Unlimited Love - Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
Membalikkan tubuhnya menemukan Rico Mu dengan wajah marahnya, Stanley Yan berucap menjelaskan dengan tenang, “Dia mabuk!”
"Tentu saja aku tahu jika dia mabuk, kutanya padamu apa yang akan kamu lakukan padanya tadi! Jawab aku!” wajah Rico Mu sangat dingin, tatapannya tajam dan menyeramkan.
Stanley Yan mengerutkan alisnya, menghadapi Rico Mu yang bertanya dengan tajam, hatinya merasa sangat tidak nyaman.
“Apa kamu tidak mendengar ucapanku? Jawab aku!” Rico Mu melihat Stanley Yan yang hanya mengerutkan alis menatapnya, namun tidak menjawabnya sama sekali, raut wajahnya semakin menyeramkan, dan semakin meninggikan suaranya.
“Kamu sedang memerintahku?”
“Iya memangnya apa lagi?”
Rico Mu tersenyum dingin, Stanley Yan pun tersenyum dingin juga, “Kamu tidak berhak memerintahku!”
Selesai berucap Stanley Yan menatap dingin padanya sekilas. Lalu langsung berjalan keluar, saat melewati Rico Mu, Rico Mu langsung mencengkram lengan Stanley Yan, “Diam disini! Apa aku sudah menyuruhmu untuk pergi?”
“Lepaskan!”
Melihat tangannya yang dicengkram oleh Rico Mu, tatapan Stanley Yan semakin mendingin.
“Jika kamu tidak menjelaskannya padaku, jangan harap kamu bisa pergi dari sini hari ini!” seiring dengan Rico Mu yang selesai berucap, tiba-tiba dua orang pengawal berlari masuk ke dalam, berdiri di sisi kanan dan kiri belakangnya, tatapannya menatap tajam Stanley Yan.
“Kamu sedang mengancamku? Rico, kuingatkan padamu!” Stanley Yan sedikit memicingkan matanya, “Disini bukanlah Amerika! Sebaiknya kamu tenanglah sedikit, jika tidak aku tidak keberatan membuat perhitungan denganmu!”
“Cih! Silahkan coba saja!”
Rico Mu menatap remeh Stanley Yan kemudian menyeringai.
“Baik!” selesai Stanley Yan berucap, tanganya langsung mengunci lengan Rico Mu, memutar tangannya ke belakang tubuhnya.
“Apa yang kamu lakukan? Lepaskan Bos!”
Kedua pengawal Rico Mu tidak menyangka jika Stanley Yan berani bertindak pada Rico Mu di hadapan mereka, melihat Rico Mu yang berada dalam genggaman Stanley Yan kesakitan hingga mengeluarkan keringat dingin, wajahnya bahkan meringis, mereka berteriak marah.
“Pria bermarga Yan, sebaiknya lepaskan aku! Jika tidak jangan harap kamu bisa keluar dari sini hari ini!”
Rico Mu yang dibekukkan, namun masih tidak ingin mengalah.
“Kamu yakin?” sudut bibir Stanley Yan mengeluarkan sebuah seringaian, hampir bersamaan setelah dia selesai berucap, Marson Luo membawa orang untuk mendobrak pintu dan masuk ke dalam, mengepung mereka semua di dalam ruangan.
“Tuan, kamu tidak apa-apa?” walaupun terlihat jika tidak terjadi apapun pada Stanley Yan, namun Marson Luo tetap bertanya dengan khawatir.
Stanley Yan menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum menatap Rico Mu dan berucap, “Apa sekarang masih ingin menahanku disini?”
“Kamu” Rico Mu menatap Stanley Yan dengan benci tidak berani berucap apapun.
Jumlah orang dari Stanley Yan tentu saja lebih banyak dari orangnya, walaupun dia tahu dua pengawalnya sangat kuat, namun dia sendiri tidak memiliki perlawanan, jika benar-benar ingin melawan tentu saja yang dirugikan adalah dirinya.
Stanley Yan menatap remeh padanya sekilas, kemudian langsung mendorongnya. Langsung berjalan menuju pintu untuk keluar, bahkan tanpa melirik Rico Mu lagi.
Setelah Stanley Yan keluar, Marson Luo juga membawa orang-orangnya untuk keluar.
Di dalam kamar, wajah Rico Mu mengeras menatap ke arah pintu, menggertakkan giginya berucap, “Pria bermarga Yan, masalah ini belum selesai!”
“Tuan muda, apa perlu” Marson Luo menolehkan kepalanya melihat iris matanya yang terdapat sebuah tatapan dingin.
Stanley Yan menggelengkan kepalanya, menghela nafas berucap, “Bagaimanapun Yesi adalah tunangannya!”
Stanley Yan tidak ingin memperbesar masalah, bagaimanapun sekarang dia berteman dengan Yesi, jika dia benar-benar membuat perhitungan dengan Rico Mu, dia tidak tahu harus bagaimana terhadap Yesi Mo, sekarang Yan Business Group dan Liancheng Group akan menjalin kerja sama, jika dia membuat perhitungan pada Rico Mu dan membuat Wirawan Mo marah, maka usahanya beberapa hari ini sia-sia saja.
Saat Yesi Mo tersadar, sudah pukul dua subuh, melihat Rico Mu yang duduk di sisi ranjang, Yesi Mo mengusap matanya tidak mempercayai apa yang dilihatnya, “Rico, kenapa kamu ada disini?”
