Unlimited Love - Bab 168 Pengurus Rumah
Stanley Yan yang sudah berjalan cukup jauh mendengar suara tangisannya dari dalam, tanpa sadar ia menghentikan langkahnya.
Ia perlahan berbalik, ia menggigit bibirnya dengan keras, menatap ke arah asal suara tangisan itu, tatapannya dipenuhi rasa sakit, berkali-kali ia ingin pergi menemui Yesi Mo, dan memberitahukan kebenarannya pada Yesi Mo, bahwa dia, Stanley Yan masih hidup, dan Didi dalam kondisi yang aman.
Namun pada akhirnya ia tidak melakukan itu, ia pergi meninggalkan ruang tahanan dengan perasaan kacau dan tidak rela.
Yesi Mo menangis untuk waktu yang cukup lama, lama sekali sampai ia kehabisan tenaga dan jatuh tertidur.
Malam ini, Yesi Mo terus bermimpi, ia memimpikan tentang suara langkah kaki yang sangat ia kenal, bermimpi tentang ia terus memanggil seseorang, lalu suara langkah kaki itu terdengar lagi, ia bermimpi tentang pintu yang terbuka, dan ada seorang pria dengan perban di wajahnya, ia memimpikan tentang Stanley Yan.
Pria itu melangkah masuk, kemudian mendekapnya, dan mengatakan pada Yesi Mo, bahwa ia selalu ada, ia tidak mungkin pergi meninggalkannya, ia tidak mungkin membuangnya seorang diri, dan meninggalkan anak mereka.
Beberapa detik sebelum terbangun, seulas senyum terukir di wajah Yesi Mo, namun saat ia membuka mata dan melihat apa yang ada di hadapannya, ia baru menyadari bahwa semua itu hanyalah mimpi.
Stanley Yan sudah meninggalkannya, meninggalkan Didi, meninggalkan dunia ini.
Namun bagaimana dengan suara langkah kaki yang ia dengar kemarin malam? Apakah itu mimpi?
“Yesi Mo, ada orang datang mengunjungimu.”
Terdengar suara penjaga rumah tahanan di telinganya, Yesi Mo berdiri dan keluar dari pintu sel, ia berjalan di koridor yang sempit dan melewati ruangan-ruangan sempit, dan pada akhirnya ia sampai di ruang kunjungan.
Terdengar bunyi pintu besi terbuka, Yesi Mo melihat Robin Xiao yang duduk di dalam ruang kunjungan.
“Robin, apakah ada kabar tentang Didi?”
Saat melihat Robin Xiao, wajah Yesi Mo terlihat bersemangat.
Beberapa hari ini, Robin Xiao tidak muncul, Yesi Mo juga tidak memiliki cara untuk mengetahui informasi tentang perkembangan pencarian Didi, sekarang Robin Xiao tiba-tiba datang dan mengunjunginya, seketika itu juga ia langsung menanyainya.
Robin Xiao tersenyum tipis, “Masih untung, ia masih bernyawa.”
Batu besar yang ada dalam hati Yesi Mo bagai terangkat separuh, “Bagaimana keadaannya sekarang? Dimana dia sekarang? Apakah ia terluka? Apakah ia kesusahan? Apakah ia…”
Pertanyaan yang bertubi-tubi yang dilontarkan Yesi Mo membuat Robin Xiao kebingungan, ia menunggu Yesi Mo selesai menanyakan pertanyaannya, barulah ia tersenyum dan menjawab.
“Tenang saja, Didi semuanya dalam keadaan baik. Satu jam yang lalu ia telah kembali ke rumah, soal ini…” Robin Xiao melihat jam tangannya, “mungkin saja ia sudah tidur sekarang.”
“Benarkah? Didi benar-benar sudah pulang?”
Walaupun ia sudah mendengarnya kabar bahwa Didi baik-baik saja, namun Yesi Mo masih merasa khawatir.
“Aku tahu kamu khawatir, maka aku sudah menyiapkan semuanya untukmu.”
Setelah itu, Robin Xiao mengeluarkan ponselnya, lalu membuat panggilan video dengan Katty Yun, ia berbicara sebentar dengan Katty Yun, kemudian Robin Xiao meminta Katty Yun untuk pergi ke kamar Didi dan Tony.
Saat melihat di layar ponsel, ia melihat Didi yang sedang terbaring di tempat tidur, ia memejamkan matanya, wajahnya terlihat tenang, barulah kali ini Yesi Mo dapat merasa benar-benar lega.
“Baiklah, sekarang Didi telah aman dan baik-baik saja, kamu juga bisa tenang. Kamu sabar dan tenang dulu untuk tinggal disini beberapa waktu, tunggu sampai kasus ini dibawa ke pengadilan, kurang lebih, waktumu untuk bebas dari penjara tidak akan lama.”
Robin Xiao berbicara sambil tersenyum, beberapa hari ini, ia menyuruh orang untuk menghubungi beberpa pengacara ternama, dan meminta mereka untuk mempelajari kasus Yesi Mo.
Beberapa pengacara mengatakan bahwa kemungkinan Yesi Mo untuk memenangkan kasus ini sangat rendah, namun kemungkinan untuk mendapatkan masa percobaan masih ada.
Hanya jika dalam masa percobaan, Yesi Mo dapat berlaku baik, ia dapat keluar dari penjara, hukuman paling berat hanyalah uang denda saja.
“Terima kasih.”
“Di antara kita tidak perlu ada rasa sungkan, aku masih punya urusan lain, aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik.”
Melihat Robin Xiao yang beranjak pergi, tiba-tiba Yesi Mo memanggilnya, “Robin, tunggu.”
“Apakah masih ada sesuatu?”
Robin Xiao menoleh perlahan, lalu bertanya padanya.
“Katakan padaku, mengapa Didi bisa menghilang, aku ingin tahu alasannya.”
“Soal ini, tunggu sampai kamu bebas, baru kita akan membahasnya lagi, sekarang bukan waktu yang tepat.” Robin Xiao seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu.
Dalam hati, Yesi Mo merasa curiga, dari gelagat Robin Xiao, ia bisa merasakan bahwa hilangnya Didi kali ini bukan perkara yang sederhana, atau mungkin ini ada kaitannya dengan masalah lain atau orang tertentu yang membuat Robin Xiao tidak bisa membuka mulut.
Jangan-jangan masalah ini ada hubungannya dengan Sara Xue?
Beberapa waktu yang lalu, Andrew Ling datang menemuinya, tiba-tiba ia teringat ucapat Andrew Ling saat itu.
Setelah Robin Xiao pergi, Yesi Mo tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Jika hilangnya Didi kali ini memang perbuatan Sara Xue, apakah ia juga ada hubungannya dengan kematian Stanley Yan?
Saat kembali ke sel tahanannya, ia duduk di tempat tidur, ia mulai memikirkan dan menebak hal-hal yang tidak bisa dinalar, namun ia segera menghapus pikiran itu.
Jika ini memang ulah Sara Xue, ia tidak seharusnya berbuat itu pada Stanley Yan.
Lagi pula menurut ucapan Andrew Ling, ini adalah ulah Rendy Mu yang memilki ide, menyuruh orang untuk mengusiknya , ia ingin membuatnya mendekam di penjara selama beberapa tahun, ini benar-benar menghancurkan pikiran Rendy Mu.
Kalau begitu tidak ada alasan baginya untuk menyakiti Staney Yan, lagi pula Stanley Yan adalah suaminya, jika ia dipenjara, ya sudah, namun jika ia tidak dipenjara, keberadaan Stanley Yan pasti menjadi halangan terberat bagi Rendy Mu.
Tunggu, Rendy Mu? Jangan-jangan dia…
Berdasarkan kejadian-kejadian yang telah terjadi sebelumnya, Yesi Mo mencurigai Rendy Mu sebagai dalang dari kecelakaan yang dialami Stanley Yan, seseorang yang tidak pernah ia pikirkan akanberbuat seperti ini.
