Unlimited Love - Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
Malam yang gelap, Bella Lan berbaring di atas ranjang, memikirkan semua yang terjadi hari ini, sudut bibirnya tersungging sebuah senyuman bahagia, mematikan lampu tidur kemudian bersiap untuk tidur, namun tiba-tiba handphonenya berdering.
Bella Lan mengambil handphonenya melihat nomor yang tertulis, sedikit mengerutkan alisnya kemudian mengangkat telepon itu, berucap dengan kesal, “Untuk apa kamu menelepon?”
“Tentu saja untuk mengucapkan selamat padamu karena telah memasuki rumah keluarga Yan! Bagaimana? Perasaanmu pasti senang karena bisa kembali ke sisi Stanley Yan kan? Kamu berencana bagaimana untuk mengucapkan terima kasih padaku?”
“Ini karena kamu yang berhutang padaku! Untuk apa aku berterima kasih padamu?” Bella Lan menjawab dengan dingin.
“Baiklah kalau begitu, anggap saja aku tidak mengatakannya, untuk sisanya kamu sendiri yang mengurusnya!”
Selesai berucap orang di seberang telepon sana sudah akan menutup teleponnya, Bella Lan segera memanggilnya, “Tunggu, kamu ingin aku bagaimana berterima kasih padamu?”
“Sangat mudah, bantu aku mencari benda yang sama di rumah keluarga Yan! Sesuatu yang sangat penting untukku.”
“Mencari apa?” tanya Bella Lan mengerutkan alisnya.
“Untuk sementara ini aku tidak bisa memberitahumu, tunggu posisimu sudah aman berada di rumah keluarga Yan aku baru akan memberitahumu lagi! Aku harus menyuruh orang untuk segera memberikanmu suatu bahan, jika tidak semua ini akan terasa datar!”
Selesai berucap orang yang diseberang sana langsung menutup teleponnya, Bella Lan melempar asal handphonenya ke atas ranjang. Bersandar pada kepala ranjang lalu mengerutkan alisnya, “Benda apa yang sangat penting untuknya?”
Kemunculan Bella Lan, membuat Sandy Yan seperti berubah menjadi sosok yang lain, semakin hari menjadi semakin senang, Nenek Yan menyadari semua ini, dan juga merasa senang. Bahkan khusus memberikan Bella Lan sebuah kartu kredit dengan limit sebesar empat ratus juta setiap bulannya, mengatakan sebagai hadiah untuknya.
Bella Lan menolak beberapa kali, akhirnya menerimanya, saat membalikkan kepalanya dia langsung menyeringai, “Empat ratus juta? Cih, uang yang sangat banyak!”
Rico Mu dan Yesi Mo kembali tinggal beberapa hari di Kota R, kemudian keluar dari hotel membereskan barang mereka segera kembali ke Amerika.
Saat akan memasuki bagian pemeriksaan, tiba-tiba Yesi Mo merasa tidak rela meninggalkan kota ini, selalu terngiang bayangan Sandy Yan yang sedang memeluk kakinya, memanggilnya ibu, dan juga kejadian dimana Sandy muncul di luar kafe dan mengejar mobilnya dari belakang.
“Yesi, kamu tidak apa-apa?” Rico Mu melihat ada yang tidak beres dengan wajahnya. Menarik tangannya bertanya dengan khawatir.
“Tidak apa-apa!” Yesi Mo menata perasaannya kemudian tersenyum berucap, “Sudah hampir waktunya, sebaiknya kita segera melewati pemeriksaan!”
Kedua orang itu melewati pemeriksaan dengan lancar, berjalan ke arah check in, sekitar sepuluh menit kemudian, kedua orang itu sudah berada di dalam pesawat untuk penerbangan menuju Amerika. Melihat waktu penerbangan yang semakin dekat, tiba-tiba Yesi Mo menolehkan kepalanya menatap Rico Mu kemudian bertanya, “Rico, apa kita masih bisa datang kesini lagi lagi?”
“Asalkan kamu menyukainya, tentu saja bisa!”
“Terima kasih!”
“Bodoh, untuk apa sesungkan ini!” ucap Rico Mu tersenyum. “Pejamkan matamu dan istirahtalah, kita akan terbang dengan sangat lama!”
Rico Mu memanggil seorang pramugari, menyuruhnya untuk membawa dua buah selimut, dan dua buah bantal.
Menyelimuti tubuh Yesi Mo dengan hati-hati, melihat Yesi Mo yang membuka matanya tersenyum berucap, “Selimut dan batal. Dengan begini tidurmu akan lebih nyaman.”
Yesi Mo menganggukkan kepalanya, kemudian membiarkannya meletakkan bantal ke belakang kepalanya, tersenyum berucap, “Rico, kamu juga beristirahatlah!”
“Baiklah!” Rico Mu menganggukkan kepalanya, menarik selimut, dan meletakkan bantal, tersenyum manis menatap Yesi Mo sejenak, kemudian memejamkan matanya perlahan.
Satu menit sebelum pesawat terbang, perlahan-lahan suasana di dalam pesawat menjadi tenang, beberapa hari ini saat pagi hingga sore Rico Mu selalu menemani Yesi Mo berjalan-jalan, saat malam hari dia masih harus bekerja, baru beberapa menit setelah dia memejamkan matanya dia langsung tertidur.
Yesi Mo juga hampir terlelap, namun disaat yang sama dia merasakan ada orang yang lewat di sampingnya, bahkan sedikit menyenggolnya, dia membuka matanya dengan alis berkerut baru saja ingin menanyakan apa yang terjadi, namun dia menemukan wajah Stanley Yan yang meminta maaf padanya, “Nona Yesi, maaf. Tadi aku tidak sengaja menyenggolmu.”
“Tidak masalah! Tuan Stanley juga akan pergi ke Amerika?” tanya Yesi Mo menatap Stanley Yan dengan penasaran.
“Iya! Ada urusan bisnis yang haris dibicarakan!” Stanley Yan tersenyum kecil, “Apa Nona Yesi berencana untuk kembali? Tidak tinggal beberapa hari lagi di Kota R untuk bermain?”
“Belakangan ini keadaan ayahku sedang tidak baik, aku tidak tenang jadi aku harus kembali untuk melihat keadaannya! Jika ada waktu tentu saja aku harus datang kesini lagi!” Yesi Mo tersenyum, tiba-tiba teringat dengan Sandy Yan kemudian menanyakannya, “Putramu baik-baik saja kan?”
“Sangat baik!” Stanley Yan menganggukkan kepalanya, berucap meminta maaf, “Membicarakan soal Sandy, aku harus meminta maaf pada Nona Yesi! Hari itu nenekku membuat keputusan sendiri mencarimu”
“Tidak perlu dibicarakan, aku bisa mengerti kekhawatiran orang tua! Namun aku tidak berani membenarkan caranya!” Yesi Mo terdiam sejenak, “Membicarakan soal Sandy, aku merasa Tuan Stanley harus segera mencari ibu untuk Sandy! Seperti ini, bukanlah cara yang baik!”
“Aku mengerti maksud Nona Yesi!” tatapan Stanley Yan meredup. “Namun Sandy memiliki ibu, hanya saja dia menghilang tiga tahun yang lalu. Beberapa tahun ini aku terus menyuruh orang untuk mencarinya, namun hingga sekarang masih belum ada kabar apapun.”
“Tiga tahun yang lalu?” Yesi Mo langsung mengerutkan alisnya, ibunya Sandy menghilang tiga tahun lalu, dia juga tenggelam di dalam air saat tiga tahun yang lalu, dan terbaring di rumah sakit selama setengah tahun. Saat terbangun dia sudah kehilangan ingatannya, bagaimana bisa kebetulan seperti ini?”
“Nona Yesi, ada apa?” Stanley Yan engerutkan alisnya, bertanya dengan bingung.
“Tidak apa-apa, hanya teringat dengan beberapa masalah!” Yesi Mo tersenyum menggeleng, “Jujur saja Tuan Stanley. Tiga tahun yang lalu aku juga mengalami kecelakaan, lalu terbaring di rumah sakit selama setengah tahun! Jika dibicarakan benar-benar suatu kebetulan!”
“Ternyata seperti itu!” senyum Stanley Yan, baru saja akan berbicara lagi, seorang pramugaru datang memintanya untuk segera duduk ke tempat duduknya, karena pesawat akan segera lepas landas.
Stanley Yan meminta maaf menundukkan kepalanya pada Yesi Mo, kemudian duduk di bangku yang ada disamping jalan, mengenakan sabuk pengaman.
Setelah pesawat memasuki lapisan langit yang stabil, perlahan-lahan awak pesawat mulai berjalan kesana-kemari, Stanley Yan membuka sabuk pengamannya pergi ke toilet, setelah keluar dia kembali duduk di tempat duduknya, tanpa sengaja melihat posisi tidur Yesi Mo, seketika alisnya berkerut.
Tangan Yesi Mo yang menopang belakang kepalanya. Bersandar pada punggung kursi yang lebar, kemudian tangan yang lainnya diletakkan diatas perutnya, raut wajahnya terlihat alami, aura seorang wanita dari keluarga kaya menghilang perlahan, terlihat seperti seorang gadis biasa, membuat orang tanpa sadar memiliki keinginan untuk mendekatinya.
Namun ini bukanlah alasan utama Stanley Yan mengerutkan alisnya, alasan dia mengerutkan alisnya sedalam itu, karena posisi tidur Yesi Mo sekarang hampir sama dengan posisi tidur Angie Qin yang ada dalam ingatannya, bahkan raut wajahnya saat tidur tidak ada perbedaan sama sekali.
Melihat Yesi Mo saat ini, membuat Stanley Yan merasa seperti melihat Angie Qin kembali.
Membuatnya merasa tidak bisa tenang, perlahan-lahan tatapannya mulai mengabur, tatapan lembutnya jatuh pada wajah Yesi Mo, mengulurkan tangan kanannya yang bergetar ingin menyentuh wajah Yesi Mo.
Seiring tangannya yang semakin mendekat dengan wajah Yesi Mo, dia bisa merasakan nafas hangat dari Yesi Mo, sekujur tubuhnya bergetar karena tegang, bibirnya pun bergumam, “Istriku, apakah ini kamu? Benarkah ini dirimu?”
Melihat tangan Stanley Yan yang akan menyentuh wajah Yesi Mo, tiba-tiba sebuah tangan memukul menyingkirkan tangannya, membuatnya kembali tersadar.
“Tuan bermarga Yan, apa yang akan kamu lakukan pada Yesi?”
Stanley yan menolehkan kepalanya melihat Rico Mo yang sedang menatapnya dengan dingin yang tidak bisa menahan amarahnya, seketika dia tersenyum pahit berucap, “Maaf!”
Selesai berucap Stanley Yan berencana kembali ke tempat duduknya, tidak disangka Rico Mu meraih tangannya, tersenyum dingin, “Dengan kata maaf maka selesai begitu saja? Jika aku tidak segera menyadarinya, bukankah kamu akan melecehkan Yesi? Tuan bermarga Yan, apa kamu benar-benar mengira jika aku Rico Mu semudah itu untuk dibodohi?”
“Kalau begitu apa yang kamu inginkan?” Stanley Yan mendinginkan wajahnya, bertanya dengan suara yang berat.
“Kenapa? Tanganmu yang hampir menyentuh tunanganku, aku akan menyuruh orang untuk memotongnya!”
Rico Mu menyeringai menatap tangan Stanley Yan yang masih berada dalam genggamannya.
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiCinta Yang Berpaling
NajokurataLoving The Pain
AmardaPergilah Suamiku
DanisAfter Met You
AmardaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaInnocent Kid
FellaUnlimited Love×
- Bab 1 Pernikahan
- Bab 2 Dinikahi Orang Tolol Juga Bukan Hal yang Buruk
- Bab 3 Dia Telah Membohongi Semua Orang
- Bab 4 Merasakan Kelembutannya
- Bab 5 Teh Penghormatan Dari Menantu
- Bab 6 Tamu Tak Diundang
- Bab 7 Istri, Aku Datang Melindungimu!
- Bab 8 Dengan Kelembutanmu, Hangatkan Hatiku
- Bab 9 Apakah Karena Cinta?
- Bab 10 Pemilik Cheongsam Sesungguhnya
- Bab 11 Semua Penuh Jebakan
- Bab 12 Menjenguk Katty Yun
- Bab 13 Katty Yun Mengakui Kesalahan
- Bab 14 Aku Masih Belum Siap
- Bab 15 Karena Cinta
- Bab 16 Membawa Masalah Pada Diri Sendiri
- Bab 17 Sebenarnya Apa Itu Kebenaran?
- Bab 18 Kemarahan Stanley Yan
- Bab 19 Menghinanya Karena Dia Bodoh?
- Bab 20 Menerima Hukuman
- Bab 21 Apakah Aku Memaksamu?
- Bab 22 Gawat, Sungguh Memalukan
- Bab 23 Robin Xiao Datang Berkunjung
- Bab 24 Tidak Ada Rahasia Di Hadapannya
- Bab 25 Tidak Dapat Menghindarinya
- Bab 26 Dia Sudah Gila
- Bab 27 Siapapun Tidak Boleh Menyentuh Wanitaku!
- Bab 28 Supnya Bermasalah
- Bab 29 Untuk Apa Dia Datang?
- Bab 30 Stanley Yan, kamu itu koruptor!
- Bab 31 Temani Aku Semalam Maka Dianggap Selesai
- Bab 32 Permusuhan
- Bab 33 Aku Mencintainya Melebihi Segalanya
- Bab 34 Meninggalkan Rumah Keluarga Yan
- Bab 35 Tidak, Jangan Mendekat!
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (1)
- Bab 36 Hati Yang Teramat Gelisah (2)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (1)
- Bab 37 Dia Pergi, Aku Juga Pergi! (2)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (1)
- Bab 38 Stanley Yang Cinta Mati Kepada Istrinya (2)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (1)
- Bab 39 Jangan Mencari Perhatian Istriku (2)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (1)
- Bab 40 Bertamu Ke Rumah Robin Xiao (2)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (1)
- Bab 41 Meraih Bintang Memberikannya Untukmu (2)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (1)
- Bab 42 Kamu Bisa-Bisanya Memperlakukanku Seperti Itu! (2)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (1)
- Bab 43 Mereka Tinggal Bersama Sepanjang Malam (2)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (1)
- Bab 44 Kecewa Pada Stanley Yan (2)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (1)
- Bab 45 Siapa Yang Istrimu? Lepaskan! (2)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (1)
- Bab 46 Aku Tidak Punya Teman Seperti Kamu (2)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (1)
- Bab 47 Tidakkah Pria, Akan Tahu Jika Sudah Mencoba? (2)
- Bab 48 Kemarahan (1)
- Bab 48 Kemarahan (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (1)
- Bab 49 Konflik Pecah (2)
- Bab 49 Konflik Pecah (3)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (1)
- Bab 50 Suka? Ambil Saja Untukmu! (2)
- Bab 51 Buku Nikah (1)
- Bab 51 Buku Nikah (2)
- Bab 51 Buku Nikah (3)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (1)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (2)
- Bab 52 Menjadi seorang ayah! (3)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (1)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (2)
- Bab 53 Berada Dalam Berkah Tapi Tidak Merasa Berkah (3)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (1)
- Bab 54 Biarkan dia tidak pernah kembali (2)
- Bab 55 Sakit Perut (1)
- Bab 55 Sakit Perut (2)
- Bab 55 Sakit Perut (3)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (1)
- Bab 56 Kepanikan Yang Berlebihan (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (1)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (2)
- Bab 57 Siapa Yang Melakukannya? (3)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (1)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (2)
- Bab 58 Rasa Yang Tidak Nyaman (3)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (1)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (2)
- Bab 59 Aku Tidak Ingin Melihatmu Lagi (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (1)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (2)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (3)
- Bab 60 Serangan Balik Stanley Yan (4)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (1)
- Bab 61 Jangan Pernah Berpikir Untuk Meninggalkanku (2)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (1)
- Bab 62 Kesalahpahaman Harus Dikatakan Dengan Jelas (2)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (1)
- Bab 63 Problema Diantara Suami Dan Istri (2)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (1)
- Bab 64 Putriku? Lucu Sekali! (2)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (1)
- Bab 65 Balasan Yang Pantas (2)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (1)
- Bab 66 Aku Akan Melahirkan (2)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (1)
- Bab 67 Seorang Tuan Muda Kecil (2)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (1)
- Bab 68 Bibit Siapa Sebenarnya (2)
- Bab 69 Menjadi Abu (1)
- Bab 69 Menjadi Abu (2)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (1)
- Bab 70 Tinggalkan Dia (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (1)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (2)
- Bab 71 Bisa Percaya pada Siapa lagi? (3)
- Bab 72 Kakak, Ibu (1)
- Bab 72 Kakak, Ibu (2)
- Bab 72 Kakak, Ibu (3)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (1)
- Bab 73 Ibu, Untukmu (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (1)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (2)
- Bab 74 Menjadi Ibu Untuknya (3)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (1)
- Bab 75 Cappuccino? Apakah Ini Kebetulan? (2)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (1)
- Bab 76 Apa Ini Juga Sebuah Kebetulan? (2)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (1)
- Bab 77 Istriku Benarkah Ini Dirimu? (2)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (1)
- Bab 78 Kamu Adalah Duniaku (2)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (1)
- Bab 79 Stanley Yan Datang Berkunjung (2)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (1)
- Bab 80 Dia Seakan Telah Kembali! (2)
- Bab 81 Tanda Lahir (1)
- Bab 81 Tanda Lahir (2)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (1)
- Bab 82 Apa Yang Akan Kamu Lakukan Padanya? (2)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (1)
- Bab 83 Kebencian Tak Beralasan (2)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (1)
- Bab 84 Teman Lama Yang Saling Bertemu Namun Tidak Saling Mengenal (2)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (1)
- Bab 85 Mengkhawatirkannya (2)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (1)
- Bab 86 Mengikuti Permainannya (2)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (1)
- Bab 87 Yesi Mo Adalah Angie Qin, Kalau Begitu Siapa Dia? (2)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (1)
- Bab 88 Dia Tidak Memiliki Masa Lalu (2)
- Bab 89 Rahasia Mereka (1)
- Bab 89 Rahasia Mereka (2)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (1)
- Bab 90 Yesi Mo, Kamulah Angie Qin Yang Sebenarnya (2)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 91 Di Saat Terdesak, Ingatan Masa Lalu Hidup Kembali! (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (1)
- Bab 92 Aku Tidak Setuju (2)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (1)
- Bab 93 Menikah Denganku, Dia akan Kulepaskan (2)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (1)
- Bab 94 Undangan Pernikahan (2)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (1)
- Bab 95 Sudah Terlambat untuk Menyesalinya (2)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (1)
- Bab 96 Selalu Akan Ada Pertemuan Kembali Setelah Perpisahan (2)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (1)
- Bab 97 Nenek Luar Kakek Luar Bukan Orang Lain (2)
- Bab 98 Susah Dikatakan (1)
- Bab 98 Susah Dikatakan (2)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (1)
- Bab 99 Istri, Aku Yang Dibohongimu Sangat Menderita (2)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (1)
- Bab 100 Rico Mu, Kamu Pantas Mati (2)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (1)
- Bab 101 Pertukaran Identitas, Mengorbankan Diri Untuk Orang Lain (2)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (1)
- Bab 102 Satu Keluarga Berkumpul (2)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (1)
- Bab 103 Rico Mu Datang Mencari (2)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (1)
- Bab 104 Kesempatan Yang Diambil Sia-sia (2)
- Bab 105 Dijebak (1)
- Bab 105 Dijebak (2)
- Bab 106 Terbongkar (1)
- Bab 106 Terbongkar (2)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (1)
- Bab 107 Pertarungan Dua Wanita (2)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (1)
- Bab 108 Undangan Dengan Niat Buruk (2)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (1)
- Bab 109 Yang Lebih Peduli, Lebih Menderita (2)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (1)
- Bab 110 Dia Bisa Menyerah? (2)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (1)
- Bab 111 Tidak Bisa Tersingkir (2)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (1)
- Bab 112 Cengkeraman Dia (2)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (1)
- Bab 113 Kamu Barang Palsu Ini (2)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (1)
- Bab 114 Siapa yang Mengancam Siapa? (2)
- Bab 115 Selesai Sudah (1)
- Bab 115 Selesai Sudah (2)
- Bab 116 Berita Kematian (1)
- Bab 116 Berita Kematian (2)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (1)
- Bab 117 Kebetulan? Siapa Percaya (2)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (1)
- Bab 118 Tunggu Sebentar (2)
- Bab 119 Salah Sendiri (1)
- Bab 119 Salah Sendiri (2)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (1)
- Bab 120 Tidak Ada Hal Buruk yang Terjadi sejak Perpisahan (2)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (1)
- Bab 121 Pendatang Yang Buruk (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (1)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (2)
- Bab 122 Ini Hanya Permulaan (3)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (1)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (2)
- Bab 123 Memikat Musuh Keluar Dari Markas (3)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (1)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (2)
- Bab 124 Bencana Stanley Yan (3)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (1)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (2)
- Bab 125 Keputusan Yesi Mo (3)
- Bab 126 Tertangkap Basah (1)
- Bab 126 Tertangkap Basah (2)
- Bab 126 Tertangkap Basah (3)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (1)
- Bab 127 Kenyataan sangat Kejam (3)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (1)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (2)
- Bab 128 Kebaikan yang Tak Terlupakan (3)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (1)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (2)
- Bab 129 Roh Gentayangan di Kolam (3)
- Bab 130 Melewati Batas (1)
- Bab 130 Melewati Batas (2)
- Bab 130 Melewati Batas (3)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (1)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (2)
- Bab 131 Membalas Peach Dengan Plum (3)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (1)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (2)
- Bab 132 Orang Yang Terdesak Akan Melakukan Apapun (3)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (1)
- Bab 133 Setiap Rencana Jahat (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (1)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (2)
- Bab 134 Menginginkan Uang Dan Lebih Menginginkan Nyawa (3)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (1)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (2)
- Bab 135 Harga Sebuah Keserakahan (3)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (1)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (2)
- Bab 136 Benar, Memang Sedang Mempermainkannya (3)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (1)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (2)
- Bab 137 Sebuah Tamparan Untuknya (3)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (1)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (2)
- Bab 138 Kabar dari Stanley Yan (3)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (1)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (2)
- Bab 139 Dia Ternyata sudah melamarnya (3)
- Bab 140 Berubah Pikiran (1)
- Bab 140 Berubah Pikiran (2)
- Bab 140 Berubah Pikiran (3)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (1)
- Bab 141 Itu Adalah Dia! (3)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (1)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (2)
- Bab 142 Tidak Peduli Akan Apapun Juga Untuk Melindunginya (3)
- Bab 143 Tidak Sabar (1)
- Bab 143 Tidak Sabar (2)
- Bab 143 Tidak Sabar (3)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (1)
- Bab 144 Tidak Bisa Menghindar dari Musuh (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (1)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (2)
- Bab 145 Di Bawah Atap yang Sama (3)
- Bab 146 Stanley Miliknya (1)
- Bab 146 Stanley Miliknya (2)
- Bab 146 Stanley Miliknya (3)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (1)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (2)
- Bab 147 Membicarakan Tentang Felix (3)
- Bab 148 Retribusi (1)
- Bab 148 Retribusi (2)
- Bab 148 Retribusi (3)
- Bab 149 Kejam (1)
- Bab 149 Kejam (2)
- Bab 149 Kejam (3)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (1)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (2)
- Bab 150 Menikah! Mana Mungkin? (3)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (1)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (2)
- Bab 151 Bagaimana Mungkin Ia Tega Mengkhianati Keluarga Ini? (3)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (1)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (2)
- Bab 152 Siapa Yang Bisa Memahami Rasa Sakitnya? (3)
- Bab 153 Semua Lancar (1)
- Bab 153 Semua Lancar (2)
- Bab 153 Semua Lancar (3)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (1)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (2)
- Bab 154 Gali Lubang, Tutup Lubang (3)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (1)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (2)
- Bab 155 Jebakan Andrew Ling (3)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (1)
- Bab 156 Ia Pernah Menyelamatkanku (2)
- Bab 157 Melindunginya (1)
- Bab 157 Melindunginya (2)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (1)
- Bab 158 Berkah Setelah Kemalangan Untuk Stanley Yan (2)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (1)
- Bab 159 Tunggu Aku Kembali (2)
- Bab 160 Di Luar Kendali (1)
- Bab 160 Di Luar Kendali (2)
- Bab 161 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 162 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 163 Ada Aku di Sini/ Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (2)
- Bab 164 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja (3)
- Bab 165 Percakapan Intim Semalam, Hanya Sekejap Saja
- Bab 166 Rencana yang Telah Gagal
- Bab 167 Jangan Tinggalkan Aku/ Ucapan Cinta Semalam Berubah Menjadi Akhir Dunia
- Bab 168 Pengurus Rumah
- Bab 169 Bebas
- Bab 170 Mengapa Mereka Juga Datang?
- Bab 171 Ia Selalu Disini
- Bab 172 Kamu Tidak Bisa Membohongiku
- Bab 173 Apa Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 174 Kesalahan Yang Jelas
- Bab 175 Tunggu Aku
- Bab 176 Akhir Yang Luar Biasa (Awal)
- Bab 177 Akhir Yang Luar Biasa (Tengah)
- Bab 178 Akhir Yang Luar Biasa (Akhir)