“Paman menyuruhku datang untuk menjemputmu pulang!” selesai Rico Mu berucap dia menatap lekat Yesi Mo kemudian menghela nafas berucap, “Untung saja aku datang, jika tidak”
“Jika tidak kenapa?” Yesi Mo menatapnya penasara, “Apa terjadi sesuatu?”
“Stanley ingin melecehkanmu. Jika aku tidak kebetulan melihatnya, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi!”
“Tidak mungkin kan?” Yesi Mo mengerutkan alisnya, “Dia bukan orang seperti itu!”
“Yesi, apa kamu tidak mempercayaiku? Apa aku orang yang suka bicara sembarangan?” Rico Mu menipiskan bibirnya, “Jika tidak percaya, kamu bisa bertanya pada pengawalku!”
“Tidak perlu bertanya! Aku percaya padamu!”
Dibandingkan Stanley Yan. Tentu saja Yesi Mo lebih memilih mempercayai tunangannya Rico Mu.
Raut wajah Rico Mu melunak perlahan, menganggukkan kepalanya, “Apa kamu haus? Aku akan menuangkan air untukmu!”
Sambil berucap Rico Mu mengambil gelas yang berada di nakas kemudian memeriksa suhu airnya, tersenyum berucap, “Hangat, minumlah!”
“Terima kasih!” Yesi Mo meminum sejenak airnya. Saat melihat jam dia berucap dengan terkejut, “Sudah semalam ini? Rico, kamu cepatlah pergi istirahat!”
“Tidak apa-apa, aku tidak mengantuk!” Rico Mu menggelengkan kepalanya, Yesi Mo menarik lengannya berucap dengan wajah kesal, “Tapi aku mengantuk!”
“Kalau begitu kamu tidurlah. Aku akan menjagamu!”
“Kalau begitu sebaiknya aku tidak tidur!” pria dan wanita lajang berada di satu kamar yang sama, dia sedikit khawatir.
Rico Mu tersenyum mengalah, “Baiklah! Istirahatlah! Aku pergi dulu!”
Melihat Rico Mu yang pergi, Yesi Mo menghela nafas lega lalu mengunci pintu kamarnya, kembali ke atas kasur melanjutkan tidurnya.
Mendengar suara pintu yang dikunci dari belakang tubuhnya, Rico Mu menolehkan kepalanya melihat sekilas lalu menggeleng perlahan, setelahnya pergi ke kamar yang ada di samping.
Keesokan paginya, Stanley Yan datang untuk mengantarkan Yesi Mo dan timnya pergi ke bandara, saat mengetuk pintu hal pertama yang dilihatnya adalah wajah dingin Rico Mu.
“Untuk apa kamu datang!”
“Mengantar Yesi ke bandara!”
Stanley Yan menjawab dengan datar, Rico Mu mendelikkan matanya sekilas pada Stanley Yan, “Tidak perlu! Pergilah! Nanti aku yang akan mengantar Yesi!”
Stanley Yan sedikit mengerutkan alisnya berucap pada Rico Mu, “Kamu tidak berhak memutuskannya!”
“Kamu” baru saja Rico Mu ingin mengatakan sesuatu. Terdengar suara penasaran Yesi Mo dari dalam kamar, “Rico, siapa di luar?”
“Bukan siapa-siapa!” Rico Mu menjawab asal, kemudian akan menutup pintu, tiba-tiba Stanley Yan menahan pintunya dan berucap, “Yesi, ini aku Stanley!”
“Stanley? Rico, biarkan dia masuk!”
Raut wajah Rico Mu terlihat sangat tidak baik, sepertinya karena panggilan Yesi Mo pada Stanley Yan, namun dia hanya bisa mendelik pada Stanley Yan, lalu menyingkir memberi jalan.
“Kamu sudah datang!” Yesi Mo melihat Stanley Yan yang berada di depan pintu sedikit menundukkan kepalanya.
“Hmm! Apa sudah siap? Sudah waktunya, sudah harus berangkat!”
“Sudah! Tolong kamu tunggu sebentar diluar!” selesai berucap Yesi Mo berjalan menghampiri menutup pintu, Rico Mu mengerutkan alisnya bertanya pada Yesi Mo, “Yesi, untuk apa kamu menggubrisnya? Pria itu bukan orang baik, apa kamu lupa masalah kemarin!”
“Sudahlah, aku tahu! Lagipula sebentar lagi kita akan kembali ke Amerika, untuk apa mencari masalah dengan orang lain?” Yesi Mo tersenyum menenangkan Rico Mu.
Rico Mu mengangguk dengan kesal. Tidak mengatakan apapun lagi.
Stanley Yan menunggu diluar selama sepuluh menit lebih, Yesi Mo baru berjalan keluar bersama Rico Mu.
Tiba di bandara, Yesi Mo menyadari pengawal Stanley Yan juga membawa beberapa koper besar, seketika bertanya dengan bingung, “Stanley, ini kamu”
“Aku ada sedikit urusan jadi harus pergi ke Amerika!”
Stanley Yan menjelaskan dengan santai. Rico Mu yang berada di samping Yesi Mo seketika menatap ke arah Stanley Yan dengan waspada, wajahnya sedikit mendingin.
Stanley Yan langsung mengabaikan tatapannya, menolehkan kepalanya menatap ke arah pintu masuk bandara, seperti sedang menunggu seseorang.
“Yesi, ayo kita jalan!”
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleAnak Sultan Super
Tristan XuPredestined
CarlyMenantu Hebat
Alwi GoEverything i know about love
Shinta CharityThe Gravity between Us
Vella PinkyTakdir Raja Perang
Brama aditioJalan Kembali Hidupku
Devan HardiUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)