Unlimited Love - Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)

Sampai saat ini, Yesi Mo masih menatap Robin Xiao dengan bingung.

"Marson Luo yang memberitahuku. "Robin Xiao menjelaskan dengan singkat, "Oh iya, kak, kabarnya apa kamu ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk anaknya Andrew Ling? Apa betul begitu? "

Yesi Mo mengangguk. Dia tidak berencana untuk membantah, Robin Xiao pasti akan menanyakan, dan tentu dia juga sudah mendengarnya secara langsung dari mulut Marson Luo.

"Kak, kalau aku boleh berterus terang, sebaiknya kamu jangan pergi ke sana. Sekarang, dalam masa-masa seperti ini, masih terlalu rawan, dan lagi, dari apa yang aku dengar, kondisi Sonson membuat Andrew Ling jadi tidak normal, kalau sampai dia melakukan sesuatu yang kelewatan, dan melukaimu, lantas bagaimana? "

"Tenang saja, aku tidak selemah itu. Dengan lebih berhati-hati, seharusnya semua akan baik-baik saja. "

Keras kepala Yesi Mo tentu dia sudah tahu, apalagi sewaktu dia sudah membuat keputusan. Tidak peduli bagaimanapun caranya, tidak akan ada yang bisa menghentikannya, tapi dia sungguh tidak ingin membuat Yesi Mo dalam bahaya, maka dia hanya bisa berusaha sebisa mungkin untuk membujuknya.

"Itu benar, tapi bukankah berjaga-jaga lebih baik? Kak, bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu padamu? Bagaimana dengan Didi? Lantas bagaimana dengan kakak sepupu? "

"Sudahlah, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa lagi. Aku tahu kamu perhatian terhadapku, tapi aku memiliki alasan yang membuatku harus pergi. "

"Demi seorang anak apakah itu sebanding dengan bahaya yang akan kamu hadapi? Jangan lupa, itu adalah anak Andrew Ling, apa yang sudah Andrew Ling lakukan padamu dan kakak sepupu, apa kamu sudah lupa? "

"Aku belum lupa. "Yesi Mo menggelengkan kepalanya, dia menggigit bibirnya, kemudian melanjutkan, "Aku ingin pergi ke sana adalah karena Jennie, karena dia adalah anak yang paling Jennie sayangi. "

Melihat dia tidak akan bisa membujuk Yesi mo, Robin Xiao akhirnya hanya bisa melirik ke arah Sara Xue, meminta bantuan, siapa tahu Sara Xue bisa berhasil membujuknya.

"Sudah, sudah. Presdir Xiao, kamu juga jangan terlalu khawatir. Nanti aku akan menemani Sisi pergi. Selama ada aku, tidak akan ada apa-apa."

Bujuk rayu yang dia lontarkan tidak berguna, Robin Xiao hanya bisa menghela nafas tak berdaya.

Rombongan itu kemudian bersama-sama pergi ke kediaman keluarga Mo yang terletak di pinggiran kota. Setelah asik bercengkrama sepanjang siang, selesai makan siang, Yesi Mo menyuruh Robin Xiao dan Katty Yun untuk membawa Didi pulang terlebih dulu, karena dia ingin pergi ke rumah sakit.

Didi tentu berat hati berpisah dengannya, Yesi Mo menggunakan segala cara untuk membujuknya, akhirnya Didi baru dengan terpaksa ikut dengan rombongan Robin Xiao pergi.

Melihat mobil yang mereka tumpangi menghilang dari pandangan, Yesi Mo terpaku cukup lama.

"Sudah jangan dilihat, mereka sudah pergi jauh. "Sara Xue berjalan mendekatinya dan berkata dengan suara pelan, "Kalau kamu berat hati berpisah dengan Didi, pergi dan temani dia. Aku akan menyuruh orangku untuk membatu mengawasi keadaan di sana. "

"Tidak usah. "Yesi Mo menoleh dan menggelengkan kepalnya pada Sara Xue, "Hari sudah mulai petang, kita juga harus berangkat. "

"Kamu yakin ingin pergi ke rumah sakit, membantu Andrew Ling dan Jennie Bai mengurus anaknya? Masih belum terlambat untuk menyesalinya sekarang. "

"Aku tidak pernah menyesal. "

Yesi Mo menjawabnya dengan penuh tekad, membuat Sara Xue terdiam dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Sesampainya di rumah sakit, kedua wanita itu tidak langsung pergi ke kamar rawat, namun mereka langsung menemui dokter yang bertanggung jawab menangani Sonson, mereka bertanya padanya mengenai kondisi Sonson.

Mengetahui hasil tes kesehatannya yang semua tergolong normal, sementara ini dia tidak ada apa-apa, Yesi Mo merasa sedikit tenang.

Di perjalanan menuju ke kamar rawat dari kantor dokter itu, Yesi Mo mendadak menghentikan langkahnya dan bertanya pada Sara Xue, "Sara, apa kamu juga akan pergi bersamaku? "

"Tentu, aku tidak tenang kamu seorang diri pergi ke sana. Dan lagi, aku sudah berjanji pada Robin Xiao, kamu sendiri juga mendengarnya."

Sara Xue menjawabnya sambil tersenyum, Yesi Mo menyeritkan dahi, dia ragu sejenak, "Bagaimana kalau kamu tidak usah ikut ke sana, aku khawatir Andrew Ling akan heboh melihatmu. Apalagi kalian...... "

"Tenang saja, di tempat umum, Andrew Ling tidak akan melakukan apa-apa. Semisal dia tidak ingin melihatku, di depan anaknya dia juga tidak akan berbuat apa-apa. "

Yang Sara Xue katakan ada benarnya, maka Yesi Mo tidak mengatakan apa-apa lagi.

Saat pintu dibuka, Jennie Bai baru akan keluar, melihat Yesi Mo dia tercengang, "Kak, kenapa kamu bisa berada di sini? "

"Aku ingin membantumu merawat Sonson. "Ketika melihat Andrew Ling tidak berada di dalam kamar rawat, Yesi Mo bertanya dengan bingung, "Di mana Andrew Ling? "

"Ada masalah di perusahaannya, maka dia bergegas untuk mengurusnya. Kak, segera masuk dan duduk. "

Jennie Bai dengan ramah mempersilahkan Yesi Mo masuk. Saat dia melihat Sara Xue yang berada di belakang Yesi Mo, dia tercenung sesaat. "Kamu ini adalah...... "

"Sara Xue, aku adalah teman Sisi. "Setelah berkata demikian, dia menambahkan, "Mungkin kamu pernah mendengar Andrew Ling mengatakan seusuatu tentangku. "

Mendengar perkataan itu, Yesi Mo terhenyak, tapi dia terlihat terlalu berpikiran yang tidak-tidak, Jennie Bai sama sekali tidak tahu apa hubungan Andrew Ling dan Sara Xue di masa lalu.

Yang dia ketahui hanyalah, sejak kepulangan Yesi Mo ke kota R setengah tahun yang lalu, sepertinya dia selama itu belajar di perusahaan milik Sara Xue.

"Ternyata Presdir Xue, silahkan masuk. "

Jennie Bai tersenyum dan mempersilahkan Sara Xue masuk, dia terlihat ramah.

Sara Xue mengamati Jennie Bai, dia merasa aneh, namun dia tetap melangkah masuk tanpa mengucapkan apa-apa.

Selama mereka asik berbincang, Yesi Mo sudah berjalan sampai ke tepi tempat tidur, dia ingin melihat langsung kondisi Sonson.

Mungkin itu berhubungan dengan operasi yang baru dia jalani, wajah Sonson terlihat pucat, tidak seperti anak-anak pada umumya.

Kali ini Sonson sudah tertidur, dia terlihat tenang, Yesi Mo sungguh sulit membayangkan Sonson seperti yang Sara Xue deskripsikan.

"Kak, Presdir Xue, duduklah, aku akan membuatkan teh untuk kalian."

"Tidak usah repot-repot, kamu urus saja urusanmu. "

Sara Xue tersenyum sambil menjawab, dia kemudian berjalan ke arah Yesi Mo, matanya mengirimkan sinyal padanya.

"Benar, pergilah. Tidak usah urus kita. "Yesi Mo juga ikut menenangkannya, "Tidak usah mengkhawatirkan Sonson di sini, kami akan membantumu menjaganya. "

Jennie Bai berterima kasih pada mereka berdua, lalu beranjak pergi.

Sara Xue berdiam di situ sejenak, kemudian berkata ingin keluar mencari angin, bangkit berdiri dan keluar dari situ.

Di luar dia berjalan-jalan di sepanjang koridor. Saat dia berencana untuk kembali, dari kejauhan, dia melihat Andrew Ling di atas kursi rodanya dengan seorang pengawal mendorongnya.

Melihat Sara Xue, raut wajah Andrew Ling berubah tidak enak, Sara Xue tidak bergeming, dia berdiri di situ menatap Andrew Ling.

"Andrew Ling, lama tak jumpa. "

Sara Xue tersenyum, lalu menyapanya.

"Sara Xue, apa yang kamu lakukan di sini? "Andrew Ling menatapnya terkejut lalu bertanya, matanya sesekali melirik ke kamar rawat Sonson.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu