Unlimited Love - Bab 153 Semua Lancar (1)

Tapi Stanley Yan juga tau, tanpa barang di dalam kotak kecil di tangannya itu, kehormatannya di hadapan orang-orang akan lenyap.

Akhirnya dia tidak membuang kotak kecil itu ke dalam toilet, malahan, dia membawanya keluar dari toilet dan pergi ke kamar tidur......

Kejadian di kediaman keluarga Luo tidak boleh diketahui orang luar, bahkan orang Mason Luo dan Yesi Mo yang ditugaskan untuk terus mengawasi rumah itu pun juga tidak mengetahuinya.

Kali ini kedua orang itu sedang membahas masalah pernikahan Vivian Luo keesokan harinya, rencana sudah mereka putuskan, tapi ada beberapa masalah kecil yang masih perlu diurus.

Apa yang akan terjadi besok akan sangat berpengaruh pada kebahagiaan Yesi Mo, kebahagiaan Stanley Yan, maupun apakah keluarga ini masih bisa utuh bertahan.

Yesi Mo harus ekstra hati-hati, dia tidak ingin terjadi apa pun di luar rencana, maka dia harus menimbang semua kemungkinan bersama dengan Mason Luo sebelum besok, dan mencari alternatifnya.

Hal yang tampaknya tidak begitu rumit, setelah ditambah dengan semua ini, menambah kerjaan Mason Luo dan Yesi Mo. Sepanjang malam mereka tidak sempat mengistirahatkan mata. Sampai subuh keduanya baru selesai mengurus semuanya.

Mason Luo menyuruh orang untuk mempersiapkan personil, membiarkan Yesi Mo beristirahat sejenak, namun Yesi Mo bersikeras ingin pergi ke dekat kediaman keluarga Luo untuk mengawasi.

Keputusan Yesi Mo tidak bisa diubah oleh Mason Luo, yang akhirnya hanya bisa tersenyum pahit tak berdaya.

Melihat hari masih terlalu pagi, Yesi Mo bersandar di sofa dan tidur, sebelum menutup mata, dia sengaja berpesan pada pengurus rumah Chen untuk membangunkannya pukul 9.

Begitu memejamkan mata, rasa kantuk yang luar biasa, menelan Yesi Mo terlelap.

Pengurus rumah Chen baru saja pergi berjalan keluar, saat dia kembali, dia melihat Yesi Mo sudah tertidur, khawatir dia akan kedinginan, dia menaikan temperatur pengatur suhu ruangan, lalu menyuruh orang untuk mengambilkan selimut, dan dengan hati-hati menyelimuti Yesi Mo.

Sejak hilangnya Stanley Yan, selama setengah tahun ini, Yesi Mo tidak pernah tidur nyenyak, suara dan gerakan sekecil apa pun bisa membangunkannya. Namun kali ini, dia sama sekali tidak merasakan apa-apa.

Pengurus rumah Chen sedang mengamati Yesi Mo, ketika dia mendengar suara langkah kaki dari belakang. Saat dia menoleh, dia menyeritkan dahinya, dia kemudian menyuruh pembantu yang biasa membersihkan tempat itu untuk keluar, dan bersama mereka, dia juga ikut keluar.

Waktu berjalan sangat cepat, sekejap mata, waktu sudah menunjukan hampir pukul 9. Dia baru akan berjalan ke ruang tamu, saat dia melihat mobil Mason Luo datang.

"Apa nyonya muda ada? "Matanya menahan kantuk luar biasa, dan itu yang Mason Luo pertama kali lakukan begitu turun dari mobil.

"Nyonya muda sedang tidur di ruang tamu, aku sekarang akan membangunkannya. "

Mason Luo menarik pengurus rumah Chen dan menggelengkan kepalanya, "Tidak usah, biarkan saja, biarkan nyonya muda beristirahat, dia sepanjang malam terjaga. "

"Tapi nyonya muda sudah berpesan padaku untuk membangunkannya pukul 9. "Pengurus rumah Chen mengingatkan, ini bukan keinginannya, melainkan perintah dari Yesi Mo.

"Om Chen, aku sendiri juga seorang bawahan. Walaupun perintah atasan harus didengar, tapi terkadang kita juga tidak harus menurutinya." Mason Luo menepuk pundak pengurus rumah Chen, "Kamu sebaiknya juga tahu, hari apa ini, kalau sampai nyonya muda tidak dapat beristirahat dengan baik, dan terjadi kesalahan nanti malam...... "

Mason Luo tidak menyelesaikan kalimatnya, pengurus rumah Chen juga tahu. DIa melihat ke arah pintu, dan terlihat berat hati.

"Tapi...... "

Mason Luo tersenyum, "Kalau sampai nyonya muda menyalahkanmu, bilang kepadanya aku yang bertanggung jawab. Atau cari alasan, setelah malam ini, nyonya muda tidak akan mengingatnya lagi. "

Pengurus rumah Chen ragu cukup lama, akhirnya dia mengangguk, "Baiklah, aku mendengarkanmu. Aku akan keluar untuk menghindar, kebetulan ada sesuatu yang harus aku kerjakan. "

Melihat pengurus rumah Chen tidak jadi masuk, Mason Luo mengangguk-angguk, dan setelah itu baru berjalan dengan hati-hati ke dalam ruang tamu, khawatir akan membangunkan Yesi Mo.

Tapi yang membuatnya kesal, Yesi Mo masih juga terbangun. Dan kemudian di saat dia sedang akan pergi untuk mengintai kediaman keluarga Luo lagi, Yesi Mo membuka matanya, dan setelah menatap dua kali jam dinding di ruang tamu itu, dia terbangun sepenuhnya.

"Mason Luo, sedang apa kamu? Kenapa kamu tidak pulang dan beristirahat? "

"Aku baru saja sampai di sini, rupanya anda sedang beristirahat, aku khawatir membangunkan anda. "Mason Luo tersenyum canggung sambil memberi penjelasan.

Yesi Mo mengangguk tanda paham, kemudian dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Apa semuanya sudah siap di tempat masing-masing? "

"Semua sudah siap, sekarang tinggal menunggu malam. "

"Suruh mereka untuk berhati-hati, jangan sampai meninggalkan jejak apa pun. Setelah hari ini, aku akan memberi mereka bonus dua kali lipat." Yesi Mo berkata dengan tidak tenang.

Mason Luo tersenyum, "Nyonya muda tenang saja, semisal anda tidak memberi mereka bonus tambahan pun, mereka juga tidak akan bertindak sembarangan. Kali ini semua orang yang aku gunakan, adalah orang kepercayaan. "

"Baiklah kalau begitu. Pulanglah dulu untuk beristirahat, aku akan pergi mandi. "

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu