Unlimited Love - Bab 49 Konflik Pecah (2)

Lia Ling setelah keluar dari ruangan kerja Stanley Yan pergi melihat nenek Yan, dan mendengar kalau Angie Qin dari pagi belum bangun, dari mata terlihat sebuah rasa penasaran, lalu pergi mengetuk pintu kamarnya.

Stanley Yan melihatnya mengernyitkan dahi bertanya ada apa.

Lia Ling dengan tersenyum menjawab. “Aku dengar Angie tidak enak badan, jadi mau melihatnya! Bagaimana keadaannya? Perlu tidak ke rumah sakit?”

“Dia tidak apa-apa! Terima kasih atas perhatianmu!”

Stanley Yan tidak bergerak dan terus berdiri di depan pintu, seperti tidak ada maksud untuk menyuruhnya masuk ke dalam.

Wajah Lia Ling sedikit berubah, menganggukan kepala, “Ya baguslah kalau tidak apa-apa! Titip salam saja padanya, aku pulang dulu!”

“Ya, silahkan!”

Dari belakangnya terdengar suara Stanley Yan yang begitu datar, bibir Lia Ling mengatup rapat, dengan langkah besar pergi dari sana.

Naik ke dalam mobil, Valensia Ou melihat wajahnya yang tidak baik, dengan khawatir bertanya, “Kak Lia, tidak lancar ya?”

Lia Ling menoleh melirik vila keluarga Yan, matanya bersinar, “Pergi dulu saja baru dibicarakan!”

Setelah mobilnya meninggalkan tempat itu, Valensia Ou tidak bisa menahan rasa penasarannya dan bertanya lagi.

Dari mata Lia Ling terpancar cahaya tidak kepuasan, dengan menggertakan gigi berkata, “Stanley dia bahkan tidak peduli sedikitpun!”

“Mungkin tidak nona Lia aktingnya kurang menjiwai, jadi terlihat olehnya?”

“Tidak mungkin! Aku sudah menyiapkannya selama ini, dan hanya untuk hari ini, dia tidak mungkin bisa mengetahui kebohongan ini!” Lia Ling dengan mantap menggelengkan kepala.

“Nah kalau memang begitu, tuan Yan kenapa tidak memperdulikanmu?”

Valensia Ou semakin tidak mengerti, ditambah keduanya dulu pernah memiliki rasa yang sama, dan kedua keluarga berhubungan baik, mau bagaimanapun Stanley Yan harusnya mau membantunya.

“Di hatinya sekarang hanya ada Angie, mana ada tempat untukku?” Lia Ling dengan pasrah menggelengkan kepala.

Valensia Ou terlihat ragu. Menarik tangan Lia Ling, “Nona Lia, kamu jangan sampai putus asa! Aku percaya kamu pasti bisa menarik hati tuan Yan kembali!”

“Aku tentu saja tidak khawatir!” Lia Ling tersenyum, “Lagi pula di tanganku masih ada kartu jokernya, asal aku mengeluarkan kartu joker ini, aku tidak percaya Stanley masih akan bisa setenang itu! Hanya itu adalah pilihan terakhir, aku tidak ingin mengeluarkannya secepat ini!”

Valensia Ou mengerutkan dahi seperti tengah memikirkan sesuatu, lalu langsung mengangkat wajahnya, “Nona Lia, yang kamu maksud itu...”

“Baguslah kalau kamu tahu! Masalah ini untuk sementara jangan biarkan yang lain tahu! Kartu joker ini semakin sedikit orang tahu semakin baik!”

“Nona Lia, kamu tenang saja! Aku tahu harus bagaimana!” Valensia Ou dengan mantap menganggukan kepala.

“Aku percaya padamu!” Lia Ling menepuk tangannya, “Buatkan aku janji dengan Robin, bilang siang ini aku mau mentraktirnya makan siang!”

Yang terjadi di dalam mobil dengan Lia Ling ini, Stanley Yan tidak mengetahuinya, dia masih di dalam kamar menjaga Angie Qin.

Dan Angie Qin masih terus menutup kedua matanya, walaupun sedang tidak tidur tapi dia masih tidak bersedia membuka mata melihatnya.

Stanley Yan dalam hati tahu, tapi tidak ingin memergokinya, melihat wajah Angie Qin yang memerah, dia bangun dan menghampirinya, mengulurkan tangan memegang dahinya, “Istriku, wajahmu kenapa begitu merah, sakit ya?”

Setelah mengatakan itu, dia memegang dahinya sendiri, dengan bingung menggelengkan kepala, “Tidak panas! Aku antar kamu ke rumah sakit ya untuk di periksa!”

Setelah mengatakan itu dia baru mau menggendongnya, tapi Angie Qin cepat melihatnya menggelengkan kepala, “Aku tidak apa-apa!”

Walaupun dia mengatakan tidak apa-apa, tapi giginya terlihat gemetaran, dari matanya terlihat api, seperti menemukan masalah yang membakar emosi.

Tapi menghadapi pertanyaan Stanley Yan, dia juga tidak mau mengatakannya, tapi menyuruh Stanley Yan keluar memanggil pelayan masuk ke dalam.

Stanley Yan tanpa sadar berjalan keluar, sampai di depan pintu tiba-tiba tersadar, dengan tersenyum menoleh, “Kamu mau ke kamar mandi ya? Kenapa tidak bilang dari tadi, masih mau panggil pelauan, ayo sini aku gendong saja!”

Melihat Stanley Yan berjalan menghampirinya, Angie Qin menggigit bibir bawahnya berkata tidak perlu, dan wajahnya memerah seperti apel.

Benar kata Stanley Yan, dia memang mau ke kamar mandi, setengah jam yang lalu sudah mau ke kamar mandi, tapi dia malu untuk mengatakannya, dan khawatir kalau Stanley Yan sendiri yang akan mengantarnya pergi ke kamar mandi.

“Untuk apa malu! Bukannya tidak pernah lihat juga! Takut apa!”

“Kamu...”

Setelah mengatakan itu, Stanley Yan dengan hati-hati menggendongnya pergi ke kamar mandi, Angie Qin menundukan kepala tidak berani menatapnya, Stanley Yan meletakannya di atas closet, tangannya memegang bahunya, dengan tersenyum berkata, “Tidak usah buru-buru, pelan-pelan saja!”

Melihatnya yang tidak mau pergi dari sana, Angie Qin dengan malu mengangkat kepalanya, “Kamu bisa tidak keluar? Aku bisa sendiri!”

“Kamu yakin? Jangan memaksakan diri!” Stanley Yan mengernyitkan dahi melihatnya, sedikit tidak tebang.

“Aku tidak memaksakan diri! Aku bener-benar bisa! Cepatlah keluar!” Wajah Angie Qin semakin memerah, dia sudah tidak bisa menahannya lagi, tidak berhenti mengusirnya.

Stanley Yan mengangguk dengan hati-hati melepaskan bahunya, berbalik baru mau keluar mendengar Angie Qin menjerit, berbalik lagi dan melihat dia mau jatuh menghantam lantai keramik, dan dengan cepat menahannya. Lalu mengeluarkan perkataan dalam hatinya, “Sudah kubilang jangan memaksakan diri! Belum jatuhkan?”

Angie Qin menggelengkan kepala, dan berkata memintanya keluar lagi.

Tapi Stanley Yan tidak menyetujui permintannya, tetap mau ada disana, takut dia terjatuh.

“Buang wajahmu, jangan lihat aku! Aku tidak suka dilihati orang seperti ini!” Angie Qin tidak ada cara lain lagi.

“Memangnya apa yang tidak pernah ku lihat?” Stanley Yan memonyongkan bibir, tapi masih mengangkat kepala melihat ke atap-atap langit.

Angie Qin emosi menggertakan giginya, tapi tidak bisa mengusirnya dari sana.

Melihatnya tidak melihatnya, dalam hati masih tidak tenang, dia beberapa kali mengangkat wajah meliriknya, melihatnya tidak diam-diam memperhatikannya. Dia baru bisa sedikit menarik nafas lega.

Setelah menyelesaikannya, Angie Qin memanggilnya, Stanley Yan baru menundukan kepala bertanya, “Sudah selesai? Yuk!”

Kembali ke atas ranjang, Stanley Yan turun ke bawah mengambilkannya makan siang, lalu memaksanya memakannya sampai habis, Angie Qin cepat membujuknya pergi bekerja di perusahaan.

“Aku sudah bilang, tugas pentingku hari ini adalah merawatmu!”

Stanley Yan tersenyum lembut padanya, tapi Angie Qin sebaliknya tidak sedikitpun terharu karenanya.

Dia ini sedang membohongi siapa? Memangnya dia kira dia tidak tahu apa-apa ya?

Pagi tadi Lia Ling datang mencarinya, dan dia langsung pergi menemuinya, mereka bersama bahkan telah menghabiskan waktu 1 jam lebih, kalau memang sama seperti yang dia katakan, mungkinkah dia bisa melakukan hal itu?

“Nah kamu bisa keluar tidak? Aku tidak suka ada orang yang melihatiku terus, kalau begitu aku tidak bisa istirahat dengan baik.”

“Baiklah! Aku ada di ruangan kerja sebelah, nanti akan ada orang yang menjaga di depan pintu, kalau ada apa-apa teriak saja panggil, aku akan segera datang!”

Stanley Yan menatapnya dalam, mengangguk lalu pergi keluar.

Angie Qin baru bisa bernafas lega, berbaring dan jatuh tertidur.

Stanley Yan masuk ke ruangan kerjanya, menyuruh Marson Luo mengambil beberapa berkas penting di perusahaan dan bawa pulang ke rumah, jadi dia bisa sambil bekerja dan menjaga Angie Qin di rumah.

Saat hari mulai malam, dia menerima telepon penting, berdiri dan kembali ke kamarnya, melihat Angie Qin sudah bangun, dengan tersenyum berkata, “Sudah bangun? Aku ada sedikit urusan mau pergi sebentar, kamu baring istirahat saja ya, kalau ada apa-apa panggil pelayan! Dia ada di depan pintu! Kalau waktu makan, aku belum pulang juga, kamu panggil pelayan saja antar makanan ke atas!”

“Baik!”

Angie Qin dalam hati berharap dia bisa cepat pergi, Stanley Yan satu harian ini telah menjaganya, dan membuatnya seperti berada di penjara, dan dalam hati sekarang merasa begitu tidak tenang.

Keluar dari kamar, Stanley Yan memanggil pelayan, dan memesan pada pelayan, setelah itu baru dengan berat hati berbalik badan turun dari sana.

“Tuan, mobil sudah disiapkan!”

“Baik!”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu