Unlimited Love - Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)

Saat Stanley Yan sampai di Pusat Perbelanjaan Sunny, orang suruhan Marson Luo sudah berpencar untuk mencari Angie Qin, mereka sudah mencari ke toko baju, cafe, dan bertanya pada pelayan disana, tetapi orang-orang ini tidak tau Angie Qin kemana.

Dia bukannya tidak menaruh pelacak pada Angie Qin, tapi posisi Angie Qin tidak muncul di aplikasi.

Stanley Yan berdiri di lobby pusat perbelanjaan dengan gelisah, matanya mencari ke segala penjuru, dia berharap Angie Qin akan muncul didepannya, dan tersenyum bertanya kepadanya, "Bodoh, kamu kemana saja?"

Setelah itu dia memeluk Angie Qin, dengan erat, dan tidak melepaskannya lagi, dan tidak membiarkan dia pergi setengah langkah pun.

Angie Qin belum muncul, tetapi Marson Luo tiba-tiba datang.

"Apakah kamu sudah menemukannya?"

Melihat wajah Stanley Yan yang gelisah, Marson Luo merasa tidak familiar dengan Stanley Yan yang seperti ini.

Meski dia sudah 2 kali melihat Stanley Yan seperti ini, tetapi dia masih tidak terbiasa dengan Stanley Yan yang seperti ini, berbeda dengan sifatnya biasa yang keras dan dingin.

Stanley Yan seperti orang lain, dan dia hanya bersikap seperti ini pada Angie Qin.

"Aku tidak menemukan Ibu Angie, tapi saat aku pergi ke lantai 6, liftnya rusak, katanya sudah hampir 1 jam orang yang di dalam terkunci, mungkin" Ibu Angie berada di dalam.

Marson Luo belum selesai mengucapkan kalimatnya, Stanley Yan langsyng berlari pergi.

Ada 3 lift dan 2 eskalator di Pusat Perbelanjaan Sunny. Lift yang rusak adalah lift yang berada di tengah.

Didepan lift lantai 6, banyak orang yang mengerumuni, dan ada petugas keamanan pusat perbelanjaan, tukang reparasi lift, manager pusat perbelanjaan, dan dokter beserta suster, tentunya yang lebih banyak adalah pengunjung yang ramai,

Stanley Yan dengan berani menerobos kerumuman ituk, pas sekali saat dia selesai menerobos kerumunan itu, Angie Qin digotong keluar oleh petugas keamanan.

Dia, Sara Xue, dan bodyguard yang bersama dia, beserta 7 8 orang lainnya terkunci di dalam 1 jam lebih, mereka sudah mencoba segala macam cara, tetapi tidak bisa, akhirnya mereka hanya bisa menggunakan tombol darurat di lift.

1 jam bukanlah waktu yang panjang, tetapi bagi Angie Qin itu sangatlah panjang.

Tidak ada yang tau apakah lift itu akan seterusnya berhenti disitu, tidak ada yang tau lift itu akan jatuh, sehingga dia sangat takut.

Dia takut jika terjadi apa-apa, Stanley Yan akan sangat sedih, dan sakit hati, sampai bisa melakukan hal yang bodoh.

"Fiuh..." Angie Qin menghirup udara luar dan merasa hatinya seperti mau jatuh, tiba-tiba dia masuk ke dalam sebuah pelukan yang hangat.

Angie Qin sedikit gugup, dia ingin merontak, tetapi dia mencium aroma yang familiar, dan dia mengenal pelukan itu, sehingga ia memeluk orang itu kembali, dan dia merasa dia tidak ingin keluar.

Setelah beberapa saat kemudian, Stanley Yan memegang bahunya, dengan gugup ia bertanya, "Istriku, apakah kamu terluka? Apakah kamu merasa tidak nyaman?"

"Aku tidak kenapa-kenapa!" Angie Qin melihat Stanley Yan yang gugup, perasaan dia sangat rumit;

"Kalau begitu syukurlah! Syukurlah" Stanley Yan memeluknya lagi, dan melepaskan napasnya.

Tidak jauh, Marson Luo terlihat pucat, dia melihat Sara Xue yang sedang menatap kedua orang itu berpelukan.

"Nona Sara, apakah kamu baik-baik saja?" dia melihat Sara Xue dengan gugup.

"Aku tidak kenapa-kenapa, terima kasih!"

Sara Xue kembali tenang, dan berterima kasih padanya, terlihat ada perasaan yang tidak biasa.

"Sama-sama! Apakah aku perlu mengantar kamu pulang? Aku takutnya Tuan dan Ibu masih perlu waktu sendiri!"

Sara Xue dengan iri melihat ke arah Angie Qin dan Stanley Yan, dia mengangguk.

Saat Stanley Yan dan Angie Qin berpisah, kira-kira waktu sudah berlalu 5-6 menit.

Mleihat Marson Luo menemani Sara Xue duduk di kursi, Angie Qin sadar tadi saat dia bersama dengan Stanley Yan, dia lupa ada Sara Xue bersama dengannya, dia langsung buru-buru bertanya.

Stanley Yan juga bertanya keadaan Sara Xue.

"Tidak kenapa-kenapa, terima kasih perhatian dari kalian! Angie Qin, aku sedikit lelah, aku ingin tidur istirahat! Aku duluan ya!"

"Baiklah, tidak apa-apa, hati-hati di jalan!" Angie Qin memegang tangannya tersenyum, "Kapan-kapan kuajak kamu main ke rumah!"

Melihat Sara Xue mengangguk, dan berbalik ingin pergi, Stanley Yan melihat Marson Luo. Dia menyuruhnya untuk mengantar Sara Xue pulang.

Melihat Marson Luo membantu Sara Xue pulang, Stanley Yan dan Angie Qin tersenyum, dan berkata dengan pelan, "Kita juga harus pulang! Takutnya nanti nenek panik!"

Baru saja dia mengatakan itu, pengurus rumah menelepon, mendengar Angie Qin baik-baik saja, terdengar pengurus rumah merasa lega, dan menyuruh mereka untuk pulang secepatnya, hati-hati di jalan, dan Nyonya Besar Yan sudah menunggu mereka di rumah untuk makan malam.

Di perjalanan, Angie Qin dengan penasaran bertanya kepada Stanley Yan, "Mengapa engkau memberitahukan ini kepada nenek?"

"Aku tidak dapat menghubungimu, dan tidak dapat menghubungi bodyguardmu, sehingga aku berpikir bahwa terjadi sesuatu padamu, sehingga aku menyuruh orang untuk mencarimu. Tentu saja nenek khawatir! Ini wajar!"

"Maaf, Stanley! Nenek Sara Xue baru saja meninggal dunia, aku ingin mengajaknya keluar untuk melepas penat, tidak kusangka terjadi" Angie Qin berkata dengan perasaan bersalah.

"Bodoh, lift ini rusak bukan karenamu, untuk apa kamu minta maaf?" Stanley Yan mengacak rambut Angie Qin, dan berkata, "Nanti istirahatlah dirumah! Aku juga akan istirahat sebentar!"

Saat kedua orang itu masuk ke dalam ruang tamu, Robin Xiao sedang duduk di sofa untuk minum teh. mendengar suara langkah kaki mereka, dia menoleh. Dia melihat Stanley Yan dan Angie Qin bergandengan tangan,dan terasa di hatinya seperti ada sebuah ganjalan, tetapi dia masih tersenyum, "Kalian sudah pulang! Tidak ada apa-apa kan?"

"Robin Xiao? Kenapa kamu bisa ada disini?"

Angie Qin dengan bingung menatap Robin Xiao.

"Aku ingin mengunjungi nenek dan kakak Stanley Yan, sekalian ingin memberikan sesuatu kepada nenek!"

Angie Qin melihat Stanley Yan mengangguk.

"Robin, duduk disini! Aku dan kakak ipar akan mengganti bju sebentar, dan turun menemanimu disini!" Stanley Yan sadar mata Robin Xiao tertuju pada tangan dia dan Angie Qin yang bergandengan, dia mengangguk, tersenyum dan melepaskan tangan Angie Qin, lalu memegang pinggangnya pergi naik tangga, dan tidak melihat Robin Xiao lagi.

Wajah Robin Xiao terlihat semakin tidak enak, dia tidak mengerti mengapa Stanley Yan tiba-tiba memegang pinggangnya, tetapi dia tidak berkata apa-apa.

Kembali ke kamar, Angie Qin berkata bahwa ia ingin tidur, dan membiarkan Stanley Yan untuk menemani Robin Xiao sendiri.

Stanley Yan tersenyum, "Baik! Nanti malam kamu tidak perlu turun makan. Aku akan membawakannya untukmu!"

"Mana boleh? Nenek" kalau begini, tentunya Nyonya Besar Yan akan tidak senang, Angie Qin sedikit khawatir.

"Tenang saja, kalau ada aku, semuanya akan baik-baik saja! Dan kelihatannya Robin Xiao akan makan malam juga, apakah kamu ingin melihatnya canggung? Dengarkan aku!"

Stanley Yan membuka pintu dan berjalan keluar, dengan pelan dia berjalan ke sofa didepan Robin Xiao.

"Mengapa kakak ipar tidak turun?"

Robin Xiao tampaknya tidak sadar dia bertanya seperti ini, Stanley Yan menjawab, "Dia tidak enak badan, sedang istirahat! Oh iya, apakah kamu sudah pergi melihat nenek?"

Robin mengangguk. Dia tersenyum, "Awalnya aku ingin pergi setelah bertemu nenek, tetapi nenek menyuruhku untuk tinggal sampai waktu makan malam! Karena aku hormat kepadanya, aku menurutinya! Oh iya, apa yang terjadi tadi? Sampai kamu memanggil seluruh bodygoard kamu? Apakah ada yang terjadi pada kakak ipar?"

"Hanya hal kecil, sudah lewat! Oh iya, bagaimana anakmu sekarang? Kapan kamu membawanya pada nenek? Dia sudah lahir berapa lama, tapi nenek belum pernah melihat cicitnya!"

Kejadian yang terjadi pada Angie Qin di Pusat Perbelanjaan Sunny, Stanley Yan menjelaskannya secara singkat, Robin Xiao juga tidak bertanya kelanjutannya. Topiknya berubah ke anak Robin Xiao dan Katty Yun.

Meski kedua orang itu tidak benar-benar mesra, tetapi kelihatannya masih oke, saat Nyonya Besar Yan turun, Robin Xiao sedang memperlihatkan foto anaknya kepada Stanley Yan, kedua pria itu tersenyum bahagia.

"Robin, Stanley, apa yang kalian bicarakan? Kalian tersenyum sangat bahagia, ceritakan padaku!" Nyonya Besar Yan berjalan kemari, dan duduk disamping Stanley Yan.

Robin Xiao belum berkata apa-apa, Stanley Yan membantunya menjawab, "Kami sedang membicarakan tetang anak Robin! Nek, coba lihat betapa lucunya dia!"

"Benarkah? Coba aku lihat!"

Nyonya Besar Yan melihatnya dengan bahagia.

Di mata Nyonya Besar Yan, anak Robin Xiao dan Katty Yun tetap adalah anak diluar nikah, dan setelah dia bertumbuh besar, tidak akan ada hubungan dengan Keluarga Besar Yan, dan pada akhirnya dia hanya akan menjadi orang asing.

Kalau dia adalah anak dari istri sah, Nyonya Besar Yan akan lebih peduli, karena dia akan menjadi anggota keluarga Xiao, dan menjadi cicitnya yang sungguhan.

Memang benar, anak Robin Xiao dan Katty Yun sangat lucu, melihat Nyonya Besar Yan yang tersenyum, anak ini cantik, imut, dan sangat mirip dengan Robin Xiao saat ia kecil.

Robin Xiao sangat senang, sejak ibunya diusir dari Keluarga Yan, mereka tidak mau menerima anak ini, Robin Xiao ingin memperlihatkan anak ini kepada orang tuanya, tetapi ia selalu ditolak, dan bahkan diperingati bahwa anak ini tidak ada darah Keluarga Xiao sama sekali.

Harapan Robin Xiao untuk membawa anak dia untuk diurus oleh Keluarga Xiao sudah tidak ada, sekarang melihat Nyonya Beasr Yan senang, Robin Xiao langsung mengambil kesempatan ini, meski Nyonya Besar Yan adalah nenek dari mamanya, tetapi akan sangat mudah jika ia bisa menyampaikannya pada orang tua Robin Xiao.

Mendengar kesulitan Robin Xiao, Nyonya Besar Yan terkejut dan ingin menolak, tetapi dia melihat Stanley Yan yang memberikan kode melalui tatapannya, dan akhirnya Nyonya Besar Yan berjanji untuk membujuk ibu Robin Xiao.

"Tapi Robin, berhasil atau tidak, aku tidak mau menjamin padamu! Ingat bahwa dia adalah anak diluar nikah!"

Nyonya Besar Yan selalu ingin berhati-hati, dan berkata dengan terus teang.

Robin Xiao sudah tahu persis sifat Nyonya Besar Yan, meski ia tidak membuka mulut, dia berterima kasih.

Pengurus rumah memanggil mereka untuk makan, baru saja Nyonya Besar Yan ingin menyuruh pengurus rumah untuk memanggil Angie Qin, Stanley Yan berkata bahwa Angie Qin sedikit tidak enak badan, sehingga tidak bisa ikut makan bersama."

Ketika melihat wajah Robin Xiao, Nyonya Besar Yan tidak berkata apa-apa, tetapi dia sedikit tidak senang.

Setelah makan malam, Stanley Yan mengantar Robin Xiao keluar, sebelum naik mobil, Stanley Yan menariknya.

"Robin Xiao, sebelum kamu membawa anak itu kesini, bagaimana dengan Katty Yun?"

"Dia?" Robin Xiao tertegun sejenak, "Bisa diatur!"

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu