Unlimited Love - Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
Walaupun Robin Xiao menyangkalnya, namun ia tetap tidak bisa menutupi kenyataan bahwa Didi telah menghilang.
Yesi Mo yang sedang sangat panik, segera menyuruh sopir untuk segera pergi ke bandara agar ia bisa kembali ke Negara M.
Ia telah kehilangan Stanley Yan, ia tidak mungkin bisa kehilangan Didi, ia telah mengabaikan satu kenyataan yang penting.
Ia hanya meninggalkan rumah tahanan untuk sementara waktu, ia masih harus kembali ke penjara itu, terlebih, masih ada mobil polisi yang mengikutinya, di dalamnya pasti ada banyak polisi.
Robin Xiao pasti mempunyai cara agar Yesi Mo bsia pergi ke bandara dengan lancar tanpa hambatan, namun polisi tidak akan diam saja, setelah Yesi Mo sampai di bandara, ia tidak mungkin bisa dengan mudah naik ke pesawat dan pergi ke Negara M, imigrasi di bandara pasti tidak akan meloloskannya.
“Lalu bagaimana ini? Apa kamu hanya akan melihat dan diam saja? Tidak melakukan apa-apa? Dia adalah anakku, dia adalah satu-satunya keluargaku saat ini.”
Yesi Mo berteriak dengan penuh emosi pada Robin Xiao, saat ini Yesi Mo sudah tidak bisa tenang.
“Aku paham, aku sangat mengerti. Namun kamu benar-benar tidak bisa pergi.” Robin Xiao tersenyum pahit menatap Yesi Mo, ia segera menambahkan, “lagi pula jika bisa membantumu lancar menuju bandara, dan berhasil sampai ke Negara M, itu tidak akan membantu apapun. Itu malah akan membuatmu berada dalam posisi yang sangat sulit.”
“Benar, nyonya. Apa yang ia katakan itu benar, kamu jangan bertindak gegabah, jangan gegabah.”
Kenny Song juga sangat terkejut, ia segera menuruti perkataannya.
Namun mereka juga sangat mengetahui watak Yesi Mo, jika ini sudah menyangkut tentang Didi, tidak ada seorangpun yang bisa mengubah keputusannya.
“Kalian jangan menghalangi aku.” Yesi Mo segera bersandar ke kaca mobil, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya berada di depan kedua matanya, suaranya menjadi sangat berat.”
“Nyonya, apa yang hendak kamu lakukan?”
“Bukankah kalian tidak membiarkanku pergi ke Negara M, tidak ingin membantuku pergi ke Negara M?” Yesi Mo tertawa getir, “Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian. Dari pada menyuruhku melihat tubuh yang dingin, lebih baik aku mencongkel mataku sendiri.”
Siapapun juga tidak akan menyangka, demi bisa pergi ke Negara M, ia memutuskan untuk melukai dirinya sendiri.
Seketika, Kenny Song dan Robin Xiao terkejut, mereka segera mencegah Yesi Mo, namun di antara mereka dan Yesi Mo masih terdapat jarak yang cukup jauh, saat mereka bergegas mendekati Yesi Mo, Yesi Mo sudah hampir melukai matanya.
“Ada apa denganmu? Persoalan ini jangan diperumit, saat ini kita harus tenang sejenak, Didi akan baik-baik saja.”
“Tenang? Hah! Kutanya padamu, sudah berapa lama Didi menghilang? Waktu sudah lama berlalu, dan masih belum ada kabar apapun!”
“Soal ini…” Robin Xiao tidak tahu harus menjawab apa, ia terdiam sejenak, “Mungkin saja tidak ada kabar apapun adalah kabar yang paling baik.”
“Aku tidak ingin mendengar kata ‘mungkin’, aku ingin Didi, aku ingin dia hidup dan muncul di hadapanku sekarang. Aku telah kehilangan Stanley Yan, aku tidak bisa kehilangan Didi, sungguh tidak bisa.”
“Aku mengerti, aku sangat memahaminya. Aku telah menyuruh orang untuk berusaha lebih keras lagi untuk mencarinya, aku juga telah meminta bantuan Sara Xue, polisi di Negara M juga telah melakukan pencarian, ini hanya masalah waktu. Bisakah kamu memberiku perpanjangan waktu?”
Yesi Mo menggeleng, “Aku tidak ingin mendengar hal ini, aku menginginkan Didi.”
“Kamu…” Robin Xiao bergulat dengan pikirannya sendiri, ia tidak bisa merubah keputusan Yesi Mo, apakah ia harus mengantarnya ke bandara?
Jika seperti itu, walaupun ia bisa kabur, Yesi Mo tidak akan bisa lari dari hukuman penjara, ini adalah hal yang tidak diinginkan Robin Xiao untuk benar-benar terjadi.
“Kamu jangan berulah lagi, aku sudah mempunyai keputusan. Kamu lihat saja.”
“Bisakah kamu memberiku sedikit waktu lagi?” Robin Xiao kini memikirkan dua masalah, ia mengerutkan keningnya dalam-dalam.
Yesi Mo menatapnya dengan tajam, ia menunggu keputusan apa yang ia buat, sembari menahan Robin Xiao jika Robin Xiao hendak mendekat.
Kedua orang itu tidak menyadari Kenny Song yang berada di kursi depan memberi isyarat dan berbisik pada sopir mobil itu.
Saat Yesi Mo menyadarinya, semua sudah terlambat, dengan kecepatan tinggi, setir mobil tiba-tiba dibanting dengan keras, membuat Yesi Mo terpelanting dan menubruk Robin Xiao.
Kejadian yang tiba-tiba itu serentak membuat Yesi Mo ingin berpengangan pada sesuatu untuk menyeimbangkan diri, namun seketika ia tidak bisa memegang apapun.
Tanpa menunggu perintah dari Kenny Song, dengan cepat Robin Xiao mencengkeram pergelangan tangan Yesi Mo, membuatnya tidak bisa berulah.
Tidak selang beberapa lama, situasi di mobil menjadi tenang, mobil melaju di jalanan, seperti tidak pernah terjadi apapun sebelumnya.
Yesi Mo terlalu terkejut, tubuhnya lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa.
“Lepaskan aku, Robin Xiao, lepaskan aku.”
“Maafkan aku, aku tidak bisa melakukannya, tidak peduli bagaimanapun juga, hari ini harus berjalan dengan tenang, aku harus mengantarmu kembali dengan aman. Ini juga untuk kebaikanmu. Percaya padaku, Didi akan baik-baik saja, aku bersumpah demi diriku sendiri.”
Saat mengatakan ini, Robin Xiao juga ragu, namun ia harus memberi Yesi Mo kepastian, ia harus membuat Yesi Mo yakin bahwa Didi akan baik-baik saja.
Kedua tangannya tidak bisa bergerak, Yesi Mo tidak bisa mengancam Robin Xiao agar ia mengantarnya ke bandara dan kembali ke Negara M, hal ini membuatnya terpukul karena ia tidak bisa mewujudkan keinginannya.
Yesi Mo tidak bisa memberontak lagi, ia menyerah dan hanya bisa pasrah, air matanya menetes dari pelupuk matanya, wajahnya terlihat sendu, ia hanya bisa menangis pasrah.
Mereka kembali ke rumah tahanan dengan mudah, Robin Xiao yang melihat Yesi Mo kembali ke balik jeruji besi sambil memeluk kotak abu Stanley Yan bisa bernapas dengan lega.
“Tuan, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah tuan mudah sungguh akan baik-baik saja?”
“Entahlah.” Robin Xiao tersenyum pahit dan menggeleng, menjawab pertanyaan Kenny Song, “satu-satunya hal yang aku bisa lakukan adalah berusaha keras untuk menemukan Didi, jika tidak, Yesi Mo…”
“Tuan, kamu jangan memaksakan dirimu sendiri. Tuan muda adalah orang yang memiliki keberuntungan tinggi, ia pasti akan kembali dengan selamat.”
“Kuharap juga demikian.”
Robin Xiao menghembuskan napas panjang, ia berbalik dan pergi, namun Kenny Song tidak melangkahkan kakinya, ia terus menatap sel tahanan untuk waktu yang cukup lama, suaranya yang berat berkata, “Tuan, apakah sebaiknya kita beritahu nyonya…”
Selang beberapa saat, ia tidak mendapat respon apapun dari headset bluetoothnya, Kenny Song tersenyum pahit, tidak berkata apa-apa.
Waktu berlalu begitu cepat, Yesi Mo tidak lagi menunggu sedikitpun kabar tentang Didi, ia tidak selera makan dan minum saat melewati hari-hari, setiap hari ia hanya memeluk kotak abu Stanley Yan dan terus menangis.
Yesi Mo sangat mengkhawatirkan keselamatan Didi, Robin Xiao, Sara Xue dan beberapa orang lainnya berusaha keras untuk menemukan Didi. Di sebuah villa di Kota R, wajah Andrew Ling terlihat sangat kesal.
“Apa yang mau kamu lakukan? Mau kamu datang kemari lagi?”
“Anak itu… kabur.”
Anak buahnya menunduk ketakutan melihat wajah Andrew Ling yang bengis.
“Plak”
Andrew Ling mendaratkan tamparan di wajahnya.
“Manusia tidak berguna, menjaga anak kecil saja tidak becus, apa gunanya aku memiliki anak buah seperti kalian?”
Tidak heran jika Andrew Ling sangat murka, dua pria berperawakan tinggi dan besar, tidak bisa menjaga anak kecil yang baru berusia beberapa tahun, dan mereka juga membiarkannya kabur, siapapun pasti marah jika hal ini terjadi.
Terlebih lagi, anak itu adalah anak dari Stanley Yan dan Yesi Mo, ia adalah kunci yang bisa ia gunakan untuk memprovokasi Yesi Mo dan Sara Xue.
Andrew Ling sangat murka dan membentak mereka semua, sampai pada akhirnya, tenggorokannya terasa haus, ia berhenti memarahi mereka.
Andrew Ling memarahi anak buahnya seperti cucunya, mereka hanya menunduk dan tidak berani menyanggah.
Andrew Ling mengulurkan tangan hendak mengambil cangkir teh untuk ia minum, namun ia baru menyadari bahwa teh itu telah kosong, saat ia hendak berdiri, anak buahnya segera mengambil cangkir itu darinya dan segera mengambil air dari dispenser di sebelahnya.
Andrew Ling menunduk dan meminum teh, emosinya telah mereda, namun saat ia mendongak dan masih melihat mereka ada di hadapannya, emosinya tersulut lagi.
“Untuk apa kalian masih mematung disini? Mau menungguku mentraktir kalian makan? Masih belum pergi untuk mencari anak itu?”
“Iya, iya, baik.” Anak buahnya segera menurut, mereka berbalik dan segera berlari keluar, mereka tidak ingin emosi Andrew Ling meluap lagi, mereka berbalik badan dan memberanikan diri untuk bertanya, “Apakah kamu masih memiliki perintah lain?”
“Ingat, entah kalian menggunakan cara apa, anak itu harus ditemukan. Hidup atau mati, harus kalian bawa kesini, jika kalian tidak bisa menemukannya… Kalian tahu sendiri apa akibatnya. Keluar.”
Dalam ruangan itu hanya tersisa ia seorang, Andrew Ling mengerutkan kening dan menatap langit yang sudah gelap dari jendela, ia berbicara pada dirinya sendiri, “Bagaimana bisa seorang anak kecil bisa dengan sendirinya melarikan diri? Apakah ada orang lain yang mengetahui ini semua lalu membantunya untuk kabur? Siapa orang ini? Robin Xiao atau Sara Xue, atau malah polisi-polisi Washington yang tidak berguna itu? Jika memang demikian, semua ini akan menjadi kacau.”
Sejak awal, Andrew Ling tidak mencurigai Stanley Yan, ia pun tidak akan mungkin memikirkan tentang Stanley Yan yang melakukan ini semua.
Lagi pula Stanley Yan telah mati, ia melihat mayatnya dengan mata kepalanya sendiri, Yesi Mo bahkan telah mengakui bahwa itu adalah mayat Stanley Yan.
Andrew Ling sedang berada dalam kegundahan di ruangan itu, sedangkan di suatu ruangan dalam sebuah gedung di Kota R, Stanley Yan sedang tersenyum menatap layar di ponselnya, ia tidak bisa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
Di layar ponsel itu terpampang foto anaknya dengan Yesi Mo, seorang anak bernama Didi yang telah menghilang beberapa kali.
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyHidden Son-in-Law
Andy LeeWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiDon't say goodbye
Dessy PutriAkibat Pernikahan Dini
CintiaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaAnak Sultan Super
Tristan XuUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)