diam Bella Lan merasa lega, melihat Stanley Yan berjalan mendekat, dia langsung berpamitan dengan Yesi Mo. Bangkit berdiri menggandeng lengan Stanley Yan kemudian berjalan keluar.
Sebelum pergi, Stanley Yan menundukkan kepalanya berpamitan pada Yesi Mo.
Setelah Stanley Yan dan Bella Lan pergi, Yesi Mo menjadi sendirian, Rico Mu juga entah pergi kemana, selama ini masih belum kembali.
Saat dia berencana pergi mencari Rico Mu, tiba-tiba seorang pria tampan berjalan ke hadapannya tersenyum bertanya. “Nona cantik, apa boleh minum bersama?”
Tatapan pria itu seperti sengaja meliriknya dengan puas, dan segera menyembunyikan tatapannya dengan baik, namun Yesi Mo menangkat maksud buruk dari tatapannya itu.
Seketika wajanya sedikit menggelap, menggeleng tanpa sungkan, “Maaf. Aku tidak tertarik!”
“Nona, untuk apa menolak? Kuperkenalkan diriku, namaku Felix, ayahku adalah”
Pria yang bernama Felix ini sepertinya tidak melihat tatapan tidak suka dari Yesi Mo, masih saja merasa dirinya benar dan terus memperkenalkan dirinya.
“Maaf, aku tidak mengenalimu! Dan tidak tertarik untuk mengenalmu!”
Yesi Mo sangat tidak suka pada orang ini, apalagi saat ini wajahnya terlihat merasa dirinya baik, semakin melihatnya membuatnya semakin kesal.
“Nona, kamu tidak perlu sok jual mahal!” seketika Felix berubah, menatap Yesi Mo dengan tatapan iblis lalu berucap, “Aku Jason jika menyukai seorang wanita, belum pernah ada yang menolakku! Kamu juga tidak terkecuali!”
Felix tersenyum dingin mencengkram tangan Yesi Mo. Kemudian menarik Yesi Mo berjalan keluar.
Yesi Mo memberontak sekuat tenaga, namun dia tidak bisa melepaskan cengkramannya.
“Lepaskan aku! Lepaskan aku!”
“Lepaskan? Ha, malam ini kamu milikku!” Felix memicingkan matanya menatap Yesi Mo, menguatkan cengkramannya, membuat Yesi Mo kesakitan hingga hampir meneteskan air matanya.
Suara perdebatan mereka berdua cukup keras, awalnya banyak orang yang ingin membantunya, namun saat menyadari jika itu adalah Felix, satu per satu mulai mundur, terlihat jika Felix bukanlah orang yang mudah untuk diganggu.
“Lepaskan tunanganku!”
Entah Rico Mu muncul dari mana, langsung mencengkram lengan Felix, dan berteriak.
“Siapa kamu? Pergi dari hadapanku!” saat Felix menghempaskan tangannya, seketika Rico Mu terhuyung mundur beberapa langkah, dan hampir terjatuh ke atas lantai.
Rico Mu tidak menyerah, kembali mendekat.
Felix menyiratkan dengan tatapannya, seketika dua pengawal yang ada di belakangnya langsung menghadang di hadapan Rico Mu.
“Minggir!” Rico Mu berucap dengan dingin, menatap Felix yang berada di belakang pengawal.
“Berani juga, kemarilah! Monyet kuning!” Felix tersenyum menang pada Rico Mu, baru saja ucapannya terlontar, seketika raut wajah tamu yang berasal dari Asia langsung berubah.
“Felix, iya kan? Sebaiknya kamu melepaskannya, jika tidak kamu akan mati!” Rico Mu menatap tajam Felix.
“Benarkah? Aku ingin melihatnya, bagaimana aku mati?” selesai berucap Felix langsung menekuk tangan Yesi Mo ke belakang tubuhnya, tangan kanannya mengapit dagu Yesi Mo, dan mengangkat bibirnya.
Yesi Mo yang melihat bibir Felix semakin mendekat. Merasa sangat jijik, bagaimanapun dia memberontak dia tidak bisa terlepas dari cengkramannya.
Rico Mu berteriak dengan marah, namun tidak membuahkan hasil, melihat Yesi Mo yang hampir dilecehkan oleh Felix, tiba-tiba Yesi Mo menyadari senyuman iblis Felix berubah menjadi masam, dengan menggigit bibirnya mendongakkan kepalanya.
“Siapa yang kamu bilang monyet kuning?”
Terdengar suara yang familiar memasuki telinga Yesi Mo, seketika kepala Felix langsung ditepis, Yesi Mo melihat wajah Stanley Yan yang mendingin di belakangnya.
“Sakit, sakit, sakit!”
Felix merintih melepaskan Yesi Mo, saat ini Yesi Mo baru menyadari jika Stanley Yan telah menarik rambut Felix, bagaimanapun Felix memberontak dia tidak bisa lepas dari cengkraman Stanley Yan.
Dua pengawal yang tadi menghadang Rico Mu langsung berjalan ke hadapan Stanley Yan. Berteriak padanya dengan tatapan yang dingin, “Lepaskan Tuan muda Felix, jika tidak kamu akan mati!”
Stanley Yan menatap Felix yang berada dalam cengkramannya, menarik sudut bibirnya meremehkan, kemudian mendorongnya dengan asal.
“Serang!”
Saat Felix mengeluarkan perintahnya, para pengawal langsung menyerang Stanley Yan.
Yesi Mo menegang menarik Rico Mu yang ada disisinya. “Bantu dia!”
Rico Mu meragu sejenak, baru saja ingin menyuruh pengawal untuk membantunya, seseorang telah muncul.
“Berhenti!”
Novel Terkait
Adieu
Shi QiVillain's Giving Up
Axe AshciellyAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiMy Greget Husband
Dio ZhengTen Years
VivianUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)