Tentu saja ini bukanlah kesalahan Yesi Mo, lagi pula ia tidak mungkin sampai berpikir bahwa kematian Stanley Yan hanyalah tipu muslihat untuk melancarkan aksi dan rencana Stanley Yan.
Membuat orang mengabaikan dan melupakan keberadaan Stanley Yan, itu akan mempermudah bagi dirinya untuk melancarkan rencananya.
“Tuan bagaimana keadaan Nyonya? Apakah ia baik-baik saja?”
Robin Xiao baru saja keluar dari area ruang tahanan, Kenny Song langsung datang menyambutnya.
“Tidak terlalu baik, namun ketika masalah Didi sudah selesai, ia tidak mungkin terlalu khawatir lagi. Sekarang satu-satunya masalah adalah, bagaimana ia melupakan masalah kematian kakak sepupu.”
Robin Xiao mengerutkan keningnya, saat ini ia juga tidak memiliki rencana apapun.
“Kematian tuan sangatlah mendadak, tidak mungkin nyonya bisa melupakannya dalam waktu yang singkat. Untung saja masih ada tuan muda, maka kita tidak perlu terlalu khawatir. Karena masih ada tuan muda, aku percaya bahwa nyonya tidak akan melakukan sesuatu yang bodoh.
Kenny Song adalah orang yang mengetahui segala hal kecuali tentang Stanley Yan, namun saat ini ia tidak bisa mengatakan apapun, ia hanya bisa berpura-pura tidak tahu, agar hal ini tidak menyulitkannya.
“Benar apa katamu, jika ada Didi, maka tidak ada masalah, pasti akan ada satu hari dimana ia akan benar-benar pulih.”
Robin Xiao mengangguk, tak lagi mengerutkan kening.
“Pengurus Song, masalah di sini kuserahkan padamu. Aku harus segera kembali ke Negara M!”
“Kamu tenang saja, serahkan semua padaku.”
Kenny Song sangat mengerti mengapa saat ini Robin Xiao sangat terburu-buru untuk kembali ke Negara M, ia tidak menghalanginya, ia mengangguk mengiyakan.
“Oh, iya, kudengar karena Yesi Mo dan Marson Luo tidak ada di kantor, kini kondisi perusahaan sedang tidak baik? Apakah kamu bisa memastikannya?” Robin Xiao sedikit khawatir, “Lagi pula perusahaan itu adalah usaha dan kerja keras Yesi Mo, itu juga adalah asset Keluarga Yan, jangan sampai perusahaan itu runtuh dan kandas.”
“Masalah ini, kamu tidak perlu khawatir, kemarin malam aku sudah berpesan pada pengurus rumah yang lama untuk mengurusnya. Jika ada dirinya, semua persoalan di kantor pasti beres.”
Robin Xiao kagum dan terdiam sejenak, ia menganggukkan kepala dan tidak mengatakan apapun lagi.
Tentu saja ia tahu pengurus rumah yang lama, seluruh orang di Kota R bukanlah tandingannya, bisa dipastikan jika ia akan mengerjakan apapun dengan baik dan tanpa cela.
Pada saat Kenny Song mengantar Robin Xiao ke bandara, di tempat lain, Stanley Yan juga sedang menerima tamu pertamanya setelah ia berpura-pura mati.
“Tuan, syukurlah jika kamu baik-baik saja.” Pengurus rumah itu terlihat kusam, wajahnya terlihat sangat kelelahan.
Beberapa hari sebelum ini, saat ia mendengar berita tentang kematian Stanley Yan, ia telah menyuruh orang untuk memesankannya tiket penerbangan untuk kembali, namun karena alasan tertentu, ia tetap tidak bisa hadir dalam upacara pemakaman Stanley Yan.
Ini membuat pengurus rumah itu marah, kecewa dan menyesal karena memikirkan bahwa tidak seharusnya ia keluar dari pekerjaannya begitu cepat, tidak seharusnya ia meninggalkan Keluarga Yan begitu cepat.
Dalam pesawat, ia sudah memikirkan, ia berencana menggunakan segala cara dan kemampuan yang ia miliki untuk membantu Yesi Mo untuk bebas dari penjara, dan membantu Keluarga Yan untuk bangkit kembali.
Bahkan jika ia harus mempertaruhkan segalanya, mempertaruhkan nyawanya, ia tidak akan menyesal, ia ingin menghapus rasa bersalahnya terhadap Keluarga Yan.
Namun tidak ia sangka, saat ia baru saja turun dari pesawat, ia menerima telepon dari nomor yang asing, dan mengatakan bahwa tuan ingin bertemu dengannya.
Pengurus rumah itu terdiam untuk beberapa saat, saat itu ia bahkan hampir menangis.
Selama hidupnya, hanya ada dua orang yang ia panggil dengan panggilan ‘tuan’, yang pertama adalah ayah dari Stanley Yan, dan yang kedua adalah Stanley Yan sendiri.
Tentu saja nantinya panggilan ini juga akan menunjuk ke satu orang lagi, yaitu Didi, putra dari Stanley Yan dan Yesi Mo.
Ayah Stanley Yan telah lama tiada, sedangkan Didi masih terlalu kecil, tidak mungkin ia ingin bertemu dengannya, hanya ada satu kemungkinan.
Orang yang dipanggil ‘tuan’ dan ingin bertemu dengannya ini adalah Stanley Yan, dan bisa disimpulkan bahwa, Stanley Yan belum mati.
Dalam perjalanan, pengurus rumah itu sangat bersemangat, tentu ia masih sedikit ragu, ia khawatir bahwa dugaannya keliru, namun saat ia melihat Stanley Yan berada di hadapannya, seluruh keraguannya berubah menjadi semangat yang menggebu-gebu.
Setelah berpisah cukup lama, keduanya membicarakan tentang hal-hal formal, saat ia mengetahui rencana pengurus rumah itu, Stanley Yan memberinya isyarat untuk tidak melakukan apapun terlebih dahulu, harus tenang, dan mengamati perubahan kondisi.
Pengurus rumah itu sudah bersama Stanley Yan sejak kecil hingga dewasa, tentu saja ia sangat mengerti tentang sifatnya, ditambah lagi ia sedang berpura-pura bahwa dirinya telah mati, dugaan yang samar sudah berada dalam benaknya.
Tentu ini bukanlah waktunya untuk hal-hal yang buruk, namun menurut Marson Luo, pengurus rumah lama ini tetap ingin melakukan sesuatu.
Yesi Mo tidak berdaya, bukan berarti dirinya tidak berdaya, ia telah mengabdi pada Keluarga Yan selama puluhan tahun, sumber yang ia miliki bukanlah Yesi Mo dan Stanley Yan, atau bahkan Kenny Song, orang-orang ini bisa membayangkannya sendiri.
Marson Luo hanya mengatur tentang siasat untuk menipu dan mengambil uang yang dibawa Vivian Luo, ia hanya menyakiti Vivian Luo, ia juga memiliki cara yang bahkan membuat Marson Luo tidak perlu melakukan apapun.
Tentu ini bukan berarti tidak mengorbankan sesuatu, hanya saja pengorbanan ini, menurut pengurus rumah lama sedikit tidak berarti.
Stanley Yan sedikit menyipitkan mata, “Jika bisa dilakukan, kamu tidak perlu ikut campur.”
Setelah ia mempertimbangkan dengan matang, Stanley Yan tetap menolak, ia khawatir ini akan mempengaruhi rencananya, dan membuat Andrew Ling mengetahuinya, jika ini semua terjadi, semuanya akan menjadi kacau.
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaI'm Rich Man
HartantoPrecious Moment
Louise LeeWahai Hati
JavAliusCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinUangku Ya Milikku
Raditya DikaPria Misteriusku
LylyUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)