Unlimited Love - Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)

Beberapa orang itu menertawakan Stanley Yan. Setelah tertawa sejenak mereka sudah melupakan soal itu.

Stanley Yan langsung memasuki rumah, membuka pintu kamar tamu, melihat Angie Qin yang memeluk perutnya dengan erat, duduk di sisi ranjang dengan wajah paniknya, Marson Luo mengangkat handphonenya beberapa kali melihat kearahnya dengan tegang, menyuruhnya untuk jangan terlalu tegang.

“Sayang, ada apa denganmu? Apa perutmu sakit lagi?”

“Hmm!” Angie Qin menganggukkan kepalanya, langsung menarik Stanley Yan, “Aku juga merasa ada sesuatu yang mengalir keluar dari bawah sana! Stanley, apakah anak kita”

“Jangan takut! Aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang!” raut wajah Stanley Yan berubah drastis, menggendong Angie Qin berlari keluar. Tidak lupa menyuruh Marson Luo untuk segera menyiapkan mobil.

Para tamu yang hadir tercengang melihat Stanley Yan berlari keluar sambil menggendong Angie Qin, dan langsung menghilang dari pandangan mereka, dengan cepat terdengar suara mesin yang berderi, mobil itu langsung melesat begitu saja.

“Apa yang terjadi tadi? Apa aku berhalusinasi, sepertinya tadi aku melihat Tuan Yan menggendong istrinya keluar?”

“Kamu tidak salah lihat, memang seperti itu! Sepertinya terjadi sesuatu.”

Satu per satu semua orang membicarakannya, Nenek Yan langsung ikut berlari keluar saat melihat Stanley Yan menggendong Angie Qin, tidak lama kemudian Nenek Yan sudah duduk di dalam mobil pengurus rumah mengejar Stanley Yan.

Tentu saja keluarga Xiao juga mengetahuinya, Jefri Xiao yang sebagai tuan rumah tentu saja tidak bisa pergi begitu saja, hingga akhirnya menyuruh Melinda Yan untuk segera pergi melihatnya, Robin Xiao juga ingin ikut.

Melinda Yan mengerutkan alisnya, “Untuk apa kamu ikut? Diam di rumah, bantu ayahmu menyapa para tamu, tidak boleh pergi kemanapun!”

Robin Xiao ingin menolah, tiba-tiba muncul Jefri Xiao merangkul bahunya, mengkerutkan alisnya sambil menggeleng padanya, “Robin, dengarkan ibumu!”

“Ayah, tapi”

“Jangan bicara lagi, aku mengerti! Tapi kamu harus ingat dirimu yang sekarang, tidak baik jika kamu pergi!”

Robin Xiao menganggukkan kepalanya dengan terpaksa, tatapannya mengikuti Melinda Yan yang pergi dengan terburu-buru.

Di depan ruang gawat darurat. Stanley Yan terus berjalan mondar mandir dengan panik, tatapannya penuh dengan kekhawatiran, bahkan dia tidak menyadari Nenek Yan yang sudah tiba.

“Stanley, apa terjadi sesuatu pada Angie?” Nenek Yan langsung menangkup wajah tegang Stanley Yan dan bertanya padanya.

“Aku juga tidak tahu, perutnya sakit, dan juga dia bilang seperti ada sesuatu yang mengalir keluar dari bawah!”

“Apa?”

Nenek Yan seperti mendapatkan sebuah pukulan, seketika wajahnya memucat, Stanley Yan tersentak, langsung menarik tangannya bertanya, “Nenek, apa kamu tahu sesuatu? Apa yang terjadi pada Angie sebenarnya? Cepat katakan padaku!”

Beberapa saat kemudian Nenek Yan tersadar perlahan-lahan, raut wajahnya menatap Stanley Yan sambil tersenyum pahit, “Stanley, kamu siapkan dirimu! Ditakutkan anak di dalam perut gadis itu tidak bisa bertahan!”

Walaupun sudah bisa menebaknya dari raut wajah Nenek Yan, namun Stanley Yan masih merasa terpukul, tatapannya meredup tidak ada cahaya sedikitpun, dia terhuyung beberapa kali, Marson Luo segera memapahnya, bertanya dengan tegang, “Tuan muda, Tuan muda! Kamu tidak apa-apa?”

“Stanley, tidak apa-apa! Tidak perlu khawatir jika anak ini tidak bisa bertahan, kalian masih muda, kalian bisa melahirkannya lagi nanti!”

Nenek Yan berucap menenangkannya, sebenarnya hatinya juga sama kacaunya seperti Stanley Yan.

Stanley Yan berusaha mengembalikan kewarasannya, menjauhkan tangan Marson Luo, menghela nafas dalam dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan berucap, “Nenek, aku tidak apa-apa! Kamu jangan khawatir!”

Nenek Yan menggenggam tangan Stanley Yan dengan erat, menipiskan bibirnya mengangguk padanya.

Beberapa menit kemudian, Melinda Yan juga tiba, bertanya apa yang terjadi.

Nenek Yan menolehkan kepala mendelik padanya, menatap lekat pada pintu ruang gawat darurat, Stanley Yan juga tidak menggubrisnya.

Membuat Melinda Yan merasa sangat canggung, namun tidak berani bertanya kembali, hanya bisa menunggu dengan panik, disaat yang bersamaan dia juga merasa khawatir.

Walaupun masalah yang menimpa Angie Qin dan anak yang ada di perutnya, tidak ada hubungannya dengan keluarga Xiao, keluarga Xiao tetap tidak bisa kabur dari masalah ini, bagaimanapun ini terjadi di rumah keluarga Xiao.

Diam-diam Melinda Yan berdoa dalam hatinya mengharapkan Angie Qin dan anaknya baik-baik saja, jika tidak Nenek Yan pasti tidak akan melepaskan keluarga Xiao.

Waktu terus berlalu detik demi detik menit demi menit dalam kekhawatiran, Angie Qin sudah memasuki ruang gawat darurat selama setengah jam lebih, beberapa orang yang ada di luar merasa sangat khawatir, semakin menunggu hati mereka semakin tidak tenang.

Beruntung saat ini pintu ruang gawat darurat telah terbuka, muncul seorang dokter wanita paruh baya yang melepaskan masker dari wajahnya.

Melinda Yan langsung menghampiri menanyakan keadaan Angie Qin dan anaknya, belum mengeluarkan suaranya, Nenek Yan langsung mendorongnya menjauh, “Pergi kamu, ini bukan urusanmu!”

Stanley Yan juga menatapnya dengan dingin, membuat Melinda Yan terhuyung sejenak, setelah berdiri dengan tegap, dia menatap dokter wanita paruh baya itu dengan hati-hati.

“Dokter, bagaimana keadaan cucu menantuku dan anak di perutnya?”

“Saat dibawa kemari pasien menunjukkan gejala keguguan, namun beruntung tidak terlalu parah, setelah kami berusaha semampu mungkin, sekarang sudah tidak terjadi apapun! Kalian tidak perlu terlalu tegang! Namun”

Baru saja Nenek Yan dan Stanley Yan merasa tenang, namun mendengar kata “tapi” rasa kekhawatiran mereka kembali muncul.

“Usia kehamilannya masih sangat rentan, harus lebih diperhatikan! Aku sarankan menginap di rumah sakit untuk pemulihan, supaya terhindar dari situasi yang tidak diinginkan!”

Saat ini Nenek Yan dan Stanley Yan baru benar-benar menghela nafas lega, Nenek Yan segera menyuruh pengurus rumah untuk mengurusi prosedur rawat inap, dan juga menyuruh Bibi Liu untuk segera kemari menjaganya.

Raut wajah Stanley Yan mulai menghangat bertanya, “Dokter, apa aku bisa menemuinya?”

“Tentu saja tidak masalah, namun karena tadi pasien terlalu tegang jadi dia sedang tertidur sekarang, mungkin beberapa saat lagi baru akan sadar, kusarankan jangan terlalu berisik. Biarkan dia tidur sejenak, untuk memulihkan kondisinya yang tegang!”

“Tenang saja, aku mengerti!”

Melihat Nenek Yan, Stanley Yan mengantar Angie Qin yang tertidur ke kamar rawat, seketika Melinda Yan menghela nafas panjang, dengan cepat melangkah mengikuti mereka.

Stanley Yan berada di dalam kamar rawat menemani Angie Qin sejenak, menyuruh Marson Luo untuk berjaga disini, tidak membiarkan sembarangan orang untuk masuk ke dalam, kemudian membalikkan tubuhnya keluar, berjalan ke bagian gawat darurat, mencari dokter wanita paruh baya yang tadi.

“Tuan, apa masih ada masalah?”

“Dokter, aku ingin bertanya padamu, istriku kenapa bisa muncul gejala keguguran!”

Menghadapi Stanley Yan yang beraut wajah datar, dokter wanita itu juga tidak perduli, berucap menjelaskan, “Banyak penyebab yang membuat gejala keguguran, tidak bisa dijelaskan semuanya sekaligus, tapi intinya ada tiga penyebabnya, yang pertama sel reproduksi orang tua yang tidak sehat, yang kedua, psikologis sang ibu sedikit terganggu, mengenai yang ketiga, mohon maaf aku tanya sejenak, apakah hari ini kalian melakukan hubungan suami istri?”

Melihat Stanley Yan yang menggelengkan kepalanya, dokter wanita itu mengerutkan alisnya pelan, “Kalau begitu mungkin karena paparan obat dan bahan-bahan kimia tertentu, seperti itu perkiraannya! Tuan, apa kamu masih memiliki pertanyaan lainnya? Tuan? Tuan?”

Dokter wanita paruh baya itu memanggil Stanley Yan beberapa kali, Stanley Yan yang baru kembali teradar menggelengkan kepalanya berucap, “Tidak ada lagi! Terima kasih!”

Setelah berjalan keluar, Stanley Yan langsung berjalan ke parkiran rumah sakit, wajahnya terlihat dingin, terlihat kilatan api dalam iris matanya, tanpa sadar kedua tangannya mengepal, hingga buku-buku jarinya memucat.

Terdengar suara deruan mesin yang memekakkan telinga, Stanley Yan mengendarai sebuah mobil van hitam keluar dari rumah sakit dengan cepat.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu