Unlimited Love - Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
Saat Stanley Yan sampai di Pusat Perbelanjaan Sunny, orang suruhan Marson Luo sudah berpencar untuk mencari Angie Qin, mereka sudah mencari ke toko baju, cafe, dan bertanya pada pelayan disana, tetapi orang-orang ini tidak tau Angie Qin kemana.
Dia bukannya tidak menaruh pelacak pada Angie Qin, tapi posisi Angie Qin tidak muncul di aplikasi.
Stanley Yan berdiri di lobby pusat perbelanjaan dengan gelisah, matanya mencari ke segala penjuru, dia berharap Angie Qin akan muncul didepannya, dan tersenyum bertanya kepadanya, "Bodoh, kamu kemana saja?"
Setelah itu dia memeluk Angie Qin, dengan erat, dan tidak melepaskannya lagi, dan tidak membiarkan dia pergi setengah langkah pun.
Angie Qin belum muncul, tetapi Marson Luo tiba-tiba datang.
"Apakah kamu sudah menemukannya?"
Melihat wajah Stanley Yan yang gelisah, Marson Luo merasa tidak familiar dengan Stanley Yan yang seperti ini.
Meski dia sudah 2 kali melihat Stanley Yan seperti ini, tetapi dia masih tidak terbiasa dengan Stanley Yan yang seperti ini, berbeda dengan sifatnya biasa yang keras dan dingin.
Stanley Yan seperti orang lain, dan dia hanya bersikap seperti ini pada Angie Qin.
"Aku tidak menemukan Ibu Angie, tapi saat aku pergi ke lantai 6, liftnya rusak, katanya sudah hampir 1 jam orang yang di dalam terkunci, mungkin" Ibu Angie berada di dalam.
Marson Luo belum selesai mengucapkan kalimatnya, Stanley Yan langsyng berlari pergi.
Ada 3 lift dan 2 eskalator di Pusat Perbelanjaan Sunny. Lift yang rusak adalah lift yang berada di tengah.
Didepan lift lantai 6, banyak orang yang mengerumuni, dan ada petugas keamanan pusat perbelanjaan, tukang reparasi lift, manager pusat perbelanjaan, dan dokter beserta suster, tentunya yang lebih banyak adalah pengunjung yang ramai,
Stanley Yan dengan berani menerobos kerumuman ituk, pas sekali saat dia selesai menerobos kerumunan itu, Angie Qin digotong keluar oleh petugas keamanan.
Dia, Sara Xue, dan bodyguard yang bersama dia, beserta 7 8 orang lainnya terkunci di dalam 1 jam lebih, mereka sudah mencoba segala macam cara, tetapi tidak bisa, akhirnya mereka hanya bisa menggunakan tombol darurat di lift.
1 jam bukanlah waktu yang panjang, tetapi bagi Angie Qin itu sangatlah panjang.
Tidak ada yang tau apakah lift itu akan seterusnya berhenti disitu, tidak ada yang tau lift itu akan jatuh, sehingga dia sangat takut.
Dia takut jika terjadi apa-apa, Stanley Yan akan sangat sedih, dan sakit hati, sampai bisa melakukan hal yang bodoh.
"Fiuh..." Angie Qin menghirup udara luar dan merasa hatinya seperti mau jatuh, tiba-tiba dia masuk ke dalam sebuah pelukan yang hangat.
Angie Qin sedikit gugup, dia ingin merontak, tetapi dia mencium aroma yang familiar, dan dia mengenal pelukan itu, sehingga ia memeluk orang itu kembali, dan dia merasa dia tidak ingin keluar.
Setelah beberapa saat kemudian, Stanley Yan memegang bahunya, dengan gugup ia bertanya, "Istriku, apakah kamu terluka? Apakah kamu merasa tidak nyaman?"
"Aku tidak kenapa-kenapa!" Angie Qin melihat Stanley Yan yang gugup, perasaan dia sangat rumit;
"Kalau begitu syukurlah! Syukurlah" Stanley Yan memeluknya lagi, dan melepaskan napasnya.
Tidak jauh, Marson Luo terlihat pucat, dia melihat Sara Xue yang sedang menatap kedua orang itu berpelukan.
"Nona Sara, apakah kamu baik-baik saja?" dia melihat Sara Xue dengan gugup.
"Aku tidak kenapa-kenapa, terima kasih!"
Sara Xue kembali tenang, dan berterima kasih padanya, terlihat ada perasaan yang tidak biasa.
"Sama-sama! Apakah aku perlu mengantar kamu pulang? Aku takutnya Tuan dan Ibu masih perlu waktu sendiri!"
Sara Xue dengan iri melihat ke arah Angie Qin dan Stanley Yan, dia mengangguk.
Saat Stanley Yan dan Angie Qin berpisah, kira-kira waktu sudah berlalu 5-6 menit.
Mleihat Marson Luo menemani Sara Xue duduk di kursi, Angie Qin sadar tadi saat dia bersama dengan Stanley Yan, dia lupa ada Sara Xue bersama dengannya, dia langsung buru-buru bertanya.
Stanley Yan juga bertanya keadaan Sara Xue.
"Tidak kenapa-kenapa, terima kasih perhatian dari kalian! Angie Qin, aku sedikit lelah, aku ingin tidur istirahat! Aku duluan ya!"
"Baiklah, tidak apa-apa, hati-hati di jalan!" Angie Qin memegang tangannya tersenyum, "Kapan-kapan kuajak kamu main ke rumah!"
Melihat Sara Xue mengangguk, dan berbalik ingin pergi, Stanley Yan melihat Marson Luo. Dia menyuruhnya untuk mengantar Sara Xue pulang.
Melihat Marson Luo membantu Sara Xue pulang, Stanley Yan dan Angie Qin tersenyum, dan berkata dengan pelan, "Kita juga harus pulang! Takutnya nanti nenek panik!"
Baru saja dia mengatakan itu, pengurus rumah menelepon, mendengar Angie Qin baik-baik saja, terdengar pengurus rumah merasa lega, dan menyuruh mereka untuk pulang secepatnya, hati-hati di jalan, dan Nyonya Besar Yan sudah menunggu mereka di rumah untuk makan malam.
Di perjalanan, Angie Qin dengan penasaran bertanya kepada Stanley Yan, "Mengapa engkau memberitahukan ini kepada nenek?"
"Aku tidak dapat menghubungimu, dan tidak dapat menghubungi bodyguardmu, sehingga aku berpikir bahwa terjadi sesuatu padamu, sehingga aku menyuruh orang untuk mencarimu. Tentu saja nenek khawatir! Ini wajar!"
"Maaf, Stanley! Nenek Sara Xue baru saja meninggal dunia, aku ingin mengajaknya keluar untuk melepas penat, tidak kusangka terjadi" Angie Qin berkata dengan perasaan bersalah.
"Bodoh, lift ini rusak bukan karenamu, untuk apa kamu minta maaf?" Stanley Yan mengacak rambut Angie Qin, dan berkata, "Nanti istirahatlah dirumah! Aku juga akan istirahat sebentar!"
Saat kedua orang itu masuk ke dalam ruang tamu, Robin Xiao sedang duduk di sofa untuk minum teh. mendengar suara langkah kaki mereka, dia menoleh. Dia melihat Stanley Yan dan Angie Qin bergandengan tangan,dan terasa di hatinya seperti ada sebuah ganjalan, tetapi dia masih tersenyum, "Kalian sudah pulang! Tidak ada apa-apa kan?"
"Robin Xiao? Kenapa kamu bisa ada disini?"
Angie Qin dengan bingung menatap Robin Xiao.
"Aku ingin mengunjungi nenek dan kakak Stanley Yan, sekalian ingin memberikan sesuatu kepada nenek!"
Angie Qin melihat Stanley Yan mengangguk.
"Robin, duduk disini! Aku dan kakak ipar akan mengganti bju sebentar, dan turun menemanimu disini!" Stanley Yan sadar mata Robin Xiao tertuju pada tangan dia dan Angie Qin yang bergandengan, dia mengangguk, tersenyum dan melepaskan tangan Angie Qin, lalu memegang pinggangnya pergi naik tangga, dan tidak melihat Robin Xiao lagi.
Wajah Robin Xiao terlihat semakin tidak enak, dia tidak mengerti mengapa Stanley Yan tiba-tiba memegang pinggangnya, tetapi dia tidak berkata apa-apa.
Kembali ke kamar, Angie Qin berkata bahwa ia ingin tidur, dan membiarkan Stanley Yan untuk menemani Robin Xiao sendiri.
Stanley Yan tersenyum, "Baik! Nanti malam kamu tidak perlu turun makan. Aku akan membawakannya untukmu!"
"Mana boleh? Nenek" kalau begini, tentunya Nyonya Besar Yan akan tidak senang, Angie Qin sedikit khawatir.
"Tenang saja, kalau ada aku, semuanya akan baik-baik saja! Dan kelihatannya Robin Xiao akan makan malam juga, apakah kamu ingin melihatnya canggung? Dengarkan aku!"
Stanley Yan membuka pintu dan berjalan keluar, dengan pelan dia berjalan ke sofa didepan Robin Xiao.
"Mengapa kakak ipar tidak turun?"
Robin Xiao tampaknya tidak sadar dia bertanya seperti ini, Stanley Yan menjawab, "Dia tidak enak badan, sedang istirahat! Oh iya, apakah kamu sudah pergi melihat nenek?"
Robin mengangguk. Dia tersenyum, "Awalnya aku ingin pergi setelah bertemu nenek, tetapi nenek menyuruhku untuk tinggal sampai waktu makan malam! Karena aku hormat kepadanya, aku menurutinya! Oh iya, apa yang terjadi tadi? Sampai kamu memanggil seluruh bodygoard kamu? Apakah ada yang terjadi pada kakak ipar?"
"Hanya hal kecil, sudah lewat! Oh iya, bagaimana anakmu sekarang? Kapan kamu membawanya pada nenek? Dia sudah lahir berapa lama, tapi nenek belum pernah melihat cicitnya!"
Kejadian yang terjadi pada Angie Qin di Pusat Perbelanjaan Sunny, Stanley Yan menjelaskannya secara singkat, Robin Xiao juga tidak bertanya kelanjutannya. Topiknya berubah ke anak Robin Xiao dan Katty Yun.
Meski kedua orang itu tidak benar-benar mesra, tetapi kelihatannya masih oke, saat Nyonya Besar Yan turun, Robin Xiao sedang memperlihatkan foto anaknya kepada Stanley Yan, kedua pria itu tersenyum bahagia.
"Robin, Stanley, apa yang kalian bicarakan? Kalian tersenyum sangat bahagia, ceritakan padaku!" Nyonya Besar Yan berjalan kemari, dan duduk disamping Stanley Yan.
Robin Xiao belum berkata apa-apa, Stanley Yan membantunya menjawab, "Kami sedang membicarakan tetang anak Robin! Nek, coba lihat betapa lucunya dia!"
"Benarkah? Coba aku lihat!"
Nyonya Besar Yan melihatnya dengan bahagia.
Di mata Nyonya Besar Yan, anak Robin Xiao dan Katty Yun tetap adalah anak diluar nikah, dan setelah dia bertumbuh besar, tidak akan ada hubungan dengan Keluarga Besar Yan, dan pada akhirnya dia hanya akan menjadi orang asing.
Kalau dia adalah anak dari istri sah, Nyonya Besar Yan akan lebih peduli, karena dia akan menjadi anggota keluarga Xiao, dan menjadi cicitnya yang sungguhan.
Memang benar, anak Robin Xiao dan Katty Yun sangat lucu, melihat Nyonya Besar Yan yang tersenyum, anak ini cantik, imut, dan sangat mirip dengan Robin Xiao saat ia kecil.
Robin Xiao sangat senang, sejak ibunya diusir dari Keluarga Yan, mereka tidak mau menerima anak ini, Robin Xiao ingin memperlihatkan anak ini kepada orang tuanya, tetapi ia selalu ditolak, dan bahkan diperingati bahwa anak ini tidak ada darah Keluarga Xiao sama sekali.
Harapan Robin Xiao untuk membawa anak dia untuk diurus oleh Keluarga Xiao sudah tidak ada, sekarang melihat Nyonya Beasr Yan senang, Robin Xiao langsung mengambil kesempatan ini, meski Nyonya Besar Yan adalah nenek dari mamanya, tetapi akan sangat mudah jika ia bisa menyampaikannya pada orang tua Robin Xiao.
Mendengar kesulitan Robin Xiao, Nyonya Besar Yan terkejut dan ingin menolak, tetapi dia melihat Stanley Yan yang memberikan kode melalui tatapannya, dan akhirnya Nyonya Besar Yan berjanji untuk membujuk ibu Robin Xiao.
"Tapi Robin, berhasil atau tidak, aku tidak mau menjamin padamu! Ingat bahwa dia adalah anak diluar nikah!"
Nyonya Besar Yan selalu ingin berhati-hati, dan berkata dengan terus teang.
Robin Xiao sudah tahu persis sifat Nyonya Besar Yan, meski ia tidak membuka mulut, dia berterima kasih.
Pengurus rumah memanggil mereka untuk makan, baru saja Nyonya Besar Yan ingin menyuruh pengurus rumah untuk memanggil Angie Qin, Stanley Yan berkata bahwa Angie Qin sedikit tidak enak badan, sehingga tidak bisa ikut makan bersama."
Ketika melihat wajah Robin Xiao, Nyonya Besar Yan tidak berkata apa-apa, tetapi dia sedikit tidak senang.
Setelah makan malam, Stanley Yan mengantar Robin Xiao keluar, sebelum naik mobil, Stanley Yan menariknya.
"Robin Xiao, sebelum kamu membawa anak itu kesini, bagaimana dengan Katty Yun?"
"Dia?" Robin Xiao tertegun sejenak, "Bisa diatur!"
Novel Terkait
Back To You
CC LennyHanya Kamu Hidupku
RenataPredestined
CarlyMy Superhero
JessiCinta Dan Rahasia
JesslynEverything i know about love
Shinta CharityUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)