Unlimited Love - Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)

Stanley Yan menyuruh Marson Luo untuk kembali menjemput Bella Lan, setelah menunggu beberapa saat Bella Lan masih belum tiba juga, Yesi Mo mengajak Stanley Yan untuk berjalan-jalan, sekalian membawanya melihat-lihat rumah keluarga Mo, tentu saja Stanley Yan menyetujuinya.

Kedua orang itu berjalan sambil berbincang. Tidak terasa mereka sudah mengelilingi hampir semua rumah, akhirnya mereka berdua berhenti di pintu kamar Yesi Mo.

“Apa mau duduk sejenak di dalam kamar?”

Yesi Mo berucap mengundang Stanley Yan, Stanley Yan tertegun sejenak lalu menganggukkan kepalanya, “Boleh! Aku juga sangat ingin melihat bagaimana kamarmu!”

“Kalau begitu masuklah!” Yesi Mo tersenyum membuka pintu, mempersilahkan Stanley Yan untuk masuk ke dalam.

Kamar Yesi Mo terlihat sangat simple, selain perabotan yang diperlukan. Tidak ada benda lainnya, tidak jauh berbeda dengan bayangan Stanley Yan.

“Apa ini kamarmu? Orang yang tidak mengetahuinya mungkin akan mengira ini hotel!”

Stanley Yan menyapukan pandangannya, berucap bergurau.

“Rico juga mengatakan hal yang sama, dia bilang kamarku terlalu simple, tidak ada benda apapun! Tapi aku menyukai seperti ini, kamar itu tempat untuk tidur, bukankah simple akan terasa lebih baik?”

Yesi Mo tersenyum menarik sebuah bangku untuk Stanley Yan duduk, Stanley Yan menganggukkan kepalanya, “Benar yang kamu katakan! Tidak disangka pemikiranmu sangat terbuka, namun sayangnya banyak orang yang pemikirannya tidak terbuka.”

“Sebenarnya bukan karena orang lain tidak berpikiran terbuka, tapi karena selera setiap orang berbeda-beda!” Yesi Mo tersenyum.

Stanley Yan menganggukkan kepalanya berpura-pura tidak sengaja melihat foto Yesi Mo yang berada di nakas, tersenyum berucap. “Kamarmu kenapa hanya ada satu foto? Apa biasanya kamu tidak menyukai berfoto?”

“Sekarang siapa yang masih memajang foto di dalam kamar? Jika dipikir jika bukan karena Rico yang memaksa untuk memajangnya, mungkin disini tidak akan ada foto sama sekali! Fotoku semuanya ada di sosial media, apa kamu mau melihatnya?”

“Boleh!” Stanley Yan tersenyum mengangguk, Yesi Mo membuka sosial medianya, menekan fotonya, lalu menceritakan kisah dibalik foto itu.

Stanley Yan menyadari jika foto pertama di sosial media Yesi Mo adalah saat dua setengah tahun yang lalu. Dan juga banyak foto yang bersama dengan Rico Mu, selain pria itu hampir tidak ada orang lain yang muncul.

“Apa kamu tidak memiliki teman?” Stanley Yan menoleh, bertanya dengan penasaran.

“Ada! Tapi teman-temanku itu sangat sibuk, satu dua tahun baru bisa bertemu sekali dengan mereka!” Yesi Mo tersenyum menjelaskan, kemudian membuka foto lainnya lalu tersenyum berucap, “Lihatlah ini foto saat reuni dengan teman-teman kuliahku! Namun sayangnya aku hilang ingatan. Aku tidak mengingat mereka sama sekali.

Stanley Yan melihat foto yang ada di handphone Yesi Mo, menyadari jika tidak ada satupun yang dikenalnya, dan juga difoto ini terlihat jelas jika Yesi Mo tidak berbaur dengan mereka, terlihat seperti dua dunia yang berbeda.

“Semua ini teman-temanmu? Dulu kamu sekolah dimana?”

“Sebuah universitas yang tidak terkenal, tidak perlu membahasnya!” membicarakan hal ini Yesi Mo merasa sedikit sungkan, Stanley Yan mengerutkan alisnya. Menatap Yesi Mo dengan penasaran, lalu mengingat nama akun Yesi Mo.

“Oh iya, Yesi, kenapa tidak ada fotomu sebelum hilang ingatan? Apa dulu kamu tidak menggunakan sosial media?”

Stanley Yan berpura-pura bertanya dengan penasaran, Yesi Mo menganggukkan kepalanya, “Benar! Sebelum hilang ingatan aku tidak menggunakan sosial media, berdasarkan cerita Rico saat itu aku sangat menolak menggunakan internet, yang paling kusukai adalah pergi kemana-mana sambil membawa kamera, setelah hilang ingatan aku tidak lagi memainkan kamera, dan juga tidak tertarik lagi pada dunia foto, jika sekarang menyuruhku memegang kamera, aku bahkan tidak tahu bagaimana menggunakannya!”

“Benarkah? Boleh tunjukkan padaku foto-fotomu dulu?” tanya Stanley Yan dengan bersemangat.

Yesi Mo menggelengkan kepalanya, berucap dengan wajah sendu, “Semua foto itu sudah terbakar!”

“Terbakar? Kamu yang membakarnya, untuk apa?” tanya Stanley Yan dengan bingung.

“Bukan aku yang membakarnya, tapi Rico!” membicarakan hal ini raut Yesi Mo penuh dengan rasa sesal.

“Rico?”

“Hmm! Kudengar penyebab aku hilang ingatan tiga tahun yang lalu, karena memotretnya saat berada di kapal feri, lalu dia tidak hati-hati dan jatuh ke laut, saat itu aku sangat mengkhawatirkannya, lalu sambil memegang kamera langsung melompat menolongnya, ternyata kamera itu tersangkut di rumput laut, karena hal itu hampir saja aku kehilangan nyawaku! Kemudian aku terbaring di rumah sakit selama setengah tahun baru sadar!”

Yesi Mo berhenti sejenak kembali berucap, “Saat itu Rico yang melihatku terus tidak sadarkan diri, dengan kesal langsung membakar kamera beserta foto-fotonya! Dia mengatakan tidak ingin hal yang sama terulang kembali!”

Penjelasan Yesi Mo membuat kecurigaan muncul dalam benak Stanley Yan, namun dia tidak menunjukkannya, dan hanya tersenyum mengangguk, “Baguslah jika dibakar! Jika itu aku mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama!”

“Hmm! Jadi aku tidak menyalahkannya sedikitpun! Hanya saja aku merasa sangat disayangkan!”

“Kalau begitu apa kamu tidak memiliki satu fotopun saat kecil?” tanya Stanley Yan penasaran.

“Ada! Apa kamu ingin melihatnya?” selesai Yesi Mo bertanya, tiba-tiba wajahnya memerah, “Lupakan saja, sebaiknya kamu tidak perlu melihatnya!”

“Kenapa?”

“Kamu jangan menanyakan alasannya! Pokoknya tidak perlu dilihat!” wajah Yesi Mo semakin memerah.

“Baiklah. Aku tidak akan melihatnya!” Stanley Yan tertawa, lalu bertanya, “Oh iya, tadi pagi sepertinya aku melihat di belakang lehermu ada tanda lahir, apa sudah ada sejak kecil?”

“Iya! Ada apa?” Yesi Mo mengerutkan alisnya perlahan.

Stanley Yan menatap Yesi Mo tersenyum berucap, “Kebetulan sekali! Istriku juga memiliki tanda lahir di belakang lehernya. Dia memiliki bentuk kupu-kupu, sekitar sebesar ibu jari, posisinya mirip seperti tanda lahirmu!”

“Benarkah? Apa ada kebetulan seperti ini?”

Yesi Mo menatap Stanley Yan terkejut hingga mulutnya terbuka lebar.

“Tentu saja, aku akan menunjukkan fotonya agar kamu bisa menilainya apa ucapanku benar atau tidak!”

Selesai berucap Stanley Yan mengeluarkan handphonenya, membuka foto Angie Qin tiga tahun yang lalu, dan menunjukkannya pada Yesi Mo. Mata Yesi Mo langsung membelalak, “Benar! Bentuk dan posisinya sama persis! Ini sangat ajaib! Jika aku tidak yakin kalau ayah ibuku hanya memiliki satu anak, mungkin aku akan mengira jika istrimu ini kembaranku!” selesai berucap Yesi Mo menganggukkan kepalanya, “Akhirnya aku tahu kenapa saat itu Sandy mengira aku ibunya!”

Stanley Yan tersenyum tidak mengatakan apapun, namun hatinya berucap: Yesi, Yesi, kamu benar-benar bodoh atau berpura-pura bodoh! Apa didunia ini benar-benar ada kebetulan yang seperti ini?

Kedua orang itu berbincang sejenak, hingga diperkirakan sepertinya Bella Lan akan tiba sebentar lagi, tiba-tiba handphone Stanley Yan berdering.

Melihat Marson Luo yang menelepon, Stanley Yan langsung mengangkatnya dan bertanya, “Kalian sudah berada dimana?”

“Tuan muda. Terjadi sesuatu! Terjadi masalah besar!”

“Apa yang terjadi?” seketika wajah Stanley Yan menegang, hingga langkah kakinya terhenti.

“Nona Bella di bawa pergi oleh seseorang!”

“Apa?” raut wajah Stanley Yan berubah drastis, seketika dia tidak bisa tenang.

“Tuan muda, kamu jangan terlalu khawatir! Sekarang aku sedang mengejarnya, aku akan membawa Nona Bella pulang dengan selamat!”

“Sekarang dimana kamu?”

Mendengar alamat yang diucapkan Marson Luo, Stanley Yan langsung menutup teleponnya, menolehkan kepalanya pada Yesi Mo, “Maaf, telah terjadi sesuatu! Aku harus pergi dulu, tolong bantu aku sampaikan pada Presdir Mo!”

Yesi Mo langsung menghentikan Stanley Yan dan bertanya, “Apa yang terjadi?”

“Bella di bawa pergi oleh orang! Aku harus segera menolongnya!”

Selesai berucap Stanley Yan langsung berlari kelaur, Yesi Mo sedikit tertegun lalu mengejarnya keluar, berteriak pada Stanley Yan, “Tunggu, aku akan menemanimu kesana!”

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu